Sinopsis I Miss You Episode 15 ( Bagian 2 )

Saturday, December 29, 2012

I Miss You Episode 15 lagi-lagi menceritakan tentang penemuan mayat, dan kali ini yang ditemukan adalah mayat Direktur Nam. Dari semua kejadian sudah dapat dipastikan kalau pembunuhnya adalah Hyung Joon, namun yang membuat penasaran sekarang bagaimana caranya Jung Woo mengungkap semua itu. Dan bagaimana rekasi Soo Yeon saat mengetahui kalau orang yang selama ini dia kira lemah ternyata seorang moster balas dendam.


Sinopsis I Miss You Episode 15 ( Bagian 2 ) !!!
Orang misterius itu menemui Harry yang sudah menunggunya. Harry masih duduk di kursi yang sama seperti sebelumnya. Karena dia juga masih menunggu Soo Yeon. Orang misterius itu meletakkan bunga selang yang berhasil dia ambil dari Hyun Joo.

Dengan tatapan terus ke depan, Harry mengatakan kalau Soo Yeon telah pergi. dan dia meminta pada orang misterius itu untuk membawa kembali Soo Yeon padanya. 
Soo Yeon sendiri sedang bekerja, dia menyerahkan hasil desainnya dan memberi tahu pada pegawai Mi Ran tentang bahan-bahan yang harus digunakan pada rancangannya.
Soo Yeon sedang memeriksa apa saja yang harus dia lakukan, membuat desain, memeriksa kainnya... tepat disaat itu dia mendengar suara tongkat, Soo Yeon langsung mencari sumber suara, dan ternyata ada seorang wanita yang sedang memilih pakaian dan wanita itu membawa tongkat.

Soo Yeon langsung teringat pada Harry dan dia melihat kontak harry di ponselnya, namun dia ragu untuk menelponnya. Tepat pada saat itu Soo Yeon diberi tahu kalau ada kiriman untuk Soo Yeon, dia bertanya dari siapa kiriman itu, belum sempat pegawai itu menjawab Soo Yeon melihat Eun Joo datang, dan seperti kebiasaannya Soo Yeon langsung menunduk.
Eun Joo melihat tempat Soo Yeon bekerja, dengan nada menyidir Eun Joo bertanya, "di tempat seperti ini, kopinya gratis kan?"
Soo Yeon mengajak Eun Joo ke kantornya dan dia juga membuatkannya kopi. Sambil berdiri dan memegang kopinya, Eun Joo berkata tentang lampu jalan dari rumah mereka ada 280 langkah. dan dia bertanya bagaimana Soo Yeon bisa tahu. Soo Yeon menjawab kalau dia hanya mendengarnya. Eun Joo mengatakan mungkin saja memang begitu, karena Soo Yeon pun mungkin sudah melupakan semua itu.
Eun Joo melihat gambar desain baju Soo Yeon, dan dikertas itu terdapat seperti gambar putaran, Eun Joo teringat pada gambar yang sama di dinding tangga menuju rumah mereka. 
Menyadari Eun Joo melihat gambar desainnya, SOo Yeon berkata, "barangkali pakaian yang ku buat, ada yang mau kau coba? aku akan memberikannya padamu sebagai hadiah"
Eun Joo: "kenapa?"
Soo Yeon: "karena.... detektif Han sudah baik padaku...  dan kau keluarganya."
Eun Joo: "ah... keluarga? kau bukan Soo Yeon yang asli kan?"
Soo Yeon: "benar."
Eun Joo: "melegakan... sungguh melegakan. Hidup sendiri seperti ini sungguh tidak adil. saat mencarinya, dia meninggal dunia... ayahku... karena kau bukan Soo Yeon, aku lega.. Soo Yeon, anak itu.. bahkan bila dia hidup susah saja, sudah membuatku marah. Jika dia hidup dengan baik, itu lebih mengesalkanku, jadi kupikir aku akan lebih membensinta, Jika bukan maka tak apa, tak ada alasan untuk kita bertemu lagi" Setelah berkata itu Eun Joo langsung pergi.  
Saat Eun Joo pergi, Soo Yeon berniat memanggil Eun Joo, tapi dia mengurungkannya. Soo Yeon merasa Eun Joo sangat membencinya karena dia.. ayahnya meninggal.
Jung Woo menemui ayahnya di ruang kerjanya, Tae Joo sudah tahu kalau yang datang Jung Woo jadi dia langsung menyuruhnya keluar, tapi Jung Woo malah tetap masuk dan mengatakan kalau dia sudah berkeliling mencari orang misterius itu, tapi sama sekali tak ada jejak yang tertinggal. Jung Woo pun bisa menebak kalau Tae joon tidak akan melaporkannya pada polisi, karena itu dia menyarankan untuk memasakan keamanan lebih banyak lagi di rumah. 
Akhirnya Tae Joon memutar kursinya dan melihat Jung Woo, setelah sebalumnya dia tidak mau memandang anaknya itu. Jung Woo langsung menunjukkan foto keluarga mereka pada Tae Joon yang dia temukan di tubuh Sang Chul.
Jung Woo mengatakan kalau tae Joon pasti sudah tahu kalau Sang Chul mati. Yang menjadi pertanyaan Jung Woo, kenapa penjahat ituu mengungkit kembali masalah 14 tahun yang lalu, "kupikir kau juga mungkin sudah tahu. beritahu aku rahasia yang ayah simpan selama 14 tahun. penjahat yang barusan  adalah orang yang sama yang membunuh Sang Chul. mengingat dia datang kesini, berarti keluarga kita dalam bahaya. jjika kau memberitahuku, aku bisa menangkap mereka"
Tae Joon: "menangkap mereka? kau? ketika kau kehilangan pelaku tepat di depan matamu, bagaimana bisa kau mengucapkan hal seperti itu?" Tae Joon langsung memanggil keamanan rumahnya untuk datang dan membawa Jung Woo keluar.
Jung Woo berteriak dengan khawatir, "ayah, orang itu bisa membunuhmu!"
Dengan marah Tae Joon mendekati Jung Woo, "bunuh aku! beraninya kau mengancamku, aku Han Tae Joon?"
Jung Woo: "ketika aku pergi ke sanatorium, dia bahkan melemparkan Sang Chul tepat di depan mataku dengan sengaja. Kau tak bisa menganggap remeh dia! kenapa sebenarnya dia melakukan ini? Beritahu aku semua yang kau tahu. Semakin kau menyembunyikannya, aku semakin meragukanmu"
Plak!!!! selesai berkata itu, Jung Woo langsung mendapat tamparan dari ayahnya, dengan marah Jung Woo mengulang lagi kata-katanya, "Pelaku mengungkit kembali masalah 14 tahun yang lalu. Kang Sang Chul bukan yang terakhir"

