Sinopsis Arang and The Magistrate Episode 16 ( Bagian 1 )

Sunday, October 7, 2012

Sinopsis Arang and The Magistrate Episode 15 sudah saya posting sebelumnya, sekarang saya akan memposting episode berikutnya yaitu episode 16. Arang and The Magistrate episode 16 ditayangkan di Korea pada tanggal 3 Oktober 2012 lalu. Pada penayangannya yang ke 16  ini, drama bergenre mistik ini, mendapat rating yang sangat bagus, yaitu rating nationwide mendapat 13.9  % dan di Seol sendiri mendapat rating 16.2 %. Data ini diperoleh dari TNmS media Korea, sedangkan dari AGB Nielsen, drama ini mendapat rating nationwide 12.9 % dan di Seol sendiri mendapat 14.4 %.



Detail Arang and The Magistrate

Title: 아랑사또전 / Arang and the Magistrate
Judul China: 
阿郎使道
Atau juga dikenal : Arang Magistrate Story / Arang
Genre: Fantasy, Melodrama, Period, Mystery, Comedy, Romance
Episodes: 20 (To Be Confirmed)
Broadcast network: MBC
Broadcast period: 15 Agustus 2012 – 18 Oktober  2012
Air time: Rabu & Kamis, pukul  21:55 (waktu Korea)
Director: Kim Sang Ho
Penulis : Jung Yoon Jung

Pemain:
Pemeran Utama

Lee Joon Ki sebagai  Eun Oh
Shin Min Ah sebagai Arang
Yun Woo Jin sebagai Joo Wal
Hwang Bo Ra sebagai Bang Wool (dukun)
Kwon Oh Joong sebagai Dol Swe

Pemeran Pembantu

Han Jung Soo sebagai  Moo Young
Yoo Seung Ho sebagai King of Heaven
 Park Joon Gyu sebagai King of Hell
Kim Yong Gun sebagai  Noble man Choi
Kim Kwang Gyu sebagai  Ibang
Kang Moon Young  
Noh Hee Ji  
Lee Sang Hun as Hyungbang
Min Seong Wook as Yebang
Kim Min Jae as Geo Deol

Sinopsis Arang and The Magistrate Episode 16 ( bagian 1)!!!

Saat Arang berusaha untuk tidak mencurigai Joo-wal, Arang tiba-tiba mendapat ingatan lagi. Dia mandapat gambaran lagi atas kebersamaan Joo-wal dan Ibu Eun-oh. Dia melihat mereka berdua bersama di sebuah gubuk di tengah hutan, sedangkan ada suara Seo-rim yang memintanya jangan pergi. Semua ingatan itu, jelas-jelas memberinya fakta kalau Joo-wal bersalah.

Eun-oh mengakui pada dirinya sendiri kalau  dia takut untuk mempercayai  kecurigaannya bahwa ibunya terhubung dengan kematian Arang. Tapi sekarang dia memutuskan kalau sudah waktunya untuk memberi tahu apa yang dia tahu pada  Arang. 

Eun-oh sengaja menunggu Arang  didepan kamarnya. Ketika Arang  tiba di rumah, Eun-oh  bilang dia punya sesuatu yang ingin dia katakan pada Arang. Begitu juga Arang, dia mengatakan kalau dia punya sesuatu yang ingin dia katakan pada Eun-oh. 
Eun-oh menjadi orang yang pertama yang menceritakan tentang ibunya yang ternyata tubuhnya sudah digunakan oleh   Mu-yeon dan Eun-oh berniat  menemukan cara untuk mengembalikannya kekeadaan semula.  Eun-oh juga teringat perkataan Mu-young yang mengatakan tentang jati diri seseorang yang memberikan kipas dan tusuk konde pada ibunya, dan orang itu adalah Kaisar Langit. Dan itu berarti, kalau Guru Eun-oh adalah Kaisar Langit.

