I Miss You episode 13 yang ditayangkan pada tanggal 21 Desember 2012, penayangannya yang diundur sehari karena pada tanggal 20 Desember 2012, di Korea sedang diadakan pemilu. Banyak orang yang semakin penasaran dengan jalan cerita drama ini, dapat dilihat dari perolehan rating nationwide 11.9 (9th) dan di Seol sendiri mendapat rating 15.1 (3rd), data tersebut diperoleh dari perhitungan TNmS Media Korea, sedangkan perolehan rating yang didapat AGB Nielsen adalah rating nationwide 9.7 (13th) dan di Seol mendapat rating 10.8 (10th).
Sinopsis I Miss You Episode 13 ( Bagian 2 ) !!!!
Sinopsis I Miss You Episode 13 ( Bagian 2 ) !!!!
Keesokan harinya, Jung Woo bangun tidur dan langsung pergi ke toliet untuk cuci muka. Dia lalu menatap pada cermin dan berkata, "Han Jung Woo, kerja yang bagus, apa salahnya berteman? jangan serakah, sudah cukup aku sudah menemukan orang itu."
Saat dia sedang bicara sendiri di cermin tiba-tiba Detektif Joo masuk dan langsung bertanya, "apa yang kau temukan?"
Dengan sedikit kikuk, Jung Woo menjawab kalau dia menemukan nama rekening bank yang digunakan oleh direktur Nam.
Detektif Joo pun percaya-percaya saja dan dia mengingatkan Jung Woo kalau ponselnya mati. Jung Woo pun memeriksa ponselnya, dan terkejut mengetahui ponselnya mati. Joo pun bercanda dengan mengatakan kalau dia kira Jung Woo di culik lagi.
Jung Woo mengecas ponselnya dan terkejut ada banyak panggilan dari Zoe dan Harry. Joo pun jadi penasaran, dia pun melihat ponsel Jung Woo dan melihat panggilan terakhir untuk Jung Woo adalah Zoe. Diketahui oleh Joo, Jung Woo langsung menyembunyikan ponselnya.
Jung Woo bertanya-tanya, kenapa Soo Yeon menelponya.
Joo pun mendesak Jung Woo untuk mengatakan padanya, hubungan Jung Woo dan Zoe.
Namun, keisengan Joo terhenti karena Kapten memanggil namanya, dan memerintahkan dia untuk tidak mengganggu kelinci gila (Jung Woo) dan menyuruhnya dan Jung Woo untuk pergi ke Daechi tempat toko perhiasan yang dirampok.
Jung Woo menolak karena dia ingin menyelidiki kasus Michelle Kim terlebih dahulu. Joo menambahkan, "sekalipun hasil otopsi keluar. tak ada bukti pembunuhan, dan juga walau Harry sudah mengatakan sesuatu tapi kita sedikit ragu, tentang dokumen hutang sekitar $3 juta"
Teman sesama polisi terkejut dengan pernyataan itu, dan bertanya apakah Michelle meninggal tanpa menerima hutang itu? dan bagaimna dengan pihak peminjam?
JungWoo menjelaskan, "si peminjam tak dapat dihubungi, jadi kita coba menemukannya".
Joo menambahkan, "Dia mungkin sudah pergi. Dia adalah direktur Bank Sangil... tapi ia menerima uang atas nama orang lain. Bank Sangil... ada yang mecurigakan dengan itu..."
Saat Joo membicarakan tentang Bank Sangil, Jung Woo langsung menoleh dengan ekspresi tidak suka. Kapten pun meminta Jung Woo menemuinya. Joo merasa bersalah, dengan kesal Jung Woo mengatakan pada Joo, "robek mulutmu sendiri".
Joo pun menurutinya dan mencoba menarik-narik mulutnya.
Saat hanya berdua, Kapten langsung mengatakan, "belakangan ini, bank ayahmu tampaknya ada masalah karena kasus nama pinjaman, kau baik-baik saja?"
Jung Woo menjawab, "tidak, aku akan baik-baik saja jika aku bisa memecahkan kasus ini, jujur saja, aku tahu pihak peminjam yang menghilang itu, karena dia mengirimi SMS padaku untuk terakhir kalinya. aku sedikit cemas dengan hal itu,"
Kapten: "apa katanya?"
Jung Woo: "bila aku menemukan Soo Yeon, dia bilang aku akan terluka.... karena penasaran, jadi aku harus menemukannya.."
