Sinopsis I Miss You Episode 17 ( Bagian 2 )

Monday, January 7, 2013

I Miss You episode 17 sudah ditayangkan pada tanggal 3 januari 2013, dan mendapat rating nationwide 12.2 (15th) dan di Seol sendiri mendapat 15.0 (7th), data ini diperoleh dari TNmS Media Korea, sedangkan data yang didapat dari AGB Nielsen, yaitu rating nationwide  10.4 (17th) dan di Seol sendiri mendapat rating 12.2 (12th).

Di episode 17 bagian 2 ini, Hyung Joon benar-benar beraksi lagi, dan bukan Tae Joon saja yang ingin dia sakiti, namun SOo Yeon juga menjadi targetnya.


Sinopsis I Miss You Episode 17 ( Bagian 2 ) !!!
Beralih di kediaman Han TAe Joon, diamana Tae Joon sudah berada di ruang kerjanya dengan barang-barang kiriman Hyung Joon, berikut fotonya. 
Dia kemudian terus memperhatikan foto Hyung Joon kecil, namun dia tetap saja tidak bisa mengira kalau dia sudah bertemu bahkan menjadi teman musuhnya itu.
Mi Ran sendiri masih berada di kamar Hyun Joo, dia kemudian membaca surat pinjaman yang sudah Harry berikan padanya. Dia kemudian tersadar akan satu hal.
"Harry Borrison.... " Mi ran teringat Harry menangis histeris saat bertemu dengan Hyun Joo, dan dia bisa menebak kalau Harry adalah Kang Hyung Joon. Tebakannya itu didukung dengan kedekatan antara Jung Woo dan Zoe, dengan cepat Mi Ran menebak kalau Zoe adalah Lee Soo Yeon. 
Sudah menemukan jawaban dari teka-teki itu, tiba-tiba Tae Joon masuk, dan dengan cepat Mi Ran langsung menyembunyikan surat pinjaman itu ke dalam selimut Hyun Joo, dia pun berpura-pura sedang merapikan selimut Hyun Joo.
Tae Joon bertanya, apakah terjadi sesuatu hati ini? tentu saja Mi Ran mengatakan tidak, dia tidak menceritakan tentang kejadian dimana Hyun Joo yang histeris bertemu dengan Harry. 
Tae Joon juga menanyakan Jung Woo, dan Mi Ran mengatakan kalau Jung Woo belum pulang. Tae Joon  langsung menegaskan kalau berkat Harry, semua berjalan lancar dengan investor Jepang, "dia akan memberikan tempat tinggal, jadi... kau dan Ah Reum bawa wanita ini ke Jepang"

Mi Ran tek percaya Tae Joon mau mengirim Hyun Joo sampai ke Jepang, "kenapa? kupikir jika dia dekat dengan kita dalah cara paling aman untuk semua orang"

Tae Joon memberitahu kalau Hyung Joon tidak boleh tahu dimana keberadaan ibunya, "dia sudah melihat wajah ibunya sekali, jadi... dia pasti akan muncul lagi. awasi dia baik-baik. kita bisa mendapatkan uangnya saja dan mengurungnya kembali."
Jung Woo baru saja pulang dan dia mendengar percakapan Mi Ran dan tae Joon. Merasa mereka sudah selesai berbicara, Jung Woo langsung berdiri di depan pintu kerja ayahnya dan bertanya , "ayah, kau sudah tidur?"
Mendengar itu Tae Joon dan Mi Ran langsung keluar dari kamar Hyun Joo. Mi Ran langsung menegur Jung Woo karena pulang sangat malam. Dengan wajah polos Jung bertanya, "bibi belum tidur?"
Mi Ran heran karena Jung Woo dengan mudah bisa memanggil Hyun Joo bibi, tak ingin dikira macam-macam, Jung Woo beralasan kalau dia suka memanggil bibi pada siapa pun, bahkan di restoran, bibi ada dimana-mana. Mi Ran tak ingin berdebat dengan Jung Woo, jadi dia memilih pergi kekamarnya.
Tae Joon langsung angkat bicara, dan mengatakan pada Jung Woo untuk tidak berbuat hal-hal yang tidak penting kalau dia masih ingin diberi makan di rumah itu. Dia menyuruh Jung Woo untuk menjaga rumah, dengan menjaga pintu agar terkunci dengan aman. 

