Sinopsis I Miss You Episode 16 ( Bagian 2 )

Friday, January 4, 2013

Sinopsis I Miss You Episode 16 bagian 2, akan diberikan suguhan yang menurutku sangat mengharukan biru, karena pada bagian ini, kita akan melihat Hyung Joon bertemu dengan ibunya, namun sayang ibunya tidak mengenalnya, bahkan ibunya sampai mengamuk dan terus memanggil-manggil Han Tae Joon. Untung Soo Yeon cepat datang dan memeluk Hyung Joon. Apa yang akan terjadi selanjutnya dengan Hyun Joon, apakah dendamnya pada Han Tae Joon akan tetap berlanjut setelah dia bertemu dengan ibunya? Mari kita simak bersama-sama....



Sinopsis I Miss You Episode 16 ( Bagian 2 ) !!!!


Setelah menelpon Ketua Timnya dan ayahnya pergi dari rumah, Jung Woo langsung beraksi menggeledah ruang kerja ayahnya. Setelah ayahnya pergi, Jung Woo mulai membongkar ruang kerja ayahnya. Ia mencari sesuatu yang bisa dijadikan petunjuk, namun dia hanya menemukan dokumen tentang Zoe Lou dan Harry Borison. 
Dia juga melihat lemari kayu yang menarik perhatiannya saat dia masuk ruang kerja ayahnya sebelumnya, namun lemari kayu itu terkunci, di bagian lemari kayu itu terdapat gambar unik, dan dia langsung memfotonya dan mengirimkan gambarnya pada Joo untuk mancari tahu bagaimana cara membukanya. 
Soo Yeon masuk kekamar tidurnya yang ada di kantornya, dia masih membawa USB yang berisi rekaman suara Sang Chul, ia pun kemudian meletakkannya di dalam sepati yang diletakkan di rak diatas tempat tidurnya. 
Dia meletakkan tas yang dia bawa di atas tempat tidur, namun tas yang berisi benar wol terjatuh dan menggelinding keluar kamar. Benang wol itu terus menggelinding, dan Soo Yeon mengejarnya. Tiba-tiba ada seseorang datang dan menghentikan benang wol tersebut dengan kakinya. Soo Yeon masih menunduk untuk mengambil benang wol itu, dan dia langsung mendongak saat melihat seseorang berada tepat di depannya. 
Soo Yeon menegakkan badannya, dan tiba-tiba Jung Woo langsung memegang kedua pipinya, dan itu membuat Soo Yeon terkejut , Jung Woo langsung berkata, “pipi... pipi... pipi... kau dari mana? Kenapa wajahmu dingin sekali.”

Soo Yeon menjawab, kalau tangan Jung Woo malah lebih dingin, “aku pergi membeli benang. Aku ingin merajut supaya aku bisa memikirkan hal lain”
Jung Woo kemudian bertanya “memikirkan hal lain?” belum sempat Soo Yeon menjawab, Jung Woo langsung mencium bibir Soo Yeon dan itu membuat Soo Yeon terkejut.  Jung Woo berkata , “Ddukbokki” ia langsung mencium  Soo Yeon lagi, “Sundae” mengecup bibir Soo Yeon lagi, “Soda” dan lagi-lagi Jung Woo mengecup bibi Soo Yeon dan Jung Woo  langsung tersenyum menatapnya, “Aku membeli  semuanya untukmu.”

