Sinopsis That Winter, The Wind Blows Episode 15

Saturday, March 30, 2013

0 comments
Sinopsis That Winter, The Wind Blows Episode 15, sudah mencapai epsiode 15, berarti sebentar lagi drama ini akan berkhir, walaupun begitu, semangat menulis sinopsisku belum juga tumbuh. huuuft! tapi untungnya ada yang menulis sinopsis drama ini, jadi saya bisa mengshare ke temen-temen yang ingin tahu jalan ceritanya dengan membaca sinopsisnya. Semakin kesini semakin bagus dan membuat penasaran loh.


Mau tahu ceritanya? silahkan klik LINK yang sudah saya berikan di bawah ini. Link di bawah ini, masih sama seperti episode 14, saya mengambilnya dari blog http://myls-koreanlover.blogspot.com.Semoga bermanfaat buat teman-teman. ^^


Sinopsis That Winter, The Wind Blows Episode 14

Friday, March 29, 2013

0 comments
Sinopsis That Winter, The Wind Blows episode 14, pengen sekali saya menulisnya, namun berhubung modem anti lelet saya masih sangat lelet jadi saya belum bisa melaksanakan keinginan saya itu. Ngelirik blog myls-koreanlover.blogspot.com ternyata sudah rampung menulis episode ini, jadi saya putuskan untuk meng-Share nya lagi seperti episode-epsidoe sebelumnya. 


Di episode 14 ini, sekretaris Wang dan Soo diusir oleh Young dari rumahnya. Dan Soo juga diberi sekoper uang oleh Young, namun yang mengagetkan Young memberikan jabatan Presdir pada Myung Ho dan wakir presdir pada pengacara Jang. Bagaimana cerita selengkapnya, mari kita simak sinopsis nya dari LINK yang sudah saya berikan di bawah ini.


Sinopsis Yes Captain Episode 17 ( Bagian 1 )

Tuesday, March 26, 2013

0 comments

Sinopsis Yes Captain Episode 17 bagian 1, untuk menyambung episode sebelumnya dimana Yoon Sung berniat memberitahu semuanya pada Da Jin, namun Ji Won dan Dong Soo berusaha mencegah apa yang akan Yoon SUng lakukan untuk kebaikan mereka semua. Bagaimana kelanjutannya? apakah Yoon SUng berhasil memberitahu Da JIn?


Sinopsis Yes Captain Episode 17 ( Bagian 1 ) !!!

Da Jin sudah tiba ditempat yang di janjikan Yoon Sung. Dia menunggu Yoon Sung dengan senang dan sudah tak sabar untuk bertemu. Yoon Sung sendiri masih dalam perjalanan menunju cafe tempat Da Jin menunggu. Ji Won terus berusaha menghubungi Yoon Sung, namun tidak diangkat oleh Yoon Sung. 

Yoon Sung  tak kunjung datang,  itu membuat Da Jin gelisah dan langsung berusaha menghubungi Yoon Sung.  Saat Da Jin sedang mengetik sms, Dong Soo datang. Tanpa basa basi Dong Soo menyuruh Da Jin untuk beranjak dan pergi bersamanya. Awalnya Da Jin tak mau karena dia sedang ada janji dengan Yoon Sung. Dong Soo beralasan kalau Yoon Sung ada urusan mendesak, jadi dia tidak akan datang. Walau diberi tahu seperti itu, Da Jin masih ingin tetap menunggu, namun Dong Soo langsung menariknya untuk pergi dari tempat itu. 

Dong Soo membawa Da Jin pergi dengan mobilnya, di dalam mobil Dong Soo hanya diam tak banyak bicara. Sedangkan di cafe, Yoon Sung sudah datang dan menunggu Da Jin, namun dia terlambat karena Da Jin sudah di bawa pergi. Dan yang muncul dihadapannya adalah Ji Won. 

Ji Won mengatakan pada Yoon Sung kalau Da Jin tidak akan datang, karena Dong Soo sudah membawanya pergi. Dan dia sendiri menemui Yoon Sung, adalah untuk menghentikan Yoon Sung atas niatnya yang ingin mengatakan kebenaran pada Da Jin. Ji Won mengatakan kalau cara yang dipilih Yoon Sung bukanlah cara yang terbaik karena setelah Yoon Sung mengatakan semua itu, Yoon Sung dan Da Jin sama-sama akan berakhir, sama-sama akan tersakiti. 

“setelah aku menceritakan segalanya, aku ingin mencintainya dengan benar,” jawab Yoon Sung.

Namun Ji Won mengatakan kalau Yoon Sung tidak akan mendapat maaf dari Da Jin. Yoon Sung beralasan kalau dia tidak ingin menyakiti siapa-siapa lagi, baik itu pada Ji Won, Da Jin ataupun untuk Yoon Sung sendiri. Yoon Sung menyesali pada apa yang sudah dia lakukan dan dia berharap kalau itu semua adalah sesuatu bisa dilupakan. 

“hanya menghapusnya dari memorimu, itulah cara kau bisa hidup. Kau mencintainya meskipun kay tahu itu tidak benar. Dan sampai sekarang kau masih mencintainya.”

“aku membuat keputusan ini, karena aku mencintainya. Ini akan terungkap suatu hari nanti, dan jika ia mendengarnya dari orang lain, dia akan lebih  terluka. Pengampunan, aku akan bertahan dan menunggu sampai aku diampuni.”

“saat Da Jin tahu kebenarannya, maka akan menyakitkan. Jangan terlalu kejam pada seseorang yang kau cintai.” Setelah mengatakan itu Ji Won langsung beranjak dan pergi meninggalkan Yoon Sung sendiri. 

Di pintu keluar, Ji Won tak dapat menahan air matanya. Dia menangis. 

Dong Soo mengajak Da Jin ke tempat ice skating. Walaupun sudah di beri alasan oleh Dong Soo kalau Yoon Sung ada urusan, Da Jin masih tetap berusaha menghubungi Yoon Sung namun tak bisa. Dia pun bertanya pada Dong Soo, apa yang sudah terjadi pada Yoon Sung yang membuatnya tidak bisa datang. Dong Soo tidak menjawab dia hanya terus memakaikan sepatu ice skating pada kaki Da Jin. Tapi karena Da Jin terus bertanya, Dong Soo diam sesaat dan kemudian mengatakan kalau dia hari ini berulang tahun.

Mendengar itu Da Jin terkejut. Dong Soo meminta Da Jin untuk bersenang-senang bersamanya hari ini. Da Jin mengeluh kenapa Dong Soo tidak mengatakan lebih dulu, karena kalau Dong Soo mengatakan padanya lebih dulu, Da Jin bisa memberikannya hadiah. Dong Soo pun menjawab Da Jin ada bersamanya hari ini saja sudah cukup untuknya. Jawaban Dong Soo membuat Da Jin terdiam, tak bisa berkata-kata lagi.

Mereka bermain ice skating bersama. Da Jin tidak bisa bermain, jadi Dong Soo menuntunnya. Selain itu juga Dong Soo membuat kejutan dengan menghidupkan semua lampu di tempat permainan dengan sekali klik. Itu semua membuat Da Jin tersenyum senang.

Sementara Da Jin dan Dong Soo bermain, Yoon Sung sedang termenung di rumahnya. Setelah selesai bermain, Dong Soo mengantarkan Da Jin ke rumah Yoon Sung. 

“sementara kau bersamaku, hatimu selalu disini. Pada  Kapten Kim Yoon Sung, karena ini hari ulang tahunku, aku bertanya apakah aku bisa meminjam kau untuk beberapa saat.” Ucap Dong Soo.

Dan sekarang Dong Soo mengembalikan Da Jin pada Yoon Sung. 

Yoon Sung mengikuti saran Ji Won untuk tidak mengatakan kebenarannya pada Da Jin, sehingga saat bertemu Da Jin dia bersikap biasa saja dan bertanya bagaimana acara Da Jin dan Dong Soo.  Dan saat ditanya kenapa Yoon Sung tak datang, dia hanya beralasan kalau dia tiba-tiba harus bertemu temannnya. 

Mendengar Yoon Sung mempunyai teman, Da Jin mengatakan kalau dia ingin bertemu dengan teman-teman Yoon Sung juga. Yoon Sung lalu mengajak Da Jin ke cermin. Yoon Sung menunjukkan kalau temannya adalah Da Jin.

“kau memiliki teman yang sangat baik.” ucap Da Jin. 

Yoon Sung mengatakan kalau dia hanya mempunya Da Jin sebagai teman. Da Jin pun menjawab kalau dia akan sering-sering bermain dengan Yoon Sung agar Yoon Sung tidak merasa bosan padanya.  Walau Yoon Sung tersenyum, tapi terlihat jelas kalau ada kesedihan di dalam senyumnya saat melihat Da Jin. 

Keesokan harinya, Da Jin dengan bersemangat pergi ke bandara. Petugas bandara mengatakan kalau Da Jin dan Yoon Sung stand by hari ini. Da Jin pun mengiyakan. Dia juga bertanya pada petugas tentang keberadaan Yoon Sung. Belum sempat petugas iitu menjawab, ketua Tim datang dan mengatakan kalau Da Jin sudah ditunggu Mi Joo di ruangannya. 

Mi Joo ingin bertemu dengan Da Jin karena ada sesuatu yang ingin dia katakan pada Da Jin.  Tanpa basa basi Mi Joo langsung mengatakan kalau dia dan Yoon Sung dulu pernah satu keluarga. 

“adopsi oppa dibatalkan karena ia berusaha melindungiku”

Da Jin terkejut mendengar semua itu. “lalu, apa itu berarti Presiden yang membatalkan adopsi?” tanya Da Jin.

“bagaimana ayahku begitu keras pada oppa..... aku akan membayarnya kembali. Aku akan melindungi oppa, kau tahu maksudku kan?”

“namun, kapten dan aku saling jatuh cinta.”

Mi Joo tertawa mendengarnya, “cinta?” tanya Mi Joo. Mi Joo pun mendekati Da Jin, dan membuka jas nya. Mi Joo sengaja memperlihatkan bekas lukanya. 

“apakah kau pikir cinta mu dapat lebih besar dari bekas luka yang oppa dan aku miliki? Akulah satu-satunya yang bisa memahami oppa dengan sempurna dan mencintai oppa dengan sempurna. Dan bukan kau.” 

“jangan mencebak kapten dengan bekas luka. Kapten harus bahagia sekarang. Itu bukan kau, tapi akulah satu-satunya yang bisa melakukan itu. Bersikaplah hanya sebagai adiknya, dan tolong berhenti sekarang. “ balas Da Jin dengan santai.

Tentu saja Mi Joo marah besar mendengar kata-kata Da Jin. Setelah Da Jin pergi dia langsung menelpon Ketua Tim dan memintanya datang ke ruangannya. 

Keluar dari ruangan Mi Joo, Da Jin berjalan lesu, namun setelah dia bertemu dengan Yoon Sung, senyum kembali menghiasi wajahnya. Da Jin mengatakan kalau mereka terhubung pikiran satu sama lain, karena saat ini Da Jin memang sedang mencari Yoon Sung dan Yoon Sung muncul di hadapannya. 