Karena di rumah itu dia tidak mau membuat masalah, jadi Jung WOo mengiyakan dan langsung pergi kekamarnya.
Namun setelah Tae Joon masuk ke ruang kerjanya, Jung Woo langsung masuk ke kamar Hyun Joo, dan dia mengambil sidik jadi Hyun Joo yang sedang tertidur.
Sebelum Jung Woo pergi, dia melihat Hyun Joo dan berjanji padanya, "kalau kau punya keluarga, aku akan menemukannya untukmu. 
Hyun Joo menjatuhkan bunga plastiknya, Jung WOo pun mengambilnya, dan berkata pasti Hyun Joo akan sangat senang jika dia bisa menemukan anaknya. Jung Woo mengembalikan bunga itu ke tangan Hyun Joo.
Di rumahnya Hyung Joon sedang bermain piano, dia memainkan lagu kesukaan Soo Yeon dan Jung Woo yaitu Castle Magic. Hyung Joon teringat, Soo Yeon berkata, "Itu lagu yang paling kusukai, jika kau bisa memainkannya dengan kedua tangan... mainkan untukku"
Soo Yeon benar-benar tidak bisa tidur malam ini. dia masuk kekamar ibu dan Eun Joo, dia membenarkan selimut Eun Joo.
Ia kemudian meraih tangan ibunya dan berkata kalau dia belum mengenbalikan sepatu milik ibunya, "ibu... kali ini aku akan kembali dengan cepat".
Keesokanharinya, Jung Woo menemui Joo dan memberikan sidik jari Hyun Joo, namun bukannya membahas kasus, Joo malah menanyakan tentang Jung Woo dan Soo yeon, apakah mereka akan menikah? "bagaimana dengan Harry?"
Mendengar nama Harry, Jung Woo tidak menjawab pertanyaa Joo, dia malah balik tanya, "kau suda memeriksa latar belakang Harry?" Karena Jung Woo tadi tidak mau memberitahunya tentang dia dan SOo Yeon, Joo pun mengambek dan mengatakan kalau dia akan merahasiakan masalah itu juga daru Jung Woo. LOL.
Tiba-tiba ponsel Joo berbunyi dan teenyata itu adalah alarm yang memberitahunya untuk minum ekstrak jahe merah.
Tak lama kemudian, Ketua Tim mereka datang dan langsung bertanya apakah Joo mendapatkan informasi tentang Harry Borisson, Joo pun mengatakan kalau nama asli Harry Borrison adalah Moon Hyung Joon, "saat dia 5 tahun, dia pindah ke Lyon Prancis, dia diadopsi sepasang suami istri yang memiliki peternakan"

Jung Woo menambahkan kalau itu semua berarti Kang Hyung Joon berpura-pura menjadi Harry Borrison dengan mencuri identitas Moon Hae Joon. Mendengar nama Kang Hyung Joon, Ketua Tim pun bertanya siapa dia? Jung Woo menjelaskan kalau Hyung Joon adalah Harry Borrison, "dia membawa Soo Yeon 14 tahun yang lalu bersama Michelle Kim" 

Ketua Tim mengatakan kalau itu bisa dikatakan penculikan. Jung WOo meralat, "bisa jadi kebetulan... atau itu benar-benar berhubungan"

Ketua Tim juga mengatakan kalau orang yang bernama sekretaris Yoon juga misterius, "dia memalsukan segala seuatu termasuk nomor jaminan sosial dan latar belakang akadememis. Joo dengan cepat menebak, jangan-jangan sekretaris Yoon adalah seorang penjahat atau dia sedang dikejar seorang penjahat. 

