Sinopsis Yes Captain Episode 11 ( Bagian 2 )

Monday, December 17, 2012

Yes Captain episode 11 sudah ditayangkan di korea pada tanggal 8 februari 2012. Dan memperoleh rating nationwide 8.8 % dan di Seol mendapat rating 10.0 %, data ini didapat dari TNmS Media Korea. Untuk kesempatan kali ini saya akan mencoba meneruskan sinopsis episode 11. weeeew... aku suka ending episode kali ini... hehhehe

Sinopsis Yes Captain Episode 11 ( Bagian 2 )!!!




Pal Bong, ayah Dong Soo sedang menunggu Mal-ja, tapi ternyata Mal-ja keluar rumah bersama dengan Ppo Song. Karena lagi-lagi Ppo Song tidak pergi kesekolah. Pal Bong mengeluh, kalau Ppo Song seperti itu terus hanya akan membuang-buang uang. Pal Bong kemudian bertanya pada Mal-Ja, apakah Mr Choi sedang pergi? Mal Ja menjawab kalau Mr Choi sedang pergi.

Sedikit kecewa, Pal Bong: “aigo.. Apa ada film untuk anak-anak?”
Ppo Song: “ada banyak film animasi hari ini, ahjussi juga dapat memiliki harapan dan mimpi”
Mal-ja: “ayo kita pergi”.
Mal-ja bersama Ppo Song pergi duluan meninggalkan Pal Bong.
Pal Bong: “Aigo...”
(hahhaha..... Pal Bong berharap bisa berduan dengan Mal-ja, tapi sayangnya, Ppo Song tidak sekolah, jadi dia harus ikut bersama mereka)
Pal Bong: “hari ini harapan dan impianku hanya dengan Marie (Mal-ja)... aaaah.... benar-benar..”
Akhirnya mereka bertiga pergi bersama, dan saat melewati rumah Yoon Sung, tepat saat itu Yoon Sung pulang. Ppo Song yang meliat Yoon Sung keluar dari mobilnya, langsung berteriak, “pinguin ahjussi!” Yoon Sung menoleh dan Ppo Song langsung berlari mendekatinya.

Yoon Sung lalu memberi salam pada Mal-ja, Pal Bong yang tidak kenal dengan Yoon Sung langsung bertanya, “siapa dia?”
Mal Ja menjawab kalau Yoon Sung adalah tetangga mereka, dan Yoon Sung benar-benar dekat dengan Ppo Song. Mendengar itu, Pal Bong langsung punya ide bagus, agar dia bisa hanya berdua dengan Mal Ja.
Ppo Song dititipkan pada Yoon Sung, jelas saja Yoon Sung tidak keberatan karena dia memang suka pada Ppo Song.
Di rumahnya, Yoon Sung mengajak Ppo Song membuat tempura (makanan jepang berupa makanan laut dan sayuran). Ppo song mengatakan kalau dia sangat menyukai tempura, tapi sayang kakaknya jarang membuatkannya karena kakaknya malas.

Ppo Song : "hanya ketika hari hujan"
Yoon Sung: "hari sedang hujan?"
PPo Song: "unnie bilang, suara hujan dan menggoreng tempura sama, lalu dia bilang rasanya sangat lezat"
Yoon SUng tertawa mendengar kata-kata Ppo Song. (Ppo Song lucu euy kalo ngomong.....)
Yoon Sung mencolet tepung dan menempelkannya di hidung Ppo Song. Ppo Song pun tak mau kalah dia memenuhi tangannya dengan tepung dan berusaha membalas Yoon Sung.
Mereka pun kejar-kejaran untuk saling menempelkan tepung pada wajahnya. hehehhe... mereka sangat akbrab dan bahagia. Suka ngeliatnya.
Mal Ja dan Pal Bong sudah ada di sebuah tempat makan. Mereka minum dan makan bersama. Tapi Pal Bong ternyata tidak makan dia hanya membelikan semua makanan untuk Mal Ja, karena dengan melihat Mal Ja makan, Pal Bo sudah merasa senang.
Melihat begitu ramainya restoran tempat dia makan, Mal Ja terfikir untuk membuat restoran juga, dan bertanya-tanya kira-kira berapa biaya mendirikan bisnis seperti itu. Mendengar itu Pal Bong terkejut, bukan kah Mal Ja ingin merilis sebuah album.
Pal Bong: "Marie dan daging babi..... tidak! itu seperti langit dan bumi."
Mal Ja melihat sudut restoran dan berkata : "jika ada panggung disebelah sana, bisnis seperti ini akan makin sukses".
Pal Bong : "oh, kau benar! benar-benar ide yang bagus, setelah makan mak-chang (usus babi) kau mendapat ide yang cemerlang"
Mal Ja : "tidak juga, aku bahkan tidak punya uang untuk membeli mak-chang"

Mendengar Mal Ja mengatakan seperti itu, Pal Bong langsung memesan 3 porsi mak-chang lagi. Mal Ja menolaknya, dia beralasan kalau dia sudah kenyang, tapi Pal Bong menagatakan kalau dia akan membelikan mak-chang berapa pun, karena makanan ini, dia bisa bersama wanita seperti Mal-ja.