Yoon Sung dapat melihat kalau ada sesuatu yang sudah terjadi pada Da Jin. Saat dia bertanya apa yang terjadi, Da Jin hanya menjawab kalau dia sedang berfikir tentang  Yoon Sung. 

“aku pikir, kita sudah ditakdirkan.” Ucap Da Jin.

Yoon Sung tak mengerti dengan apa yang dikatakan Da Jin.

Beralih ke pesawat yang tengah bersiap tinggal landas. Dan yang menjadi co pilotnya adlah Jae Soo. Jae Soo melakukan perizinan lepas landas pada menara pengawas. Dong Soo melihat ada burung di dekat pesawat. Burung itu akan membahayakan pesawat jika dibiarkan disana. Dong Soo pun langsung menyuruh untuk memanggil BAT (bird team alert). 

Tim yang dipanggil Dong Soo tadi langsung bergerak dan dengan sekali tembak langsung bisa mengenai sasaran. 

Pesawat berhasil tinggal landas, namun percikan darah burung mengenai kaca depan pesawat, dan itu membuat Jae Soo terkejut dan ketakutan. Kapten menyuruh Jae Soo menghubungi menara pengawas, dia juga mengatakan pada Jae Soo kalau kejadian seperti itu bisa terjadi kapan saja. Jadi jae Soo tidak b oleh takut, karena mereka tidak boleh membahayakan 300 penumpang hanya karena seekor burung. 

Namun Jae Soo masih dalam ketakutannya. Kapten pun mengingatkan Jae Soo pada penerbangan pertamanya, dimana dengan perasaan senang mencapai langit.  Jae Soo pun mengingat saat dia pertama kali melakukan penerbangan. Dia begitu senang melihat pemandangan dari atas langit. 

“setiap kali kita akan memalui waktu yang sulit, kita harus bertahan karena  kenangan itu,” ucap kapten.

Jae Soo berusaha menumbuhkan keberaniannya, dan langsung menghubungi menara pengawas dan memberi tahu kalau mereka akan segera mendarat dikarenakan ada beberapa masalah dengan mesin. Kaptenpun langsung mengacungkan jempolnya pada Jae Soo atas tumbuhnya rasa keberaniannya.  Dong Soo pun lalu memberi intruksi untuk pendaratannya. 

Petugas bandara Incheon memberi tahu Ketua Tim kalau pesawat 331 yang menuju Beijing mendarat kembali ke menara Incheon karena Bridstrike. Ketua Tim langsung kesal mendengar itu. Dia pun langsung memeriksa siapa pilot yang dalam posisi stand-by. Petugas memberitahu kalau Yoon Sung dan Da Jin yang stand-by. Dengan terpaksa Ketua Tim menyuruh mereka yang pergi.

Saat petugas memberitahu kalau Da Jin sedang berada di area istirahat, Ketua Tim seperti mendapat sebuah ide.

Da Jin sedang berada di toilet. Tanpa dia ketahui, Ketua Tim diam-diam menyelinap dan mengambil sebuah buku besar di dalam koper Da Jin. 

Penumpang di pesawat Jae Soo tadi dipindahkan ke pesawat Yoon Sung. Tentu saja itu membuat para penumpang mengeluh. Dari penumpang itu, ada sepasang orang tua, dimana si laki-laki memarahi istrinya karena dia sebenarnya tidak setuju untuk jalan-jalan ke luar negeri. Dia juga memberikan tas yang dia bawa pada istrinya. Dimarahi didepan umum, membuat sang istri menangis. 

Dalam perjalanan ke pesawat, Da Jin menyapa seorang pemuda yang berjalan bersama ayahnya. Saat melihat Da Jin, sang ayah langsung menyambut tangannya dan mengatakan kalau Da Jin cantik. Sang anak langsung menghentikannya dan mengatakan kalau ayahnya sedikit sakit. 

Da Jin lalu melihat tulisan yang di kalung kan pada sang ayah. “Nama: Joe Gil Jae. Jika kau bersama ayahku, tolong hubungi aku dengan nomor xxxxx. Anak: Joe Wan Joon”

Da Jin mengerti dan langsung mengatakan kalau dia akan melayani mereka dengan aman hari ini. Wan Joon mengatakan  kalau perjalanan ke seluruh dunia adalah mimpi ayahnya. Yoon Sung yang dari tadi diam saja, langsung mengatakan juga semoga Wan Joon dan ayahnya merasakan perjalanan yang menyenangkan. Setelah itu dia langsung  pergi. 

Walaupun sudah berada di kursi, sepasang penumpang tadi tetap saja bertengkar. Sang istri mengeluh, karena suaminya selalu kasar padanya, baik itu di dalam rumah, dan di luar rumah. Ji Won pun menghampiri mereka, dan memberitahu sang suami untuk memakai sabuk pengaman karena mereka akan lepas landas. Tapi sang suami menolak dengan alasan, apa kalau dia tidak memakai sabuk pengaman, pesawat akan jatuh? 

Tidak ingin suaminya ribut dengan orang lain, sang istri mengalihkan perhatian mereka dengan mengatakan kalau lapangan pesawat begitu luas, dia berandai-andai kalau tempat itu dibuat untuk menanam padi, tentu saja pemikiran itu langsung dipatahkan suaminya. Merasa tidak nyaman duduk bersama suaminya, sang istri meminta Ji Won mencarikan tempat duduk lain untuk dirinya. Namun Ji Won tidak bisa memenuhi permintaan istri, karena memang kursinya sudah penuh. Mendengar permintaan bodoh istrinya, suami mulai merah-marah lagi. Sang istripun tak tahan lagi. Dia langsung menangis. 

Ji Won merasa tak enak, dan berusaha menenangkan istri. Sekali lagi Ji Won memberitahu suami untuk memakai sabuk pengaman, tapi suami masih tidak ingin memakainya. Ji Won merasa putus asa membujuknya. 

Di ruang kokpit, Yoon Sung diberitahu kalau semua penumpang sudah berada di atas pesawat. Yoon Sung hanya menjawab, sebelum pesawat tinggal landas, kabin harus sudah tenang.

Da Jin dapat menebak, kalau ada penumpang yang belum bisa diatasi. 

Ji Won masih berusaha membujuk suami untuk memakai sabuk pengaman. Tapi tetap saja suami tidak mau memakai sabuk pengaman, dia malah mengeluh karena pesawat begitu lama berangkatnya. Suami malah naik kursi dan berbicara dengan penumpang yang ada di belakangnya. Ji Won terus bersaha membujuknya, tapi dia malah meminta alkohol. Sang istri berusaha menghentikan tingkah suaminya. Tapi tetap saja suaminya tidak mau diatur. 

Di ruang kokpit, Da Jin mengumumkan hal-hal untuk keselamatan penumpang. 

“Halo, terima kasih banyak karena memilih Wings Air. Aku ingin memberitahu beberapa tips keamanan. Pertama, jika kau tak mengencangkan sabuk pengaman, ketika pesawat tinggal landas, kau akan memar, atau bahkan patah tulang”

Mendengar itu, semua penumpang yang belum memakai sabuk pengaman langsung memakainya, kecuali suami. 

“ketika kepalamu terbentur ke kursi di depanmu, kau mungkin akan mengalami stroke. Pesawat kami tidak memiliki tim medis, begitu juga dokter. Jadi demi keamananmu, pastikan untuk memasang sabuk pengaman. Juga ketika pesawat sedang lepas landas, jangan bergerak, kau harus menempel pada tempat dudukmu. Aku  co pilot Han Da  Jin.” Da jin terus mengatakan hal-hal yang merupakan akibat jika penumpang tidak memakai sabuk pesawat.

Setelah mendengar penjelasan dari Da Jin, suami langsung memakai sabuk pengaamannya. 

Beralih ke kokpit. Da Jin mengatakan kalau 40 tahun kemudian, dia dan Yoon Sung pastii sudah menjadi kakek dan nenek. “jika aku menjadi tua, apa kau tetap menyukaiku?” Yoon Sung tak menjawab. Da Jin juga mengatakan kalau dia mengantisipasi saat Yoon Sung juga menjadi tua.

Dengan sombongnya, Yoon Sung mengatakan kalau Da Jin tak perlu mengantisipasi, karena dia akan selalu tampan sampai kapanpun. 

Tentu saja itu membuat Da Jin tertawa. “jika aku menjadi tua dan lemah, dan aku meminta kau untuk membawa tas yang berat, akan kah kau bawakan untukku? “

“Co pilot Han Da Jin, kau lebih muda dan lebih kuat dariku. “ jawab Yoon Sung. LOL

Da Jin kemudian mengajak Yoon Sung untuk tua bersama. Yoon Sung terdiam sejenak. Da Jin langsung mengulurkan jari kelingkingnya, dan meminta Yoon Sung berjanji. Yoon Sung hanya melihat jari Da Jin dengan sedih, karena dia tahu, dia takut Da Jin lah yang akan meninggalkannya saat Da Jin tahu yang sebenarnya. Yoon Sung lalu mengalihkan pembicaraan dengan menyuruh Da Jin meminta  izin tinggal landas.  Da Jin terus tersenyum, sedangkan Yoon Sung melihat ke arah Da Jin dengan sedih. 

Pesawat tinggal landas. Ji Won melayani Won Joon dan ayahnya.

(hmmmmm... aku baru inget kalo Won Joon adalah pramugawan temennya Sa Rang. )

Seperti anak kecil ayah Won Joon langsung merebut makanan yang di bawa Ji Won, tapi dengan cepat Won Joon menghalangi ayahnya dengan menahan tangan ayahnya, namun itu malah membuat ayahnya kesakitan. Ayahnya terus merengek untuk diberikan daging yang banyak. Ji Won memberikan makanannya pada ayah Won Joon, dia pun langsung memakannya dengan terburu-buru. Saat Sa Rang memberikan makanan milik Won Joon, ayahnya malah ingin mengambilnya juga, sehingga membuat semuanya berantakan. 

Won Joon berniat ingin membersihkan ayahnya terlebih dulu, membersihkan dari bekas makanan yang tertumpah. Tapi ayahanya menolak. Akhirnya Sa Rang ikut membujuk ayah Won Joon. Pada Sa rang, Ayah Won Joon mau menurut. 

Won Joon lalu membawa ayahnya ke toilet. Dengan rasa sayang, Won Joon membersihkan ayahnya. Pada ayahnya, Won Joon bertanya, apakah ayahnya mengenalinya? Ayahnya menyebut Won Joon, sebagai kakaknya. Won Joon memperkenalkan dirinya, “namaku... Joe  Won Joon”

Ayahnya bisa menyebut ulang nama Won Joon namun, dia tetap memanggil Won Joon kakak. Won Joon dengan sedih meminta ayahnya untuk tidak bertingkah seperti itu. Ayah langsung memeluk Won Joon. 