Soo Yeon terpana dengan ciuman tiba-tiba JungWoo, Jung Woo pun langsung mengeluarkan buku harian milik Soo Yeon dan berkata, “Kita akan menggunakannya mulai sekarang, jadi aku ingin kau menyimpannya.”
Soo Yeon terkejut melihat buku hariannya, dan tak percaya kalau Jung Woo benar-benar memilikinya. 
Soo Yeon tambah terkejut  saat mendengar Jung Woo mengatakan isi dari buku hariannya, “Tik! Hanya satu gelombang yang dibuat,  Aku suka dia. Tetes hujan yang memberitahukanku. Tetes hujan yang memberitahuku kalau aku menyukaimu.”
Soo Yeon langsung berusaha merebut buku hariannya dari tangan Jung Woo. Tapi Jung Woo masih ingin menggoda Soo Yeon jadi dia terus mengelak, agar  Soo Yeon tidak bisa mendapatkan buku hariannya. Jung Woo juga terus mengatakan isi dari buku harian yang sudah Soo Yeon tulis, dan itu membuat Soo yeon malu dan terus berusaha mengambil buku hariannya. 
Saat terus mengejar, tiba-tiba Jung Woo berhenti dan langsung memeluk Soo Yeon. Jung Woo pun berkata,     "Soo Yeon... berkat buku harian ini, aku bisa bertahan... Soo Yeon... kau harus tetap mencintaiku seperti ini selamanya.."
Untuk kali ini Soo Yeon membalas pelukan Jung Woo, dan itu membuat Jung Woo lebih mempererat pelukannya. 
Hyun Joon dalam perjalanan ke rumah Han Tae Joon, dia menelpon sekretaris Yoon. Hyung Joon menangatakan kalau rencana berhasil membuat Tae Joon keluar rumah, dengan memancingnya dengan uang.  Dia juga memerintah sekretaris Yoon untuk terus menahan Tae Joon agar tidak cepat pulang ke rumah dengan memberinya umpan satu persatu. 
Umpan yang dimaksud Hyung Joon adalah, mempertemukan Tae Joon pada investor-investor yang mau berinvestasi di bank nya, Yups! seperti yang dikatakan Jung Woo kalau ayahnya sangat gila uang, dia akan meninggalkan apapun untuk mendapatkan uang, jadi walaupun dia sangat menjaga Hyun Joo dirumahnya, kalau ada seseorang yang akan memberikan uang padanya, dia akan keluar rumah juga, tanpa berpikir panjang lagi. 
Setelah menutup telphonnya, sekretariis Yoon langsung mendekati Tae Joon dan mengatakan kalau Harry Borrison akan memberikan memperpanjang waktu pembayaran uang sebesar $ 20 juta untuk Tae Joon. Tentu saja Tae Joon senang mendengarnya.
Hyung Joon tiba di depan rumah Han Tae Joon. Sebelum masuk ke rumah Tae Joon, ia berkata, "Zoe.... aku... datang untuk bertemu ibuku..."
Soo Yeon masih bersama dengan Jung Woo, dia sedang makan sesuatu sedangkan Jung Woo menggulung benar wol milik Soo Yeon. Jung Woo sambil bercerita kalau dia sudah kehilangan pelaku kejahatan sampai dua kali, dia menceritakan saat dia sengaja melepas pelaku karena dia menyandera Ah Reum. Jung Woo juga bersumpah, kalau waktu itu Ah Reum sampai terluka, dia akan memukuli pelaku itu sampai mati, dengan 5000 pukulan darinya. 
Soo Yeon bertanya kenapa pelaku itu bisa masuk ke rumah Jung Woo, Jung Woo pun mau memberitahu Soo Yeon karena hanya ada mereka berdua di ruangan itu.
"Terjadi beberapa kasus pembunuhan, semuanya berhubungan dengan insiden kita 14 tahun yang lalu. aku tak yakin dengan alasan sebenarnya. Kang Sang Deuk dan Kang Sang Chul... aku juga ingin membunuh mereka, tapi... Soo Yeon, kau tahu kan? manusia tak seharusnya membunuh orang lain. Sejujurnya, kupikir dia menyimpan dendam pada keluargaku. itu sebabnya dia datang ke rumah, dia beraksi di sekitarku" ceita Jung Woo.

Soo Yeon langsung berkata, kalau Jung Woo mungkin juga dalam bahaya. Tapi dengan semangat tinggi, Jung Woo memperkenalkan dirinya sebagai kelinci gila yang sangat terkenal, jadi Soo Yeon tak usah kahwatir. 