Mal Ja tersenyum dan melanjutkan makanannya, saat dia melihar ponselnya, Mal Ja terkejut dan langsung mengatakan pada Pal Bong kalau sudah waktunya dia pergi untuk menjemput Ppo Song, sebelum Da Jin pulang. 

Pal Bong, tidak terima, karena itu dia meminta Mal Ja tetap tinggal bersamanya, dan membujuknya dengan mengatakan kalau terkadang anak-anak menjadi mandiri ketika mereka berada di tangan orang lain dan mencari teman baru. Namun Mal Ja tidak mendengarkan sambil makan, Mal Ja meminta pelayan restoran untuk membungkus makanannya.
Ji Wan datang ke rumah Yoon Sung. Di dalam rumah, Yoon Sung masih bersama Ppo Song. Yoon SUng membawaskan tempura yang sudah matang untuk Ppo Song. Ppo Song makan dengan lahap.
Yoon SUng lalu meninggalkan Ppo Song yang sedang makan tempura dengan asik. Ternyata Yoon Sung pergi mengambil kameranya. Yoon Sung mengambil beberapa gambar Ppo Song. Bak foto model, Ppo Song pun bergaya dengan lucunya. hehehhe... ngegemesin dah.
Setelah mengambil beberapa gambar Ppo Song, mereka berdua pun melihat hasilnya bersama-sama. Yoon Sung sangat menikmati kebersamaannya bersama Ppo Song begitu juga Ppo Song, terlihat dari senyum yang tak lepas dari wajah mereka berdua.
Tapi sayang kebahagiaan mereka terganggu dengan kedatangan Ji Wan. Yoon SUng yang tadinya selalu tersenyumpun langsung terlihat murung.
Walaupun terlihat tidak suka, Yoon Sung tetap mempersilahkan Ji Wan masuk. Saat meliat Ji Wan, Ppo Song langsung lari bersembunyi pada Yoon SUng. Ji Wan melihat Ppo Song dan dia langsung menyadari kalau anak itu adalah Ppo SOng adik Da Jin.
Ji Wan berjalan mendekati Ppo Song. Ji Wan : "namamu Ppo Song kan?"
Ppo SOng pun menyapa Ji Wan : "anyong haseo, ngomong-ngomong kau tahu namaku?"
Ji Wan mengangguk, "ya, aku tahu, Ppo Song".
Ppo Song: "kita sedang makan udang goreng, ayo kita makan bersama."
Ji Wan pun langsung melihat ke arah Yoon SUng, Yoon Sung pun langsung pergi meninggalkan Ji Wan bersama Ppo Song. dengan membawa barang-barang bawaan Ji Wan.
Mal Ja lari dengan tergesa-gesa untuk mengambil Ppo Song dari rumah Yoon SUng, sebelum Da Jin pulang. namun tiba-tiba Da Jin datang dari belakang mengejarnya. Mal Ja benar-benar terkejut saat dia melihat ponakannya itu sudah pulang.
Da Jin mengatakan kalau dia tidak pulang cepat, malah dia pulang terlambat, karena bus yang dia naiki lambat. Da jin pun langsung menanyakan dimana Ppo Song. sedikit bingung dan ragu-ragu, Mal Ja mengatakan kalau Ppo Song sedang berada di rumah Yoon SUng. Mal Ja beralasan kalau Ppo Song yang memintanya. Namun Da Jin tidak perduli dengan alasan bibinya, dia menganggap bibinya tidak mau mengasuh Ppo Song sehingga dia menitipkannya pada orang lain. Mal Ja beralasan kalau Yoon Sung bukan orang lain lagi untuk mereka. Tapi Da Jin dengan kesal menegaskan kalau Yoon Sung itu adalah orang lain, dan dia meminta pada bibinya untuk tidak membiarkan Ppo Song bersama Yoon Sung lagi. Da Jin marah dan langsung pergi ke rumah Yoon SUng.