Joo lalu memiliki ide untuk langsung menangkapnya, namun Jung Woo mengatakan kalau mereka tidak perlu gegabah, karena sekretaris Yoon pasti punya cara untuk melarikan diri. 
Tanpa sepengetahuan Jung Woo, SOo Yeon memperhatikannya, bahkan SOo Yeon mengambil gambar Jung Woo diam-diam, "29 Tahun, Han Jung Woo.. dia benar-benar keren. Jung Woo... aku juga akan segera kembali. aku sudah merindukanmu."

Sebenarnya mau kemana Soo Yeon, dia juga mengatakan hal yang sama pada ibunya.
Jung Woo menjelaskan kalau hubungan antara Kang Hyung Joon dan ayahnya adalah kunci utama dari semua kasus ini. Ketua Tim juga membahas tentang brangkas yang ada di rumah Jung Woo, dan dia mengatakan kalau brangkas itu hanya bisa dibuka oleh seorang ahli. Jung Woo pun meminta untuk dicarikan orang ahli itu, dan mereka akan mencoba membukanya saat rumah kosong. Tiba-tiba Jung Woo mendapat telepon yang mengatakan kalau seseorang sudah mulai bergerak, Jung Woo pun langsung bergegas pergi tanpa memberitahu alasannya pada Joo dan Ketua Timnya.
Sekretaris Yoon membawa Tae Joon ke sebuah tempat dan detektif Ahn mengikuti  mereka. Yoon dapat menyadari dengan cepat kalau mereka sedang diikuti.
Ah Reum membawa Hyun Joo ke butik Mi Ran. Ah Reum mengatakan pada Hyun Joo kalau dia akan tinggal di tempat ini sementara waktu. 
Ah Reum melepas matelnya dan saat dia memberikan bunga plastik pada Hyun Joo, Hyun Joo melihat kalung yang dikenakan Ah Reum, sama persis dengan kalung yang Hyung Joon berikan pada Soo Yeon.
Ah Reum sendiri teringat pesan ibunya yang menyuruhnya untuk membawa Hyun Joo pergi dari rumah, dia juga bertanya pada Mi Ran apa yang akan mereka lakukan jika mereka ketahuan oleh Tae Joon membawa Hyun Joo tanpa izinnya. Mi Ran menyuruh Ah Reum untuk jangan berhenti karena ayahnya lagi, "sekarang kita akan meninggalkan rumah ini"

Ah Reum seperti tidak suka dengan rencana ibunya, tapi dia tidak bisa menolaknya.
Hyun Joo yang dari tadi melihat kalung Ah Reum langsung menariknya dan itu membuat Ah Reum terkejut. Hyun Joo menatap kalung itu dan menyebut, "Joo... joo.. joon-na.." 
Ah Reum berusaha merebut kalungnya, namun Hyun Joo langsung menyembunyikannya, dan mengatakan kalau dia akan memberikannya pada Joon.
Soo Yeon ternyata pergi ke rumah Harry, tapi dia tidak menemukan Harry dimanapun. Dia hanya melihat ada bekas minum-minum di meja.
Ia pun pergi ke kamar Harry, dan Soo Yeon melihat fotonya bersama Harry sudah hancur dilantai.
Soo Yeon juga melihat tombol yang ada di tempat biasanya foto itu dipanjang. Penasaran, Soo Yeon pun menekan tombol itu, dan terbukalah kamar rahasia tempat Harry biasanya bersembunyi.
Soo Yeon lalu masuk ke kamar rahasia itu dan disana dia melihat surat kabar tentang pemberitaanya, disana juga terdapat foto keluarga Han Tae Joon. Soo Yeon shock dan tak percaya pada apa yang dia lihat.
Soo Yeon melihat lukisan ibu Hyung Joon dan kotak tempat liontin yang bertuliskan, "Untuk Joon, yang paling kucintai di dunia" Dari ibu.
Soo Yeon menyadari kalau yang diberikan oleh ibunya Hyung Joon adalah kalung yang dia kenakan saat ini.
Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki Harry, dan pintu keluar ruang rahasia itu tertutup. Soo Yeon berusaha memanggil Harry untuk membukakannya, tapi dia malah mendengar suara Mi Ran yang datang kerumah Harry.
Soo Yeon melihatnya dari kamera CCTV yang dipasang Hyung Joon. Soo Yeon terkejut kalau rumah itu dipenuhi dengan kamera dan Hyung Joon selalu mengawasinya dari tempat itu.
Mi Ran datang dan tanpa basa basi lagi langsung bertanya dimana SOo Yeon? apa dia menemui Jung WOo lagi?  Mi Ran benar-benar datang untuk mengantarkan nyawa, bukan kah dia sudah diberi tahu oleh Tae Joon kalau Hyung Joon adalah orang yang berbahaya.
Mi Ran bertanya, "kau merasa kesal Soo Yeon bertemu dengan Jung Woo kan? Kang Hyung Joon, aku ingat bertemu dengamu beberapa kali, saat kau kecil"
"Kau sepertinya datang kesini karena ada sesuatu yang ingin dibicarakan?" tanya Hyung Joon.