“Hyung, jangan terlalu sedih Hyung. Aku akan... aku akan selalu melindungimu, Hyung. “ ucap ayah Won Joon sambil menangis.

Da Jin keluar dari toliet sebelahnya. Dia mendengar suara ayah Won Joon. Dia juga bisa melihat Won Joon yang masih berpelukan dengan ayahnya. 

Beralih ke pasangan suami istri sebelumnya. Suami lagi-lagi mengeluh, karena dia harus mengisi sebuah formulir. Dia pun bertanya pada Joo Ri bagaimana caranya, saat Joo Ri menjelaskan kalau suami harus memilih satu bahasa, bahasa China atau bahasa Inggris. Suami tambah menggerutu. Dia langsung mengamuk saat mendengar istrinya berkata-kata. Dengan terus mengoceh, dia pergi dari kursinya. 

Won Joon sudah selesai menggantikan pakaian ayahnya. Diapun keluar terlebih dulu. Saat ayah berjalan keluar dia tak sengaja bertabrakan dengan suami. Suami tidak menyadari kalau dia sudah menjatuhkan paspor miliknya. Paspor itu terinjak oleh ayah Won Joo.

Bersambung ke Yes Captain Episode 17 bagian 2

Sinopsis That Winter, The Wind Blows Episode 13

0 comments
Sinopsis That Winter, The Wind Blows Episode 13, sama seperti postingan sebelumnya, berhubung belum di download, jadi belum bisa menulis sinopsisnya, berhubung sudah ada yang menulisnya, maka saya hanya akan men-share-kannya buat teman-teman yang belum membacanya.  Di episode 13 ini, diawali dengan Young yang mencuri dengar pertengakaran SOo dan Sekretaris Wang, tentang siapa Soo yang sebenarnya. walau Young sangat terkejut, namun Young tidak mengatakan apa-apa,dia hanya bersikap aneh pada semuanya.


Untuk lebih lengkapnya, teman -teman bisa membaca sinopsisnya di LINK di bawah ini.




Sinopsis That Winter, The Wind Blows Episode 12

0 comments
Sinopsis That Winter, The Wind Blows Episode 12, sama seperti epsidoe sebelumnya, karena episode ini saya baru saja mendownload, jadi belum sempat menulisnya, jadi saya hanya akan memposting sinopsisnya. Di episode 12 ini, Young perlahan-lahan mengetahui kalau Oh Soo bukanlah kakaknya. Dia juga mengetahui kalau kakak aslinya sudah tak ada.


Semakin membuat penasaran kan? Yang belum membaca ataupun belum tahu cerita episode 12 ini, silahkan klik LIN K di bawah ini.


Sementara Waktu Vacum Menulis Sinopsis

Monday, March 25, 2013

0 comments
Dramaku.com untuk sementara waktu gak bisa memposting sinopsis, di karenakan adminnya yang mulai sibuk dan kondisi modem yang lagi galau. Dari hari senin sampai kamis saya disibukkan dengan mengajar les, sedangkan weekend terkadang saya ada jadwal ngaji.



Jadi untuk sementara saya akan vacum sampai kondisi modem stabil, karena saat saya sedang santai, modemnya yang gak bersahabat sehingga saya gak bisa download video. Sedangkan saat modem lagi bagus-bagusnya, saya yang sibuk dengan urusan lain.



Untuk postingan ini saja, saya menggunakan email, karena modemnya sedang tak bershabat. Karena itu minta pengertiannya yah temen-temen.



Sinopsis Yes Captain, insya اللّهُ akan terus saya tulis di sela2 waktu saya, karena video drama ini sudah lengkap disaya, sedangkan That Winter, The Wind Blows sepertinya saya hanya akan meng LINK dari blog lain.



Happy Blogging..... ^,^

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Sinopsis That Winter, The Wind Blows Episode 11

Sunday, March 17, 2013

0 comments
Sinopsis That Winter, The Wind Blows Episode 11 juga sama seperti sinopsis sebelumnya, kalau saya hanya akan menyebar LINKnya saja karena blog Clover Blossoms sudah menulis sinopsis episode ini sampai selesai. Karena itu, saya hanya akan menglink-nya saja, semoga bermanfaan bagi temen semuanya. Karena jangankan episode 11, episode 10 saja, aku baru mengajar doank.

That Winter, The Wind Blows Episode 11, semakin membuat penasaran, bagaimana respon skretaris Wang, jika Young tak ingin menikah dengan Myung Ho. aku penasaran, apa sebenarnya penyakit Young, dan apakah Young masih akan bisa melihat lagi.


Untuklebih lengkapnya mari kita simak Sinopsis That Winter, The Wind Blows Episode 11...


Sinopsis That Winter, The Wind Blows Episode 10

0 comments
Sinopsis That Winter, The Wind Blows Episode 10 lagi-lagi saya harus meng-LINK karena saya gak ada waktu untuk membuatnya, terlebih sampai sekarang saya belum mendownload That Winter The Wind Blows episode 10 ini, dikarenakan sinyal sm*rtfr*n agy ngeror banget. karena itu saya memilih untuk meneruskan sinopsis Yes Captain episode 16 saja. semoga bisa bermanfaat untuk teman-teman semuanya. Cekidot...

That Winter, The Wind Blows Episode 10 diawali dengan Young yang menyelamatkan Young dari preman-preman. Namun saat mengetahui kalau yang menolongnya adalah Soo, Young mulai marah sampai-sampai dia membanting botol pil yang selalu dibawanya.

Untuk selengkapnya, bisa teman-teman baca disini..




Sinopsis Yes Captain Episode 16 ( Bagian 2 )

Saturday, March 16, 2013

0 comments
Sinopsis Yes Captain Episode 16 ( Bagian 2 ) semoga bisa kelar malam ini juga. Berhubung gak ada kerjaan, ne malam ªкŭ pengen nyelesain sinopsis Yes Captain episode 16. Cerita drama ini semakin mendekati akhir semakin membuat penasaran dengan endingnya. Dan bagaimana respon Da Jin saat dia tahu kebenarannya, tentang siapa Yoon Sung sebenarnya.


Sinopsis Yes Captain Episode 16 ( Bagian 2 )

Keesokan harinya Da Jin sengaja bangun pagi untuk memasak sesuatu. Dal Ho datang untuk melihat apa yang Da Jin lakukan, dia juga bertanya keberadaan Mal Ja. Da Jin memberitahu kalau Mal Ja mengatakan tubuhnya sakit setelah mendaki kemarin bersama ayahnya Dong Soo.

Beralih ke tempat fitnes wings air. Da Jin dan kedua sahabatnya sedang berolahraga. Selain olah raga, Da Jin juga olah otak, sambil sit up dia diberi pertanyaan-pertanyaan tentang pesawat oleh Min Ah.

Setelah melakukan olah raga dan olah otak. Da Jin makaan dengan lahap, sampai-sampai membuat Min Ah dan Jae Soo terbengong-bengong melihatnya. Min Ah mengatakan kalau cara makaan Da Jin seperti orang yang sedang patah hati. Jae Soo pun menambahi dengan bertanya apa Da Jin sedang ada masalah?

"Apa kau baru saja diputuskan?" Tanya Min Ah.

"ªкŭ baru saja mulai.." Jawab Da Jin dengan mulut yang penuh dengan makanaan.

Mendengar pengakuan Da Jin, membuat Min Ah tersenyum dan bisa menebak siapa pacar Da Jin dan juga alasan kenapa Da Jin begitu bersemangat belajar dan latihan. Min Ah pun memberi selamat dan semangaat pada Da Jin.

Jae Soo masih tak bisa menebak siapa orang yang di maksud Min Ah. Da Jin langsung memberi kodee pada Min Ah untuk tidak memberi tahu Jae Soo. Sampai-sampai Da Jin menyumpal mulut Min Ah dengan burger.

Di tangga Yoon Sung bertemu dengan team leader. Team leader memuji penampilan Yoon. Sung yang terlihat senang, dan kemudian dia bertanya apa Yoon Sung sedang berpacaran dengan seseorang? Tentu saja Yoon Sung mengelak dan langsung pergi dengan alasan sudah waktunya dia terbang.

Saat sedang memperhatikan Yoon Sung berjalan pergi, Team Leader di kagetkan dengan kedatangan Mi Joo. Pada Mi Joo, Team Leader mengatakan apa yang dia lihat dari Yoon Sung, dia melihat Yoon Sung begitu gembira hari ini, dan dia menebak kalau Yoon Sung pasti sudah berkencan dengan seseorang. Dengan kesal Mi Joo mengatakan kalau dia sudah tahu semua itu.

Di ruang tunggu khusus pilot, Da Jin sedang fokus belajar. Yoon Sung menghampirinya, Da Jin mengatakan padanya kalau dia butuh belajar agar bisa menjadi pilot besar. Yoon Sung kemudian memberitahu Da Jin kalau penerbangan yang sebenarnya juga penting.

Yoon Sung kemudian mengerutkan keningnya dan berkata, "makanaan cepat saji lagi?"

Da Jin langsung menutup mulutnya dan berkata tidak. Namun Yoon Sung bisa mencium baunya. Da Jin berusaha membuang baunya dengan mengibaskan tangannya, Yoon Sung pun menggodanya kalau dia semakin bisa mencium baunya karena Da Jin mengibaskan tangannya.

Mi Joo datang dan melihat keakraban Yoon Sung dan Da Jin. Dia terlihat kesal.

Da Jin dan Yoon Sung melakukan penerbangan lagi. Penumpang mereka kali ini dipenuhi oleh serombongan pemuda yang memakai jaket dengan warna yang sama. Dan mereka adalah rombongan atletik. Ada seorang pemuda yang bingung dimana kursinya, Ji Won yang melihatnya langsung membantu pemuda itu. Tapi pemuda itu langsung merebut kembali tiketnya dan pergi ke kursi yang di katakan Ji Won.

Di ruang perlengkapan, seorang pramugari datang dan langsung mengeluh karena penumpang mereka kali ini adalah serombongan atletik. Karena atletik itu banyak makaan dan mereka harus bekerja keras melayani atlit-atlit itu.

Ji Won juga berada di ruang perlengkapan, dia mendengar keluhan pramugari itu. Namun di hanya diam saja, terlihat seperti dia punya masalah.

Kemudian Ji Won berbalik dan menegur Hwa Young, pramugari yang mengeluh, Ji Won mengatakan kalau setelah masuk pesawat, dia harus siap untuk melayani penumpang dimana saja. Hwa Young tak senang mendapat ceramah dari Ji Won, karena dia lebih memihak pada Joo Ri.

Pesawat tinggal landas, namun cuaca sedikit berubah gelap, dan Yoon Sung merasa akan ada turbulensi. Yoon Sung terlihat panik.

Dan benar apa yang dikatakan Yoon Sung, pesawat mengalami turbulensi. Pemuda yang tadi kebingungan mencari kursi, sekarang terlihat sangat ketakutan. Ji Won dan pramugari yang lain berusaha menenangkan penumpang.