Penjaga datang dan Tae Joon langsung menyuruh mereka membawa keluar Jung Woo dan jangan membiarkan Jung Woo masuk rumahnya lagi. Penjaga itu memegang tangan Jung Woo dan akan menyeretnya keluar, namun Jung Woo melepaskan diri dan dengan marah mengatakan pada ayahnya, "kau takkan bisa berpura-pura tidak tahu selamanya. karena aku pasti akan mengungkapkannya"
Soo Yeon sedang memperhatikan penjepit kertas yang dijepitkan Jung Woo ke rambutnya, Soo Yeon teringat pada detektif Kim, saat detektif Kim mengambil jepit rambutnya, juga pada saat dia melihat detektif Kim di atas tebing, dia juga terngiang kata-kata Eun Joo, yang mengatakan ketika mencari Soo Yeon, ayahnya meninggal.
Jung Woo keluar dari rumahnya, ponselnya berdering dan itu panggilan dari SOo Yeon. Karena suasana hatinya sedang tidak baik, jadi Jung Woo berusaha menenangkan dirinya terlebih dulu sebelum menjawab terlphon dari Soo Yeon. 

Soo Yeon mengatakan kalau ada sesuatu yang ingin dia tanyakan pada Jung Woo, sebenarnya dia ingin menanyakannya tadi pagi, tapi karena Ah reum datang, jadi dia tidak jadi bertanya. Soo Yeon bertanya apa dia bisa melihat rekor kecelakaan detektif Kim? Jung Woo mengingatkan Soo Yeon untuk mengingatkan perlahan-lahan.