"Kenapa terburu-buru, suamiku sangat sensitif, tapi bagaimana kau menipunya? aku tak yakin harus bicara formal atau informal padamu?" jawab Mi Ran.

Tak ingin membahas masalah itu, Hyung Joon mengajak Mi Ran minum, tapi Mi Ran terus memancing Hyung Joon dengan membahas kakinya yang terluka. Tak ingin berbasa basi, Hyung Joon langsung bertanya kenapa Mi Ran datang ke rumahnya?

Mi Ran menjawab, kalau dia datang untuk mengembalikan ibu Hyung Joon, "dia mengatakan kalau dia akan mengirim ibumu ke Jepang. Sudah cukup buruk kalian sudah berpisah selama 14 tahun, aku tak bisa diam dan melihat kalian dipisahkan lagi."

"Dia masih suamimu, kau pikir dia takkan tahu tentang hal itu?" tanya Hyung Joon. 

Dengan yakin Mi Ran mengatakan kalau mereka sudah selesai, "karena kau muncul setelah insiden Direktur Nam, dia jadi tak stabil, selain itu, Jung Woo juga sudah pulang, tak ada yang perlu kupercaya lagi. aku berencana meninggalkannya jika urusanku sudah selesai."
Hyung Joon hanya tersenyum mendengar semua itu, Mi Ran meneruskan, "tapi menurut suamiku, dia mengatakan kau telah membunuh seseorang. itu tidak benar kan?"
Soo Yeon terus memperhatikan perbincangan mereka, dari kamera CCTV.
"Aku hampir tak bisa berjalan dengan kaki ini, bagaimana bisa aku membunuh?" ucap Hyung Joon memberi alasan. Tentu saja Mi Ran percaya, dia menyalahkan Tae Joon yang hanya menakut-nakutinya agar dia tidak pergi. 

Hyung Joon pun mengatakan pada Mi Ran kalau dia sebenarnya tidak membutuhkan uang, dia akan memberikan semuanya pada Mi Ran, jadi..."bawa ibuku".
Dengan senang Mi Ran mengatakan kalau dia tak serakah, dia hanya minta uang secukupnya dan sisakan uang itu untuk Hyung Joon sendiri bertahan hidup. Hyung Joon membenarkan, karena kalau Mi Ran tiba-tiba punya uang banyak maka TAe Joon akan mencurigainya. 

Tiba-tiba Mi Ran membahas Lee Soo yeon dan bertanya pada Hyung Joon, apakah Soo Yeon belum tahu kalau ibu Hyung Joon lah yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi padanya? "Itu juga rahasiakan?"

