Sinopsis I Miss You Episode 18, baru bisa diselesaikan, setelah berlama-lama menunggu subtitle, hehhhe... abisnya gak bisa nulisnya kalau pake bahasa kalbu. Semakin mendekati ending, akhirnya Jung Woo mengetahui sebenarnya apa yang terjadi, Soo Yeon menceritakan semuanya pada Jung Woo. Dan setelah itu, Soo Yeon menyerahkan pada Jung Woo untuk menyelesaikannya. Aku suka film detektif-detektifan, karena itu yang membuatku betah sama ne drama. (kebanyakan nonton kartun detektif Conan... hehehe)
Langsung ajaaa.... buat temen-temen yang penasaran, kita simak yuuuk sinopsis I Miss You Episode 18 bagian 1 nya......
Sinopsis I Miss You Episode 18 ( Bagian 1 ) !!!!
Tepat pada saat itu Joo dan polisi yang lain datang untuk menangkap Soo Yeon. Soo Yeon sudah sangat ketakutan, dia berlindung dibelakang Jung WOo.
"maafkan aku" Jung Woo langsung mengarahkan pistol yang dia ambil dari Joo ke arah polisi. Joo meminta Jung Woo menyingkirkan pistolnya, tapi Jung WOo meminta mereka untuk membiarkan dia dan Soo Yeon pergi.
Tapi Joo tidak bisa membiarkannya, karena SOo Yeon sekarang adalah tersangka, "kau dalam bahaya sekarang."
"Kau benar-benar tidak tahu kenapa aku melakukan semua ini? jika kau ingin menangkap Soo Yeon... bawa padaku bukti nyata kalau dia pelakunya" Jung Woo melempar ponselnya pada Joo. "suara Soo Yeon... dipalsukan..."
Joo mencoba mengerti dan mengajak Jung Woo menyelidikinya di kantor polisi. Sekali lagi Jung Woo berteriak, "itu yang diinginkan pelaku sebenarnya. Kang Hyung Joon... hanya karena kata-kata penjahat itu... aku tak bisa membiarkan Soo Yeon pergi. Tidak lagi !"
Jung Woo menggenggam tangan SOo Yeon, "Lee Soo Yeon... kali ini, jangan pernah melepaskan tanganku"
Jung Woo membawa SOo Yeon pergi dengan melewati polisi-polisi itu, dan atas instruksi Joo mereka melepaskan Jung Woo pergi bersama Soo Yeon.
Jung Woo meletakkan pistolnya di loker dan menguncinya, ia melihat Soo Yeon yang masih shock setelah semua yang terjadi.
Jung Woo menelpon Joo, dan Joo mengatakan kalau Mi Ran belum mati, dia sekarang sedang dibawa ke rumah sakit. Polisi mulai melakukan pemeriksaan di rumah Hyung Joon. Jung Woo memberi tahu Joo kalau di rumah itu ada ruang rahasia, tombol masuknya ada di balik foto Zoe dan Harry yang ada di kamar Harry.
Joo masuk ke kamar, namun ruangan itu sekarang sudah bersih dan fotonya juga sudah diganti, saat Joo akan mengambil gambar itu, Jung Woo mencegahnya dan menyuruh Joo untuk keluar. Jung Woo mengatakan karena Harry sudah mengganti bingkainya, pasti dia sudah membersihkan semuanya. Dan kemungkinan sekarang dia ada didalam ruangan itu.
Joo mulai frustasi dengan semuanya, dan dia pun berkata, “Jung Woo.... sejujurnya, aku sepenuhnya percaya padamu tapi... aku belum yakin dengan Soo Yeon. Mungkinkah dia, bekerja sama dengan Harry?”