Di rumah Yoon SUng, Ji Wan, Ppo Song dan Yoon SUng makan tempura bersama. Ppo Song mengambilkan satu tempura dan menawarkannya pada Ji Wan, dia juga mengatakan,"unnie ku mengatakan kalau kau harus makan supaya sehat walau tidak makan obat". Ji Wan menerimanya. Sedangkan Yoon Sung yang ada disana hanya terdiam tak banyak bicara, sampai Ppo Song mengatakan, "Ahjussi yang terbaik". Yoon Sung tersenyum pada Ppo Song, namun setelah pandangannya beralih dari Ppo Song, dia terlihat murung lagi.
Ppo song melihat Ji Wan ingin memgang wajahnya namun tidak jadi. Ppo Song langsung meraih tangan Ji Wan. Ji Wan pun langsung berkata, "Ppo Song, jangan sakit.... jangan sakit....." terus mengenggam tangan Ppo Song, "kau jangan sakit..." sambil melihat Ji Wan, Ppo Song mengangguk.
Tiba-tiba mereka dikejutkan dengan kedatangan Da Jin yang langsung masuk rumah tanpa permisi. Da Jin terkejut adiknya bersama Yoon Sung dan juga Ji Wan.
Melihat kedatangan kakaknya, Ppo Song langsung berlari kearahnya, sambil berteriak, "kapten". Da Jin langsung mengambil mantel Ppo Song dan memakaikannya, dia mengatakan pada Ppo Song kalau bibi ada di luar, dan menyuruhnya pergi ke bibinya.
Ppo Song: "aku belum selesai makan udang gorengnya, unnie, ayo kita makan bersama."
Da Jin : "ayo kita pergi saja"
Ppo Song pun menurut apa yang dikatakan kakaknya, dia berpamitan pada Yoon Sung dan Ji Wan. 
Yoon Sung menawarkan diri untuk mengantarkan Ppo Sung pulang, namun Da Jin langsung menolaknya. Saat Ji Wan melambaikan tangannya pada Ppo Song, Da Jin langsung menyuruh Ppo SOng pergi.
Da Ji  melihat ke arah Yoon Sung, namun Yoon SUng tidak berani melihat ke arahnya, sehingga Da Ji langsung melihat ke arah Ji Wan, dan mengatakan padanya, untuk tidak bermain dengan Ppo Song lagi. Saat Da Jin akan pergi, Ji Wan mengatakan, "sepertinya kau sering datang kesini".
Da JIn pun berbalik lagi dan mengatakan," aku tidak akan kesini lagi". 
Yoon Sung sempat melihat ke arah Ji Wan, dan tak percaya apa yang sudah dia katakan. Saat Da Jin pergi, Yoon Sung melihatnya, dan seperti ada rasa penyesalan dalam dirinya.
Setelah kepergian Da JIn dan Ppo Song, kebekuan terjadi antara Yoon Sung dan Ji Wan, mereka hanya berdiri diam tanpa berkata sepatah katapun. dan itu membuat Ji Wan memutuskan untuk pulang.
Ji Wan berjalan pergi, tepat saat itu, Yoon Sung memanggilnya dan mengatakan padanya untuk tidak datang kerumahnya lagi, "alasan kenapa aku dan kau tidak bisa mencintai, itu karena mereka"
Mendapat pernyataan seperti itu dari Yoon Sung, Ji Wan tidak mengatakan sepatah katapun, dia pun langsung pergi.
Da Jin, Ppo Song dan Mal Ja jalan pulang. Da Jin menghentikan langkahnya dan langsung berlutut didepan Ppo Song. Ppo Song tahu apa yang sedang kakaknya rasakan saat ini.