Arang mengatakan kalau semua peristiwa ini terlalu banyak kebetulan. Kaisar Langit adalah orang yang mengajarkan  Eun-oh untuk melawan hantu, setelah itu Arang  dikirim kembali ke bumi  sebagai manusia, dan tusuk konde pemberian kaisar yang mempertemukan mereka. Arang yang sedang  mencari tahu k jawaban atas kematiannya sedangkan Eun-oh mencari ibunya, sehingga Arang menebak kalau Kaisar Langit memang yang merencakan semua itu. Dia bertanya-tanya “Mengapa dia melakukan itu?”

Arang  meminta agar Eun-oh menemukan siapa yang membunuh pembantu Seo-rim. Eun-oh mengantarkan Arang  ke tempat tidur, dan dia juga meyakinkan Arang kalau dia akan mencari tahu. Dan sekarang giliran Arang yang tetap  menahan kecurigaan, karena dia memutuskan  akan menunggu untuk bercerita tentang Joo-wal sampai dia ingat lagi. Untuk lebih memastikannya, karena dia tidak mau menceritakan sesuatu yang belum jelas.  

Keesokan harinya, Eun-oh memerintahkan petugas patroli barunya untuk mencari di hutan mayat pembantu Seo-rim. dan para prajurit itu dipimpin oleh   Dol-swe yang telah menjadi orang kepercayaan  letnan Eun-oh. 
Seperti biasa, Trio Bang mengeluh dengan apa yang dilakukan Eun-oh. Salah satu Trio Bang ikut dalam pencarian. Tapi dia hanya mengawasi pencarian dan tidak sedikitpun membantu.
Orang-orang menemukan mayat  dan memanggil Eun-oh ke TKP. Dan mayat itu memang pelayan Seo-rim, dan Arang mengikutinya untuk melihat. Eun-oh mencegah Aranbg  untuk tidak melihat, karena dia tidak ingin melihatArang bersedih, namun Arang bersikeras melihatnya.. 
Arang mendekati mayat pelayannya itu, dan dia membersihkan kotoran yang ada diwajah si mayat. Arang : "Maafkan aku,". Arang menangisi atas apa yang sudah terjadi pada pelayannya yang bernasib sama seperti dirinya.

Seperti yang telah dikatakan roh pelayan Seo-rim pada malam itu, kalau di mayatnya ada bukti yang dapat mengungkap siapa yang sudah membunuhnya. Arang mencari bukti itu dan  dia menemukan tanda pengenal yang terselip di hanbok si mayat.  Eun-oh mengingatkan Arang  untuk mengambil tanda pengenal yang sudah pelayan sambar dari pembunuhnya.  Eun-oh memerintahkan pada  Dol-swe untuk mengurus mayat dan membawanya kembali ke kantor hakim itu. 

Dol-swe menangkap anak buah Tuan Choi. Dengan bukti tanda pengenal yang ditemukan ditubuh mayat, laki-laki itu tidak bisa mengelak. Penduduk desa melihatnya diseret dengan tali  pidana, dan mereka senang dengan kinerja hakim baru di kota mereka. Hal ini membuat Tuan  Choi karena kehilangan anak buahnya, dan dia memanggil  Lee-bang. 

Malam harinya, anak dari pelayan Seo-rim datang pada Eun-oh. Dia sangat berterima kasih pada Eun-oh karena bisa menemukan mayat ibunya dan menangkap pembunuhnya. 
Arang dan Eun-oh duduk bersama. Arang menceritakan perasaannya saat menangisi mayat pelayannya, Arang merasa menyesal, kalau saja dari awal dia tidak memaksakan diri untuk mencari tahu siapa yang membunuh dia, maka semuanya tidak akan terjadi, dan pelayannya tidak akan mati. 
Arang bertanya apakah Eun-oh akan menyerah bekerja sebagai hakim karena dia  sekarang sudah menangkap  pelakunya ini. Ia mengingatkan kalau  penjahat sebenarnya adalah Tuan Choi. Eun-oh dengan lega  mengatakan kalau dia akan menyelesaikan semua ini sampai selesai. Eun-oh: "Aku bukan seperti  hakim lain" 

Eun-oh bertanya-tanya mengapa Tuhan Choi ingin tahu tentang Arang, dan semua itu  mengarah pada pertanyaan apakah Joo-wal tahu semua tentang Arang  juga. Arang menjawab, kalau Joo-wal pasti tidak terlibat, karena Seo-rim tidak akan jatuh cinta pada pria yang tidak baik. kalaupun Joo-wal terlibat, pasti ada alasan untuk semua itu. 