Pemuda itu akhirnya menyapa Ji Won, dan mengatakan pada Ji Won kalau ada sesuatu yang salah. Namun Ji Won meyakinkan pemuda itu kalau dia tidak perlu khawatir. Karena turbulensi hanya terjadi sebentar.

Agar pemuda itu tidak terus ketakutan, Ji Won pun menghubungi ruang Kokpit untuk memberitahukan kalau ada penummpang yang penasaran pada atmosfer saat ini, dan juga bagaimana kondisi udara sekarang?

Da Jin menjawab kalau tidak ada hal serius yang terjadi, dia meminta Ji Won untuk menenangkan penumpang. Saat Yoon Sung akan ikut bicara, Da Jin langsung menutup sambungannya. Yoon Sung sedikit kesal karena Da Jin bertindak tanpa perintahnya, tapi dasar Da Jin, dia juga tak ♏ªϋ disalahkan, padahal terlihat jelas, dia melakukan itu karena masih merasa cemburu pada Ji Won.

Yoon Sung lalu mengatakan kalau dirinyalah yang mengambil keputusan di kokpit. Da Jin akhirnya mengalah dan akan menghubungi Ji Won lagi, tapi Yoon Sung berkata kalau dia percaya pada keputusan Da Jin. Sehingga Da Jin mengurungkan untuk memanggil Ji Won lagi.

Ji Won dan yang lainnya, berusaha menenangkan penumpang yang mulai ketakutan karena turbulensi terus saja berlangsung. Ji Won melihat pemuda tadi yang terus merasa ketakutan. Ji Won pun mendekatinya, tapi pemuda itu menyuruhnya pergi karena juniornya akan melihatnya ketakutan.

Ji Won dapat menebak kalau pemuda itu tidak menyukai pesawat, karena dia tidak dapat bernapas dengan baik, selain itu dia merasa pengap di telinganya. Pemuda itu mengangguk. Ji Won lalu mengatakan kalau dia juga merasakan hal yang sama, namun dia sudah terbiasa dengan semua itu.

Ji Won lalu mengajarkan pada pemuda itu cara menghilangkannya, "pertama, tutup matamu dan bayangkan kau berada di tempat yang paling nyaman di dunia ini. Dan banyangkan kaui sedang bersama orang yang paling lau percayai.

Ji Won juga memejamkan mata, dan yang dia bayangkan adalah saat bersama Yoon Sung. Ji Won membuka mata lagi, dan bertanya pada pemudA itu apakah berhasil.

Pemuda itu menjawab dia ßềLū♏ bisa melawan ketakutannya, sehingga Ji Won meminta pemuda itu percaya pada pilot pesawat ini karena pilot ini adalah pilot terbaik di korea. Seperti Ji Won percaya pada pilot mereka. Ji Won juga meminta pemuda itu percaya pasanya, karena mereka akan membawa penumpang mereka mendarat dengan selamat. Namun sayang pemuda itu ßềLū♏ bisa 100% percaya, dia tetap ketakutan.

Pesawat melewati awan yang tebal, dan terus terjadi turbulensi. Di kabin kokpit, Yoon Sung terlihat gelisah, ditambah lagi dia teringat pada turbulensi 7 tahun yang lalu. Da Jin melihat kegelisahan Yoon Sung. Melihat Yoon Sung yang seperti itu membuat Da Jin merasa aneh, tapi dia tidak mengatakan apa-apa.

Di kabin penumpang, goyangan semakin terasa, Ji Won pun akhirnya memutuskan untuk menyuruh semua penumpang menggunakan sabuk pengaman mereka.

Ada anak kecil turun dari kursinya untuk mengambil minumannya yang terjatuh, tepat saat itu goncangan semakin berasa sampai-sampai tempat makanaan berjalan ke arah anak itu. Melihat itu Ji Won dengan cepat langsung berlari dan melindungi anak itu, sehingga punggung Ji Won yang terkena tempat makanaan itu.

Semua orang terkejut atas apa yang tiba-tiba terjadi, pemuda yang ketakutan tadi juga melihat keberanian Ji Won.

Di ruang perlengkapan, Ji Won di beri kompres punggungnya. Pramugari yang membawa tempat makaan itu meminta ♏ααƒ pada Ji Won atas kelalaiannya. Dan tentu saja Ji Won tak mempermasalahkannya.

Yoon Sung kemudian memberi panggilan dan menanyakan bagaimana situasi di kabin penumpang. Won Joo menjawab kalau penumpang dalam keadaan baik-baik saja, tapi... Saat akan memberi tahu apa yang terjadi pada Ji Won, Ji Won memberi kodee untuk tidak memberitahukannya sehingga Won Joo mengatakan pada Yoon Sung kalau "manager baik-baik saja".

Mendengar ucapan Won Joo semua pramugari tertawa.

Ji Won keluar lagi untuk melayani penumpang, dan dia langsung disambut dengan tepuk tangan oleh semuanya.

Akhirnya mereka semua sampai dengan selamat ke Jeju. pada pemuda yang ketakutan itu Ji Won meminta maaf atas ketidak nyamanannya. Pemuda itu menjawab kalau dia sekarang sudah nyaman. Ji Won senang mendengar itu. Pemuda itu berjalan pergi, namun sebelum dia melewati pintu pesawat dia berbalik lagi dan berkata pada Ji WOn.

"aku percaya pada noona Flight Attendant mulai sekarang."

Ji Won senang, dan akan melihat buktinya nanti saat pemuda itu melakukan penerbangan lagi.

Di rumah Mal Ja sedang membersihkan dapur, Dal Ho masuk untuk menyindir Mal Ja tentang mendapatkan perkerjaan di retoran makchang. Mal Ja menjawab kalau dia tidak sepenuhnya bekerja disana, dia kesana hanya jika Pal Bong membutuhkan dirinya. Dal Ho pun menyindir lagi, kenapa pria itu terus menelpon Mal Ja sedangkan Mal Ja mempunyai anak kecil yang harus dia urus.

"itu karena Dal Ho ada disini," jawabMal Ja.

"apa kau pikir aku seorang baby sitter?" tanya Dal Ho lagi.

Mendengar itu Mal Ja sedikit tidak suka. Dia menganggap Dal Ho tidak suka mengurus Ppo Song. Dal Ho menyadari kata-katanya salah dan berusaha meralatnya, namun Mal Ja sudah mengecap Dal Ho tidak suka mengurus Ppo SOng. dan dengan kesal Mal Ja  berjanji apapun yang terjadi dia tidak akan membiarkan Ppo Song bersama Dal Ho lagi.

Da Jin dan Yoon SUng dalam perjalanan pulang. Saat pulang cuaca dalam keadaan baik, sehingga mereka bisa sedikit bersantai. Da Jin mengungkapkan rasa tegangnya saat turbulensi, dia juga bertanya apa yang Yoon Sung rasakan, Yoon Sung menjawab kalau dia juga merasakan hal yang sama.

Da Jin mengatakan kalau Yoon Sung terlalu gugup saat turbulensi, apa Yoon Sung pernah mengalami kesulitan karena turbulensi? Tanya Da Jin.

Jawabannya tentu saja, namun Yoon Sung tidak memberikan jawaban, dia langsung mengalihkan topik dengan menyuruh Da Jin memeriksa ketinggian.

Di ruang menara Dong Soo merasa resah, sampai dia diberitahu kalau penerbangan dari Incheon ke Jeju mengalami turbulensi tapi, dari Jeju ke Incheon tidak akan ada masalah.

Dong Soo terus menunggu panggilan dari Da Jin, dan yang ditunggu-tunggu akhirnya muncul juga. Dengan semangat Dong Soo memantau pendaratan Da Jin.

Seperti biasa para pramugari berbaris memberi selamat tinggal pada penumpang. Yoon Sung diikuti Da Jin juga akan keluar. Tepat saat Yoon Sung akan melangkahkan kakinya keluar pesawat, Ji Won memanggilnya.

“terima kasih atas penerbangan yang aman terlepas dari turbulensi” ucap Ji Won.

Yoon Sung tak menjawabnya, dia langsung pergi. Mendengar semua itu, membuat raut wajah Da Jin muram.

Di kantornya, In Tae membaca dokumen yang dia dapat tentang kecelakaan 7 tahun yang lalu. Kemudian dia menelpon seseorang dan mengatakan kalau dengan fakta yang dia peroleh dari kecelakaan 7 tahun yang lalu, dia bisa mengakhiri karir Kim Yoon Sung.

Setelah menutup telepon, In Tae melihat foto dirinya bersama istrinya. Dia pun teringat apa yang dikatakan istrinya.

“sayang, tolong bawa kembali Yoon Sung. Dia hanya anak kecil yang tak punya salah apapun. Aku ingin meminta bantuan untuk yang terakhir kalinya.”

Di ruangannya Mi Jo terus teringat keakraban antara Da Jin dan Yoon Sung. Dia lalu menelpon seseorang dan meminta Da Jin menemuinya ketika Da Jin  kembali ke Incheon.

Baru saja sampai, Da Jin langsung diberitahu kalau Mi Joo ingin bertemu dengannya.

Da Jin pun menemui Mi Joo, tanpa basa basi Mi Joo menanyakan apa salahnya dengan penerbangan domestik. Da Jin menjawab kalau dia senang bisa terbang ke banyak negara asing. Mi Joo mengatakan kalau dengan penerbangan domestik, Da Jin bisa memiliki waktu yang santai, dia juga menyinggung tentang Da Jin yang mempunya tanggungan adik yang sakit serius.

“Jadi aku pikir, dengan adik kecil, sakit, kau tidak akan merasa nyaman berada begitu jauh,” ucap Mi Joo, dengan alasan semua itu, Mi Joo mengatakan kekhawatirannya, dia takut Da Jin nantinya akan melakukan kesalahan jika dia mendapat kabar tentanga adiknya yang sakit. Mi Joo juga mengatakan kalau dia takut Da Jin akan merugikan perusahaan.

Namun, Da Jin tetap bersikeras ingin tetap melakukan penerbangan ke luar negri, itu semua agar dia bisa belajar banyak. Mi Joo lalu mengatakan kalau perusahaan sedang membahas masalah Da Jin saat ini, jadi apa yang dia sarankan pada Da Jin untuk memilih penerbangan domestik adalah untuk kebaikan Da Jin. Da Jin memohon pada Mi Joo untuk tidak memasukan masalah itu dalam rapat perusahaan.

“aku punya mimpi, mimpiku.....”

“apakah kau mengatakan perusahaan boleh hancur hanya karena mimpi pribadimu? Apa yang kau katakan tidak masuk akan sama sekali.” Potong Mi Joo.

Da Jin sudah terlihat sangat kesal, namun dia masih bisa menahan diri.

Da Jin berjalan ke halte bus sendirian. Dia terlihat sedih. Tak lama kemudian Yoon Sung muncul dan mengajaknya pulang  bersama. Dalam perjalanan pulang, Da Jin hanya diam saja. Bahkan saat Yoon Sung bertanya apa yang terjadi, Da Jin tak menjawab.

