Sinopsis That Winter, The Wind Blows Episode 1 ( Bagian 1 )

Friday, February 15, 2013

Sinopsis That Winter, The Wind Blows episode 1 bagian 1, akhirnya selesai, awalnya aku pengen nunggu subtitle bahasa indo-nya, tapi koq gak keluar-keluar dah geregetan pengen nulis, karena itu dengan bermodal subtitle bahasa inggris, aku mulai nulis dah, semoga tidak mengecewakan. Oia... tuk nama kakaknya Oh Young yang bernama Oh Soo juga, aku tambahin jadi Oh Soo Palsu, coz awalnya kukira dia bohongan ngaku2 kakak Oh Young, eh ternyata memang beneran kakaknya. berhubung di awal dh kutulis Oh Soo Palsu, jadi males ngubahnya lagi. hehheh... 

Gak usah basa-basi,,,, yuk mariii... kita simak ceritanya....

Sinopsis That Winter, The Wind Blows episode 1 ( bagian 1 ) !!!!

Drama ini dimulai dengan suasana musim salju, dimana terlihat sebuah bingkisan  yang dibiarkan begitu saja. Seorang wanita telah meninggalkannya.
Saat didekati, ternyata dalam bingkisan itu adalah seorang bayi. (Weeeuw tega banget tuh orang, ditengah cuaca yang sedingin itu, dia ninggalin anak kecil yang tak berdaya)
Beralih ke sebuahkamar dimana, sepasang kekasih sedang bersama di tempat tidur. Mereka adalah Oh So bersama kekasihnya Jin So Ra. Terdengar suara dimana dia berkata, apakah seseorang perlu alasan untuk hidup, bisakah  seseorang hidup tanpa tujuan apapun? 
So Ra bertanya pada Oh So tentang keluarganya.  

“Keluarga?” tanya Oh So. 
Beralih kembali ke adegan bayi yang ditiinggalkan oleh ibunya. Bayi itu terus menangis, namun sang ibu tidak perduli, dia malah terus berlari meninggalkannya. 
“keluarga.... keluarga....” ucap Oh So.
Beralih ke sebuah rumah besar, dan didalam terlihat seorang wanita yang sedang berlari di atas treadmil. Sambil berlari, dia mendengarkan berita tentang Ketua Oh yang sedang dalam kondisi sekarat. Diberitakan juga kalau Ketua Oh mempunya seorang putri yang bernama Oh Young, dan tunangan Oh Young yang bernama Lee Myung Ho telah mengambil alih posisi Ketua Oh untuk sementara waktu.
Setelah selesai berolahraga, Oh Young memasuki kamar ayahnya, dia mengatakan pada yang lain kalau dia tidak ingin mewarisi perusahaan ayahnya, dia juga berlum  bisa  meneriman kenyataan kalau ayahnya sekarat.
Dengan cara meraba, Oh Young berjalan ke tempat tidur ayahnya.  Oh Young lalu menggenggam tangan ayahnya. 
Ditempat lain, Oh Soo sedang berjudi di sebuah kasino dan dia menang.
Setelah menang, dia pergi dari tempat itu bersama Park Jin Sung. 
Merasa ditipu, lawan main Oh Soo tadi, memerintahkan anak buahnya untuk menangkap Oh Soo dan Jin Sung. Menyadari kalau mereka akan ditangkap, mereka pun berlari dengan cepat, Oh Soo menyuruh Jin Sung, untuk pergi terlebih dulu, sedangkan dia akan melawan orang-orang itu. 

Jin Sung pikir dia sudah aman, namun ternyata salah, sudah ada orang-orang yang menungguinya. Tanpa bertanya terlebih dulu, Jin Sung langsung mendapat pukulan. Oh Soo dapat menghabisi orang-orang itu, namun Jin Sung tidak bisa mengalahkan orang-orang yang memukulinya. Melihat itu Oh Soo langsung bergegas membantu Jin Sung. 
Setelah berhasil mengalahkan semuanya, Jin Sung dan Oh Soo berlari dengan bahagia, karena berhasil mendapatkan uang dalam jumlah yang banyak.
Oh Soo kembali ke kamar hotel bersama So Ra. SO Ra mengatakan kalau Oh Soo akan meninggalkan dirinya  pada akhirnya. Oh Soo menjawab kalau So Ra berfikiran seperti itu, diapun bisa membuatnya menjadi nyata. 
Dengan menangis, SO Ra mengatakan kalau Oh Soo begitu kejam. Oh Soo tertawa mendengarnya. 
“aku setuju.” Ucap Oh Soo. 
Beralih ke Oh Young yang sudah siap-siap untuk tidur. Sekretaris Wang, membantu menyelimuti Oh Young.
Setelah sekretaris Wang pergi, Oh Young membuka matanya, sepertinya malam itu dia tidak bisa tidur. 