Seperti permintaan Tae Joon, Hyun Joo di dandani dengan rapi, ntah apalagi rencana Tae Joo, dia juga mengambil gambar Hyun Joo yang sudah didandani rapi.
Dan ternyata Tae Joo memasang gambar Hyun Joo tersebut di koran dengan tulisan di bawahnya... "mencari seseorang... HP: 010-6283", dan dengan ekspresi puas dia melihat gambar Hyun Joo di koran, dia pikir dengan cara seperti itu bisa memancing Hyung Joon keluar.
Mi Ran masuk ke ruangan Tae Joon, karena Tae Joon yang mencarinya. Tae Joon mengatakan pada istrinya itu kalau Kang Hyung Joon ada di korea. Mi Ran sedikit berfikir dengan nama Kang Hyung Joon, sepertinya dia lupa. tiba2 dia teringat dan terkejut, "Kang Hyung Joon..? apa mungkin, rumah peristirahatan itu..."
Tae Joon: "kau ingat insiden Jung Woo kan? sama seperti ibunya... kita tak bisa menduga apa yang bisa dilakukannya. Jadi berhati-hatilah.... beritahu Ah Reum untuk berhati-hati juga."
Mi Ran: " apa mungkin sepertiu Jung Woo, dia akan menculik kita... dan mengancam kita.. dia tidak akan melakukan hal seperti itu, kan?"
Tae Joon: "dia bisa melakukan hal yang lebih buruk. jadi jangan ganggu aku untuk menangkapnya. jaga tindakanmu!"
Orang yang Tae Joon dan Mi Ran sedang bicarakan, sedang tertidur di ruangan rahasianya, Harry mabuk. tiba-tiba dia langsung terbangun saat mendengar ada email masuk. ternyata itu pesan dari teman rahasianya, yang mengirim pesan, "Han Tae Joon mulai bertindak, apa kau sudah membaca koran? bukalah..." Harry membuka file kiriman dari temannya itu yang ternyata gambar ibunya, Harry sangat terkejut melihatnya.
Teman rahasia: "itu tampak seperti foto baru. ibumu sudah mati kan?"
Harry menghela nafas, dan mulai mengetik: "Han Tae Joon tampaknya masih menganggapku berusia 12 tahun. Jangan bermain dengan permainan anak-anak seperti itu. ibuku sudah meninggal."
Teman rahasia: "ya, tapi Han Tae Joon mendaftar ulang ibumu ke RSJ atas namanya, Kang Hyun Joo. itu mungkin pesan untuk memberitahumu agar datang dan menemukannya, kan?
Harry tertawa, tapi tertawa yang dipaksakan, setelah itu dia kembali serius dan mulai mengetik lagi, "dia begitu ingin menangkapku. tetap saja, dia seharusnya tak menggunakan ibuku yang sudah tiada.
Teman rahasia: "apa yang harus aku lakukan?"
Harry: "Han Tae Joon, Hwang Mi Ran, Direktur Nam, Kang Sang Chul, Kang Sang Deuk, Michelle Kim. Gunakan Direktur Nam dan Kang Sang Chul untuk membuat Han Jung Woo menangkap Han Tae Joon... tolong bantu aku...."
Teman rahasia: "aku mengerti"
Harry kemudian mengalihakan layar komputernya dan menutup obrolan. Harry melihat lagi foto ibunya, dan dia benar-benar merasa geram pada Han Tae Joon.
Soo Yeon masuk ke kamar Harry untuk mencarinya. namun dia tidak menemukan Harry di kamarnya. tiba-tiba pandangan Soo Yeon mengarah pada foto besar mereka berdua. Soo Yeon pun berdiri di depan foto itu dan memandanginya.
Tanpa Soo Yeon sadari kalau Harry sedang memperhatikannya dari kamar rahasianya, melalui kamera CCTV.
Soo Yeon masih memandangii foto, ketika tiba-tiba ponselnya berbunyi. dan Soo Yeon menjaawabnya. Harry dari kamar rahasia begitu memperhatikan Soo Yeon dan saat Soo Yeon memanggil nama orang yang sedang menelponnya, "ya Jung Woo....". Harry tertawa, tapi itu tertawa yang aneh, karena dengan sekejap ekspresinya berubah serius.