Ppo Song mengatakan, "unnie, kau marah?" Da Jin mengangguk. Ppo Song langsung memeluk Da Jin dan berkata, "Isi ulang". Mal Ja terharu dengan apa yang dilakukan kedua ponakannya itu. Ppo Song melanjutkan, "semuanya tidak akan apa-apa, semuanya akan baik-baik saja, unnie,". Da Jin pun sudah bisa tersenyum.
Mal Ja sudah tidak tahan lagi, dia dibuat menangis, karena itu dia memilih pergi dengan alasan akan membelikan susu untuk Ppo Song. Da Jin mengatakan tidak usah, namun Mal Ja tetap ingin membelikan, jadi dia meminta Da Jin cepat membawa Ppo Song masuk, karena nanti dia bisa kedinginan.

Ji Wan keluar dari rumah Yoon Sung, dia terlihat terguncang dengan permintaan Yoon Sung yang memintanya untuk tidak datang ke rumahnya lagi. Di tambah lagi pertemuannya dengan Ppo Song yang mengingatkannya pada kejadian waktu itu. Ji Wan tak langsung pulang, dia masih berdiri di samping mobilnya.
Mal Ja melewati rumah Yoon Sung, dan dia menghentikan langkahnya, saat dia menyadari kalau dia kenal seseorang yang sedang berdiri di belakangnya.
Mal Ja mendekati Ji Wan, untuk melihat dengan jelas, apakah dia adalah wanita yang datang ke pemakaman kakaknya saat itu. Saat berhadapan dengan Ji Wan, Mal Ja terlihat jelas sangat tidak menyukainya sama seperti Da Jin.
Mal Ja : "Beraninya kau ada disini..."
Ji wan juga mengenali wanita yang ada dihadapananya sekarang, Ji Wan pun menyapanya, "anyong haseo.."
Mal Ja langsung menarik kerah baju Ji Wan, "ucapan itu tak harus datang dari orang yang membunuh kakakku, beraninya kau datang ke sini? bagaimana bisa kau berada di sini?" Mal Ja dengan kemarahannya, menyeret Ji Wan, dan terus mengatakan, "karena kau, kau tahu berapa banyak sulitnya hidup kami?"
Mal Ja mejatuhkan Ji Wan di tanah, dan dia terus memakinya, "orang sepertimu tidak seharusnya bahagia, itulah hukuman karena membunuh kakakku dan membuat keluargaku menderita"
Ji Wan tak sedikitpun melawan dia hanya diam saja. Sampai Yoon Sung datang menyelamatkannya.
Yoon Sung membantu Ji Wan berdiri, dan membawanya ke mobilnya. Dan menyuruh Ji Wan pergi, sedangkan dia menghalangi Mal Ja, untuk memukulinya. Mal Ja terus menyebut Ji Wan pembunuh. Ji Wan tak kunjung pergi. dia masih terpaku di samping mobilnya, dan Yoon SUng terus menyuruhnya pergi.

Akhirnya Ji Wan masuk kemobilnya, tanpa berkata sepatah katapun, Ji Wan pergi. Mal Ja berteriak menyuruuh Ji Wan jangan pergi, dia meminta Ji wan mengembalikan kakaknya. setelah Ji wan pergi, Mal Ja terduduk lemas, dan masih berteriak-teriak memanggil Ji Wan pembunuh.
Yoon Sung tak tahu harus berbuat apa-apa, dia menangis, dan menatap ke langit, andai saja Da JIn dan keluargannya tahu, dia juga yang menyebabkan kematian ibunya Da Jin, apa yang akan mereka lakukan padanya. 
Mal Ja pulang ke rumah dengan nafas ngos-ngosan, dan itu membuat Da Jin menbak kalau bibinya habis dikejar-kejar rentenir. Mal Ja pun mengatakan bukan karena itu, namun dia tidak mengungkapkan alasan yang sebenarnya, kalau dia baru saja bertemu dengan Ji Wan. Mal Ja pun mengatakan kalau dia mau tidur. Saat Da Jin bertanya tentang susu, dengan sedikit bingung, Mal Ja menjawab kalau dia sudah menjatuhkan susunya. Da Jin pun merasa aneh pada bibinya.
Di rumahnya, Ji Wan terus menangis. begitu juga dengan Yoon Sung di rumahnya, raut wajahnya terlihat sedih sambil melihat bekas tempat membuat tempura bersama Ppo Song.
Di kantor, Yoon Sung diberi tahu kalau untuk penerbangan hari itu, Ji Wan di ganti, dan dia diberi tahu kalau kemungkinan Ji Wan sakit.
Yoon SUng langsung berusaha menghubungi Ji Wan, namun Ji Wan tidak bisa dihubungi. Tepat saat Yoon SUng berbalik, dia bertemu Da Jin.
Da Jin dan Yoon Sung duduk bersama untuk berbicara, Da Jin memulai pembicaraan dan menayakan kenapa harus Ji Wan, "bagaimana kau bisa mencintai wanita itu?" Yoon Sung langsung melihat ke arah Da Jin saat mendengarnya. "Siapapun wanita yang kaptain cintai, tidak masalah bagiku."
Yoon Sung menjawab, "apa maksudmu?"
Da Jin: "tapi jangan manager Choi Ji Wan? aku tidak bisa menjelaskan mengapa aku mengatakan ini, tapi...."
belum sempat Da Jin menyudahi kata-kata nya, Yoon Sung langsung menyelanya dan mengatakan, "Aku tak mau tau".
Mendengar itu, Da Jin terdiam sejenak, lalu melanjutkan kata-katanya, "baik di langit dan di darat, kapten tampak sempurna, jadi aku sangat mengagumimu. aku rasa aku harus berhenti sekarang."
Yoon SUng meenjawab,"itu pilihan tepat"
Setelah mengatakan, "maaf telah mengganggumu," Da Jin langsung pergi.
Namun langkah Da Jin terhenti saat Yoon SUng berteriak nama Ji Wan. Yoon SUng akhirnya dihubungi Ji Wan. dia menanyakan apa yang terjadi? Yoon SUng terlihat sangat khawatir pada Ji Wan dan langsung berlari pergi ke rumahnya. Da JIn hanya bisa melihat kepergiannya.