Jung Woo juga menceritakan kalau bibi yang Ah Reum katakan mirip dengan dirinya, sebenarnya bukan lah bibi kandungnya. Tapi dia memang benar-benar mirip denganku. Jung Woo pun langsung mengeluarkan ponselnya untuk menunjukkan foto Hyun Joo pada Soo Yeon. 

Jelas saja Soo yeon terkejut saat dia milhat foto Hyun Joo karena foto yang ada di ponsel Jung Woo sangat mirip dengan foto ibunya Hyung Joon yang ditunjukkan padanya. Soo Yeon juga teringat saat Hyung Joon memukul tangan Jung Woo ketika  Jung Woo akan menunjukkan foto bibinya. Ditambah lagi ancaman Hyung Joon yang mengatakan "kalau dia (orang membuat kakinya terlukan) mempunyai anak, aku akan membuatnya sama sepertiku...kau pikir aku tak bisa melakukannya?" 

Soo Yeon menyadari kalau Hyung Joo sudah tahu semuanya sejak awal. tapi dia berpura-pura tidak tahu. sampai-sampai dia menjatuhkan ponsel Jung Woo.
Jung Woo melihat ekspresi keterkejutan Soo Yeon, namun Soo yeon tidak mengatakan apa-apa dia hanya menggelengkan kepalanya. Jung Woo pun langsung mendekati Soo Yeon yang terlihat shock. Jung Woo lalu bertanya, apakah Soo Yeon mengenalnya? Tapi Soo Yeon mengatakan dia tidak kenal, dan bertanya, "kalau dia bukan bibimu, lalau dia siapa?"

Jung Woo menjawab kalau dia sedang mencari tahu tentang itu. Soo yeon meminta Jung Woo menghentikan apa yang sedang dia lakukan sekarang. Karena Soo Yeon khawatir akan terjadi sesuatu pada Jung Woo seperti yang Hyung Joon katakan, kalau dia akan menyakiti anak TAe Joon.
Jung Woo menggenggam tangan Soo Yeon dan mengatakan kalau dia senang, Soo Yeon mengkhawatirkannya, dia pun mengajak Soo Yeon keluar bersamanya untuk mencerahkan suasan hati, Dia ingin mengajak Soo Yeon bertemu dengan Kepala Detektif Choi, yang sudah dianggap seperti ayah sendiri oleh Detektif Kim. Jung Woo berhasil menemukannya setelah dia kehilangan keberadaannya bertahun-tahun. 
Namun sayang, suasana hati Soo Yeon sedang tidak bagus, rasa khawatir dan cemas pada Jung Woo sedang dia rasakan, sehingga dia mnyuruh Jung Woo pergi sendiri, dengan alasan kalau dia juga marasa tidak pantas bertemu detektif Choi, terutama setelah Detektif Kim yang meninggal karena mengikuti dirinya.

Jung Woo menunduk dan bertanya, "kau sedang menyembunyikan sesuatu dariku kan?" Soo yeon tidak menjawab, dia hanya menyuruh Jung Woo untuk pergi sendiri.
Soo Yeon mendapat telphon dari Mi Ran, dan dia langsung masuk kekamarnya untuk menjawab telphon. Mi Ran berterima kasih pada Soo Yeon karena berkat dirinya, Harry begitu baik pada keluarganya. Mendengar  nama Harry disebut, Soo Yeon ingin Mi Ran memberikan ponselnya pada Harry.
Mi Ran yang memang sedang berada di rumahnya bersama Harry langsung memberikan ponselnya pada Harry, namun Harry hanya diam saja, tidak mau menerima telphon dari Soo Yeon. Mi Ran pun bertanya pada Soo Yeon, apakah mereka sedang bertengkar? karena Harry tidak mau bicara dengan Soo YEon.  Mi Ran pun menutup telphonnya.
Soo Yeon langsung menelpon ponsel Hyung Joon, tapi Hyung Joon hanya mendiamkannya, sampai-sampai Mi Ran bertanya kenapa Hyung Joon tidak menjawabnya. Namun karena Hyung Joon masih diam saja, Mi Ran juga mengacuhkannya, tak lama kemudian ponsel Mi Ran juga berdering, itu panggilan dari Soo Yeon juga, Mi Ran jadi bingung apa yang harus dia lakukan, akhirnya Hyung Joon mau bicara dan mengatakan pada Mi Ran untuk memeriksa dokumennya saja.