Jung Woo pun menjawab, “Hyung, aku tahu bagaimana perasaanmu. Sejujurnya aku juga menderita” sambil menatap ke arah Soo Yeon, Jung Woo meneruskan, “aku akan membawanya dan mengatakan semua yang dia katakan padaku... aku akan menyelidiki semuanya”
Joo pun mengerti dan dia tidak akan menghalangi apa yang ingin Jung Woo lakukan, yang pasti karena Jung Woo yang menunjuk Harry sebagai tersangka, jadi Jung Woo harus bertanggung jawab untuk membuktikannya.
Jung Woo pun menyuruh Joo untuk tenang, karena kemungkinan besar Harry adalah pelakunya, dan mereka harus bersabar dan melihat bagaimana Harry akan menutupi semua itu. Dan yang harus mereka lakukan sekarang adalah menemukan buktinya terlebih dulu.
Sebelum menutup telpon, Joo menyuruh Jung Woo meninggalkan pistolnya, Jung Woo pun mengatakan kalau dia sudah meletakkannya di loker stasiun kereta bawah tanah, dan Jung Woo menggunakan nomor loker Joo, kodenya adalah hari pertama mereka bertemu, saat Jung Woo ditugaskan. Joo juga menyuruh Jung Woo tinggal di rumahnya, agar Jung Woo tidak tambah dalam masalah nantinya.
Jung Woo juga berpesan kalau mengenai kaleng yang dia temukan di rumah Kakek Choi, jangan dulu Joo beritahukan pada orang lain, karena itu adalah satu-satunya bukti yang tidak diketahui Harry. Setelah menutup telepon Joo, Jung Woo langsung menelpon Eun Joo dan meminta tolong padanya.
Jung Woo menghampiri Soo Yeon, dan menggenggam tangannya, Jung Woo menyuruh Soo Yeon mencuci tangannya terlebih dulu. Soo Yeon mengatakan kalau dia sudah tenang sekarang, dia sudah siap untuk pergi ke kantor polisi. Namun Jung Woo tidak ingin membawa Soo Yeon ke kantor polisi, karena Soo Yeon harus menjelaskan semuanya padanya terlebih dulu, kenapa Soo yeon pergi ke rumah harry tanpa memberitahunya.
Beralih di rumah Harry, dimana Joo bersama polisi yang lain mengangkat foto yang menutupi tombol ruang rahasia. Joo membuka ruang rahasia itu dan menemukan Harry didalamnya.
Harry tertidur setelah dia banyak minum. Di ruang rahasia itu juga, mereka melihat komputer yang masih menyala.
Harry tertidur setelah dia banyak minum. Di ruang rahasia itu juga, mereka melihat komputer yang masih menyala.
Saat diintrogasi, Harry mengaku kalau dia tidak tahu apa-apa, dia tidak bertemu dengan Mi Ran karena dia mabuk, jadi dia tertidur. Ketua Tim pun bertanya saat insiden Michelle Kim, kenapa Harry tidak menunjukkan ruangan itu pada polisi. Harry hanya beralasan kalau itu adalah brangkas pribandinya, jadi tidak boleh disentuh oleh siapapun, termasuk polisi. Ketua Tim pun mengatakan kalau bisa jadi kemungkinan Harry akan menjadi tersangka. Harry tidak terima dan dia mengatakan kalau dia tidak punya alasan untuk membunuh Mi Ran, sama seperti Zoe.
Ketua Tim langsung meralat kalau namanya bukan Zoe, tapi Soo Yeon. Harry yang pura-pura polos bertanya kenapa Ketua Tim mengatakan Zoe adalah Soo Yeon? Bukankah dia sendiri yang bilang kalau Soo Yeon sudah mati. Ketua tim pun menjelaskan kalau Jung Woo yang sudah membuktikan sidik jari Zoe dengan sidik jari Soo Yeon saat kecil.
Harry pun bertanya dimana Jung Woo sekarang. Ketua Tim mengatakan kalau mereka belum bisa menghubungi Jung Woo karena dia menghilang, sedangkan Soo Yeon melarikan diri dari TKP. Pernyataan itu membuat Harry bertanya apakah Jung Woo dan Soo Yeon lari bersama-sama? Ketua Tim menjawab kalau dia tidak tahu, dan malah balik tanya apakah Harry tahu dimana keberadaan Soo Yeon?