Soo Yeon: "aku menghubungimu karena ada yang ingin ku tanya.... kenapa suaramu seperti itu?... kau flu?" Soo Yeon begitu memperhatikan Jung Woo. sambil berbicara, Soo Yeon keluar dari kamar Harry. Dan Harry hanya bisa menyaksikannya dengan ekspresi marah daan tidak senang.
Jung Woo menjawab, "ya, temanmu sedang sakit"
Soo Yeon: "apa yang akan kau lakukan? aku akan menemuimu sebentar, aku ingin menanyakan sesuatu."
Jung Woo: "apa itu?"
Soo Yeon: "bukan apa-apa, nanti saja."
Setelah menanyakan apakah Soo Yeon ada di rumah, Jung Woo langsung menutup telphonnnya. Jung Woo pun berkata pada dirinya sendiri, kalau tidak ada salahnya jika mereka berdua tidak berteman. Tiba-tiba Joo datang dari belakang dan mengalungkan sebuah syal berbentuk kanguru di leher Jung Woo.
Sambil mengikatkan tali syal, Joo berkata, "Kutangkap kau! Michelle Kim, Kang Sang Deuk, Nam Ei Joong, ini sudah kasus ketiga." Joo mengambil kue yang diberi pelayan, lalu bertanya pada Jung Woo," Jadi kau membeli kuenya?"
Jung Woo mengatakan kalau Zoe sudah membiarkan dia hidup, lampu jalan mati, 15 langkah. kemudian dia menyuruh Joo membayar kuenya, dan dia sendiri langsung keluar.
JUng Woo dan Joo pergi ke rumah Harry dan dirumah hanya ada Soo Yeon. Jung Woo mulai mengajak Soo Yeon berbicara dengan bahasa yang tidak formal, namun Joo meralatnya dengan bahasa yang formal. Soo Yeon mengatakan kalau Harry tidak ada di rumah, dan dia juga tidak bisa menghubunginya. Sekali lagi Jung Woo ingin mengajak Soo Yeon bicara dengan bahasa yang tidak formal, dan itu membuat Joo terus mengingatkan jung WOountuk mengatakan "yo" (membuat kata-kata jadi formal, secara mereka datang kesana untuk bekerja).
Karena sikap Joo dan Jung Woo, yang lucu membuat Soo Yeon tersenyum melihatnya. Soo Yeon pun pegi untuk membuatkan Joo dan Jung Woo teh.
Jung Woo mengikuti Soo Yeon ke dapur, dan dia juga menghalangi Joo untuk mengikutinya, sehingga Joo hana duduk di sofa dan memperhatikan mereka bicara dari jauh.
Jung Woo: "kau sakit?
Soo Yeon: "tidak.."
Jung Woo : "kau bertengkar dengan Harry?"
Soo Yeon: "tidak bukan itu"
Jung Woo: "lalu kenapa kau terlihat seperti itu? Jika Harry mengatakan sesuatu, lupakan saja. marah saja padanya. kau ada aku. jika dia membuatmu bersedih, adukan saja padaku. jika dia mengatakan sesuatu, aku akan....." Jung Woo memukul tangannya sendiri. (pertanda kalau dia akan memukul Harry).
Soo Yeoon: "apa?"
Jung Woo: "apa yang harus aku lakukan padanya? aku akan melakukan apa saja yang kau suruh. jadi jangan terlalu baik padanya. apa yang kau perlu khawatirkan bila kau ada aku?"
Soo Yeon: "psh... kau pikir dirimu super man?"
Jung Woo: "Jagi?" (jagi artinya sayang untuk suami istri) itu bagus juga, haruskah kita sayang-sayangan dari pada berteman?
Soo Yeon hanya tersenyum.
Soo Yeon lalu mengatakan kalau ada yang ingin dia tanyakan. namun sebelum dia mengatakan, dia menoleh pada Joo yang sepertinya menguping mereka dati tadi. Joo yang ketauan menguping langsung berpaling dan mengunbah posisi duduknya.
Soo Yeon mengajak Jung Woo ke tempat yang tidak terlihat dari pandangan Joo. Jung Woo pun mengikutinya. Soo Yeon pun langsung menanyakan apa yang ingin dia tanyakan, "kudengar detektif Kim meninggal dunia."
Jung Woo : "bagaimana kau bisa tahu?"