Soo Yeon menjawab, "aku terpikir ketika melihat penjepit baju. kita pernah berebut penjepit baju dengan ahjussi kan?" Jung Woo membenarkan, "ketika aku mengingat ingatan tentang kecelakaan, setelah menangkap pelaku, kupikir aku akan bisa pulang ke rumah."
Jung Woo terkejut sekaligus senang dengan keputusan Soo yeon, dia pun berkata, "aku bersumpah padamu, dengan ddukboki, sundae dan jiwa orang yang kau cintai"
Mendengar Jung Woo mengucapkan itu Soo Yeon terkejut, "Kau... membaca semua buku harianku, hah?! malunya! kembalikan padaku cepat"
Jung Woo berjanji akan segera menemui Soo Yeon. 
Jung Woo melihat rumahnya sebelum dia pergi, dia terlihat khawatir pada ayahnya, tapi mau bagaimana lagi ayahnya yang tidak mau di bantu olehnya. Tiba-tiba Jung Woo mendapat telphon saat dia akan masuk mobil, itu telphon dari Joo yang mengatakan kalau dia menemukan mayat lagi dan mayat itu adalah mayat direktur Nam Bank Sangil. Joo meminta Jung Woo untuk cepat datang, dia sekarang sedang berada di Susung Dam. Jung Woo dengan tergesa-gesa datang ke tempat yang di maksud oleh Joo.
Jung Woo  bertanya, apakah dia mati tenggelam, orang yang bertugas mengotopsi jenazah mengatakan ya, karena bagasinnya penuh dengan air. Orang itu menjelaskan, "seseorang sudah mendorong dia ke dalam air, dan menariknya keluar. lalu memasukkannya ke dalam bagasi. kupikir pembunuhnya takut kalau kita takkan bisa menemukan mayatnya"
Jung Woo berdiri dan melhat sekelilingnya, dia memperhatikan sekitar apakah ada sesuatu yang mencurigakan lagi. Joo berkata kalau kasus Michelle Kim lenyap begitu saja, dan harry juga pernah mengatakan kalau mereka tidak bisa menangkap pembunuhnya. 

Jung Woo mengatakan kalau semua ini adalah pembunuhan berantai, Jung Woo teringat kalau tempat ini adalah tempat dimana Kang Sang Deuk bersaksi palsu kalau dia sudah melempar Soo Yeon ke sungai. Sama seperti kasus Sang Chul, pelaku meninggalkan mayat di sungai itu untuk membiarkan Jung Woo melihatnya. Jung Woo juga mengaku kalau dia sudah kehilangan pelaku itu sampai dua kali, yang terakhir saat dia berada di rumah ayahnya. Joo terkejut mengetahui kalau pelaku itu sampai berani datang ke rumah Tae Joon. 
Mayat direktur Nam akan di bawa, tapi Jung Woo menghentikannya karena ada susuatu yang harus dia periksa terlebih dulu. pihak otopsi jenazah membolehkan dengan syarat jangan menekan mayat. Jung Woo memeriksa di bagian kepala, sedangkan Joo memeriksa di bagian lainnya. Joo tidak menemukan apa-apa, Jung Woo pun tak menemukan apa-apa. joo mengira kalau tebakan Jung Woo salah, semua ini bukan pembunuhan berantai. 

Jung Woo mengatakan kalau kesaksian bibi petugas kebersihan juga akan diubah, karena handuk basah itu bukan dari bibi. Pelakunya menggunakan air untuk membunuh SAng Deuk. Handuk basah Sang Deuk, dan penyiksaan air Sang Chul. dan kali ini direktur nam ditenggelamkan, Jung Woo yakin kalau semua ini adalah pembunuhan berantai. 
Jung Woo tidak mau putus asa, dia yakin pasti ada sesuatu, dia terus memeriksa mayat direktur Nam. Tiba-tiba Jung Woo melihat ada sesuatu di dalam mulut direktur Nam. Dia pun membuka mulut direktur Nam dan mengambil sesuatu itu, itu seperti sebuah tempat penyimpan data, USB.
Di kantor polisis USB itu dibuka dan isinya adalah sebuah dokumen. Jung Woo dan polisi lainnya melihat dokumen itu bersama-sama. Dari dokumen tersebut terdapat nama Kepala Polisi, Yang Seung Pyo. 
Melihat semua itu, Jung Woo jadi teringat saat dia melihat ayahnya memegang sebuah dokumen yang bergambar logo kepolisian. Mereka semua menyadari kalau Kepala Polisi Yang, termasuk kaki tangan mereka. Polisi yang lain mengatakan kalau apa yang mereka lakukan ini, semuanya sia-sia, karena kepala polisi mereka sendiri berkomplot. 
Kepala Tim mereka mengajak Jung Woo berbicara empat mata, tapi Jung Woo menolak, dia ingin mereka berbicara diihadapan yang lain. Jung Woo mengungkapkan kalau foto keluarganya keluar di kasus pembunuhan kang Sang Chul. Dan kali ini penjahatnya membuka semua kasus korupsi ayahnya. 