Harry menggeleng, dan dengan ekspresi sedihnya, harry mengatakan kenapa semua ini terjadi pada mereka, diapun meminta Ketua Tim untuk menemukan Soo Yeon, dan dia akan menanyakan semuanya langsung pada Soo Yeon.
Joo dan kakek Choi melihat dan mendengarkan apa yang dikatakan Harry. Joo pun berkomentar, kalau apa yang dilakukan Harry adalah akting, maka mereka bisa mengirimnya ke hollywood, karena apa yang dikatakan Harry seperti yang sebenarnya, bahkan Joo mulai ingin mempercayainya.
Tidak menanggapi komentar Joo, kakek Choi malah menyuruhnya untuk membawa Yoon Young Jae untuk menemui Harry.
Yoon pun dibawa masuk ke ruang introgasi, melihat Yoon, Harry pun langsung bertanya, “manager Yoon... apa yang terjadi? Kenapa melakukan ini pada Zoe?”
Yoon yang tadinya menunduk akhirnya mengangkat kepalanya dan dia bertemu mata dengan Harry, “aku hanya melaksanakan perintah Lee Soo Yeon”
Mendengar itu Harry menunduk, pura-pura sedih. Yoon pun ikut-ikutan menunduk. Ketua Tim pun bertanya apakah mereka saling mengenal, Yoon menjawab kalau mereka beberapa kali bertemu dengan Han Tae joon untuk urusan bisnis.
Kakek Choi menyuruh Ketua Tim keluar dan beri Harry dan Yoon segelas air. Kakek Choi terus memperhatikan Harry dan Yoon yang ditinggal berdua saja dengan segelas air yang diberikan pada mereka.
Harry dan yoon terus saling menatap, dan Harry kemudian menurunkan tatapannya dan meminum air di gelas itu. Yoon pun mengikuti apa yang dilakukan Harry, dia juga meminum air itu.
Harry dan yoon terus saling menatap, dan Harry kemudian menurunkan tatapannya dan meminum air di gelas itu. Yoon pun mengikuti apa yang dilakukan Harry, dia juga meminum air itu.
Joo yang juga ikut melihat mereka berdua, berkomentar kalau kakek Choi seperti hantu, “bagaimana kau tahu manager Yoon akan minum air seperti Harry Borrison?”
Kakek Choi pun menjelaskan, “Yoon Young Jae, matanya bergerak seperti Harry, dia membuat gerakan di depan Harry. Sesuatu yang kau lakukan dengan seseorang yang kau kenal. Caranya meniru orang lain, dengan emosinya, terlihat seperti reaksi alami”
Ketua Tim pun bertanya, “mereka berdua sedang berbohong kan?”
Kakek Choi tidak langsung menjawab, dia menyuruh Joo mengambil air milik Harry dan ambil DNA-nya, dan membuktikan apakah semua itu sama dengan apa yang sudah ditemukan oleh detektif Kim. Joo pun mengeluarkan foto Hyung Joon kecil, dan menebak Harry adalah Kang Hyung Joon. Tapi dia berkomentar, Hyung Joon tidak mengenal Soo Yeon (siapa bilang).
Kakek Choi bertanya, apakah Jung Woo tahu? Joo teringat sesuatu dan dia memberikan bukti kalau Kang Hyung Joon sudah meninggal. Ketua Tim pun bertanya-tanya apakah Kang Hyung Joon tahu kalau ibunya sekarang berada di rumah Han Tae Joon?
Harry akhirnya membuka suara, dan bertanya, sampai kapan mereka akan membiarkan dia dan Yoon seperti ini.