Tapi Mi Ran masih penasaran, dan bertanya apakah Harry dan Zoe sedang bertengkar? Tapi Harry tidak mau membahasnya, dia hanya ingin membahas tentang uang yang akan diinvestasikan pada butik Mi Ran saja. Mi Ran merasa tidak enak terus meminjam uang pada Harry. Namun Harry meyakinkan Mi Ran untuk tidak terbebani oleh uang itu karena dia melakukannya untuk Zoe yang sudah bergabung dengan butik Mi Ran. 

Harry juga membahas tentang Tae Joon yang juga belum melunasi hutangnya pada dirinya sebesar $ 20  juta.   Mi Ran pun meminta pengertian Harry atas kondisi keluarganya, ia juga menceritakan tentang Jung Woo yang sudah dipecat dari kepolisian dan tinggal di rumah mereka lagi. Harry pun mengungkapkan kekecewaannya karena Jung Woo sudah berhenti menjadi polisi, "tapi... aku tak pernah tahu dia akan pergi kemana, jadi dia adalah seorang teman yang membuatku gugup sepanjang waktu.... dia menyenangkan... Han Jung Woo."
Beralih lagi pada JUng Woo yang masih di kantor Soo Yeon sehingga Soo Yeon menyuruhnya untuk cepat menemui detektif Choi. Melihat Soo Yeon yang sedang memberesi meja, membuat Jung Woo bertanya kenapa Soo yeon jadi terlihat sibuk sendiri setelah menerima telepon? Soo Yeon tidak menjawabnya.
Melihat sikap aneh Soo Yeon, Jung Woo langsung mendekati Soo Yeon dan meletakkan ponsel Soo Yeon ketangannya. "Jawab dengan cepat, jika kau tak menjawab setelah 3 nada dering, aku akan meminta surat perintah penangkapan"

Soo yeon meminta Jung Woo untuk tidak mengkhawatirkannya dan menyuruh Jung Woo untuk cepat pergi. 
Jung Woo lalu merangkul Soo Yeon, dan bertanya kenapa Soo Yeon  ingin menipunya?, "aku tahu bagaimana perasaanmu, kau tak perlu bicara. jika kau mengkhawatirkan Harry, jangan menderita sendirian. kau bisa membicarakannya denganku. aku bisa pergi minum dan juga rela dipukuli. Aku hanya ingin memukulinya, tapi... dia mengganggu pikiranku karena beberapa alasan"