Soo Yeon benar-benar penasaran apa yang dimaksud Mi Ran.
Dengan melihat ke kamera, Hyung Joon mengatakan kalau MI Ran tak seharusnya mengatakan itu. 
Soo Yeon terkejut melihat tatapan tajam Hyung Joon.
Untuk merayakan kalau Mi Ran berpihak padanya, Hyung Joon mengajak MI Ran minum bersama. Hyung Joon mengatakan kalau bibinya sangat menyukai minuman itu. Mi Ran menebak, kalau orang yang dipanggil bibi oleh Hyung Joon adalah perawat Jung Hye Mi yang pergi dengan Hyung Joon sewaktu dia masih kecil.

Hyung Joon mengatakan kalau bibinya sering menikmati minuman ini setelah berenang. Mi Ran benar-benar tidak tahu kalau Perawat Jung adalah Michele Kim yang sudah tewas di kolam renang. Dia pun bertanya dimana perawat Jung sekarang pada Hyung Joon, jelas saja Hyung Joon tidak menjawabnya.

Mi Ran meminum habis minuman yang dituangkan Hyung Joon. 
Sedangkan Hyung Joon hanya berpura-pura meminumnya, dan dia menatap ke kamera sekali lagi. Menyadari apa yang akan Hyung Joon lakukan pada Mi ran, Soo yeon terus berkata, "tidak.. tidak... tidak..."

Mi Ran masih menanyakan pada tentang Perawat Jung dan akhirnya Hyung Joon berbohong dengan mengatakan kalau dia sudah mengirim Perawat Jung pergi liburan karena dia selalu ingin menceritakan semuanya tentang ibu Hyung Joon pada Soo Yeon. Hyung Joon pun mengatakan kalau Mi Ran akan segera bertemu dengan Perawat Jung. (dialam baka).

Tak menyadari bahaya yang ada di depan mata, Mi ran terus meminum minuman itu dengan senang hati.
Soo Yeon terduduk lemas, dia menyadari kalau orang yang sudah membunuh Michele Kim adalah Hyung Joon juga.
beralih pada sekretari Yoon, yang membawa Tae Joon untuk menemui Harry, Yoon terus melihat mobil belakang yang mengikutinya, dengan alasan kalau mereka sudah terlambat, jadi dia akan mengambil jalan pintas dan sedikit berbahaya, tapi dia berjanji untuk berhati-hati.
Dengan cepat Yoon langsung membelokkan kendali mobil tepat saat ada truk melintas didepannya, karena terkejut dan tidak tahu ada truk mobil yang dikendarai detektif Ahn langsung mengerem mendadak menghindari tabrakan dengan truk didepannya.
Yoon memang pintar tapi dia tidak melihat kalau Jung Woo juga mengikutinya dengan menggunakan mobil lain.
Han Tae Joon sampai di tempat pertemuannya dengan Harry, namun dia tidak menemukan Harry diruangan itu.  Masih tidak ingin rugi, Tae Joon berkata kalau Harry membuatnya menunggu, dia harus mendapatkan tanda tangannya untuk menunda pembayaran kembali investasi.
Yoon menelpon Harry, sedangkan Tae Joon melihat dinding di samping sepeda yang sering dipakai Harry. Tae Joon terkejut karena di dinding itu tergambar, gambar yang sama yang pernah dia lihat di dinding kamar RSJ 302 Hyun Joo, sebuah gambar ibu dan anak. Dapat dipastikan kalau yang menggambar itu adalah Hyung Joon.
Tae Joon sedikit curiga pada Yoon, karena itu dia langsung menoleh pada Yoon, tapi Yoon tidak melakukan apa-apa dia hanya memberikan ponselnya yang sudah terhubung dengan Harry.
Tae Joon marah karena sudah dipermainkan oleh Hyung Joon, sebelum dia menerima teleponnya, Tae Joon melihat gambar di dinding itu lagi. DAn saat menerima telepon, dia pun langsung memanggil HArry dengan nama, Kang Hyung Joon.
"Penebusan balas dendam, orang bilang, datang dengan kaki pincang. itu berarti jika kau berdosa, kau akan membayarnya meskipun dengan cara yang lambat. aku sedikit terlambat kan? Han Tae Joon..." jawab Hyung Joon.
Saat Hyung Joon tengah berbicara dengan TAe Joon, Yoon sudah siap-siap menggunakan sarung tangannya, untuk menghabisi Tae Joon.
Jung Woo juga sudah berada di luar dan bersiap-siap dengan sarung tangannya. Dia mengetahui apa yang akan Yoon lakukan pada ayahnya.
Tae Joon benar-benar marah. Hyung Joon pun mengatakan padanya untuk tidak menoleh ke belakang, karena sudah terlambat, seperti sudah di beri instruksi, Yoon memukulkan balok kayu ke leher Tae Joon dan membuatnya pingsan.
Jung Woo masuk dan langsung memukuli Yoon, dia terus memukuli Yoon. Anehnya Yoon hanya menerima pukulan Jung Woo tanpa membalas seperti yang dia lakukan sebelumnya.
Bahkan saat Jung Woo akan memukulnya lagi, Yoon hanya tersenyum.
Kakek Choi datang ke kantor polisi setelah ditelepon oleh Joo kalau pembunuh berantainya sudah ditangkap. Tapi dia mengatakan kalau Jung WOo bilang, orang itu bukanlah pembunuh yang sebenarnya. Kakek Choi masih ingin tahu kenapa dia dipanggil, Joo menjelaskan kalau Eun Joo sudah memeberikan padanya penjahat-penjahat yang sudah berhasil kakek Choi tangkap, jadi Joo ingin meminta bantuan Kakek Choi untuk membantu mengungkap pembunuh yang sebenarnya.
Yoon diinterogasi oleh Ketua Tim, sedangkan Jung Woo dan yang lain melihatnya dari luar. Yoon masih tetap diam tak mau bicara. Joo memberi tahu kalau ayah Jung Woo sudah sadar, bersamaan dengan itu akhirnya Yoon membuka mulut dengan bertanya dimana Jung Woo? karena Jung WOo adalah target pembunuhan berikutnya.
Ketua Tim tak mau bertele-tele membahas hal lain, karena Yoon si pembunuh sudah ditangkap, Ketua Tim pun bertanya kenapa Yoon membunuh Kang Sang Chul, "kau juga membunuh Kang SAng Deuk dan Nam Yi Jung kan?"