Beralih pada Jung Woo dan Soo Yeon yang sudah ada di bis. Jung Woo lalu memberitahu Soo Yeon kalau ibu tirinya sudah melewati masa kritis, dan meminta Soo Yeon untuk tidak khawatir karena Mi Ran akan segera sadar.
“kau... sangat ingin jadi detektif. Sepertinya kau tak bisa kembali ke pekerjaanmu, “ucap Soo Yeon tanpa melihat ke arah Jung Woo.
Jung Woo menjawab kalau dia masih bisa kembali. Soo Yeon menoleh pada Jung Woo, Jung Woo menjelaskan kalau dia bisa kembali lagi jadi polisi jika dia bisa menangkap pelaku dari semua kejahatan ini, dan meminta maaf atas apa yang sudah dia lakukan hari ini, walaupun dia pernah melakukannya dulu, tapi apa yang dilakukannya hari ini lebih ekstrim.
“sejak bertemu denganku, kau tampaknya semakin menderita?”
Jung Woo membenarkan, kalau hidupnya jadi seperti in i karena Soo Yeon, dan Soo Yeon juga setelah bertemu dengannya, sudah banyak menderita. Mendengar itu membuat Soo Yeon menangis, Jung Woo pun langsung merangkul Soo Yeon dan berkata, “aku heran kenapa kau belum menangis, aku benar-benar tak suka kalau kau menangis. Tapi Jika kau menahan diri untuk hari ini, aku takut kau akan sakit. Menangislah... teruslah menangis sampai kita tiba disana..”
Eun Joo pergi ke kantor Soo Yeon dan menemui Ah Raeum, Eun Joo datang mencari Hyun Joo, dan Ah Reum mengatakan kalau Hyun Joo sedang tidur, dia juga menanyakan keadaan ibunya, Eun Joo meyakinkan Ah Reum kalau ibunya baik-baik saja, Eun Joo juga sudah meninggalkan taksi di luar dan menyuruh Ah Reum untuk cepat pergi. Selain itu jugaEun Joo menyuruh Ah Reum untuk menghubunginya kalau dia membutuhkan bantuannya.
Ah Reum juga menanyakan Jung Woo? Eun Joo mengatakan kalau terjadi sesuatu pada kelinci gila, dia pasti sudah pingsan, tapi nyatanya dia sekarang datang ke sini, “terlalu banyak orang yang ingin dicari olehnya jadi dia takkan mati dengan mudah. Pergilah!”
Ah Reum lalu meminta Eun Joo untuk tidak membiarkan ayahnya tahu kalau dia sudah diam-diam keluar dari rumah, karena kalau ayahnya tau, dia pasti akan membunuhnya. Eun Joo meyakinkan kalau itu tidak akan terjadi, karena dia tidak pernah bertemu dengan Han Tae Joon selama 14 tahun ini.
Ah Reum pergi dan Eun Joo langsung melihat Hyun Joo, diapun bertanya-tanya dimana dia bisa menyembunyikan Hyun Joo.
Han Tae Joon akan meninggalkan rumah sakit, dia tidak apa-apa walau sudah dipukul oleh Yoon dengan keras. Seorang dokter menghampirinya dan mengatakan kalau Mi Ran berada di ruang UGD, dan dokter itu juga menyampaikan kalau polisi ingin memeriksanya, polisi ingin memeriksa darahnya. Dokter itu juga mengabarkan kalau Mi Ran baik-baik saja, namun dia hanya belum sadar sampai sekarang.
Tiba-tiba Ah Reum datang dengan tergesa-gesa dan langsung bertanya pada ayahnya, apa semua baik-baik saja? Tidak menjawab pertanyaan Ah Reum, Tae Joon malah balik tanya apa yangsudah Ah Reum lakukan pada wanita itu (Hyun Joo)? Ah Reum terdiam dan hanya menjawab kalau dia tidak tahu. Ah Reum langsung bertanya pada dokter dimana ibunya, dan dokter memberitahunya kalau Mi ran ada di ruang UGD, dokterpun mengajak Tae Joon dan Ah Reum menjenguk Mi Ran, namun Tae Joon langsung menolaknya, dengan alasan yang tak ada masalah selama Mi Ran masih hidup, Tae Joon pun pergi.