Di rumah Ji Wan, Yoon SUng merawatnya. Ji Wan benar-benar sakit. Dia terngiang-ngiang terus kata-kata Mal Ja yang mengatakan, "Orang sepertimu tidak boleh bahagia, itulah hukuman karena membunuh kakakku dan membuat keluargaku menderita, Kau pembunuh!!!"
Melihat kondisi Ji Wan sekarang, benar-benar membuat Yoon SUng khawatir.
Kembali ke bandara, dimana rombongan pramugari Ji Wan berbondong-bondong berjalan beriringan, dengan dikepalai Lee  Joo Ri. Mereka bertemu dengan Han Da Jin. Da, dan mereka menyapanya. Salah satu pramugari bertanya pada Da Jin apakah Da Jin mau ikut bersama mereka? Da Jin yang tau mereka akan kemana langsung bertanya mereka akan pergi kemana? satu-satunya Pramugara dirombongan itu berkata, kalau mereka akan mengambil gaji mereka, dia juga mengatakan kalau dia akan mentratir, jadi dia mengajak Da Jin ikut serta.
Dengan tersenyum Da Jin berkata, "oh, hari ini sudah gajian yah,"
Mendengar itu Joo Ri ikut bicara, dengan nada sinis dia berkata, "Omo, karena Co-Pilot Han sudah kaya, lalu kau lupa tentang gajimu."
Da Jin tidak menjawabnya, dia hanya menyuruh mereka pergi duluan, dan dia akan ikut rombongan di lain waktu.
MAsih dengan nada sinis, Joo Ri berkata, "sayang sekali, padahal aku akan menghiburmu, karena hari ini aku tidak jadi menghiburmu, jadi tolong hibur kami dilain waktu." Setelah itu rombongan pramugari pergi.
(hmmmmm.... awalnya aku mikir-mikir kenapa Joo Ri terlihat sinis pada Da Jin dan mengatakan kalau Da Jin sudah kaya. Dan akhirnya aku ingat, kalau Joo Ri menyukai Dong Soo, dan Dong SOo menyukai Da Jin. Itulah yang menjadi Joo Ri memperlakukan Da Jin seperti itu).
Di rumah, Mal Ja minum-minum sendiri. Da Jin datang dan langsung duduk di hadapannya. Da Jin menyambar gelas milik Mal Ja, lalu meminum Soju juga. Melihat ponakannya seperti itu, Mal Ja langsung bertanya apakah Da Jin punya masalah. Da Jin hanya menggeleng.
Mal Ja lalu angkat bicara tentang kejadian malam itu, dia menceritakan tentang pertemuannya dengan Ji Wan di depan rumah Yoon SUng.

Mal Ja berkata:  "Wanita itu, Choi Ji Wan, " Medengar nama Ji Wan, Da Jin langsung mengangkat kepalanya dan melihat bibi. Mal Ja meneruskan, "apa mungkin kau bertemu dengan nya?"
Dengan wajah serius, Da Jin bertanya, "bibi, apa kau bertemu denganya ? kapan?"
Mal Ja mejawab: "kemari, di depa rumah kapten Kim. Apa hubunga mereka?" 


Da Jin tidak menjawab. Sehingga Mal Ja meeruska kata-katanya, "mereka terlihat akrab". Mal Ja langsug berdiri marah, saat menyadari Yoon Sung memiliki hubungan dengan Ji Wan, "aku harus pergi dan memisahkan mereka! kebahagiaan Choi Ji Wan... aku tidak bisa melihat mereka dengan mataku" Mal Ja hendak pergi, namun di halagi Da Jin.