Sebelum mengiyakan Yoon melihat jam tangannya. Ketua Tim pun melanjutkan pertanyaan, kenapa dia membunuh mereka? Dengan tegas Yoon menyebut nama Lee Soo Yeon...."yang memerintahkanku..." Yoon mengaku kalau SOo Yeon yang membayarnya untuk melakukan semua itu, bahkan dia mempunyai rekaman suara Soo Yeon saat dia menerima permintaan itu, dan rekaman itu ada di dalam laci kursi penumpang mobilnya.
Jung Woo mencoba menghubungi SOo Yeon, tapi tidak ada jawaban, sehingga dia meminta Joo untuk menelpon Eun Joo dan menanyakan apa Soo Yeon sudah pulang, dan memintanya mencari posisi Soo Yeon melalui ponselnya.
Saat ditanya kenapa SOo Yeon harus melakukan semua itu, Yoon menjawab kalau semua orang yang membuatnya seperti itu, "dia menyuruhku untuk membunuh mereka semua, Kang Sang deuk, Kang Sag Chul, Nam Yi Jung, Han Tae Joon dan juga... Han Jung Woo," saat menyebut nama Jung WOo, Yoon langsung melihat ke arah kamera, karena dia tahu Jung WOo mendengarkan percakapannya.
Jung Woo ingin pergi mencari Soo Yeon, saat dia akan pergi ponselnya bunyi dan itu panggilan dari Soo Yeon. Kakek Choi ingin Jung WOo menjawabnya di ruangan itu, dan merekamnya sebagai bukti.
Jung Woo mengikuti perintah Kakek Choi, Jung Woo langsung bertanya dimana SOo Yeon, namun Soo Yeon menjawab, "Han Jung WOo, saat aku pura-pura tak tahu... kau seharusnya membiarkanku saja. aku bersusah payah menghapus Lee Soo Yeon"