Soo yeon mengatakan kalau dia menyesal sudah membuat Jung Woo menjadi seperti itu. 
Jung Woo menjawab, kalau rasa cintanya lebih besar daripada rasa sesal Soo Yeon, Jung Woo berjanji kalau dia akan kembali untuk Soo yeon. Mendengar itu, Soo Yeon langsung memeluk Jung Woo.
Dalam hati Soo Yeon berkata, "Jung Woo, apapun yang ku lakukan, kemanapun aku pergi... kau harus selalu mencariku"
Jung Woo mendatangi tempat detektif Choi. Jung Woo masih mengenai detektif Choi, namun detektif Choi sudah sedikit lupa pada JUng Woo. Jung Woo lalu mengingatkannya kalau dia pernah datang menemui detektif Choi bersama dengan detektif Kim waktu dia masih SMP, "aku datang kemari karena aku lari dari rumah, dan detektif Kim sudah dipecat sebagai polisi".
Jung Woo dan detektif Kim memang pernah mendatangi kakek Choi untuk meminta bantuannya mencari Soo Yeon, namun tak lama kemudian detektif Kim dikabarkan meninggal saat berusaha mencari Soo Yeon. Kakek Choi juga datang saat pemakaman detektif Kim.
Jung Woo masih berusaha mengingatkan kakek, dengan mengatakan kalau dia dulu berusaha mencari pacarnya yang bernama Lee Soo Yeon. Tak lama kemudian kakek memukul kepala Jung WOo karena tidak berbicara sopan padanya. Kakek Choi masih mengenal Jung Woo bahkan dia tahu julukan Jung Woo sebagai kelinci gila. 
Jung Woo pun terkejut kalau kakek Choi mengenalnya, dia bertanya-tanya kenapa kakek berpura-pura tidak mengenalnya. tapi kakek tidak mau menjawabnya, dia masih sibuk dengan koran-koran yang sudah dia kumpulkan. 
Jung Woo melihat satu koran yang menulis berita dengan judul, "Di Gang Nam, seorang pembunuh berantai, Lee Tae Soo, ditangkap..kasus penyerangan seksual Lee Soo Yeon.. pembunuh... Kang... Mengaku" Jung Woo terkejut membacanya, dia baru tahu kalau Lee Tae Soo sudah mengakui kejahatannya.
Jung Woo berusaha mengambil koran itu tapi kakek Choi menghalanginya dengan mengatakan kalau itu miliknya, jung Woo pun tak mau kalah dia mangatakan kalau itu tentang Soo Yeon, berarti itu juga miliknya.
Rebut-rebutan korannya akhirnya berhenti dan mereka berdua bisa bicara baik-baik. Kakek sedang sibuk membuat minuman. Sedangkan Jung Woo yang berdiri tak jauh darinya mulai mengajaknya bicara lagi, "seorang detektif bisa ditipu? haruskah aku pergi menangkapnya untukmu?"

Tapi kakek menyuruh Jung Woo untuk memikirkan masa depannya sendiri, karena sekarang dia sudah tidak mempunyai pekerjaan. Jung Woo tersenyum dan membernarkan apa yang di katakan kakek Choi. ia pun langsung mengalihkan pembicaraan pada insiden yang terjadi pada 14 tahun yang lalu.
Sambil mengaduk minumannya, kakek mengatakan kalau dia hanya mengumpulkan informasi tentang insiden 14 tahun yang lalu hanya untuk menghabiskan waktu, "jika suatu kasus muncul, aku sedikit bermain-main. aku hanya mencoba mencari tahu siapa pelakunya dengan kemampuanku sendiri. Tak ada yang akan mengeluh jika aku tak menangkap pelakunya. Dan  jika aku tahu siapa pelakunya, maka itu menyenangkan."
Jung Woo lalu bertanya apakah kakek pergi ke RSJ JAe Gyung untuk mencari seorang karyawan yang bekerja di sana selama 14 tahun terakhir ini, "apa kau melakukannya untuk bersenang-senang juga?" kakek Choi hanya diam saja. Jung Woo melanjutkan, "bagaimana kau bisa tahu insiden dari 14 tahun yang lalu... yang berhubungan dengan RSJ JAe Gyung?"

Kakek mengatakan, "bukankah itu sudah pasti. Gudang tempaatmu dan Soo Yeon diculik, tebing tempat detektif Kim meninggal saat sedang menyelidiki. RSJ Jae Gyung. Semuanya berada di area Susung"
Jung Woo penasaran dengan penjelasan kakek, sehingga dia mendekatinya dan duduk didepannya, kakek melanjutkan, "dengan mengejar bukti yang ada di depan matamu... kau tahu berapa banyak hal yang bisa ditemukan?  pertama-tama kau harus memahami rute pelakunya. Sebelum Soo Yeon menghilang.... dia juga sembunyi disana."

Jung Woo terkejut dan bertanya, apakah kakek juga menemukan pabrik batubara itu? Jung Woo mengatakan kalau pabrik itu sudah tidak ada saat dia berusaha menemukannya. Kakek  terkejut Jung Woo tahu tentang pabrik batubara itu. 