Ah Reum langsung mengejar ayahnya dan berdiri didepannya, “mereka mengatakan ibuku hampir mati. Siapa wanita itu? Apa dia memang bibi Jung Woo? Kau tak pernah mencari Jung Woo saat dia meninggalkan rumah”
“Pergilah, kenapa itu terjadi pada ibuku dan siapa yang bertanggung jawab atas hal itu, bukankah itu sebabnya kau akan ke kantor polisi? Kau juga datang kesini karena berpikir dia terluka. Kupikir kau tak lagi perlu khawatir, karena kau tak pernah mengkhawatirkan ibu maupun aku. Semuanya akan adil jika seperti itu.” Setelah berkata semua itu Ah Reum pergi meninggalkan ayahnya. Dia berbalik sejenak untuk melihat ayahnya, namun ternyata ayahnya benar-benar pergi tanpa khawatir pada dia dan ibunya. Hmmmmm..... Ah Reum juga sudah salah paham, Tae Joon ke rumah sakit bukan karena ingin melihat Mi Ran, tapi karena dia juga terlukan habis dipukul oleh Yoon. Lagi pula Tae Joon juga tidak akan pernah pergi ke kantor polisi, karena Tae Joon tidak percaya polisi, dia lebih percaya pada kemampuannya sendiri.
Tae Joon pulang ke rumah dimana sudahtidak ada siapa-siapa dirumah, dia juga tidak menemukan Hyun Joo dikamarnya, dia pun langsung pergi ke ruang kerjanya dan melihat ruang kerjanya sudah berantakan, brangkas yang dicurigai Jung Woo sebelumnya pun sudah dibongkar oleh seseorang.
Di dalam brangkas tersebut, Tae Joon masih menemukan kertas yang berisi catatan dari Hyung Joon saat Hyun Joon mengiriminya sebuah mainan plastik yang sering Hyun Joo buat. Tae Joon tertawa melihat dua benda tersebut. Dia teringat saat Harry hampir menabraknya dengan sepeda, perkenalan mereka berdua di pesta Harry, dimana harry memperkenalkan dirinya dengan nama Harry Borrison, dan juga saat Harry dan Zoe datang ke rumahnya, dan terakhir saat Tae Joon menanyakan luka pada kaki Harry, dimana saat itu Harry dengan b ercanda mengatakan kalau luka itu, Tae Joon lah yang membuatnya. Mengingat semua itu, membuat Tae Joon marah dan langsung membanting kedua benda tersebut.
Harry akhirnya diperbolehkan pulang. Joo mengatakan pada Ketua Tim kalau mereka sudah memeriksa rumah Harry, tapi mereka tidak menemukan apa-apa. Ketua Tim menanyakan tentang CCTV yang dikatakan Soo Yeon. Joo mengatakan kalau mereka juga tidak menemukannya, dan itu membuat Joo jadi curiga, tapi mereka tidak bisa menangkap Harry karena sudah membersihkan rumahnya sendiri.
Harry sudah sampai dirumahnya, dan dia mengumpulkan semua barang-barang yang berhubungan dengan Soo Yeon dan ibunya ke dalam kotak.
Kemudian dia duduk berdiam diri di kamar rahasianya sambil menggenggam tempat liontin ibunya, dia lalu teringat kalau liontin yang diberikan ibunya padanya, sudah dia berikan pada Soo Yeon.
Kemudian dia duduk berdiam diri di kamar rahasianya sambil menggenggam tempat liontin ibunya, dia lalu teringat kalau liontin yang diberikan ibunya padanya, sudah dia berikan pada Soo Yeon.