Jung Woo terus bertanya dimana Soo Yeon, namun SOo yeon menjawab kalau dia ingin memberi tahu Jung Woo kalau semuanya sudah terlambat, "semua orang yang mengingat insiden saat itu.. kuharap mereka semua mati. aku bisa melakukan hal-hal yang lebih buruk." Setelah berkata seperti itu Soo Yeon langsung menutup teleponnya.
kakek Choi bertanya apa itu suara SOo Yeon? Jung Woo tidak bisa menjawab apa-apa.
Semua itu memang benar suara Soo Yeon yang sudah diedit sedrmikian rupa oleh Hyung Joon, yang memang sudah mempersiapkan semuanya..
Tanpa pikir panjang Jung Woo langsung pergi untuk mencari Soo Yeon, Joo berusaha menghalanginya. Jung Woo mengatakan kalau Soo Yeon dalam bahaya, namun Joo mengingatkan Jung WOo kalau Yoon mengatakan Jung Woo lah yang berikutnya. Jung Woo langsung mengatakan kalau Soo Yeon bukanlah pelakunya. Tapi Joo sudah kemakan pengakuan Yoon dan dia percaya kalau Soo Yeon adalah orang dibalik semua ini. Jung Woo tidak terima Joo berpikiran seperti itu dan dia mengatakan kalau SOo Yeon dijebak.
Tapi karena Joo masih bersikeras kalau SOo Yeon lah pelakunya, Jung Woo mendorongnya ke dinding dan mengambil pistol milik Joo, dan mengancam Joo untuk tidak menganggu Soo Yeon lagi. anggota setim mereka datang dan hanya bisa terkejut dengan apa yang dilakukan Jung WOo. Setelah mendapatkan pistol Joo, JUng Woo langsung pergi.
Soo Yeon masih terkurung di kamar rahasia Hyung Joon. Dia teringat saat dia menulis buku diarinya, dia menulis, "Jung Woo... aku menerima banyak hal dari Harry, tapi aku tak mengembalikannya. aku punya makanan dan pakaian. aku juga bersekolah. aku tinggal di tempat yang nyaman. aku tak bisa membayar kembali itu semua, tapi... aku ingin membayar kembali utang cinta. Aku berjanji padamu. ini takkan lama. untuk putri pembunuh, Lee Soo Yeon, orang yang diajak berteman Han Jung Woo. Aku juga tak perduli kau anak siapa, Han Jung WOo... kita harus saling mencintai... jika kita bertemu lagi... kita tak boleh terpisah dan kita harus saling mencintai... saling mencintai..."
Pintu kamar rahasia terbuka dan Soo Yeon shock melihat Mi Ran tergeletak di lantai, dia berusaha membangunkan Mi Ran. Tapi Mi Ran tidak mau bangun, ya... Mi ran sudah dibunuh oleh Hyung Joon.
Soo Yeon berusaha mengangkan Mi Ran, tapi Soo Yeon malah terkena darah Mi Ran. dia benar-benar ketakutan. Soo Yeon pun langsung mengambil tasnya yang dia tinggalkan di kursi. Dia berusaha menghubungi Jung WOo.
Karena panik SOo Yeon sampai menjatuhkan ponselnya saat mendengar suara piano lagu Magic Castle, Soo Yeon mencari tahu sumber suara itu yang ternyata berasal dari laptop yang ada di depannya.
Soo Yeon membuka laptop itu dan melihat Hyung Joon memainkan pianonya. 
Setelah bermain piano, Hyung Joon berkata pada Soo Yeon, "Lee Soo Yeon, mulai sekarang... kau bukan putri seorang pembunuh... tapi kau adalah pembunuh... tak ada jalan keluar untuk masalah ini...  Kang Sang Chul, Kang Sang Deuk, Nam Yi Jung.... dan.... wanita didepanmu... polisi percaya kau yang membunuh mereka semua, jadi... bertahanlah meskipun kau merasa tak adil... ini adalah hukuman... karena tak pernah mencintaiku... "

Soo Yeon benar-benar tidak bisa percaya dengan semua ini, dia benar-benar takut.