(gadis yang malang.... kamar sebagus itu, rumah sebagus itu, namun dia tidak bisa melihatnya.... bahkan ayahnya juga sekarat... dan itu yang membuat dia tidak bisa percaya pada satu orang pun)
Paginya, Oh Soo dan Jin Sung keluar joging bersama mereka bertemu dengan seseorang, yang juga bernama Oh Soo. Orang itu mengaku kalau dia adalah anak dari Ketua Oh yang lama hilang, seperti yang ibunya katakan padanya saat ibunya akan meninggal. 
Jin Sung kesal karena orang itu memiliki nama yang sama dengan Oh Soo. Dia pun langsung  memperingatkan orang itu  untuk mengubah namanya. Orang itu  mengatakan kalau namanya memiliki karakter Han yang berbeda. Dia menunjukkan pada Jin Sung dan Oh Soo surat yang ditulis untuk  adiknya yang menjelaskan  bagaimana namanya ditulis dalam huruf Han. 
Orang yang juga bernama Oh Soo itu mengatakan kalau artinya adalah pelindung, dia diberitahu ibunya, untuk melindungi adiknya yang bernama Oh Young. Sedangkan Oh Soo, sendiri namanya berarti pohon, karena dia sudah ditinggalkan oleh ibunya di bawah pohon.
Oh Soo sedang berganti pakaian, dengan Moon Hee Sun yang terus menyerbunya dengan pertanyaan-pertanyaan dengan siapa Oh Soo tadi malam menghabiskan waktu, dengan siapa Oh tidur tadi malam.

Oh Soo tidak menjawab, dan itu membuat Hee Sun kesal sampai-sampai dia mendorong Oh Soo. “berubahlah, wanita itu adalah So Ra. Apakah kau mencintainya?”
Oh Soo menyentuh hidung Hee Sun, mengatakan kalau dia hanya mencintai Hee Sun seorang. Hee Sun hanya bisa menghela nafas melihat sifat Oh Soo.

Hee Sun  melihat beberapa peralatan lukisan dan bertanya pada  Oh Soo apakah  dia masih melukis? Tidak dijawab, Hee Sun langsung meminta dompet Oh Soo, Oh Soo pun mengatakan kalau dompetnya ada di atas tempat tidur.
Jin Sung yang juga ada di rumah Oh Soo, kesal karena Oh Soo begitu mudahnya memberi uang pada Hee Sun.

Hee Sun pergi untuk mengambil beberapa uang di dompet Oh Soo, namun betapa kesalnya Hee Sun saat dia menemukan underwear perempuan. Hee Sun pun membawanya keluar dan meletakkannya di makanan Oh Soo, jelas saja Oh Soo kesal. 
Berhubung Hee Sun yang juga sangat kesal, dia menyingkirkan underwear itu, kemudian dia menumpahkan makanan itu ke kepala Oh Soo. Jin Sung yang melihat tingkah Hee Sun benar-benar terkejut.

Setelah Oh Soo pergi, untuk membersihkan dirinya. Oh Soo palsu bertanya pada  Jin Sung apakah rumor itu benar kalau Oh Soo sudah membunuh cinta pertamanya (kakak Hee Sun)? Jin Sung mengatakan tidak, itu tidak seperti itu. Jin Sung menceritakan apa yang sebenarnya terjadi, namun langsung dipotong oleh Oh Soo yang datang lagi. 

Kurir pembawa paket, memasuki rumah besar Oh Young. Sementara itu sekretaris Wang sedang  berkeliling untuk melihat pengerjaan penanaman pohon. Melihat ada seorang kurir datang, dan Oh Young ada dirumah, dengan cepat sekretaris Wang berlari. 
Kurir itu bertanya apakah Sekretaris Wang tidak ada? Oh Young menjawab, kalau sekretaris Wang sedang berada di kebun depan. Karena sekretaris Wang tidak ada, kurir itu pun meminta Oh Young tanda tangan dengan cara menuntunnya.

Oh Young bertanya apakah kurir itu membawakan sesuatu untuknya? Kurir itu pun melihat-lihat surat yang ada ditangannya, dan ada satu surat dari Oh Soo untuk Oh Young. Kurir itu mengungkapkan kalau kakak Oh Young mengirimnya surat lagi. Melihat dari ekspresi Oh Young yang sepertinya tidak pernah menerima surat-surat itu, Kurir itu pun memberitahu kalau sekretaris Wang lah yang selama ini menandatangi tanda penerimaannya. 