Yoon Sung tidak mengantarkan Da Jin pulang, dia malah membawa Da Jin ke rumahnya. Da Jin menunggu di sofa sedangkan Yoon Sung berada di dapur, dia memasakkan sesuatu untuk Da Jin. Da Jin penasaran pada apa yang Yoon Sung buat, jadi dia ingin melihat, namun Yoon Sung tidak membiarkannya. Yoon Sung menyuruh Da Jin menunggu.

“Tada”!!!!

Akhirnya masakan yang dibuat Yoon Sung kelar. Yoon Sung mengatakan kalau yang dia buat adalah sesuatu yang dibutuhkan tubuh Da Jin. Da Jin membuka penutup makanan, dan terkejut melihat ternyata yang dibuat Yoon Sung adalah sayur. Da Jin protes karena dia mengira Yoon Sung akan memberinya daging untuk melepas stres. Selain sayur Yoon Sung ternyata memberikan Da Jin kurma juga. Da Jin senang memakannya dan itu membuat dia tidak stres lagi.

Setelah makan, Yoon Sung dan Da Jin menonton film bersama. Da Jin pun mengatakan kalau dia membenci tipe laki-laki yang ada di film itu. Da Jin membenci pria yang menyembunyikan masa lalunya.

“dia harusnya jujur dan mengatakan ‘aku melakukan kesalahan, maaf... maafkan aku...’ dia hanya harus jujur.”

Yoon Sung menyadari kalau orang yang di benci Da Jin adalah tipe laki-laki seperti dirinya.

“aku benci pria yang menyembunyikan masa lalu mereka dan berbohong. Bahkan jika dia membunuh ibu gadis itu tanpa sengaja, ia seharusnya tetap harus jujur dan mengatakan semuanya”

Da Jin menyandarkan dirinya pada Yoon Sung, dan meminta Yoon Sung untuk tidak menjadi seperti pria di film itu. Dengan wajah sedih Yoon Sung mengatakan kalau dia tidak akan melakukan hal seperti itu.

Da Jin pulang, dan dia terus  teringat apa yang baru saja dia lakukan bersama Yoon Sung. Da Jin  tersenyum senang.

Berbeda dengan Da Jin, Yoon Sung masih di tempat yang sama, dia teridam merenung teringat apa yang Da Jin katakan kalau Da Jin membenci pria yang menyembunyikan masa lalunya. Yoon Sung bingung, apa yang harus dia lakukan.

Di kantor, Yoon Sung masih bingung dan bimbang, apa yang harus dia lakukan pada Da Jin. Da Jin masih berada di ruang loker, saat dia mendapat sms dari Yoon Sung yang mengatakan kalau Yoon Sung mempunyai sesuatu yang ingin dia katakan pada Da Jin.

Selain Da Jin, Yoon Sung juga memberitahu Ji Won kalau dia akan mengatakan semuanya pada Da Jin. Ji Won berusaha mencegahnya, jadi dia memberitahu Dong Soo untuk mencegah Yoon Sung melakukan semua itu.

Dong Soo dan Ji Won langsung pergi mencari Da Jin dan Yoon Sung.

Ji Won teringat pada apa yang pernah Yoon Sung katakan “aku tak bisa melakukan ini lagi. Aku kira jawabannya tinggal menunggu sampai dia memaafkanku. Seperti apa yang kau lakukan.”

Beralih pada Dong Soo yang mencari Da Jin, saat tengah berlari, dia teringat apa yang Yoon Sung katakan padanya.

“jika Da Jin tak bisa memaafkanku, silahkan menjadi orang yang melindunginya. Harap membantuku”

Da Jin berjalan menggunakan tangga sedangkan Yoon Sung berjalan di bawah. Da Jin sudah sampai di restoran tempat mereka janjian.

Powered by Telkomsel BlackBerry®


Sinopsis Yes Captain Episode 16 ( Bagian 1 )

Friday, March 15, 2013

0 comments
Sinopsis Yes Captain Episode 16 ( Bagian 1 ), saya pilih untuk diselesaikan segera ketimbang That Winter The Wind Blows episode 10 karena saya ingin memfokuskan pada satu drama saja dulu, setelah selesai menyelesaikan Yes Captain sampai episode 20, baru saja akan mengambil drama yang lain. "̮ ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ "̮ "̮ ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ "̮ dari pada keteteran semua.



Sinopsis Yes Captain Episode 16 ( Bagian 1 ) !


Mi Jo menemui Ji Won, tanpa basa basi dia langsung bertanya pada Ji Won apakah Ji Won ada hubungan khusus dengan Yoon Sung.

Ji Won mengiyakan. Namun Mi Jo dengan cepat memotong kata-kata Ji Won karena apapun yang Ji Won katakan, itu tidak terjadi lagi sekarang.

"Masa lalu adalah masa lalu" tambah Mi Jo. "Manager Choi Ji Won"

"Iya"

"Keluar sekarang!!!! Kau tau kau bukan orang yang tepat untuk melindungi Kapten Kim Yoon Sung. Aky yakin kau tahu dengan baik. Apakah itu menyenangkan, bermain-main denganku? Hah!"


Ji Won hanya menjawab kalau dia tidak mengerti pada apa yang Mi Jo katakan. Mi Jo mengulangi kata_katanyalagi, dia berkata kalau Ji Won tidak akan bisa melindungi Yoon Sung.

"Tapi ªкŭ bisa... Melindungi atau menghilangkan dia. ªкŭ Hong Mi Joo, bisa melakukan itu" ucap Mi Jo dengan senang.

"Apa maksudmu menghilangkan? Kau berjanji ªкŭ katakan ªкŭ akan mengambil tanggung jawab untuk kesalahannya juga."

Dengan entengnya Mi Joo mengatakan kalau semua itu sudah berubah sekarang. Dia juga mengatakan kalau Ji Won tidak akan bisa membantu Yoon Sung lagi sekarang.

Walau begitu Ji Won masih ingin Mi Joo milindungi Yoon Sung. Tapi Mi Joo bukanlah orang yang suka diperintah, dia sendiri yang akan memutuskan, ♏ªϋ melindungi Yoon Sung atau menghancurkannya.

"Karena kau tak punya Kim Yoon Sung lagi sekarang"

"Dia segalanya bagiku" jelas Ji Won.

Mi Joo mengatai Ji Won lebih bodoh dari yang terlihat, "kau tahu Han Da Jin ada disisi Kim Yoon Sung sekarang. Jadi alasan mengapa kau ingin melindunginy seperti ini karena kau tak bisa membiarkannya pergi. Kesedihan dan rasa sakit karena orang yang meninggalkanmu.... Obsesi...."
(Hmmmm..... Bukannya samaa aja dengan Mi Joo yang terobsesi pada Yoon Sung.... Hmmmmm)

Ji Won menjawab kalau dia tak perduli apapun itu, jika dia bisa mendapatkan Yoon Sung kembali dia akan lakukan. Mi Joo sudah tak tahan lagi, dia beranjak dan berkata kalau semuanya sudah clear sekarang. Namun Ji Won masih memohon pada Mi Joo untuk membantunya kali ini.

"Karena ªкŭ marah, kemarahan yang membuatku ingin menghancurkan Kim Yoon Sung atau siapapun." Ucap Mi Joo sebelum pergi.

Di kantor Team Leader mendapat telepon dari Mi Joo yang memerintahkannya untuk mencari sesuatu. Dia langsung menghampiri petugas penerbangan untuk meminta jadwal penerbangan Han Da Jin hari ini.

Mi Joo berusaha menenangkan dirinya saat menunggu Da Jin di ruangannya. Da Jin datang dan Mi Joo langsung membahas jadwal penerbangan Da Jin, Da Jin pun mengatakan puas dengan jadwal penerbangannya. Dengan raguIragu Da Jin bertanya kenapa Mi Joo memanggilnya.


Mi Joo mengatakan karena Da Jin adalah salah satu pilot wanita, apa Da Jin punya keluhan. Mi Joo bertanya lagi apa ada yang memperlakukan Da Jin dengan tidak baik karena Da Jin masih muda? Tentu saja Da Jin menjawab kalau dia sudah diperlakukan dengan baik dan adil oleh yang lain.

Mi Joo lalu mengajak Da Jin makaan siang bersama. Namun Da Jin menolak karena dia sudah punya janji. Mi Joo terus memasang senyumnya saat bersama Da Jin tapi saat Da Jin sudah pergi, terlihat kebencian yang besar di wajah Mi Joo. (Hmmmm.... Sebenarnya apa rencana Mi Joo)

Begitu juga dengan Da Jin, dia tak mengerti dengan sikap Mi Joo, tapi dia langsung menepisnya dan pergi. Ternyata dia sudah ada janji makaan siang bersama Yoon Sung.

Da Jin terlihat tidak nafsu makaan, saat Yoon Sung bertanya apa Da Jin tidak menyukai makanaannya, Da Jin hanya beralasan setelah makaan makanaan mewah sebelumnya, makanaan ini menjadi biasa untuknya.


"ªкŭ pikir kapten sudah mengenalku dengan baik, tapi ªкŭ tidak tahu banyak tentang kapten. ªкŭ bertemu dengan bu Hong."

"Kenapa?"

"Dia hanya mengatakan ini dan itu. Dia bertanya padaku apa ada sesuatu yang sulit untukku?"


Yoon Sung bertanya apa ada lagi yang Mi Joo katakan. Namun Da Jin malah balik bertanya, sesuatu yang lain? Seperti apa? Da Jin kemudian bertanya apa ada sesuatu yang buruk, yang sudah Yoon Sung lakukan.
Da Jin terus berkata kalau dia ingin tahu banyak tentang Yoon Sung. Da Jin ingin tahu bagaimana Yoon Sung tumbuh, siapa yang dia temui dan bagaimana dia hidup, selain itu juga bagaimana Yoon Sung melewati prosedur untuk menjadi pilot besar. Dan yang paling Da Jin ketahui adalah bagaiamana Yoon Sung bisa bertemu dengan Ji Won. Hubungan antara Yoon Sung dan Mi Joo dan kenapa presiden Hong benci padanya.

Yoon Sung pun berjanji kalau dia akan menceritakan semuanya, dia ingin Da Jin bersabar. Da Jin menjawab kalau dia tidak ingin mendengarnya secara rinci, dia tidak ingin Yoon Sung menceritakan sesuatu yang bisa membuatnya merasa buruk.

"Karena ªкŭ cemburu juga. ªкŭ seorang wanita juga"

(Hmmmmmm..... Tentu saja Da Jin akan sangat sangat sangat merasa buruk, jika Yoon Sung menceritakan semuanya secara detail)

Wings Air melakukan penerbangan lagi, dan sejauh ini penerbangan berjalan lancar. Ji Won dan pramugari yang lain melayani penumpang dengan baik.

Saat melayani Ji Won kehabisan ayam, jadi dia menyuruh Sa Rang mengambilnya di ruang perlengkapan.