Jung Woo menjelaskan saat detektif Kim menemukan Soo Yeon, dia langsung menelpon Jung Woo, dan saat itu detektif Kim mengeluh kalau debu batubara tersangkut ditenggorokannya. Jung Woo lalu bertanya bagaimana kakek sendiri tahu tentang semua itu?

Kakek Choi mengatakan kalau dia menemukan debu batu bara di mobil detekif Kim, dia juga mengaku kalau dia menemukan tempat persembunyian itu, namun tempat itu sudah dibakar, sama seperti gudang tempat Jung Woo dan Soo Yeon diculik, disana sudah tidak ada petunjuk yang bisa ditemukan. 

Jung woo menjawab, kalau gudang itu, ayahnya yang membakarnya, "kakek kau tahu semua itu kan? dan itu sebabnya kau tak mencariku kan? aku tahu ayahku terlibat, dan aku siap untuk itu. Tolong beri tahu aku semua yang kau tahu." 
Hyung Joon masih di ruangan tempat dia bertemu dengan Mi Ran, namun Mi Ran sudah tidak ada disana, ternyata Mi Ran sedang keluar untuk mengurus Hyun Joo yang sepertinya  keluar dari kamarnya, Mi Ran  menyuruh Hyung Joon  masuk ke kamarnya karena takut Hyun Joo akan membuat masalah, Hyung Joon mendengar semuanya. 

Mi Ran mengeluh karena Ah Reum tidak mau mengawasinya. Ah Reum pun menjawab kenapa mereka membawa Hyun Joo ke rumah kalau mereka tidak mau mengurusinya? "jika dia tetap di rumah sakit, maka semuanya akan lebih mudah. Sejak kapan kita peduli dengannya?"

Mendengar itu, Hyung Joon sudah memgang tongkatnya dan bersiap-siap untuk keluar. Mi Ran menyuruh Ah Reum menutup mulutnya namun Ah Reum malah memilih pergi dari rumah. 
Setelah mengurus Hyun Joo, Mi Ran langsung menemui Harry lagi. Mi Ran beralasan kalau ada keluarga jauhnya datang dan dia sedang tidak sehat. Seolah-olah tidak tahu apa yang terjadi, Harry mengatakan kalau dia sudah mengirim email pada pengacara Gong dan memintanya untuk memeriksa dokumennya, "jika kau mendapatkan faks, harap kau menandatanganinya. Setelah mengubah tenggang waktu hutang yang ditinggalkan Direktur Nam, silahkan tulis ulang dengan tulisan tanganmu sendiri"

Awalnya Mi Ran menolak, karena dia tidak terlalu mengerti dengan urusan seperti itu. Tapi Harry tetap menyuruh Mi Ran melakukannya dengan alasan agar tidak terjadi kesalahan seperti yang dilakukan direktur Nam. Setelah menyuruh Mi Ran menandatangi faks yang akan dia terima nanti dan mengkonfirmasinya padanya, Harry langsung pergi keluar ruangan.
Hyung Joon berjalan mendekati kamar Hyun Joo, dia berusaha tenang saat akan membuka pintu kamar itu.
 Soo Yeon dengan tergesa-gesa pergi ke rumah Han Tae Joon, dalam perjalanan dia terus menghubungi Hyung Joon, namun tak ada jawab. Sesampai di rumah Han Teo Joon, Soo Yeon harus berhadapan dengan penjaga Tae Joon yang tidak memperbolahkannya masuk. Tapi Soo Yeon tetap menerobos masuk.
Hyun Joo sedang  sibuk dengan selang plastiknya, dia ingin membuat bunga plastik lagi, dia tidak menyadari kalau Hyung Joon sudah berdiri dibelakangnya. Hyung Joon tak bisa percaya, dia melihat ibunya masih hidup, setelah 14 tahun dia menganggap kalau ibunya sudah meninggal. Sampai -sampai dia menjatuhkan tongkatnya. Mendengar suara tongkat Hyung Joon jatuh, Hyun Joo menoleh dan melihat Hyung Joon anaknya di depannya. 
Hyung Joon berjalan mendekati ibunya, dengan rasa tak percaya, namun ibunya sepertinya tidak mengenali Hyung Joon, dia malah ketakutan melihat Hyung Joon, "ibu...apa itu kau?"