Dua polisi yang ada di sana terkejut mengetahui kalau Jung Woo adalah anak Tae Joon. Kepala Tim mengatakan kalau kemungkinan Presiden Han Tae Joon akan ditahan. apa Jung Woo baik-baik saja? Jung Woo menjawab mungkin saja ayahnya sudah menghapus semua rekening nama pinjaman. Jadi Jung Woo bisa memastikan bukan hal yang mudah menangkapnya karena mereka pasti akan kesulitan dalam mendapatkan barang bukti. Jung Woo juga mengungkapkan kalau yang paling penting adalah kita harus tahu pasti apa tujuan penjahatnya dari kasus ini. Karena Han Tae Joon adalah target dari pelaku itu.
Jung Woo: "meskipun aku dikecualikan dari penyelidikan ini... tolong pastikan tim kita yang bertugas sampai akhir. "
Selesai Jung Woo berkata itu, tiba0tiba Kepala Polisi Yang menerobos masuk dan langsung melihat namanya terpampang di depan layar dan ditandai. Tanpa basa-basi, Kepala Polisi Yang langsung berkata, "Han Jung Woo... apa kau sudah bicara dengan ahjumma untuk mengubah kesaksiannya? Setelah tidak mampu menangkap bibi petugas kebersihan, kau mau menghancurkan reputasi kantor polisi kita. Dan sekarang, kita mungkin harus diselidiki!"
Jung Woo menjawab,"Kang Sang Deul, Kang Sang Chul, Nam Yi Jung. menurutku orang yang sama yang membunuh mereka semua. ini kasus pembunuhan berantai. Tolong siapkan tim penyelidikan khusus untuk bersiap. Timk yang lain bertugas di tindak kekerasan, dan juga, karena ada skandal korupsi juga terlibat, tolong hubungi bantuan dari tim investigasi lain"
Dengan nada meremehkan Kepala Polis Yang mengatakan, "Pembunuhan berantai? apa kau punya bukti? kasus ini akan dialihkan pada Tim 4 Tindak Kekerasan. Penyelidikan ulang Kang Sang Deuk akan diselesaikan oleh mereka juga".

Kepala Tim protes, kenapa kasus ini dialihkan pada tim lain. Kepala Polisi Yang mengatakan kalau Han Jung WOo adalah anak dari Han Tae Joon, karena itu Tim mereka tidak diperbolehkan ikut. Jung Woo mengatakan kalau hanya itu alasan tim mereka dikeluarkan dari kasus... belum sempat Jung Woo berkata-kata, Kepala Polisi Yang berteriak kalau mereka harus melepaskan kasus ini. 
Kepala Tim ingin protes dan berniat mengejar Kepala Polisi Yang, namun Jung Woo sudah terlebih dulu mengejarnya dan langsung berdiri di depannya. 
Dengan berani Jung Woo berkata pada Kepala Polisi di hadapan polisi yang lain, "jangan mencoba untuk menutupi kasus ini lagi untuk menyembunyikan kesalahanmu"

Kepala Polisi Yang, "apa?"

Jung Woo: "kau sudah melihat daftar nama itu"

Kepala Polisi Yang melihat kesekeliling, dimana polisi-polisi yang lain sedang melihatnya, dengan rasa bersalah dia berkata, "apa kau sudah gila? bagaimana bisa kau... semua itu belum dikonfirmasi kebenarannya..."

Jung Woo: "lalu haruskah aku memberitahumu setelah mengkonfirmasinya dengan mata kepalaku sendiri? Kepala Presiden Bank Sangil Han Tae Joon... kenapa kau memberinya rekor penyelidikan dari kasus Kang Sang Deuk? Sejak kapan kau membocorkan informasi penyelidikan? sejak 14 tahun yang lalu kah?"
Kepala Polisi Yang bErteriak, tapi Jung Woo terus mengatakan, "Direktur Nam Yi Jung! Ditemukan mati di Susung Dam. apa ada sesuatu yang bisa kau ingat? 14 tahun yang lalu... ada orang lain yang mati di Susung Dam. Bukan... tapi lebih tepatnya membuat Lee Soo Yeon mati... Kepala Polisi yang membantunya kan?"