Di ruang perlengkapan pramugari lainnya sedang berkumpul, mereka memberi tahu Sa Rang tentang kebiasaan pesanan yang di minta penumpang selalu mempunyai ciri khas sesuai negara tujuan penerbangan. Dan seperti sekarang, mereka terbang ke China, jadi yang banyak di cari penumpang adalah ayam.

Saat bercerita tetang pengalamannya membuka anggur, Joo Ri teringat sesuatu.

Beralih di toilet ada seorang penumpang yang sempoyongan. Dia juga mutah-mutah. Tanpa pria itu ketahui, ternyata di depan toilet sudah banyak penumpang yang mengantri, mereka semua kebelet.


Pria itu keluar dengan masih sempoyongan. Saat salah satu penumpang masuk toilet, dia langsung keluar dan marah-marah karena pria tadi tidak membersihkan toiletnya.

Tanpa perduli dengan triakan penumpang lain, pria itu langsung duduk ke kursinya. Tepat saat iti Joo Ri menghampirinya dan memberikan pesanan bir pada pria itu. Saat akan pergi, pria itu minta di beri bir lagi, namun Joo Ri tidak ♏ªϋ memberikannya dengan alasan, dalam pesawat seseorang bisa mabuk 3 kali lebih cepat di banding saat berada di darat. Pria itu memang sudah terlihat mabuk sampai-sampai dia bersendawa dan menggaggu penumpang yang lain.

Penumpang wanita yang mengantri tadi datang dan langsung mengeluh pada Joo Ri karena wastafel di toilet di colokkan ke atas.

"Seseorang muntah setelah minum dan bahkan tidak membersihkannya" ucapnya.

Pria yang di maksud hanya bersikap biasa saja.

Dua pramugari membersihkan bekas mutahan pria tadi dengan menahan bau tak sedap.

Di luar, pria tadi gelisah karena dia sekarang kebelet lagi. Toilet yang dia gunakan tadi sedang di bersihkan, sedangkan toilet yang satunya sudah penuh dengan antrian penumpang lainnya.


Di ruang kokpit, Da Jin terlihat senang melihat cuaca yang sangat ߪªg◦°˚˚°◦oSs. Dia juga berharap hubungannya dengan Yoon Sung juga bisa seperti itu. Yoon Sung setuju, namun saat dia memalingkan wajahnya dari Da Jin, Yoon Sung terlihat sedih, karena dia tahu hubungan dia dan Da Jin, cepat ato lambat pasti akan memburuk.

Di rumahnya Dong Soo masih terlihat galau. Tiba-tiba di dekejutkan oleh suara ayahnya yang sedang berbicara ditelepon dengan seseorang. Ayahnya sedang mengajari seseorang memasak dan orang itu adalah Mal Ja.


Setelah menutup telepon, ayahnya mendekati Dong Soo dan menegur Dong Soo karena terus terlihat murung. Ayahnya menyuruh Dong Soo untuk mulai membuka hati dan berjalan-jalan.

Saat akan mengajari Dong Soo bagaimana cara mendapatkan hati wanita, Mal Ja menelpon lagi, dan membuat ayah Dong Soo pergi meninggalkan Dong Soo sendirian lagi.

Yoon Sung mengantar Da Jin pulang. Di dalam rumah sudah ada Ppo Song yang menunggunya. Tak lama Mal Ja juga datang dengan membawa sup daging yang berhasil dia masak. Mal Ja memasakknya karena dia dengar sup daging sapi baik untuk masa pertumbuhan anak-anak.


Saat akan makaan, Mal Ja meminta Da Jin membeli susu untuk Ppo Song. Dan Mal Ja meminta Da Jin untuk membelinya sekarang juga. Ppo Song ingin ikut membeli, tapi Da Jin tak mengizinkannya karena kondisi di luar rumah tak ߪªg◦°˚˚°◦oSs untuk PPo Song.

Dengan pintar, Ppo Song mengeluarkan maskernya dan memakainya. Da Jin bangga pada apa yang di lakukan adiknya.


Da Jin pergi membeli susu bersama Ppo Song. Saat melewati rumah Yoon Sung, Da Jin mencari-cari alasan mengajak Ppo Song mampir ke rumah Yoon Sung. Dia mengajak Ppo Song mencuri beberapa susu Yoon Sung.

"Unnie, kau begitu serakah. Pinguin ahjussi harus minum susu yang dia suka juga, " jawab Ppo Song polos. Tak mengerti maksud Da Jin yang sebenarnya, kalau dia ingin bertemu dengan Yoon Sung.

"Lalu apa kau ingin pergi ke rumah pinguin Ahjussi?" Tanya Da Jin terus terang. Mendengar itu, membuat Ppo Song tersenyum.


Dong Soo di rumahnya kelabakan. Dengan cepat dia memberesi kamarnya, sedangkan di luar Ppo Song terus berteriak meminta di biarkan masuk. Sebelum keluar menyanbut Ppo Song, Dong Soo merapikan dirinya.

Saat pintu di buka, Ppo Song langsung berlari ke meja tempat alat-alat Dong Soo. Da Jin pun meminta ♏ααƒ pada Dong Soo karena sudah mengganggu Dong Soo, itu semua karena permintaan Ppo Song. Dong Soo pun menjawab kalau Da Jin dan Ppo Song bisa datang ke rumahnya kapan saja


Da Jin mengatakan sejak Dong Soo beraim bersama Ppo Song di TK, Ppo Song sangat menyukainya.

Dong Soo mengantar Da Jin dan Ppo Song pulang. Ppo Song sudah tidur. Dong Soo dengan hati-hati bertanya apa Yoon Sung mengatakan sesuatu pada Da Jin. Dong Soo pun akhirnya mengatakan kalau dia lebih tahu banyak tentang Yoon Sung ketimbang Da Jin. Tapi saat Da Jin bertanya tentang apa itu, Dong Soo tidak ♏ªϋ menjawab, dia langsung menyuru Da Jin masuk rumah.


Berada di tempat tidur, Ppo Song terbangun, dan bertanya pada Da Jin, apa seharusnya dia juga mengundang Pinguin Ahjussi untuk datang di acara Ppo Song? Da Jin setuju. Ppo Song menggambar pinguin dan menulis undangan untuk Yoon Sung.

Yoon Sung menerima pesan dari Ppo Song dan langsung menyimpannya. Namun senyum Yoon Sung tiba-tiba pudar. Ntah apa yang membuatnya seperti itu. Mungkin karena dia nantinya akan bertemu dengan Dong Soo.


Dong Soo bersiap2 untuk pergi ke acara Ppo Song. Yoon Sung sendiri juga sudah siap di rumahnya. Dia sedang mencari2 kue yang cocok untu Ppo Song.


Dong Soo datang terlebih dulu. Da Jin terkejut karena dong Soo juga ikt, dan ternyata Ppo Song yang mengundangnya tanpa sepengetahuan Da Jin. Ppo Song pun ingin pergi ke TK bersama Dong Soo, karena itu Da Jin beralasan kalau masih ada yang ßềLū♏ dia kerjakan, jadi dia nanti akan menyusul.


Saat sendirian, Da Jin kebingungan karena dia harus menghadapi Yoon Sung dan Dong Soo. Da Jin pergi ke TK bersama Yoon Sung.


Sebelum ke TK, Yoon Sung mengajak Da Jin ke toko kue. Mereka membuat kue bersama.

Sampai di TK, Yoon Sung melambai pada Ppo Song. Melihat Yoon Sung, Dong Soo berubah murung. Da Jin merasa ada ketegangan antara Dong Soo dan Yoon Sung.


Saat Ppo Song dan teman-temannya bernyanyi. Dong Soo dan Yoon Sung saling berebut untuk memoto Ppo Song. Begitu juga saat Ppo Song selesai menyanyi, Dong Soo dan Yoon Soo bersaing menyemangati Ppo Song.

Semua siswa sedang bersama wali mereka, karena itu Dong Soo dan Yoon Sung menunggu di luar. Melihat mereka hanya berdua saja, membuat Da Jin tak tenang.


Di luar Dong Soo menyindir Yoon Sung untuk tak perlu berusaha keras membayar hutang pada Da Jin karena jika Yoon Sung terlalu membayar lebih, nanti akan merugikan Da Jin. Dong Soo mengatakan kalau yang terbaik untuk Da Jin adalah, Yoon Sung berhenti membayar hutang.

"Bukankah ªкŭ mengatakan padamu ªкŭ akan memutuskannya sendiri? Mengapa pengawas Kang Dong Soo terus mengatakan ªкŭ untuk melakukan ini dan itu?" Jawab Yoon Sung.

"Berhenti sekarang, jika kau memikirkan Da Jin, cepatlah! Itulah satu-sdatunya cara"


"Ada cara lain. ªкŭ akan melakukannya. ªкŭ akan mengatakan yang sebenarnya"

"Jangan.... Jangan kau beri tahu. Karena Da Jin akan terluka"

"ªкŭ akan meminta ♏ααƒ. Dan menunggu dia memaafkan baik itu selama setahu ataupun sampai 5 tahun."

"Ini bukan sesuatu yang bisa dimaafkan dari waktu ke waktu. Berhentilah sekarang, dan itu adalah cara untuk membayar hutang. ªкŭ orang yang tulus menjaga Da Jin."

"Akulah orang yang Han Da Jin inginkan" jawab Yoon Sung yakin.

Tiba-tiba Da Jin datang dan bertanya apa yang mereka berdua lakukan. Da Jin menegur Dong Soo dan Yoon Sung yang bersifat kekanak-kanakan di acara Ppo Song.


Kemudian Ppo Song juga keluar dan memanggil Da Jin, Yoon Sung dan Dong Soo karena dia akan tampil lagi.

(Perbedaan Yoon Sung dan Dong Soo, Yoon Sung begitu tenang dan dewasa, sedangkan Dong Soo kurang bisa menahan emosinya. Jelas saja Da Jin memilih Yoon Sung ketimbang Dong Soo)


Yoon Sung tiba di rumahnya. Dia terus teringat kata-kata Dong Soo. Dia mulai goyah, Yoon Sung bingung pada apa yang harus dia lakukan.


Sedangkan Da Jin tersenyum senang melihat kue buatan Yoon Sung. 

Powered by Telkomsel BlackBerry®













































































Sinopsis That Winter, The Wind Blows Episode 9

Wednesday, March 13, 2013

0 comments
Sinopsis That Winter, The Wind Blows episode 9 lagi-lagi harus meng-LINK karena diriku masih malas tuk menulis, nonton episode 9 ini saja diriku belum, namun dari melihat sekilas episode 9 ini, Young mengetahui kalau pil yang Soo bilang itu adalah jimat penenang adalah racun. Young sangat terkejut dan dia mulai meragukan kalau SOo adalah kakaknya, Young mulai menjauh dari Soo. menjauh nya Young dari Soo malah membuat Soo gelisah, karena dia tidak tahu penyebab Young berubah sikap padanya.

Untuk lebih jelasnya lagi mari kita simak, sinopsis yang sudah ditulis di blog Clover Blossoms, bagaimana cerita jelasnya, agar kita tidak bertambah penasaran.