Tidak menjawabpertanyaan Hyung Joon, Hyun Joo malah memanggil Han Tae Joon.
Dengan menangis, Hyung Joon terus berusaha membuat ibunya mengenalinya, "Ibu... ini Joon.... ini Hyung Joon. orang yang paling kau cintai di dunia... ini aku Joon..."
Dengan masih merasa ketakutan Hyun Joo berkata, "anakku..."
Kata-kata yang dia sebutkan saat dia terakhir melihat Hyung Joon yang dibawa perawat Hye Mi 14 tahun yang lalu.
Hyung Joon terus memanggil ibunya, dan dia berusaha memeluk ibunya, namun Hyun Joo malah menjauhkan dirinya, dia masih belum mengenal Hyung Joon bahkan dia ketakutan melihat Hyung Joon dan meminta dipanggilkan Han Tae Joon. Mendapat perlakukan seperti itu dari ibunya, membuat Hyung Joon shock. Terdengar diluar kamar Soo Yeon bertanya-tanya dimana Harry. 
Soo Yeon masuk kekamar Hyun Joo dan terkejut melihat Hyung Joon dan ibunya. Hyun Joo bertambah histeris dan meminta dipanggilkan Tae Joon. 
Menyadari apa yang dirasakan Hyung Joon, Soo Yeon langsung memeluknya dan menutupi wajah Hyung joon agar tidak melihat ibunya seperti itu. Hyun Joo terus mengamuk dan Hyung Joon sangat shock melihat ibunya menjadi seperti itu.
Mi Ran datang dan berusaha menenangkan Hyun Joo. 
Namun Hyun Joo masih tidak mau tenang, sampai-sampai Mi Ran menutupinya dengan selimut, dan dia meminta Zoe dan Harry pergi, Mi Ran mengatakan kalau Hyun Joo seperti itu karena dia merasa ketakutan dan dia akan segera membaik. Mi Ran tidak tahu kalau yang membuat Hyun Joo histeris karena melihat Harry yang mengaku anaknya. 
Soo Yeon terus menutup kuping Hyung Joon dan memintanya untuk tidak mendengarkan teriakan ibunya yang meminta dipanggilkan Tae Joon. Hyung Joon benar-benar shock.
Jung Woo masih di tempat kakek Choi. dia berusaha mencari petunjuk yang sudah di temukan kakek Choi, karena kakek Choi lupa meletakkannya dimana, jadi Jung Woo disuruh mencarinya sendiri. Kakek Choi hanya mengatakan kalau petunjuk itu ada di sebuah kaleng, kakek Choi mendapatkan semua dari TKP yang ditinggalkan polisi, namun semuanya sudah hancur sampai-sampai sidik jarinya pun ikut terhapus. Jung Woo terus mencari petunjuk itu di kardus-kardus yang sudah tertumpuk lama disana.
Hyung Joon akhirnya keluar dari rumah Tae Joon  dengan marah dan Soo Yeon mengikutinya. Hyung Joon masuk ke mobilnya dan mengunci pintu. Soo Yeon tidak membiarkan Hyung Joon menyetir sendiri, jadi dia juga masuk ke mobil Hyung Joon juga.
Di dalam mobil, Soo yeon meminta Hyung Joon menenangkan dirinya, dan dia berusaha mengajak Hyung Joon berbicara, namun Hyung Joon tidak mendengarkannya, dia malah menjalankan mobilnya.
Jung Woo terus melakukan pencarian, dan dia menemukan kaleng  yang digunakan oleh Hyung Joon untuk menganjal di pedal rem mobilnya. 

Beralih pada Soo Yeon yang merasa ketakutan karena Hyung Joon mengendarai mobilnya dengan sangat kencang. 