Kepala Polisi Yang berteriak pada Jung Woo, "Tutup Mulutmu! tanpa alasan yang jelas, di depan publik... jika kau mengkritik bosmu, apa kau tak tahu kau bisa dihukum? Coba bicara sepatah kata lagi"
Dengan beraninya, Jung Woo menjawab, "mengancam seperti itu... tidak berlaku bagiku. bagaimanapun juga, aku akan dikecualikan. JAdi, Kepala Polisi, kau juga keluar dari kasus ini," 

Kepala Polisi Yang terlihat ketakutan dengan ancaman Jung Woo, dia pun berkata, "Han Jung Woo... aku sudah tak tahan lagi. Kau... dikeluarkan dengan otoritas dari atasan polisi. Keluar!" dengan mengatakan itu Kepala Polisi Yang merasa menang karena dialah yang berkuasa.
Tapi bukannya takut, Jung Woo malah tertawa, dia berjalan mendekati Kepala Polisi Yang, dan berkata "Anjing menggonggong.  Kucing Mengeong. Kepala Polisi.... menggonggong... Aku juga muak mendengarkan suara berisik anjingmu..."

Kepala Polisi terdiam dengan semua perkataan Jung Woo. Jung Woo lalu mengeluarkan borgolnya, tanda pengenal polisinya dan pistolnya, semua itu dia serahkan langsung pada Kepala Polisi. Setelah itu Jung Woo pergi meninggalkannya. Sedangkan Kepala Polisi yang berniat teriak pada Jung Woo mengurungkan niatnya karena dia sadar kalau dia sedang menjadi tontonan semua orang. 
Soo Yeon sedang menunggu kedatangan Jung Woo, tiba-tiba ponselnya berbunyi dan dia dapat sms yang berisi, "Hyungnim, kau tahu kalau itu buka, kan? Sunryong Club juga sedang kesulitan. Tolonglah kami" Soo Yeon tidak mengerti dengan maksud sms itu, diapun tidak ambil pusing dan menganggapnya sebagai sms salah kirim. Dia kemudian melihat kotak kiriman untuknya. Dia pun membukanya dan ternyata isinya dalah sebuah USB.
Soo Yeon menyalakan laptopnya untuk melihat apa isi dari USB itu. Tapi sebelum dia sempat mengetahui isinya, dia mendengar ada benda jatuh di luar. Soo Yeon memeriksanya, dan ternyata ada satu manekin yang terjatuh, dan Soo Yeon langsung mendirikannya lagi. 
Pria misteriuas yang masuk rumah Jung Woo sebelumnya, diam-diam mengendap masuk ke kantor Soo Yeon dan mengambil ponsel SOo Yeon. 
Di kantor polisi, Jung Woo sedang memberesi barang-barangnya. Ketua Tim-nya datang dan bertanya apa yang sebenarnya sedang Jung Woo pikirkan? Joo ikut bicara dan menyuruh Jung Woo untuk minta maaf. Dengan santai Jung Woo mengatakan, "apa kalian pikir aku melakukan ini tanpa rencana apapun? Jika aku dikeluarkan tanpa alasan... aku masih bisa kembali." Ketua Tim tersenyum mendengar pernyataan Jung Woo tapi Joo lompat-lompat seperti anak kecil dan merengek menanyakan bagaimana kalau Jung Woo tidak bisa?
Jung Woo menjawab, "karena aku adalah kelinci gila,  sebenarnya itu hebat. bagaimanapun aku dikecualikan dari penyelidikan. aku tak perlu memikirkan yang lain. entah aku bisa dipulihkan atau tidak... " Jung Woo melihat ke arah Joo dan Ketua Timnya.

