Sinopsis I Miss You Episode 9 ( Bagian 2 )

Friday, December 7, 2012

I Miss You episode 9 ditayangkan di Korea pada tanggal 5 Desember 2012, dan pada penayangannya yang ke-9 ini, I Miss You mendapat rating nationwide 10.7 (17th) dan di Seol sendiri mendapat rating 12.5 (9th) , data ini diperoleh dari TNmS Media Korea, sedangkan data yang diperoleh dari AGB Nielsen, rating I Miss You episode 9 mendapat rating nationwide 11.0 (10th) dan di Seol sendiri mendapat rating 12.5 (7th).



Sinopsis I Miss You Episode 9 ( Bagian 2 ) !!!


Jung Woo berlari-lari untuk  cepat sampai ke ruangan pemeriksaan, namun sebelum Jung Woo masuk ke ruangan, Harry memanggil Jung Woo, dan mengatakan kalau  pengacara mereka akan datang. Harry menuntut untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, dan Jung Woo mengingatkan Harry tentang kecelakaan mobil dan menjelaskan kalau  orang yang dia tabrak sudah  mencuri ponsel  Zoe  dan Jung Woo tidak tahu bagaimana Zoe bisa berada di rekaman CCTV, sehingga Zoe sekarang dijadikan tersangka pembunuhan Sang Deuk.

Harry terkejut mendengar semuanya, dengan gugup dia mengatakan kalau pengacara mereka akan datang ... dari Hong Kong.

Jung Woo kemduian berteriak pada Harry untuk melakukan sesuatu yang lebih dari sekedar menunggu pengacara mereka, apakah Harry tidak bisa berbuat lebih banyak untuk menyelesaikan maslaah ini.

Harry berteriak kalau  dia tidak mengerti, karena Zoe  tidak punya  alasan untuk membunuh Sang Deuk. (Sepertinya Harry tidak mengetahui semua cerita Zoe, dengan apa yang sudah dialami Zoe saat kecil)

Jung Woo melihat Harry, dan dia menyadari kalau  Harry tidak tahu tentang pemerkosaan Soo Yeon. Jung Woo memberitahu Harry untuk melakukan semua yang dia bisa untuk membawa Zoe  keluar dari kantor polisi  dan Jung Woo berjanji akan menemukan pembunuh yang sesungguhnya.

Setelah  Jung Woo pergi, Harry memegang tongkatnya dengan marah. (dia marah karena dia tidak tahu apa yang bisa dia perbuat)

Di dalam ruang interogasi, atasan Jung Woo terus mengintrogasi Zoe, dia berteriak pada Zoe  kalau semua bukti menunjukkan kalau Zoe adalah pembunuhnya. Dan Zoe hanya  bisa  diam, dan menangis.

Atasan Jung Woo juga mengatakan kalau Sang Deok sudah menelpon kediaman Harry dan Zoe lah yang mengangkatnya. Semua itu mengingatkan Zoe, saat dia shock menerima telphon dari Sang Deok. Atasan Jung Woo bertanya mengapa Zoe pergi ke rumah Sang Deok.
Tepat pada saat itu, Jung Woo menerobos masuk ruang interogasi. Dia mengatakan pada atasannya kalau  dia yang  akan melakukan interogasi dan Jung Woo memastikan kalau dia akan  melakukannya dengan benar, karena dia ingin menangkap siapa pembunuhnya.

Zoe terus memejamkan matanya, dan ida teringat pada kejadian malam yang mengerikan 14 tahun yang lalu dimana wajah Sang Deok terus muncul dalam ingatannya. Dengan mata terpejam, Zoe perlahan berbisik, "Apa masalahnya? Dia lebih baik mati "

Jung Woo dan atasannya terkejut dengan apa yang baru saja Zoe katakan. Jung Woo langsung duduk di depan Zoe, “Zoe”. Mendengar panggilan Jung Woo, Zoe membuka matanya.
Zoe  terus bertanya mengapa semua orang begitu tertekan sehingga mereka tidak bisa menemukan pembunuh yang sesungguhnya. "Bukankah itu sesuatu yang bagus kalau dia mati?"

Jung Woo mengatakan pada Zoe untuk memikirkan apa yang dia katakan, karena apa yang Zoe katakan akan direkam.