Terlihat sekali kalau Oh Young sangat terkejut karena selama ini, sekretaris Wang tidak pernah memberikan apapun padanya. Namun dia berusaha bersikap biasa saja di depan kurir itu dengan mengatakan kalau dia sudah mengetahui tentang surat-surat itu. 

Di dalam rumah, Oh Young berusaha menyembunyikan surat-surat itu dibawah tumpukan buku. Dengan kondisi yang masih shock, Oh Young naik ke kamarnya. 

Sekretaris Wang yang masih berada di luar, berusaha mengejar kurir tersebut, namun kurir itu terus melaju dengan motornya. Sekretaris Wang terlihat sekali sangat ketakutan. Dia langsung masuk rumah, untuk mencari Oh Young, dia melihat ke kamar Ketua Oh, namun Oh Young tidak ada disana.

Ketua Oh terlihat berusaha untuk bertahan hidup, namun monitor yang terpasang disana menunjukkan kalau Ketua Oh semakin melemah. 
Sekretaris Wang masuk kekamar Oh Young dan melihat Oh Young yang sedang berusaha berdandan. Diapun bertanya pada Oh Young, apa Oh Young akan pergi ke suatu tempat?

“kemana  lagi  tempat yang bisa didatangi orang buta seperti ku? Aku mau ke perusahaan?” ucap Oh Young datar.

Sekretaris Wang menawarkan diri, untuk memanggilkan supir Park. Oh Young menjawab  kalau sejak ayahnya sakit, dia tidak pernah menggunakan mobil ke perusahaan, karena itu dia hanya akan menggunakan taxi untuk pergi ke sana. 
Sekretaris Wang mengungkapkan kekhawatirannya, kalau akan berbahaya jika Oh Young pergi sendiri dengan taxi, namun Oh Young dengan cepat memotong kalau dia memang hidup sendiri, ”mulai sekarang, kalau ayah tidak bisa berada disisi ku, aku harus mencoba untuk lebih mandiri, benarkan?”

Sekretaris Wang tersenyum dan berkata kalau dia pikir, dia tidak bisa menjadi orang yang Oh Young percayai. Oh Young pun menjawab, kalau ibu dan ayahnya bercerai itu semua karena sekretaris Wang.

 “dan... aku harus berpisah dengan ibu dan kakakku. Kau tidak bisa menjadi orang kepercayaan karena semua yang sudah terjadi. Sebagai gantinya, kau selalu menjadi orang kepercaan ayah. Dia lebih percaya padamu ketimbang padaku,” Oh Young meraih tasnya, dan melanjutkan lagi kata-katanya, “bay the way, setelah ibuku meninggal 14 tahun yang lalu, kabar tentang kakakku, apa kau tidak mendengar sesuatu tentangnya?”

Mendengar pertanyaan Oh Young, sekretaris Wang sedikit ragu menjawab, “ayahmu tidak ingin menemuinya.”

“bukankah itu saat ibuku masih hidup?” sela Oh Young. Dia mengatakan kalau dia tidak menyalahkan ayahnya, karena ayahnya bisa bertahan bersama dengannya selamanya, walaupun  ayahnya tidak mencari kakaknya, dan meninggalkannya  sendirian. 

Oh Young beranjak dan bertanya apa yang membuat sekretaris wang masuk ke kamarnya. 
Dengan hati-hati sekretaris Wang bertanya tentang surat yang Oh Young terima. Namun Oh Young, untuk kali ini tidak ingin dibohongi lagi, dia berpura-pura tidak mendapatkan surat apapun. Sekretarsi Wang pun mengatakan kalau dia tadi melihat tukang pos datang, dia kemudian melihat ke tas milik Oh Young yang tidak tertutup dengan benar. Sehingga dia bisa melihat kalau Oh Young menyimpan semua surat-surat itu. Tapi tetap saja, dia tidak akan berani mengambilnya.

Pelayan Oh Young memberitahu kalau taxi yang dia pesan sudah datang, Oh Young pun langsung berjalan pergi meninggalkan sekretaris Wang yang masih tidak mengerti, dengan apa yang akan Oh Young lakukan. 

Dengan sigap, sekretaris wang langsung menelpon kantor pos yang mengirimkan surat itu. 

Di dalam taxi, Oh Young meminta sopir taksi untuk membawanya ke alamat yang tertera disurat. 