Sinopsis That Winter, The Wind Blows Episode 8

0 comments
Sinopsis That Winter, The Wind Blows Episode 8, sama seperti sinopsis sebelumnya kalau pada episode 8 ini saya juga hanya akan meng-share LINK nya. mumpung dah ada yang buat sinopsisnya, hehhee. ngikut kata mbak anis, dari pada meng-copas,  lebih baik meng-share LINK. Siapa yang setuju? angkat tangan! hehehhe. Dan sama seperti sebelumnya, saya akan meng-share LINK dari Clover Blossoms.

Tuk Episode 8 ini, saya belum nonton sampai selesai, padahal udah di download, plus subtitle, tapi gak tahu napa lagi males nonton drakor akhir-akhir ini, alhasil sinopsis ku terhambat. hiks... Gak usah banyak intermezo, mari kita simak sinopsis dari LINK di bawah ini.... cakidot... ^^






Sinopsis Rooftop Prince Episode 1 - 20 ( Lengkap )

Monday, March 11, 2013

0 comments

Sinopsis Rooftop Prince dari episode 1 - 20, postingan ini sengaja saya buat agar bagi temen-temen yang ingin mengetahui cerita dari drama ini, bisa tahu dengan hanya membaca sinopsisnya. hehehhe tapi sebelumnya saya minta maaf karena saya tidak akan membuat sinopsis drama ini sendiri, saya hanya akan memposting LINK dari bloq KUTUDRAMA yang sudah menulisnya dari episode 1 sampai episode 20. 


Drama yang mainkan oleh Park Yoo-chun ini sudah ditayangkan di Indonesia. bagi teman-teman yang ingin mengetahui ceritanya langsung bisa menontonnya di televisi teman masing-masing. 

Cerita singkat!!!!

Tae-mu (Lee Tae-sung), setelah membunuh sepupunya yang hilang di Amerika Serikat, kembali ke Korea, dan mengklaim bahwa sepupunya, Tae-yong (Park Yoochun), tak ditemukan di New York City. Sementara itu, Tae-mu telah memiliki hubungan rahasia dengan Se-na (Jeong Yu-mi), sekretarisnya, yang pada gilirannya, bertemu dengan saudara tirinya yang telah lama hilang, Park-ha (Han Ji-min). Park-ha telah hilang untuk jangka waktu lama dan ia mengungkapkan bahwa ia berada di AS setelah Se Na meninggalkannya di jalanan pada usia 9 tahun.

Dua tahun setelah hilangnya Tae-yong, empat pria berpakaian era Joseon, jatuh ke loteng rumah Park-ha. Karena lapar, tak punya tempat tinggal dan tak memiliki tempat untuk dituju, empat pria tersebut memutuskan untuk menetap dengan Park-ha. Pemimpin mereka mengklaim bahwa ia adalah Putra Mahkota dari Joseon (Park Yoochun), bersama dengan rombongan cendikia Song Man-bo (Lee Min-ho), Pengawal Pribadi Wu Yong-Sool (Jung Suk-won), dan Kasim Istana Do Chi-san (Choi Woo-shik). Suatu hari, Putra Mahkota Lee Gak melihat Se-na yang mirip sekali dengan istri tercintanya, yang ditemukan tenggelam di abad ke-18. Ia yakin keduanya adalah reinkarnasi dari satu sama lain. Sementara itu, presiden direktur Yeo (Ban Hyo-jung) keliru kalau Lee Gak itu cucunya, Yong Tae Yong, karena penampilan mereka yang sama persis, dan dia percaya bahwa cucunya yang hilang akhirnya kembali. Lee Gak menyadari bahwa ia melakukan perjalanan waktu 300 tahun lalu sampai 2012, Seoul, untuk mencari kebenaran di balik kematian misterius Putri Mahkota. Dalam rangka untuk mendekati Se-na, yang juga asisten pribadi Presiden Yeo, Lee Gak berpura-pura bahwa ia adalah Tae-yong. Tae-mu, meyakini bahwa ia telah membunuh sepupunya di New York, hidup dalam ketakutan terus-menerus akibat tindakan liciknya yang ditemukan oleh keluarga dan Tae-yong alias Lee Gak mengaku tidak ingat akan peristiwa itu. Tae-mu selalu iri terhadap posisi Tae-yong yang disukai dalam keluarga.

Di sisi lain, Park-ha terkejut oleh berita bahwa teman barunya yang menyebut dirinya Pangeran Mahkota, pada kenyataannya, adalah cucu CEO. Tapi tak lama, perasaannya terhadap Lee Gak tumbuh  namun kemudian hatinya terluka ketika dia menemukan bahwa Lee Gak berpacaran dengan Se-na, yang masih memegang kenangan sangat lembut dari istrinya yang sudah meninggal. Lee Gak juga berpendapat bahwa menikahi Se-Na pada tahun 2012 di Seoul akan membawa dia lebih dekat untuk memecahkan misteri pembunuhan Putri Mahkota di era Joseon.

Sinopsis Rooftop Prince Episode 1 - 20 ( Lengkap )

Sinopsis Rooftop Prince Episode 3 ( Part 1 ) & ( Part 2
Sinopsis Rooftop Prince Episode 4 ( Part 1 ) & ( Part 2 )
Sinopsis Rooftop Prince Episode 8 ( Part 1 ) & ( Part 2 )
Sinopsis Rooftop Prince Episode 9 ( Part 1 ) & ( Part 2 )
Sinopsis Rooftop Prince Episode 11 ( Part 1 ) & ( Part 2 )


Sinopsis Yes Captain Episode 15 ( Bagian 2 )

Friday, March 8, 2013

0 comments
Sinopsis Yes Captain Episode 15 bagian 2 banyak menceritakan tentang kebersamaan Da Jin dan Yoon Sung, karena keakraban mereka akhirnya Team Leader melihatnya dan langsung melaporkannya pada Mi Jo, jelas aja Mi Jo tidak senang dengan berita itu. Hmmmmm... setelah Mi Jo tahu semuanya kupikir hubungan Da JIn dan Yoon SUng tidak akan mulus setelah ini. Cerita selengkapnya mari kita simak sinopsis Yes Captai episode 15 bagian 2 berikut ini.....



Sinopsis Yes Captain Episode 15 ( Bagian 2 )


Malamnya Dong Soo masih bekerja, memberi aba-aba untuk semua pesawat yang ingin mendarat. Setelah itu dia mengajak teman-temannya minum bersama. Mereka semua mabuk tak terkecuali Dong Soo, dia juga minum banyak.

Setelah acara minum-minum, dengan keadaan mabuk berat Dong Soo pergi ke rumah Da Jin.


Di dalam rumah, Ppo Song sedang bermain dokter-dokteran bersama boneka-bonekannya. Kemudian terdengar suara Dong Soo yang berteriak nama Da Jin dari luar.


Dal So kemudian membawa Dong Soo masuk. Melihat Dong Soo datang, Ppo Song langsung berlari kepelukannya. Namun karena mabuk berat Dong Soo langsung terjatuh ke lantai. Ppo Song lalu bertanya apa oppa 300 won sakit? Dengan menggunakan stetoskop mainannya, Ppo Song memeriksa Dong Soo, mencari tahu bagian mana yang sakit. Dong Soo kemudian menjawab kalau hatiny yang sakit.

Dengan polosnya, Ppo Song mengatakan kalau Dong Soo akan segera baikkan setelah mendapat suntikan. Dong Soo mengikuti saja permintaan Ppo Song yang ingin menyuntiknya. Setelah melakukan pengobatan, Ppo Song memberikan pada Dong Soo permen.

Dong Soo yang biasanya tegar, benar-benar tak bisa menahan diri di depan Ppo Song, dia menangis dan merasa kesakitan.


Yoon Sung dan Da Jin sedang melakukan penerbangan ke luar negeri, untuk rehat sebentar Da Jin dan Yoon Sung makaan di sebuah restoran besar. Ingin tampil sempurna Da Jin sampai memakai farfum. Saat keluar dari toilet, perhatian Da Jin tertuju pada sebuah kotak yang ternyata itu adalah kotak untuk sumbangan korban gempa. Da Jin pun mengeluarkan dompetnya dan memasukkan uangnya ke dalam kotak itu.

Da Jin menghampiri Yoon Sung yang sudah menunggunya. Yoon Sung langsung menyuruh Da Jin memilih makanannya.

Saat melihat menu makanaan, semuanya mahal. Da Jin sangat senang karena itu kali pertama dia dan Yoon Sung makaan bersama, jadi dengan alasan percaya pada Yoon Sung, Da Jin meminta Yoon Sung yang memillihkan makanaan untuknya.


Makanaan datang, dan Da Jin langsung mengambil ayam tusuk, kalo di indonesia kayak sate, tapi yang di pegang Da Jin versi gede.nya hahhah..... Yoon Sung pun mengajak Da Jin untuk sering-sering bersama ke restoran itu. Saat Da Jin bertanya apa Yoon Sung mempunyai kejadian special dengan restoran itu.

YOon sung menjawab, kalao kejadian special itu sedang dia lakukan sekarang, "makaan bersama untuk yang pertama kali di negara asing dengan saling berhadapan Han Da Jin dan ªкŭ".

Mendengar itu membuat Da Jin terdiam dan langsung mengalihkan pembicaraan pada makanannya.

Kembali ke pesawat, mereka akan melakukan penerbangan kembali ke korea. Diantara penumpang-penumpang yang datang ada 2 anak perempuan yang terus menundukkan kepalanya, bahkan saat Ji Won menanyakan tiket pada mereka, mereka tidak menjawab dan langsung pergi.

Pesawat tinggal landas, Da Jin dan Yoon Sung duduk di kursi penumpang. Da Jin mengeluh lehernya sakit karena salah posisi saat tidur. Karena itu Da Jin langsung memilih untuk tidur.


Saat Da Jin tertidur, Yoon Sung memakaikan penyangga leher miliknya pada Da Jin. So sweeeeeeet..... Da Jin masih tertidur, Saat wajah mereka saling berhadapan, Yoon Sung membuka matanya dan terus melihat wajah cantik Da Jin. Tiba-tiba sinar matahari masuk dan mengganggu tidur Da Jin, Yoon Sung yang masih terjaga langsung menghalangi sinar matahari menggunakan tangannya.. Da Jin terbangun, saat melihat di lehernya sudah terpasang penyangga leher milik Yoon Sung, dia tersenyum senang lalu melanjutkan tidurnya lagi.

Dua anak perempuan tadi masih tenang dalam duduknya, namun tiba-tiba sang adik yang bernama Ji Young menangis dan lari. Ternyata dia menangis karena melihat film yang sedang menceritakan gempa. Melihat adiknya lari, sang kakak berusaha menangkapnya, tapi Ji Won malah menangkap sang kakak dan menyuruhnya tenang. Tapi sang kakak tidak mauu karena adiknya terus berlari. Karena keributan itu, Da Jin sampai datang untuk melihat yang terjadi.