Mal Ja terus bersikeras, kalau Yoon Sung jangan bersama Ji Wan. Mal Ja bergitu menyayangka dari begitu banyaknya gadis, kenapa Yoon Sung memilih Ji Wan. dia mengatakan, kalau saja Yoon Sung tahu siapa Ji Wan, Yoon SUng pasti merasa takut dan menjauhinya. Mal Ja pun bertanya, bukankah Yoon Sung meyukai Da Jin?
Da Jin yang mendapat pertanyaan itu, langsung mengatakan, "tidak"
Mal Ja: "dia tampaknya menyukaimu."
Da Jin : "itu tidak benar, 100 % tidak benar"
Da Jin langsung berdiri dan hedak pergi, Mal Ja pun bertanya Da Jin mau kemana, saat Da Jin menjawab kalau dia akan pergi ke bank untuk mengambil uang dan membayarkannya ke retenir. Mal Ja langsung tidak enak hati, dan meminta maaf pada Da Jin atas ulahnya menghutang pada rentenir. Mal Ja pun ingin ikut, karena bahaya kalau Da Jin pergi menemui rentenir sendirian. Tapi Da Jin menolak, dan menyuruh Mal Ja menjaga Ppo Song.
Setelah Da Jin pergi, Mal Ja langsung menelpon Dong Soo, dan memintanya menemani Da Jin.
Saat melewati rumah Yoon Sung, Da Jin berhenti dan menatap ke arah kamar Yoon Sung. Tepat pada saat itu Dong Soo tiba, dan menghentikan mobil tepat di belakang Da Jin.
Dengan perasaan sedikit tidak senang dengan apa yang Da jin lakukan, Dong Soo langsung keluar dari mobilnya dan berdiri di samping Da Jin. Da Jin yang melihat kedatanngan Dong Soo, langsung bertanya, "apa kau akan pergi ke rumah ku lagi?"
Dong Soo: "apa kau akan menemui rentenir?"
Da Jin tertawa, "wow,, bibiku cepat sekali, aku akan pergi sendiri."
Dong Soo lalu menceritakan kalau dia sudah membayar hutangnya itu, "uang itu, aku sudah membayarnya,  jadi kau tidak usah pergi," 
Da Jin: "kenapa?"
Dong Soo, "aku tidak ingin melihatmu menderita, itu sebabnya aku membayarnya."
Da Jin : "apa aku pernah menderita? apa aku memintamu membayar hutangku?"
Dong Soo : "aku hanya tidak ingin melihatnya"
Da Jin : "kau sepertinya sangat kaya, apa aku sekarang harus bahagia? apa aku harus berterima kasih padamu sekarang?"
Dong Soo meminta maaf, karena dia tidak memberi tahu Da Jin terlebih dahulu. Da Jin marah, "apa kau fikir mudah bagiku? kenapa kau juga memperlakukanku seperti itu?"
Da Jin akan pergi, namun Dong Soo menahannya dengan menanngkap tangannya, "siapa pun yang membayarnya, apa itu penting? Setelah ini, kau bisa membayar hutangmu padaku."
Da Jin melihat ke arah Dong Soo, dan berkata "kau juga salah satu orang yang tidak ingin ku lihat. aku mendapatkan kebanggaanku dengan susah payah. apa yang kau lakukan sungguh menyakitkan". Da Jin meminta Dong Soo melepaskan tangannya, "kau siapa? siapa kau? kau siapa? apa kau orang kaya?" teriak Da jin sambil terus mendorong Dong Soo.
Dong Song langsung menarik Da Jin dalam pelukannya, "maafkan aku.... aku hanya memikirkan diriku sendiri"
Dikantor, Da Jin mendapat kabar kalau Yoon Sung sakit dan dia juga sudah membatalkan peerbangannya hari ini.
Tiba-tiba kaki tangan In Tae, tim leader mereka, datang dan berkata pada Da Jin, "ketika yang satu datang, yang satuya tidak, apa kalian sedang lari estafet? bukankah dia tahu kalau kesehatan sangat penting utuk pilot?"
Denga kesal Da Jin mejawab, "apa menurutmu, dia sakit karena dia ingin? jika ia tahu ia akan sakit, ia akan menghindarinya."
Da Jin langsung pergi.
Da Jin khawatir pada Yoon Sung, sedikit ragu-ragu, Da Jin pun menghubungi ponsel Yoon Sung.
Yoon Sung masih di rumah Ji Wan. Dia tertidur di samping tempat tidur Ji Wan. Ji Wan bagun terlebih dahulu. Melihat Yoon Sung menjaga dirinya sampai tidur disampingnya, Ji Wan membelai rambut Yoon Sung. Tiba-tiba ponsel Yoon Sung berbunyi. Ji Wan mengambilnya, itu adalah panggilan dari Da Jin.
Ternyata Ji Wan tidak membangunkan Yoon Sung, dia langsung keluar kamar da menjawab telphon Da Jin, "Ya, ini ponsel Kapten Kim Yoon Sung". Mendengar suara Ji Wan yang menjawab telponnya, Da jin langsung mematikan telphonnya.
Tanpa Ji Wan sadari, Yoon Sung sudah berada dibelakangnya, dan mengetahui apa yang dia lakukan, terlihat jelas sekali kalau Yoon Sung marah. Namun dia tidak menunjukkannya.
Saat berbalik, Ji Wan terkejut melihat Yoon SUng ada dibelakangnya. Yoon sung langsung mengambil mantelnya dan hendak pergi, namun dengan wajah tanpa dosa, Ji Wan mengatakan kalau yang menelpon adalah Da Jin, karena ponsel ini terus berdering, jadinya Ji Wan memutuskan untuk mengangkatnya. Yoon Sung tidak mau membahasnya, setelah menerima ponselnya balik, Yoon Sung bertanya keadaan Ji Wan.
Ji Wan: "sudah baikkan. kau ada penerbangan hari ini, apa kau membatalkannya karena aku?"
Untuk kedua kalinya, Yoon SUng tidak mau membahas apa yang Ji Wan katakan, dia malah mengatakan, "syukurlah, banyaklah istirahat" dan dia langsung pergi.
Ji Wan yang tidak mau ditinggalkan, langsug menyuruh Yoon Sung memakan sesuatu sebelum pergi. Tapi Yoon Sung menolak, dia memilih untuk pergi.