Beralih ke Soo Yeon yang memegang kalung pemberian Harry, Soo Yeon pun langsung melepaskannya. Dia kemudian mendengar Jung Woo berbicara dengan seseorang, yang mengatakan kalau yang seperti dia dengar Jung Woo sekarang sedang dalam misi rahasia.
Orang itu berbicara dengan sangat keras, “kalau begitu apa aku harsu membawamu tirai lain? Karena kau tak boleh terlihat dari luar kan?”
Tidak menanggapi pertanyaan orang itu, Jung Woo malah mengeluh, karena orang itu tidak membawakannya makanan padahal Jung Woo sudah bilang kalau dia sangat kelaparan. Orang itu melihat Soo Yeon, dan diapun langsung berbisik, sepertinya untuk misi rahasia selalu ada gadisnya, seperti James Bond.
Orang itu kemudian menghampiri Soo Yeon dan memperkenalkan dirinya, “hai, aku Joo Jung Myub. Senang bertemu dengan mu,” (hmmmm.... ini ayah detektif Joo kah?)
Soo Yeon juga memperkenalkan namanya, “namaku Soo Yeon, Lee Soo Yeon.”
Belum sempat berkata-kata lagi, Jung Myub langsung mengatakan kalau dia sudah diberi tahu kalau Soo Yeon adalah agen rahasia. Soo Yeon tidak mengerti pada apa yang dikatakan Jung Myub, diapun langsung menoleh ke Jung Woo.
Jung Woo pun langsung bertanya pada ayah Joo, apa ada tempat makan di daerah ini? Ayah Joo menjawab tentu saja, jika mereka mau berjalan selama satu jam, akan ada banyak beberapa tempat makan disana.
“satu jam?” tanya Jung Woo.
Ayah Joo tersenyum dan berkata “kau tak tahu aku.” Dia pun langsung memberikan kunci mobilnya, kamera dan ponselnya, “beritahu aku jika kau membutuhkan hal lain. “ucapnya. “sama sepertiku saat aku masih muda, orang mungkin berpikir kau adalah anakku dari penampilanmu”. Hahahhha... bapak anak sama ajaaa... mirip detektif Joo.
Jung Woo tersenyum dan berkata, “berhentilah minum, perutmu semakin membesar” dikatai perut besar ayah Joo tidak terima, dia mengatakan kalau perutnya six pack, dan diapun mengangkat bajunya, untuk menunjukkan pada Jung Woo perut six pack-nya.
Jung Woo menoleh ke Soo Yeon dan melihat Soo Yeon sudah memalingkan wajahnya, Jung Woo pun langsung menurunkan baju ayah Joo. Jung Woo langsung menanyai Soo Yeon apakah Soo Yeon mau pergi keluar?
Mereka berjalan-jalan keluar, “ayah Jung Se orang yang baik kan? Dia merawat ayahnya, dia akan memberimu semua yang dimilikinya. Ponsel, mobil, apa yang akan dilakukannya jika memberi kita semuanya?”
Tidak menanggapi cerita Jung Woo, Soo Yeon langsung bertanya apa yang akan Jung Woo lakukan sekarang? Jung Woo menjawab kalau dia harus menangkap pelakunya sekarang. Lalu pulang. Dan semua ini tidak akan lama. Dia juga berjanji akan memeberi telepon mesra pada Soo Yeon setelah semua itu.
“Kau ingin menyerahkan diri? aku berencana melakukan itu nanti... hari ini sangat mengejutkan, jadi kita istirahat saja... dan besok aku akan membuatmu gila dan akan menguras semua rahasiamu.” Ucap Jung Woo menyela Soo Yeon.
Soo Yeon lalu bertanya, bagaimana bisa Jung Woo berteman dengan Lee Soo Yeon, anak seorang pembunuh? Jung Woo jadi bertanya-tanya kenapa, Soo Yeon menanyakan itu? Soo yeon mengatakan kalau semua orang tidak menyukainya, tapi Jung Woo dulu takut padanya, dan tidak menyukainya.