Kembali ke rumah, dimana sekretaris Wang ingin  mengkonfirmasi apakah surat yang tiba di rumahnya itu ditulis tangan, setelah menunggu beberapa detik, akhirnya dia mendapat konfirmasi kalau memang ada satu surat yang ditulis tangan, sudah dapat dipastikan kalau itu dari Oh Soo, kakak Oh Young. Sekretaris Wang terlihat sangat cemas.
Alarm tiba-tiba berbunyi dan dengan segera sekretaris Wang turun. Namun tepat didepan kamar Presiden Oh, sekretaris Wang hanya terdiam, dia tidak masuk. Sampai keamanan memberi tahunya kalau alarm dari kamar presiden Oh berbunyi. Dengan cepat sekretaris Wang mengatakan kalau sudah ada kesalahan, alarm-nya rusak. 

(alarm itu pertanda kalau keadaan presiden Oh semakin memburuk.... satu yang ketahuan... sekretaris Wang jahat, dan kupikir tunangan Oh Young juga jahat)
So Ra mengemasi pakaiannya, dan dia juga meninggalkan sesuatu di brangkas. Dengan membawa tas dan bersiap akan pergi, So Ra menghampiri Oh Soo yang sedang tertidur pulas. Dia berniat menyentuh wajah Oh Soo, namun dia urungkan, dia hanya mengambil foto Oh Soo dan membawanya pergi.

Oh Young tiba di alamat yang dituju. Saat turun taxi, sopir taxi itu memberitahu Oh Young dimana letak gedung tersebut. Oh Young berusaha menenangkan dirinya, di tempat asing, sendirian dan tidak bisa melihat.

Dengan bantuan tongkatnya, Oh Young berhasil memasuki apartemen tersebut. dia juga saling melewati dengan So Ra yang baru saja keluar dari apartemen Oh Soo. 
Bingung harus berjalan ke arah mana, Oh Young hanya berdiri di lobi sampai seorang petugas mengantarkannya, ke kamar yang dimaksud Oh Young. Sekali lagi petugas itu bertanya untuk memastikan apakah Oh Young benar-benar adik dari Oh Soo yang tinggal di kamar itu? Oh Young hanya menjawab, kalau dia akan pergi setelah bertemu dengannya. Oh Young meraba-raba pintu untuk mencari letak bel. Merasa tidak diperlukan lagi, petugas itu pun undur diri.

Oh Young terus membunyikan bel itu, namun Oh Soo tidak juga mau bangun, dia malah menutup telinganya dengan bantal. Oh Young tidak putus asa, dia terus membunyikan bel itu. Oh Soo benar-benar merasa terganggu, diapun beranjak dari tempat tidurnya. 

Tan pa membuka matanya, Oh Soo menuju intercome dan bertanya siapa itu? Karena tidak ada jawaban, Oh Soo pun langsung membuka matanya dan melihat Oh Young disana. 
“Siapa kau?”  tanya Oh Soo.
“Young-i” jawab Oh Young.
Karena memang tidak mengenal Oh Young, Oh Soo pun bertanya siapa Young-i? Oh Young pun balik bertanya, apakah benar itu rumah oppa Oh Soo? 

Oh Soo membenarkan kalau dia adalah Oh Soo. Oh Young pun mengungkapkan tentang surat yang dikirim oleh kakaknya. Mendengar kata surat, Oh Soo pun sadar kalau itu pasti Oh Soo palsu. Oh Soo pun memberitahu Oh Young kalau kakaknya sekarang sedang tidak ada di rumah, dia akan kembali sekitar jam 3, jadi silahkan Oh Young datang lagi nanti. 
Oh Soo pun berniat melanjutkan tidurnya lagi, namun Oh Young terus memencet bel. Saat Oh Soo bicara lagi, Oh Young langsung bertanya dimana Oh Soo kakaknya. Oh Soo pun akhirnya menjelaskan kalau dia dan kakaknya Oh Young punya nama yang sama. Namun sekarang Oh Soo palsu tidak ada di rumah, sedangkan dia sendiri merasa sangat lelah, jadi Oh Soo memohon pada oH Young untuk tidak menekan bel lagi. 
Oh Young tetap menekan bel, namun sepertinya Oh Soo sudah mematikannya, sehingga dia bisa melanjutkan tidurnya tanpa ada yang mengganggu.  Oh Young pun hanya bisa menghela nafas, dia pasrah. 

Dengan meraba-raba dan menggunakan tongkat, Oh Young berjalan pergi. 

0 comments:

Post a Comment

 

Posts Comments

©2006-2010 ·TNB