Sementara itu Joo-wal sedang memikirkan  percakapan terakhirnya dengan Arang. Joo-wal bertanya-tanya kenapa Arang mempertanyakan tentang kematian Seo-rim.  Dan Joo-wal juga bertanya-tanya apakah Seo-rim adalah salah satu tumbal yang diberikan pada Shaman Mu-Yeon? (what!!!! Apakah Joo-wal tidak tau semua itu) 
Joo-wal langsung pergi ke hutan untuk menemui shaman Mu-young yang berada di tempat persembunyian barunya. Joo-wal bertanya apakah Shaman  ingat dengan Seo-rim, karena dia tidak ingat wajahnya. Dengan ketakutan Joo-wal bertanya lagi, "Apakah aku membunuhnya?" 

Mu-yeon menjawab, "Ya. Anda melakukannya ". Shaman menceritakan apa yang terjadi pada  malam itu. Seo-rim mengikutinya ke gubuk persembahan  dan melihat segalanya, jadi Seo-rim  harus mati.. 
Joo-wal terlihat hancur. Air mata keluar  dari matanya, apalagi  gadis itu hampir menjadi istrinya. Shaman Mu-young :  kau  pikir aku  selalu menghapus ingatan kau saat  membunuh itu untuk apa?" Joo-wal  bertanya mengapa dia melakukannya. Mu-young : "Mengapa saya melakukan apa? Menghapus kenangan Anda? Atau membunuh? "  Joo-wal bergetar dan berbisik," Keduanya. " 

Mu-yeon mengatakan berterimakasihlah karena  dia menghapus ingatannya karena Joo-whal lah  yang menginginkannya, untuk mengubur semua kesalahannya dan penyesalannya, agar dia bisa melanjutkan hidupnya.
Flashback. Joo-wal, berpakaian hitam-hitam, dia membawa mayat Seo-rim ke gubuk dan meletakkannya di bawah. Namun saat di rumah, dia shock, tenggelam dalam penderitaannya. Mu-yeon bertanya apakah dia merasa bersalah, Mu-young mengatakan kalau  membunuh memang orang sulit tapi apa gunanya jika Joo-wal selalu  bertindak seperti ini setiap saat? Shaman bilang kalau dia tahu betapa lemahnya-hati Joo-wal, karena itu dia tidak akan pernah membawanya masuk kedalam maslah ini. 
Dengan gemetar dan ketakutan Joo-wal memohon, "Selamatkan aku" Mu-yeon menawarkan untuk menghapus ingatannya, sebanyak yang diperlukan. Mu-yeon pun menghapus ingatan Joo-wal saat membunuh Seo-rim.

Kemudian, Joo-wal bertanya mengapa Seo-rim mengikutinya malam itu. Mu-yeon menjawab, "Bagaimana aku tahu? Jika kau  bertemu dengannya lagi, kenapa tidak kau tanyakan? "Setelah Joo-wal  pergi, Mu-yeon  memutuskan kalau  itu belum waktunya untuk mengungkapkan kalau  Arang adalah Seo-rim-dia menunggu waktu  yang lebih tepat. 
Di kayangan, kaisar langit dan raja neraka terlihat sedang bermain badook lagi. Apa yang direncakan oleh Kaisar Langit sudah bisa terbaca oleh Raja Neraka. Dan hampir semua rencana Kaisar langit berjalan lancar, diaman Mu-yeon sekarang mulai melemah karena dia menunda-nunda untuk mendapatkan Arang, karena dia bertemu dengan Eun-oh yang ternyata adalah anak dari wanita yang tubuhnya sedang dia gunakan.  Namun, ada juga yang terjadi dan semua itu siluar dugaan Kaisar langit yaitu jiwa ibu Eun-oh ternyata kuat juga. 