Tak lama kemudian, sang kakak kehilangan jejak adiknya, kaka terus memanggil-manggil Ji Young, dan mencarinya di bangku-bangku penumpang. Da Jin berusaha menenangkap sang kakak dan langsung mengajaknya mencari bersama. Da Jin mengira Ji Young ada di kamar mandi, namun ternyata merka salah. Ji Young gak ad di kamar mandi.


Sang kakak lalu berlari ke tempat lain untuk mencari adiknya diikuti oleh Da Jin. Ji Won yang mengikuti mereka menemukan Ji Young duduk menangis di ruang perlengkapan. Ji Won pun memanggil sang kakak yang langsung memeluk sang adik saat dia melihat adiknya itu menangis.

Sang kakak berusaha menenangkan adiknya dan meyakinkan kalau tidak akan ada gempa lagi. Saat mengetahui adiknya ngompol, kakak berusaha menutupinya agar tidak terlihat oleh Da Jin dan yang lain. Namun mereka semua sudah melihatnya.


Da Jin langsung duduk dan menghibur Ji Young dengan mengatakan kalau semua itu bukanlah salah Ji Young. Da Jin berhasil membuat Ji Young tertawa. Setelah itu Da Jin beralih pada sang kakak yang ternyata bernama Ji Hye. Saat Da Jin dan Ji Won bertanya dimana ibu dan ayah mereka, Ji Hye bilang mereka tidak punya, orang tua mereka berada jauh dari mereka. Mengatakan itu semua sampai membuat Ji Hye ingin menangis, melihat kakaknya menangis, Ji Young langsung memeluk kakaknya dan memintanya untuk tidak menangis.


"Unnie tidak menangis," ucap Ji Hye sambil menangis, Ji Young pun terus meminta kakaknya untuk tidak menangis. Melihat semua itu, mengingatkan Da Jin pada dirinya sendiri, dia teringat pada PPo Song.
Ji Young berganti pakaian di bantu Ji Won. Wanita yang membawa mereka tadi ternyata bibi mereka, dia mengatakan kalau dia tak pernah tahu adiknya terkena gempa, sebelum dia melihat berita di TV. Dan sekarang dia dan nenek mereka yang akan mengurus dua bersaudara itu di Korea.


Da Jin kembali ke ruang kokpit, karena sudah waktunya mereka menggantikan posisi kapten dan co pilot sebelumnya. Sedangkan Ji Won kembali melayani penumpang lainnya, dia tersenyum saat melihat perhatian Ji Hye pada adiknya.

Beralih di ruang kokpit, Da Jin hanya diam saja sampai Yoon Sung bertanya apa yang terjadi.


"Dunia ini sungguh menyakitkan" ucapnya sambil menahan air mata. Melihat itu, Yoon Sung langsung mengeluarkan sapu tangannya dan memberikannya pada Da Jin.

"Ketika air mata menghalangi pandanganmu, itu akan mengganggu penerbangan. Hapus air mata dengan cepatm" ucap Yoon Sung. "Kau pilot. Ketika pilot goyah, pesawat akan goyah juga."

Mendengar ucapan Yoon Sung berhasil membuat Da Jin tersenyum. Yoon Sung pun menyuruh Da Jin lain kali untuk menghapus air matanya terlebih dulu, sebelum masuk ke ruang kokpit.

Dal Ho sedang bekerja saat mendapat telepon dari Mal Ja. Awalnya Dal Ho senang mendapat telepon dari Mal Ja, namun rasa senangnya hilang karena Mal Ja menelponnya hanya untuk menyuruhnya menjaga Ppo Song.

Saat akan pergi Dal Ho di panggil seseorang yang mengatakan kalau ada masalah pada mesin, orang itu tidak bisa memperbaikinya sehingga dia meminta Dal Ho membantunya. Dan ♏ªϋ tak ♏ªϋ , Dal Ho harus membantu perbaikan mesin pesawat itu.


Di sisi lain, Dong Soo datang mencarinya. Setelah berputar-putar akhirnya Dong Soo menemukan Dal Ho. Dong Soo datang untuk meminta ♏ααƒ karena merepotkan Dal Ho saat dia mabuk. Dong Soo memang selalu datang di saat yang tepat, karena Dal Ho tidak bisa menjaga Ppo Song, dia pun meminta bantuan Dong Soo.


Dong Soo pergi ke TK Ppo Song dan melihat Ppo Song bersama temannya bernyanyi dan menari. Setelah itu Dong Soo masuk dan menceritakan sebuah cerita pada anak-anak itu. Semua anak terlihat antusias mendengar Dong Soo bercerita. Min Ho, anak yang sering Ppo Song ceritakan berkomentar kalau Dong Soo adalah ahjussi yang super lucu. Ppo Song pun menjawab kalau Dong Soo adalah oppa-nya.

Saat perjalanan pulang, Ppo Song dan Dong Soo bernyanyi bersama. Yoon Sung melihat mereka tepat di saat Da Jin datang dan langsung menyambut Ppo Song. Da Jin bertanya apa saja yang sudah Ppo Song lakukan hari ini, dengan senang Ppo Song menceritakan apa saja yang dia lakukan di TK. Ppo Song juga menceritakan apa yang sudah Dong Soo lakukan di TK-nya.


Akhirnya Da Jin, Ppo Song dan Dong Soo pulang bersama sambil bergandengan tangan dan bernyanyi. Melihat itu Yoon Sung langsung masuk agar mereka tidak melihat keberadaannya.

Setelah mengantarkan Da Jin dan Ppo sOng sampai di depan rumah, Dong Soo memutuskan untuk pulang. Setelah berpisah dengan Da Jin dan Ppo Song senyum Dong Soo menghilang, dia terlihat muram lagi.

Yoon Sung sedang makaan sendirian di rumahnya, dia teringat pada Da Jin dan Ppo Song yang bersama Dong Soo, mereka terlihat bahagia. Teringat semua itu membuat Yoon Sung tak nafsu makaan.

Beralih ke rumah In Tae, dia mendapat telepon dari seseorang yang berhasil melakukan pekerjaan yang In Tae minta. Dia pun langsung menemui org tersebut.


Orang itu memberikan sebuah rekaman, dan ringkasan dari apa yang terjadi saat kecelakaan 7 tahun yang lalu. Sebagai gantinya, In Tae memberikan amplop berisi uang pada org tersebut. Orang itu berpesan kalau terjadi masalah, dia tidak ingin terlibat.


Keesokan harinya, Jae Soo menghampiri Min Ah dan bertanya tentang perjalanannya ke Turki. Namun Min Ah tidak terlalu bersemangat bicara dengan Jae Soo sehingga Jae Soo mengajak Min Ah berbelanja. Ajakan Jae Soo malah membuat Min Ah bertanya apa Jae Soo ingin meminta timbal balik pada apa yang sudah dia berikan pada Min Ah. Dengan sedikit kesal Jae Soo mengatakan kalau dia bukan orang yang seperti itu, dia tidak mengharapkan apapun dari Min Ah, walau dia sudah memberikan Mist untuk kesehatan kulit pada Min Ah. Saat Jae Soo akan pergi karena Min Ah tidak percaya padanya, Min Ah langsung mencegahnya, dia terpaksa melakukan itu, karena dia tak ingin membuat Jae Soo marah.

Yoon Sung bertemu dengan Da Jin di ruang loker, pada Yoon Sung, Da Jin menunjukkan foto Yoon Sung yang dia pasang di dompetnya.

"Tidak ada yang seperti ini di dompetmu kan?" Tanya Da Jin.

"Apa kau ingin ªкŭ memilikinya?" Tanya Yoon Sung balik.

Da Jin menjawab kalau Yoon Sung lebih baik memilikinya dari pada tak memilikinya. Tepat pada saat itu Team Leader melewati ruang itu dan melihat mereka berdua. Team Leader pun langsung menarik kesimpulan, pasti Yoon Sung dan Da Jin mempunyai hubungan khusus.

Untuk memastikannya, Team Leader memanggil petugas bagian pengabsenan, dia bertanya apa petugas itu merasa kalau di perusahaan mereka, ada sepasang kekasih? Petugas itu berfikir sejenak dan mengatakan mungkin Kapten Kim dan Co Han. Team Leader senang mendengarnya.


Dia pun langsung menemui Mi Jo untuk mengadukan semuanya. Mendengar itu, membuat Mi Jo tak percaya pada awalnya dan dia menanggapinya dengan tertawa. Namun Team Leader meyakinkan informasi yang dia berikan 100% akurat. Dan akhirnya .Mi Jo percaya. Diapun terlihat tidak senang pada berita itu.

Yoon Sung masih bersama Da Jin. Karena Yoon Sung sedang asiik dengan bacaannya, Da Jin mengambil ponselnya dan memoto dirinya sendiri dengan ekspresi manyun. Bunyi bliz dari ponsel Da Jin membuat Yoon Sung melihat ke arahnya. Yoon Sung tersenyum melihatnya.


Da Jin kemudian menulis di fotonya sendiri dengan tulisan BOM NUKLIR. Kemudian dia mengirimkannya pada Yoon Sung. Yoon Sung tertawa melihat foto Da Jin. Mereka terlihat bahagia saat bersama.

Tanpa mereka ketahui, Mi Jo melihat ke akraban mereka. Dan Mi Jo benar-benar tak menyukainya.

Di dalam kantornya, Mi Joo tertawa sendiri. Dengan rasa tak percaya dia berkata, "Han Da Jin? Apakah ªкŭ di belakang Han Da Jin?"


Tawanya memudar dan berubah menjadi ekspresi kesal, dia pun langsung melempar cangkir minumannya ke dinding. Dia juga mengamuk dengan menyingkirkan semua barang-barang di meja kerjanya. Terlihat rasa kebencian di matanya.

Dia kemudian mengajak Ji Won bertemu. Tanpa basa-basi, dia bertanya apa Ji Won mempunyai hubungan dengan Yoon Sung?

"Ya, seperti yang ku katakan sebelumnya" Jawab Ji Won.

Mi Jo langsung meminta Ji Won berhenti melakukan semua itu, "masa lalu adalah masa lalu. Masa lalu hanya masa lalu. apakah kau setuju? Manager Choi Ji Won."

"Ya"

"Keluarlah sekarang. Kau tahu kau bukan orang yang tepat untuk melindungi Kim Yoon Sung. Apakah itu menyenangkan bisa bermain-main denganku? Hah?"

"Apa maksudmu?"


"Kau tak dapat melindungi Yoon Sung. Tapi ªкŭ bisa... Melindungi atau menyingkirkannya... ªкŭ.... Hong Mi Jo bisa melakukannya."

(Hmmmmm..... Iya kah... Mi Jo bisa melindungi Yoon Sung... Yang ingin menghancurkan Yoon Sung adlh Hong In Tae, dan Mi Joo tidak bisa menghentikan keinginan ayahnya.) 
Powered by Telkomsel BlackBerry®


 

Posts Comments

©2006-2010 ·TNB