Ji Wan: "ini karena aku tidak ingin makan sendirian"

Mendengar permitaan Ji Wan yang seperti itu, membuat Yoon Sung akhirnya, mau menemai Ji Wan makan.

Mereka makan bersama. 
Pada saat makan, Ji Wan terus mengingatkan Yoon Sung tentang masa lalu mereka. kalau mereka selalu makan bersama seperti itu, "waktu itu, kenapa kita begitu senang, dengan makanan yang sederhana dan kita hanya pergi ke restoran murah, waktu itu, kita sangat senang saat kita bersama-sama," Yoon Sung hanya diam saja. Ji Wan meneruskan, "Hari ini, apa tak bisa kau tinggal bersamaku?"

Akhirnya Yoon Sung bicara, "ada masanya saat kau adalah aku dan aku adalah kau, tapi sekarang tidak lagi."
Ji Wan: "apa karena Co-Pilot Han?" Yoon Sung tidak menjawab, "memberi perhatian pada Pilot Han, sama saja menyakiti dia untuk yang kedua kalinya."

Yoon Sung tidak lagi mau membahasnya, dia langsung bangkit untuk pergi, sebelum pergi Yoon SUng berkata, "ketika aku melihatmu, aku terus memikirkan kejadian itu, kau juga seharusnya merasakan hal yang sama," Yoon SUng berjalan pergi.
Namun saat dia melewati Ji Wan, dengan cepat Ji Wan menangkap tangan Yoon Sung untuk menghentikannya. Ji Wan meminta Yoon Sung jangan pergi. Namun Yoon Sung berkata, "jangan sakit, karena aku tidak akan datang lagi ke sisimu". Yoon Sung menarik tangannya dan berjalan pergi meninggalkan Ji Wan yang terus menangis.
Lagi-lagi, Da Jin menunggu di depan rumah Yoon Sung, "aku juga ingin disampingnya, aku juga khawatir dan merindukannya"
Tanpa sepengetahuan Da Jin, Dong Soo ada didalam mobil dan memperhatikannya. Dong Soo lalu mengambil ponselnya dan mencoba meelpon Da Jin, namun Da Jin tidak mengangkatnya, Da Jin terus menatap rumah Yoon Sung. Semua itu membuat Dong Soo sadar kalau Da Jin benar-benar menyukai Yoon Sung.
Dong Soo masih berada di mobilnya, sampai Da Jin berjalan pergi. Dong Soo keluar mobil untuk melihat Da Jin berjalan pergi, "orang itu tidak memperdulikanmu, sampai kapan kau akan menunggu....ini semua akan meyakitimu... bodoh..."

Tepat pada saat Da Jin sudah tidak terlihat lagi. Yoon Sung pulang dan bertemu denga Dong Soo.
Denga marah, Dong Soo langsung meghampiri Yoon Soo. Dong Soo langsung mencengkram baju Yoon Sung, "kau bilang kau sudah membayar hutang, tapi kenapa kau terus muncul dihadapan Da Jin dan menyulitkannya?" Yoon Sung tidak mengerti maksud Dong SOo. Dong Soo menambahkan, "jangan berhutang pada Da Jin lagi, kau tahu, kalau hutang hati adalah hutang yang paling besar? mulai sekarang, aku yang akan membayar semua hutang Da Jin."