Raja Neraka  tertawa mendengarnya dan dia bertanya apakah Kaisar Langit yakin? Kaisar Langit hanya menjawab kenapa dia memiliki keyakinan pada manusia: “karena  Ada kekuatan tak terduga pada  hati  manusia yang kau  tidak bisa tahu”

Mu-Young, masih dalam masa percobaan, dia  bertanya-tanya apa yang dia bisa lakukan untuk menyelamatkan Mu-yeon. Dia juga bertanya-tanya apakah dia akan kehilangan Mu-yeon  untuk selamanya, dan teringat kembali saat dia masih bersama Mu-yeon.  
Flashback!!!  ketika mereka baru di  kayangan, Mu-young bertugas  sebagai pengumpul arwah dan Mu-yeon  sebagai peri di kayangan. Mu-yeon mengeluh dengan apa yang terjadi padanya : “Kakak, apa kau ingin berada disini? Apa kau ingin selalu menjadi penangkap roh selamanya. Disini, aku tidak boleh memiliki apapun, apa salahnya memiliki hasrat untuk memiliki? Aku ingin hidup didunia, dimana semuanya bebas kita lakukan, aku ingin tinggal disana!”
Mu-yeon memaksa Mu-young untuk memenuhi keinginannya, Mu-yeon ingin tinggal di dunia sebagai manusia karena dia tidak mau mengikuti perintah Kaisar Langit dan raja Neraka.

Arang  kembali  ke gunung yang menyeramkan, dia bertekad untuk mengunjungi makam dan  berharap mendapat  lebih banyak kenangan. 
Ternyata bukan hanya Arang yang berada di gunung iitu, Joo-wal juga berada disana. Dia masih memikirkan kata-kata Arang yang mengatakan tentang cinta Seo-rim pada dia. Mereka bertemu di tempat itu. Arang mengatakan kalau dia sudah pernah dibawa kesini sebelunya, dan dia bertanya pada Joo-wal,apakah dia tahu?
Joo-wal gagap dengan pertanyaan Arang, dia pun mengatakan tidak lalu pergi  meninggalkan Arang. Tapi Arang menghentikannya dan berkata: "Ketika Lee Seo-rim meninggal ... di tempat itu ... kau juga ada  di sana?"  Joo-wal  tidak menjawab, tetapi mereka berdua tahu jawabannya. Arang mulai menangis.

Kembali ke kota, dimana Tuan Kim, ayah Eun-oh datang dan mendapat peyambutan yang baik.
Ayahnya  cukup hangat  pada  Eun-oh. Dia seperti pria yang tegas tapi adil, dan ia datang karena  menanggapi surat Eun-oh yang bertanya tentang Tuan  Choi. Eun-oh menjelaskan tentang  firasatnya kalau  ibunya datang ke Miryang untuk mencari Tuan  Choi, dan dia bertanya apa hubungan anatara mereka . 

Tuhan Kim akhirnya menceritakan sebuah duka mendalam yang sudah dikubur, dia  menjelaskan kalau  kakek Eun-soo, Tuan  Seo, adalah  seorang hakim  yang kuat. Dia mencoba untuk menghukum Tuan  Choi, yang juga seorang menteri, karena kejahatannya yang dia perbuat -tapi Tuhan Choi membalas dengan cara licik, sehingga hukuman yang seharusnya untuk Tuan Choi malah berbalik pada kakeknya Eun-oh dan keluarganya. Ibu Eun-oh adalah satu-satunya yang lolos dari kematian. 

Tuhan Kim mendesak Eun-oh untuk memahami ibunya, karena  kesedihan lah yang harus disalahkan sehingga ibunya  mengabaikan dia. Itu sebabnya dia memutuskan untuk menanggung kesedihan sendiri dan meninggalkan dia, semua itu demi Eun-oh. 

bersambung>>>


0 comments:

Post a Comment

 

Posts Comments

©2006-2010 ·TNB