Zoe terus meneruskan kata-katanya, "aku melihatnya di koran. Ada siswa perempuan,  Dia menyerang gadis itu dan kemudian mencampakkannya. Seorang  bajingan seperti itu harus mati. "

Jung Woo terus melihat Zoe dengan penuh air mata.

Zoe melanjutkan, "Apakah aku  satu-satunya orang yang berpikir itu?"
Atasan Jung Woo  kemudian menerima telepon dari detective  Joo, yang mengungkapkan kalau sidik jari Zoe  tidak cocok dengan sidik jari Soo Yeon, yang ditemukan di Van yang ditinggalkan pada 14 tahun yang lalu.
Harry masih menunggu di luar, dia merasa putus asa karena dia tidak bisa berbuat apa-apa untuk melindungi Zoe.
Zoe  dan Jung Woo masih di ruang interogasi.
Zoe  secara perlahan menuliskan pernyataannya. Jung Woo mengingatkan kalau Zoe belum  bisa pergi sampai dia menuliskan pernyataannya tentang apa yang dia lakukan atau dia mau hanya menjawab pertanyaan nya dengan jujur.

Saat Zoe  menulis pernyataannya, Zoe  pada surat yang dia tuliskan untuk  Jung Woo.

“Untuk Han Jung woo. Kalau aku bukan putri seorang pembunuh, akan kita berteman?”
Lalu Zoe  ingat apa yang Jung Woo katakan. “Lee Soo Yeon, putri dari seorang pembunuh. Bertemanlah  dengan ku.”

Zoe  melihat ke arah Jung Woo dengan sedih saat Jung Woo  membalik-balik dokumen dan melihat jam tangannya.

Jung Woo bertanya pada Zoe apakah  dia baik-baik saja, namun tiba-tiba Zoe  membanting pena. Dan dia mengatakan kalau dia akan bicara saja.
Jung Woo  mengingatkan lagi kalau  semuanya sirekam  sehingga Zoe  harus memikirkan  apa yang akan dia katakan.

Zoe mulai berbicara: "Kau berharap aku adalah Lee Soo Yeon, kan? Jadi kau dapat menggunakan semua proses ini untuk membuktikannya, karena kalau aku Soo Yeon, aku akan membunuhnya "

Jung Woo hanya diam dan melihat Zoe, karena Zoe  mengatakan itu sebabnya Jung Woo terus datang kepadanya, dan menanyakan apakah dia adalah Soo Yeon dengan memanggil namanya. "Apakah kau sedang mengujiku? Untuk membawaku pergi kalau aku adalah  Lee Soo Yeon? "

Zoe menambahkan, "Putri seorang pembunuh. Wanita yang diserang. Apakah aku  adalah Lee Soo Yeon, kau tidak perlu lagi menemukan bukti lain, kan? Detektif Han? "
Setelah menahan diri, akhirnya Jung Woo berbicara, "Apakah putri seorang pembunuh, akan membunuh orang juga? Hanya karena seseorang diserang, tidak berarti orang itu akan  membunuh orang lain. "

Zoe hanya terdiam mendengar pernyataan Jung Woo, Jung Woo kemudian mengatakan,  "Soo Yeon ... Soo Yeon tidak akan pernah membunuh siapa pun. "
Dengan dingin Zoe  menjawab, "Jika aku  adalah Lee Soo Yeon, orang pertama yang  akan aku bunuh adalah kau”

Dengan menahan air matanya Jung Woo menjawab, "Bahkan jika kau harus  membunuhku, aku berharap kau adalah  Lee Soo Yeon."

Zoe dan Jung Woo akhirnya membiarkan aliran air mata mereka mengalir, dan mereka terus menatap satu sama lain.

Namun Jung Woo mengalihkan pandangannya dan memberitahu Zoe  untuk menyelesaikan pernyataan itu.

Atasan Jung Woo  masuk untuk menginformasikan kalau Zoe sudah boleh  bebas. Harry telah menghubungi semua pengacara dan melakukan perjanjian dengan  Kedutaan Perancis kalau Zoe tidak akan lari.

Jung Woo meninggalkan sisa pertanyaan untuk Zoe pada atasannya. Jung Woo juga mengatakan kalau Zoe sudah   melakukannya dengan baik dan dia pun meninggalkan ruangan.  Namun Zoe masih terus menangis.