Jung Woo berkata, pada awalnya, dia memang bertindak seolah tak mengenal Soo Yeon, “saat kita disekolah. Memalukan sekali. Kenapa membahas itu?”
“orang yang bertanggung jawab membuatku jadi orang yang sudah mati adalah ayahmu Han Tae Joon” Jung Woo terkejut mendengarnya, Soo Yeon melanjutkan, “aku menerima sebuah drive USB, ayahmu menyuruhnya menyerahkan diri dan memberitahu polisi kalau Lee Soo Yeon sudah mati.”
“Apa yang kau bicarakan? Kapan?” tanya Jung Woo tak percaya.
“aku tak memberitahumu dari awal, karena aku takut kau akan terluka. Meskipun demikian, aku sudah membuat keadaan semakin memburuk” Jung Woo meminta Soo Yeon mengatakan apa yang dia tahu. Soo Yeon melanjutkan, “Harry mengatakan, dia membunuh Kang Sang Deuk”. Jung Woo teringat saat ibu Bora menirukan suara langkah kaki, tenyata itu adalah langkah kaki Harry.
“bibimu.... adalah ibu Harry,” lanjut Soo Yeon, yang tambah membuat Jung Woo terkejut, Soo Yeon juga mengatakan kalau Ayah Jung Woo yang membuat kaki Harry menjadi seperti itu. Jung Woo tak bisa langsung percaya pada apa yang dikatakan Soo Yeon, dan bertanya pada Soo Yeon, siapa yang mengatakan semua itu pada Soo Yeon.
“Harry? Memang benar ayahku terlibat dalam kasus ini, tapi... kaki Harry? Itu tidak benar. Kaki anak 14 tahun yang lalu... “
“aku mendengar pembicaraan ibu tirimu dan Harry. Dia bertemu Harry beberapa kali saat dia kecil dan Michelle Kim adalah perawatnya. Aku mendengar dia mengatakan itu. Kau mengerti apa yang kukatakan? Hanya kau dan aku yang tak tahu... kalau mereka semua saling mengenal 14 tahun yang lalu” jelas Soo Yeon.
Jung Woo langsung terduduk lemas, Soo Yeon lalu menyuruh Jung Woo menmui ayahnya terlebih dulu, “apa yang kuketahui, mungkin bukan yang sebenarnya. Dan kenyataannya sekarang adalah Harry sudah membunuh seseorang, aku tak percaya itu, bahkan setelah aku melihatnya”
Jung Woo masih shock setelah tahu apa yang ayahnya lakukan, sambil menangis dia berkata “apa yang sudah ayahku lakukan, dia membuat ibu harry gila dan kakinya? Selain itu dia juga mengatakan kalau kau sudah mati. Ayahku yang melakukannya? Ayahku.... soo.... soo. Yeon....”
Melihat Jung Woo yang benar-benar shock, Soo Yeon langsung memeluknya dan mengatakan kalau itu bukan lah kesalahan Jung Woo. Jung Woo masih terus menangis.
Beralih pada orang yang sedang mereka bicarakan, Tae Joon masih di ruang kerjanya dan memandangi mainan plastik yang dikirim oleh Hyung Joon. Sedangkan Hyun Joo sedang sibuk membuat bunga plastik lagi, dan dia masih memegang kalung milik Ah Reum. Hyun Joo sudah bersama ibu Soo Yeon.
Ibu Soo Yeon berusaha mengajak Hyun Joo bicara, tapu Hyun Joo malah menyembunyikan bunga plastiknya dari ibu Soo Yeon. Ibu Soo Yeon pun mengatakan kalau dia tidak akan mengambilnya, karena dia sudah punya ini, dia menunjukkan jepit jemuran yang diberikan Jung Woo padanya.