Ketua Tim berteriak, "Hei! ketika kau yang menyebabkan masalah, kenapa kami yang harus menyelesaikannya untukmu?"
Jung Woo: "terima kasih padaku karena dipecat.... jadi alasan untuk mengalihkan kasus ini pada tim yang lain sudah tidak ada"
Joo: "tetap saja... tetap saja.... kesenangan apa yang kumiliki kalau kau tak ada di kantor?" (hahhahaha.... ternyata itu alasan Joo.... )
Jung Woo: "sshhh!!! rahasiakan daru Eun joo dan kekasihku."
Jung Woo meminta Joo untuk tidak mengatakan semua ini pada Eun Joo dan Ibu Soo Yeon, karena kalau mereka bisa tahu mereka akan marah dan khawatir.
Ponsel Jung Woo berbunyi dan itu adalah panggilan dari Soo Yeon. Jung Woo berjalan menjauhi Ketua Tim dan Joo, setelah itu dia baru mengangkatnya. Saat Jung Woo mengangkat telphon itu, bukan suara Soo Yeon yang dia dengar, melainkan rekaman telphon yang Tae Joon dengar waktu bertemu dengan dokter di RSJ. Selain sura rekaman itu, Jung Woo juga mendengar suara ayahnya dan dokter itu yang membicarakan si penelpon yang ingin mengunjungi Hyun Joo.

Jung Woo terkejut mendengar rekaman itu dan dia sadar kalau orang itu menghubunginya menggunakan ponsel Soo Yeon, Jung Woo pun langsung pergi untuk menemui Soo Yeon karena dia khawatir sesuatu terjadi pada Soo Yeon.
Soo Yeon kembali ke kantornya, dia langsung membuka isi USB itu, dia tidak sadar kalau ponselnya sudah tidak ada lagi di meja. USB itu berisi rekaman suara juga, "tolong ampuni aku...aku tidak membunuh Lee Soo Yeon. Aku melakukannya karena Han Tae Joon menyuruhku. Aku yang salah. Tolong ampuni aku. aku diberi tahu oleh adikku, Sang Deuk, kalau dia membunuh Lee Soo Yen... sebaliknya, dia bisa membunuh kita. itu tak bisa terjadi. Dan selama 14 tahun terakhir, dia menyuruhku untuk mengawasi Han Jung Woo. Dia menyuruhku untu mencari Lee Soo Yeon sebelum Han Jung Woo menemukannya... Dia menyiksaku seperti itu... Han Tae joon.. Han Tae Joon... aku hanya menjalankan perintahnya. Tolong ampuni aku... Tolong ampuni aku...!" Ternyata itu adalah suara Sang Chul sebelum dia dibunuh oleh Harry. 
Soo Yeon ingat pada Han Tae Joon, dia adalah ayahnya Jung Woo yang sudah dia temui beberapa kali. Bahkan dia sudah pergi ke rumahnya bersama Harry. 
Soo Yeon masih tidak percaya karena Han Tae Joon yang melakukannya, apalagi Han Tae joon adalah ayah Han Jung Woo. Soo Yeon mengulang lagi rekaman itu untuk memperjelas, tapi ituu malah membuatnya menangis dan tidak ingin percaya pada semua itu.
Soo Yeon lalu teringat dengan kata-kata perawat Hye Mi yang marah padanya saat dia menelpon Jung Woo. Perawat Hye Mi mengatakan pada Soo Yeon saat itu, "bagaimanapun kau harus mati. kami tak boleh tertangkap karenamu".
Jung Woo sedang dalam perjalanan menuju butik ibu tirinya, dia terus mencoba menghubungi Soo Yeon tapi tidak ada yang mengangkatnya, Jung Woo tambah khawatir pada Soo Yeon. 
Soo Yeon masih di kantornya, dia terus terngiang2 kata2 Sang Chul yang mengatakan kalau dia tidak bersalah, dia tidak membunuh Lee Soo Yeon. Soo Yeon teringat saat Han Jung Woo di culik, Saat dia juga ditarik ke mobil karena dia melihat wajah yang menculik Jung Woo, kemudian dia juga teringat saat Sang Deuk menodainya. Kemudian, Soo Yeon berlari ke jalan dan bertemu dengan mobil perawat Hye Mi. Soo Yeon teringat pada perawat Hye Mi yang memarahinya, dan saat Hyun Joon yang memberitahu dia kalau ada seseorang yang datang ke tempat persembunyian mereka.

Soo Yeon lalu menyebut nama Harry.
Harry masih duduk di sofa itu... (hadeuuuh... enak bnget aktingnya cuma duduk doang... hehhe,,,, uuuup... lanjut ke benang merah). Dia menatap ke depan dan memanggil seseorang dengan nama, "Harry" (woooow... harry? siapa ituu... Ternyata dia adalah pria misterius itu... hmmm kalau gitu dari pada bingung... kita panggil Harry dengan nama aslinya saja... Hyun Joon).