Ibu Soo Yeon pergi  ke kantor polisi dengan membawa makanan yang disiapkannya  untuk Jung Woo. Ibu juga  membungkus makanan itu  di jaketnya, karena dia tidak ingin makanan itu dingin.
Zoe  akhirnya dibebaskan dari interogasi, dikeluar dia bertemu dengan Harry, yang memandang ke arahnya dengan senyum samar. Dan Jung Woo hanya melihat mereka dari jauh, Harry meraih tangan Zoe. "Mari kita pulang."

Zoe  akhirnya tersenyum dan  Jung Woo melihat mereka dengan sedih. Harry bertemu mata dengan Jung Woo dan Jung Woo pun  langsung berbalik.

Harry dan Zoe berjalan pergi, tiba-tiba Zoe  menyembunyikan wajahnya di belakang Harry. Ternyata dia melihat ibunya yang sedang melihat ke arah Jung Woo.  Saat itu juga, ibu Soo Yeon melihat Harry yang berjalan bersama Zoe. Ibu Soo Yeon seperti mengenal gadis itu.
Saat Ibu bertemu mata dengan Zoe, tiba-tiba dia teringat pada wajah Soo Yeon kecil. Yang suka menundukkan wajahnya seperti yang dilakukan Zoe.

Pengacara Harry akhirnya tiba untuk semuanya, sedangkan   Harry dan Zoe  akhirnya bisa langsung pergi dari kantor polisi, sedangkan  ibu Soo Yeon masih menatap Zoe  dengan mata terkejut.

Tiba-tiba  Jung Woo berlari  mengejar  Zoe, melewati ibu Soo Yeon. Jung Woo tidak tahu kalau Ibu datang. Ibu Soo Yeon terkejut dengan semua yang terjadi, dia pun terduduk lemas.
Jung Woo  melihat Zoe yang sudah di dalam mobil, "Soo Yeon, seperti bekas luka di kakimu, setiap kali kau melihatku, kau pasti merasa sakit kan? Maafkan aku. Aku  akan menunggumu. "
Jung Woo pun mengarah tangannya dan membentuk gelombang seperti yang dia lakukan pada Soo Yeon kecil., "Semua kenangan burukmu sudah terhapus. "

Zoe  dan Harry tiba di rumah mereka, dan mereka menemukan rumah mereka berantakan. Harry mengatakan kalau Soo Yeon  tidak perlu khawatir, karena polisi datang untuk mencari ponselnya.

Harry kemudian menyalahkan dirinya sendiri, dia mengatakankalau  dialah yang menyebabkan kecelakaan itu. Ia menyesal karena  ia membiarkan Zoe datang ke Seol, karena seharusnya dia langsung mengirim Zoe pulang  ke Perancis.

Harry mendesak dia untuk kembali ke Perancis, karena di Seol hanya mengingatkannya pada kenangan buruk Zoe.  Zoe tidak menanggapi permintaan Harry, dia hanya menyuruh Harry istirahat dan mereka bisa beres-beres rumah besok, dan Zoe sendri akan segera tidur.
Saat Zoe berjalan menuju kamarnya, Harry memanggilnya Soo Yeon, dan itu membuat Zoe terdiam.
Harry: "Selamat malam. Zoe "

Sedikit terkejut, tapi Zoe menjawab, selamat malam juga untuk Harry, Zoe pun langsung menuju ke kamarnya.  (hari itu benar-benar hari yang berat untuk Zoe)

Di kamarnya, Zoe  mencoba membersihkan kamarnya, namun tiba-tiba dia diingatkan tentang apa yang dia katakan pada  Jung Woo tentang keinginan untuk membunuhnya.

Dan Jung Woo menjawab "Bahkan jika kau membunuhku, aku  berharap kau adalah  Lee Soo Yeon."
Kata-kata Jung Woo tiba-tiba menyakiti  hatinya dan Zoe  mulai menangis sejadi-jadinya.
Di luar pintu, Harry mendengarkan tangisan Zoe, tapi dia  tidak dapat melakukan apa pun untuknya.
Agar Harry tidak terganggu dengan suara tangisannya, Zoe menutup mulutnya, bahkan sampai menutup kepalanya dengan selimut.
Kembali di kantor polisi, Jung Woo mencocokkan  sidik jari Zoe  dengan sidik jari Soo Yeon dalam buku hariannya. Dan semua itu cocok.