Ibu Soo Yeon kemudian bercerita kalau dia dulu mempunyai suami yang sangat jahat, sampai-sampai dia memasukkan ke penjara. Mendengar Ibu Soo Yeon menceritakan ceritanya, Hyun Joo langsung menunjuk-nunjukkan bunga plastiknya dan mengatakan, “anak”
Ibu Soo Yeon mengatakan kalau anak Hyun Joo tidak ada disini, sehingga Ibu Soo Yeon menunjukkan foto-foto anak-anaknya, dia menunjukkan foto Soo Yeon saat kecil dan juga foto Jung Woo.
Hyun Joo terus melihat foto Jung Woo, dan saat ibu Soo Yeon menyebutkan kalau namanya adalah Han Jung Woo, dan bercerita kalau saat dia kecil dia diculik, shingga mulai saat itu dia tidak bisa menemui putrinya lagi.
Hyun Joo terus melihat foto Jung Woo, dan saat ibu Soo Yeon menyebutkan kalau namanya adalah Han Jung Woo, dan bercerita kalau saat dia kecil dia diculik, shingga mulai saat itu dia tidak bisa menemui putrinya lagi.
Ibu Soo Yeon terus meyebut Han Jung Woo, dan Hyun Joo secara tiba-tiba mengatakan, “tidak..... tidak... tidak...” Hyun Joo ketakutan dan langsung menutup album foto itu. Dia juga langsung menyebut-nyebut nama Hyung Joon. Hyun Joo mulai histeris dan itu membuat ibu Soo Yeon kebingungan. Eun Joo datang dan menayakan apa yang terjadi.
ibu pun mengatakan kalau dia tidak tahu, “dia tiba-tiba seperti ini setelah aku menunjukkan foto Jung Woo.” Mendengar nama Jung Woo, tambah membuat Hyun Joo histeris dan terus menyebut-nyebut nama Hyun Joon.
Beralih pada pasangan kita lagi, Soo Yeon membawakan kopi untuk Jung Woo yang masih duduk diluar, dia masih shock pada apa yang baru saja dia ketahui. Melihat Soo Yeon datanag Jung Woo bertanya, “kenapa kau hidup seperti ini? Aku adalah aku, tapi? Bagaimana dengan hidupmu? Kenapa semuanya sangat bodoh?”
Tidak menjawab, Soo Yeon memberikan cangkir kopinya pada Jung Woo, tapi karena Jung Woo hanya diam saja, Soo Yeonlangsung meletakkan kopi itu di tangan Jung Woo, “semuanya akan baik-baik saja karena aku bertemu denganmu. Han Jung Woo aku baik-baik saja karena bertemu denganmu, sebelum di bus, setelah aku sadar.... aku merasa sangat sedih. Seperti yang kau katakan, hidup bodoh seperti apa ini? Tak cukup hidup sebagai anak pembunuh... dan sekarang aku adalah seorang pembunuh. Mengingat kenangan buruk yang kualami saat kecil... tapi.. melihatmu disini, aku baik-baik saja. Aku pasti sudah gila. yang kubutuhkan hanya dirimu. Harry.. aku tak bisa memaafkannya.. juga tak bisa mengerti dia... ini seperti ada yang terpendam dalam diriku. Benar-benar membuatku gusar. Bantu aku menghentikannya”
“kau pikir... aku bisa melakukan itu?” Soo Yeon mengangguk. Jung Woo menangis lagi.
Mereka sudah kembali ke dalam rumah, Jung Woo terus melihat ke luar dari jendela, sedangkan Soo Yeon berdiri dibelakangnya. “kupikir ibu Harry memerintahkan penculikan itu... ibu tirimu... menanyakan pada Harry apa aku tahu perbuatan yang dilakukan ibunya padaku. Kau tahu itu kan? Uang.. tapi Harry melakukan ini bukan karena uang... dia melakukannya agar orang lain bisa merasakan rasa sakit yang sama. Ayahmu... kau... dan juga... aku..”
0 comments:
Post a Comment