Hyung Joo melihat tongkatnya, dan Harry langsung mengambilkan tongkatnya. baiik bangeeeet... hyun Joon berdiri, dan langsung bertanya, "bagaimana dengan Zoe?" Orang yang dipanggil Harry itu mengatakan kalau Soo Yeon akan segera kembali. Hyung Joon lalu berjalan keluar. Dan kamera meng-shoot dengan jelas kalau orang yang dipanggil harry oleh Hyung Joon adalah asisten manager Yoon, hmmm aku rasa inilah teman rahasia Hyung Joon.
Hyung Joon berdiri di luar, dan Harry datang membawakan selimut untuk menutupi tubuh Hyung Joon agar tidak kedinginan. (perhatian bangeeeet dah..... ) Hyung Joon mengatakan kalau dengan semua ini, Soo Yeon masih tidak mau kembali, "bawa dia padaku... meskupun kau harus membunuhnya. apa yang tak bisa kumiliki... orang lain juga takkan bisa. 

(sumpah kaget banget aku tahu apa yang Hyung Joon katakan.... dia bener-bener Psyco.... Soo Yeon benar-benar dalam bahaya, seperti yang Hyung Joon katakan, karena dia yang membuat Soo yeon dalam bahaya)
Jung Woo sampai ke kantor Soo Yeon, tapi dia tidak menemukan Soo Yeon disana. Dia hanya menemukan ponsel Soo Yeon yang diletakkan dibawah bantal. Jung Woo kemudian teringat pada rekaman yang dia dengar dari ponsel.
Hyung Joon sudah siap-siap menyambut Soo Yeon, dengan duduk di lantai dan memasang muka memelas dan sedih.
Soo Yeon benar-benar datang. Dia langsung bertanya pada Hyung Joon, "Joon-ah.... orang yang melukai kakimu seperti ini... benar kah kau tidak tahu siapa? "

Hyung Joon tidak menjawab... dia hanya menatap Soo yeon dengan penuh air mata.... air mata buaya... hahhaha
Hyung Joon merangkak ke kaki Soo Yeon dan memelukanya, "Zoe... Zoe... Zoe...." Hyung Joon hanya menangis dan menyebut-nyebut nama Zoe. Soo Yeon pun merasa iba, dia pun melepas pelukan Hyung Joon dari kakinya, dan lansgung duduk di depan Hyung Joon.
Soo Yeon menatap Hyung Joon dan bertanya lagi, "Kang Hyung joon, benar kau tidak tahu? " Tidak menjawab, Hyung Joon langsung memeluk Soo Yeon. Soo Yeon berusaha melepaskan diri tapi Hyung Joon sudah memeluknya erat. 

Hyung Joon mengaku kalau dia tidak tahu, dia tidak tahu apapun, "aku ketakutan..."

Soo Yeon: "Joon ah"
Akhirnya Jung Woo datang dan langsung memanggil Soo Yeon. Soo Yeon mendengarnya dan dia langsung ingin melepas pelukan Hyung Joon. Tapi Hyung Joon tidak mau melepaskannya. Dengan terus memeluk Soo yeon erat, Hyung joon berkata, "Zoe... aku tahu kau akan kembali... "
Jung Woo dan Soo Yeon terkejut dengan apa yang dikatakan Hyung Joon. Hyung Joon terus memeluk Soo Yeon walau Soo yeon beberapa kali ingin melepaskan diri. 
Soo Yeon masih memegang erat USB yang dia bawa, dan di meja masih ada bunga plastik yang Harry ambil dari Hyun Joo. Sedangkan Jung Woo terus melihat ke arah SOo Yeon dan Hyung Joon dimana Hyung Joon yang tadinya menangis langsung tersenyum sinis pada Jung Woo.

(drama ini semakin membuat orang geregetan.... dan bertanya-tanya, kapan SOo Yeon tahu siapa Hyung Joon sebenarnya? Kapan Jung Woo bisa mengungkapkan semua itu dengan bukti yang relevan? Jadi gak sabar nunggu kelanjutan drama ini minggu rabu depan)

0 comments:

Post a Comment

 

Posts Comments

©2006-2010 ·TNB