Jung Woo pun mengambil ponsel milik Zoe, dan menetapkan alarm baru, ketika ibu Soo Yeon datang dengan makanan yang sudah disiapkannya untuk Jung Woo.

Jung Woo senang melihat Ibu Soo Yeon, dan dia pun bertanya  bagaimana ibu  tahu kalau  ia merindukannya dan ingin bertemu dengannya.
Jung Woo langsung memeluknya, “ Cintaku, apa yang kau lakukan hari ini?”
ibu Soo Yeon membalas pelukan Jung Woo, dan memeluknya erat.

Dan itu membuat Jung Woo terkejut karena biasanya, Ibu selalu mendorongnya, dan ibu menggunakan alasan kalau dia kedinginan.
Jung Woo: "Oh, benarkah? Kau  akan menggunakan alasan itu untuk memelukku lagi? "

Ibu Soo Yeon tidak menjawab, dia menangis diam-diam.

Jung Woo mulai menyantap makanan lezat yang ibu Soo Yeon siapkan untuknya.
Ibu melihat Diary Soo Yeon di atas meja, dan Jung Woo langsung meraih itu dan menyembunyikan di dalam jaketnya. "Ini milikku. Ini bukti. "

Ibu Soo Yeon jadi  penasaran dan Jung Woo hanya menjawab, "Ketika aku  menemukan Soo Yeon nanti  dan dia pura-pura tidak mengenalku, 'Hei! Kau  yang menulis  semua ini dan kau berpura-pura tidak tahu ku!? ‘ aku akan mengatakan itu padanya"

Jung Woo kemudian  tersenyum pada ibu Soo Yeon, yang berpaling dan dia menyuruh Jung Woo untuk meneruskan makannya, Jung Woo mengatakan lagi "Tapi, dia tidak akan berpura-pura untuk tidak mengenalku kan?"
Jung Woo lalu menceritakan pada ibu tentang Soo Yeon yang  berjalan mundur, sehingga ia bisa melihat wajah Jung Woo  yang tampan. Tiba-tiba Jung Woo tersenyum lemah, dan air matanya sepertinya mulai memenuhi matanya lagi.

Jung Woo terus menunduk, dengan mulut penuh degan makanan, dia mengatakan: "Kau ingat, ketika aku pertama kali datang untuk makan malam bersama? Soo Yeon  hanya melihat wajahku"

Jung Woo meneruskan: "Jadi jangan khawatir. Soo Yeon pasti akan kembali karena aku, karena dia hanya ingin melihat ku. "
Dengan air mata yang terus menetes, Jung Woo mengatakan: "Jadi aku akan menunggu ..."

Air mata Jung Woo terus jatuh, namun Jung Woo langsung mengubah subjek pembicaraan dengan mengatakan kalau mkanannya lezat. Ibu Soo Yeon ibu hanya bisa terdiam melihat  sedih pada Jung Woo.

Jung Woo terus menangis, namun dia tetap terus menelan makanan. Ibu Soo Yeonpun menyeka air mata Jung Woo.

Sementara itu, Harry sedang berada di kamar rahasia, dia sedang mengobrol dengan seseorang bernama 'teman'
Harry menulis untuk tidak khawatir tentang Zoe, karena dia kuat dan bisa mengatasinya.
Teman: mereka sudah melakukan pemeriksaan pada  sidik jari.
Harry: Iya, itu membuatku marah.
Teman: Jangan marah. Ketika kau  marah, kau  menakutkan.
Harry: kita harus mempercepat proses. Aku  berpikir tentang membuat  Han Tae Joon  mati kelaparan, tapi sekarang aku akan membuatnya senang terlebih dulu  dan baru membuat dia mati.
Teman: Apakah itu  berarti kau  akan memberinya uang?
Harry: Dia bukan orang yang akan duduk diam setelah melihat  Zoe  ditangkap ... Beri dia uang, dia buta dengan itu, kemudian habisi dia.
(dari kata-kata temannya Harry, Harry sangat menakutkan kalau marah, hmmmm... kenapa aku jadi nunggu2 Harry marah yah,,, pasti keren... )
Setelah sesi mengobrol selesai, Harry menghapus riwayat obrolan dan kemudian menyaksikan rekaman dimana  polisi berusaha mencari ponsel milik Zoe.