Dengan santai Yoon Sung menjawab kalau dia tidak perduli pada hutang Da Jin maupun kekayaan Dong Soo. Yoon Soo membuang tangan Dong Soo dari bajunya. Namun Dong Soo mencengkram baju Yoon Soo lagi dengan kedua tangannya, "perdulikan dia, wanita itu menyukaimu, jadi, mulailah perdulikan dia"

Masih berusaha tenang, Yoon SUng mengatakan "sia-sia mengurusi urusan orang lain, sia-sia kau berteriak... dan sia-sia kau marah.... aku benci wanita seperti itu..." 

Mendengar perkataan Yoon Sung untuk Da Jin, Dong Soo tambah marah dan langsung memukulnya, "tipe wanita seperti itu, bisa menjadi segalanya bagiku". Dong Sung meminta Yoon SUng untuk tidak membuat Da Jin menunggu atau menderita lagi. Yoon Sung menjaawab kalau dia tidak pernah meminta Da Jin untuk menunggunya, dia juga tidak pernah meminta DA Jin untuk menyukainya.
Mendengar jawaban Yoon SUng, membuat Dong Soo bertambah marah, dan dia berniat memukul Yoon Sung lagi, namun Da Jin datang dan menghentikannya. Da Jin berjalan mendekat, dan Dong Soo menurunkan tangannya.
Melihat Da Jin, Yoon Sung langsung mengatakan, "Han Da Jin, jangan pernah menungguku lagi" setelah berkata itu, Yoon SUng langsung pergi, meninggalkan Da Jin yang patah hati dan Dong Soo yang terdiam terpaku dan tak berani melihat ke arah Da Jin.
Di kantor, Da Jin dan Yoon Sung bertemu lagi, melihat Yoon SUng, Da Jin langsung pergi tanpa sepatah katapun. Yoon Sung pun tidak bisa berbuat apa-apa, karena itu lah yang dia pinta, namun hati kecilnya seperti menyesali apa yang sudah dia katakan.
Da Jin tidak sedikitpun menegur Yoon Sung, baik saat mereka berpapasan, dan saat mereka hanya berdua di dalam lift. Yoon Sung hanya bisa menatap sedih Da Jin dari belakang.
Da Jin pulang dengan menggunakan bis. Tiba-tiba ada pengendara motor yang mengendarai motornya dengan ugal-ugalan. pengemudi motor itu ngebut dan saat berada di depan bis yang Da Jin tumpangi, pengendara itu terjatuh dan membuat bis Da jin mengerem mendadak.
Di kantor, mendapat kabar kalau Da Jin kecelakaan dan dia ingin mengubah jadwal penerbagannya. Yoon Sung terkejut mendengar Da jin kecelakaan. tapa basa basi setelah mendapat alamat rumah sakit dari pihak perbangan, Yoon SUng langsung pergi.
Ternyata Dong Soo juga mendapat kabar kalau Da Jin kecelakaan. dengan perasaan khawatir Dong Soo juga pergi ke rumah sakit.
Namun Yoon SUng yang terlebih dulu sampai ke rumah sakit, dia langsung berlari mencari Da Jin. tapi dia tidak bisa menemukan Da Jin di ruang rawat.
Orang yang Yoon Sung cari sedang duduk di ruang tunggu. Da Jin tidak apa-apa, dia hanya cidera sedikit pada tangannya. Da Jin pun bersiap akan pulang kerumah.
Yoon Sung terus mencari Da Jin. dan akhirnya dia menemukan Da Jin di Lift.
Ada kelega-an pada Yoon SUng saat melihat Da Jin tidak apa-apa, dan Da Jin sendiri terkejut melihat Yoon Sung ada di depannya.
Tanpa berkata sepatah katapun, Yoon SUng memeluk Da Jin dengan sangat erat, sampai-sampai Da Jin megatakan kalau dia tidak bisa berafas.
Yoon Sung langsung melepaskan pelukannya, Da Jin mencoba menjelaskan apa yang terjadi pada dirinya, namun Yoon Sung tidak mau mendengar.
Karena Yoon Sung lagsung mendaratkan bibirnya pada bibir Da Jin. Wooow.... Yoon Sung mencium Da Jin, sampai pintu lift tertutup, dan berjalan ke bawah.

Bersambung pada sinopsis Yes Captain episode 12

1 comments:

Unknown said...

i like this moments..

Post a Comment

 

Posts Comments

©2006-2010 ·TNB