Didalam kantung kalang itu, Jung Woo juga menemukan foto perawat Hye Mi. Dia teringat kalau Perawat Hye Mi adalah orang yang sama, dengan orang yang bernama Michele Kim, dimana dialah orang yang menangani kasus kematiannya, yang sampai sekarang belum terpecahkan. Jung Woo baru tahu kalau Perawat Hye Mi lah yang membawa Soo Yeon. 
Jung Woo terus memperhatikan foto itu, dan dia menyadari kalau ternyata didalam kantung itu ada dua foto, Jung Woo pun membukanya, dan ternyata foto satunya adalah foto anak kecil yang dia kenal, karena dia pernah menolong anak itu saat kontrakannya kebakaran. Jung Woo juga tau kalau anak yang dia tolong itu terluka parah pada kakinya, bahkan dokter mengakatakn kalau kaki anak itu perlu di amputasi. Jung Woo pun sadar kalau Harri Borison adalah anak yang dulu dia tolong, karena kaki Harry memang terluka. Dia tidak bisa berjalan tanpa tongkatnya. 

Hyung Joon menghentikan mobilnya tiba-tiba. Dia terus berteriak meluapkan amarahnya atas apa yang baru saja terjadi. Soo Yeon terkejut melihat sikap Hyung Joon yang seperti itu, Soo Yeon terus memanggil namanya, “Harry...”. Soo yeon berusaha menenangkannya.

Namun Tiba-tiba Hyung berteriak dan mengatakan, “aku Joon! Aku Joon... Kang Hyung Joon...”

Jung Woo keluar dari tempat kakek Choi, dan langsung menghubungi Joo dan memintanya untuk mencarikannya sebuah mobil.

Beralih pada Soo Yeon dan Hyung Joon lagi, kali ini Soo yeon memanggiln ya Hyung Joon, dan mengajaknya pulang. Hyung Joon langsung menolah pada Soo Yeon, dan bertanya, “kau melihat ibuku kan? Dia tidak mengenaliku... Han Tae Joon... Pelakunya Han Tae Joon.. kau pikir apa yang akan aku lakukan?”

Soo Yeon tidak menjawab, dia hanya mengajak Hyung Joon pulang, dan bicaralah dengannya. Hyung Joon pun bertanya apakah Soo yeon sudah mengetahuinya? Soo Yeon pun membenarkan kalau dia sudah tahu semuanya, “orang  yang membuat kaki mu seperti ini, orang yang membuat ibumu seperti itu, orang yang kau bilang sudah mati... itu adalah Han Tae Joon.”
Hyung Joon: “Soo Yeon-na”
Soo Yeon: “Kang Hyung Joon, kau juga tahu itu. Itu sebabnya kau menemui ibumu kan?
Hyung Joon: “tidak... aku tidak tahu..”
Soo Yeon: “tidak... kau tahu...”

Karena Soo yeon terus memaksan mengatakan kalau Hyung Joon tahu semuanya, membuat Hyung Joon berteriak memanggil nama Soo yeon, “bagaimana bisa kau melakukan ini padaku?”

Tak mau kalah Soo Yeon pun berteriak,”apa yang kau inginkan sekarang?”
Hyung Joon: “kau begitu takut aku akan membunuh Han Jung Woo?”


Orang yang disebut-sebut datang dan berhenti tepat didepan mobil Hyung Joon. Jung keluar dari mobil dan menghampiri mobil Hyung Joon, dia langsung membukan pintu mobil Hyung Joon dan bertanya, apa yang sedang mereka lakukan?

Dengan marah Hyung Joon menyuruh Jung Woo menutup pintu mobilnya. Dengan santai Jung Woo berkata, sikapnya belum berubah, “sama seperti 14 tahun yang lalu”

Mendengar itu, kontan membuat Hyung Joon dan Soo Yeon terkejut. Dan melihat ke arahnya...

Jung Woo pun berkata, “lama tak bertemu, nak...”


bersambung.....

Sinopsis I Miss You Episode 17 ( Bagian 1 )

0 comments:

Post a Comment

 

Posts Comments

©2006-2010 ·TNB