Detektive  Joo tiba di rumah ibu Soo Yeon untuk mengambil beberapa kimchi untuk dibawa ke kantor polisi
Detektiv Joo  begitu menyukai  kimchi karena itu  ia berencana untuk menikahi seorang wanita yang bisa membuatkannya kimchi , selain itu wanita itu harus cantik, pintar, menggemaskan, dan memiliki tubuh yang benar-benar proporsional.

Mengubah subjek, ibu Soo Yeon berbicara tentang pembunuh Sang Deuk  dan kemudian mengalihkan topik pembicaraan pada Zoe. Ibu  bertanya Zoe tinggal, dan Detektiv  Joo mulai menggambarkan sebuah rumah mewah dimana dia tinggal masuk

Detektive Joo: "kau  pergi ke Gangnam dan bertanya tentang rumah terbesar di sana, semua orang akan tahu."

Setelah mendapatkan informasi yang dia butuhkan, ibu Soo Yeon mengambil kimchi itu dan meminta Detektive Joo untuk kembali ke kantor polisi.
Di kantor polisi, atasan Jung Woo sedang  memeriksa foto yang diambil di bank. Jung Woo menerobos masuk dengan membawa foto temuannya. Atasannya pun  bertanya pada dua anak buahnya tentang alamat IP di mana pembunuh melakukannya.

Jung Woo memiliki jawaban untuk itu juga, dan mengatakan kalau ia tahudimana itu.

Tapi atasannya langsung  berteriak pada Jung Woo dan menyuruhnya untuk pergi tidur dan berhenti menjadi begitu terobsesi dengan kasus ini, karena Zoe bukan  Soo Yeon.

Jung Woo pun menjawab, "Apa yang harus aku  lakukan? Aku jatuh cinta padanya. "

Pada saat itu, Harry muncul di belakang.
Jung Woo membawa Harry ke ruang interogasi untuk ngobrol. Jung Woo bertanya pada  Harry apakah ruangnya menakutkan, namun Harry mengatakan kalau ia memang ingin masuk kesini, karena ini adalah tempat dimana Zoe kemarin berada.

Jung Woo bertanya tentang Zoe  dan Harry mengungkapkan kalau Zoe terus menangis,  "Dia tidak biasanya  menangis."

Jung Woo menjawab kalau  ia merasa bersalah, dan Harry menambahkan, "aku memang mengatakannya  untuk membuat mu merasa bersalah."

Namun Harry mengatakan bahwa ia masih tidak membenci Jung Woo dan ia masih ingin kalau mereka tiga  menjadi teman.
Jung Woo mengulangi kata 'teman' , Jung Woo mengatakan kalau itu akan sulit. "Karena aku jatuh cinta dengan Zoe."

Harry menggelengkan kepalanya, dia tertawa dan mengatakan kalau Jung Woo tidak diperbolehkan untuk melakukannya.

Jung Woo meyakinkan pada Harry kalau dia  naksir pada Zoe, tapi Harry mendesah, dan berkata "Apakah itu sebuah deklarasi perang? Aku akan menjadi menakutkan ketika aku marah. "

Harry bertanya apakah Jung Woo masih berpikir Zoe adalah  Lee Soo Yeon,  Jung Woo menjawab: "Selain wajahnya yang berbeda, berikan aku satu alasan kalau dia bukan Soo YEon,"
Harry mencemooh, dan mencoba menahan kemarahannya.
Setelah menanyakan tentang rumah terbesar di Gangnam, ibu Soo Yeon sudah  berdiri di depan gerbang raksasa rumah Harry.

Zoe  sedang dalam perjalanan keluar untuk bertemu seseorang dan dia mengendarai mobilnya sendiri.

Di depan gerbang , Zoe  akhirnya melihat ibu Soo Yeon dan dia terdiam membeku melihat ibunya.
Ibu Soo Yeon berjalan mendekati  mobil. Zoe mencoba untuk bersembunyi, tapi ibu Soo Yeon terus berjalan mendekat.

Akhirnya, Zoe  mendongak dan bertemu mata dengan ibunya setelah 14 tahun dan seketika itulah, ibu Soo Yeon mulai menangis.
"Itu benar ....? kau ... "
Mata Zoe memerah menahan tangis saat ia menyaksikan ibunya mulai menangis.

0 comments:

Post a Comment

 

Posts Comments

©2006-2010 ·TNB