(hmmmm.... semula tersangka pembunuhan ini, akan Hyung Joon berikan pada Tae Joon, namun ternyata dia  merubah rencananya dan memberikan semua kejahatannya pada Soo Yeon yang tidak tau apa-apa. sakit hatinya pada SOo Yeon ternyata lebih besar daripada sakit hatinya pada Tae Joon)
Soo Yeon terus menghubungi Jung Woo, tapi karena masih diliputi rasa ketakutan, dia terus menjatuhkan ponselnya. Dia terduduk ketakutan dan gemetaran.
Sampai Jung Woo menelponnya balik dan SOo Yeon langsung mengangkatnya. Jung Woo langsung bertanya SOo Yeon dimana, tapi Soo Yeon yang masih ketakutan terus mengatakan kalau bukan dia pelakunya, bukan  dia. Jung WOo mengatakan kalau dia percaya, dan bertanya dimana SOo yeon sekarang. Soo Yeon menjawab kalau dia berada di rumah Harry, "Jung Woo apa yang harus kulakukan? seseorang mati."

Jung Woo terkejut dan bertanya dengan siapa Soo Yeon sekarang? Soo Yeon pun mengatakan kalau dia hanya sendirian. Jung Woo bertanya dimana Harry, tapi Soo yeon tidak tahu, dia menghilang, "Jung Woo... Harry benar-benar membunuh orang... itu tak masuk akal... kupikir itu bohong... apa yang harus kulakukan?"

Jung Woo menyuruh SOo Yeon cepat pergi dari rumah Harry.  
Jung Woo sampai di rumah harry dan dia melihat Soo Yeon berlari keluar rumah. Jung Woo langsung memeluk Soo Yeon. 
Tepat pada saat itu Joo dan polisi yang lain datang untuk menangkap Soo Yeon. Soo Yeon sudah sangat ketakutan, dia berlindung dibelakang Jung WOo.
"maafkan aku" Jung Woo langsung mengarahkan pistol yang dia ambil dari Joo ke arah polisi. Joo meminta Jung Woo menyingkirkan pistolnya, tapi Jung WOo meminta mereka untuk membiarkan dia dan Soo Yeon pergi.
Tapi Joo tidak bisa membiarkannya, karena SOo Yeon sekarang adalah tersangka, "kau dalam bahaya sekarang."
"Kau benar-benar tidak tahu kenapa aku melakukan semua ini? jika kau ingin menangkap Soo Yeon... bawa padaku bukti nyata kalau dia pelakunya" Jung Woo melempar ponselnya pada Joo. "suara Soo Yeon... dipalsukan..."

Joo mencoba mengerti dan mengajak Jung Woo menyelidikinya di kantor polisi. Sekali lagi Jung Woo berteriak, "itu yang diinginkan pelaku sebenarnya. Kang Hyung Joon... hanya karena kata-kata penjahat itu...  aku tak bisa membiarkan Soo Yeon pergi. Tidak lagi !"
Jung Woo menggenggam tangan SOo Yeon, "Lee Soo Yeon... kali ini, jangan pernah melepaskan tanganku" 
Jung Woo membawa SOo Yeon pergi dengan melewati polisi-polisi itu, dan atas instruksi Joo mereka melepaskan Jung Woo pergi bersama Soo Yeon.
Jung Woo benar-benar tak ingin meninggalkan SOo yeon sendiri ataupun membiarkan SOo yeon dibawa pergi, seperti kesalahan dia saat dia masih remaja. Semoga semua nya terungkap tanpa ada yang meninggal antara Soo Yeon, Jung Woo dan Hyung Joon. Supaya gak ada penyesalan sudah merecap drama ini.

0 comments:

Post a Comment

 

Posts Comments

©2006-2010 ·TNB