Soo Yeon: "hanya tahu begitu saja. kenapa kau tidak memberitahuku? katakan dengan jujur"
Jung Woo: "janji untuk tidak sedih." Soo Yeon mengangguk. "Setelah kau menghilang, seperti yang kau tahu, Kang Sang Deuk bersaksi palsu, sehingga kau menjadi orang yang sudah mati. Saat itu, aku menerima telpon darimu. bahkan sebelum itu, kupikir kau masih hidup. tapi setelah telpon itu, aku menjadi yakin. Aku menmui ahjussi untuk minta tolong. ahjussi ternyata sudah mengetahuinya. aku memberitahu dia kalau kau masih hidup, aku sebenarnya sudah tahu. dia berkata seperti itu"
Jung Woo melanjutkan, "dan... dia bilang... dia pergi untuk menemukan putrinya"
Jung Woo: "Dia bilang, dia menemukanmu dan akan membawamu , tapi hari itu adalah hari terakhirnya."
Soo Yeon: "lalu, apa dia meninggal karena aku?
Jung Woo memegang tangan Soo Yeon dan berkata, "tidak, aku pasti akan menemukan penjahat yang membuat Ahjussi mati. kau juga harus membantuku. akan sulit untuk mengingatnya, kau tak perlu terburu-buru. kau akan melakukannya untukku kan?"
Soo Yeon mengangguk sambil meneteskan air matanya.
Tiba-tiba Harry datang, dan melihat ke arah Jung Woo dan Joo. (aku pikir Harry sengaja keluar, karena takut Zoe akan sepenuhnya berubah jadi SOo Yeon dan mencari tahu kebenaran masa lalunya, karena memang yang membuat SOo Yeon salah paham pada Jung Woo waktu kecil adalah Harry, Harry terus mengatakan pada Soo yeon yang masih terguncang setelah kejadian itu kalau sudah tiidak ada yang perduli lagi pada SOo Yeon termasuk juga Jung Woo.)
harry melihat tangan Jung Woo yang memegang tangan Soo Yeon, menyadari kalau Harry melihatnya, Soo Yeon langsung melepaskannya, membersihkan air matanya dan langsung berjalan mendekati Harry. Dan Junng Woo hanya bisa mengikhlaskannya.
Masih dengan tatapan tajam pada Jung Woo, Harry tidak perduli dan menjawab saat Soo Yeon bertanya, dari mana dia, karena Harry tidak ada di kamarnya. jjung Woo juga berjalan mendekat. dan akhirnya Harry mau angkat bicara, "saat ini di matamu, kau tak melihatku" Harry lalu mengubah ekspresinya dan mengatakan kalau diia tidak marah pada Jung Woo.
Jung Woo: "tak apa kau marah padaku. tapi kurasa ini bukan waktu yang tepat. hubungi aku. aku akan menunggumu."
Harry: "baiklah. karena kau hebat dalam menunggu"
Soo Yeon langsung menegur Harry.
harry: "kita akan membicarakan tentang bibiku pada saat itu juga. sekarang pergilah"
Harry pun berjalan pergi.
Saat akan berjalan pergi, tiba-tiba Joo mengatakan "kau egois sekali. kami datang kemari bukan untuk nongkrong."
Harry melihat ke arah Joo dengan tatapan tajam, namun Joo tidak berani mengangkat kepalanya, untuk melihat ke arah Harry. dengan tertunduk dan terbata-bata, Joo mengatakan, "rekening bank... yang digunakan oleh Michelle Kim, kami sudah menemukan pemilik aslinya".
Jung Woo menambahi: "Park Sun Hee, kau pernah mendengar namanya? "
Harry: "belum pernah"
Joo: "Sanatorium Jae Kyung, yang digunakan untuk RSJ. Dia sempat di rawat di sana sementara"
Harry dengan sedikit marah mengatakan, "maka kau bisa mencari tahu hal itu di rumah sakit itu. Ada lagi?"
Joo juga mulai kesal, namun Jung Woo mencegahnya berkata-kata lagi, dan mengatakan kalau hari ini cukup sampai disini.
Harry pun berjalan pergi dan Soo Yeon mengikutinya.
Di dalam lift, Joo masih tidak terima atas perlakuan Harry pada mereka, dia terus sama mengomel. dia juga mengomel karena Jung Woo memegang tangan Soo Yeon, dan dia berkomentar kalau saat itu Harry menatapnya, seperti akan membunuhnya.
Soo Yeon mengikuti Harry masuk kekamarnya. Harry langsung memakai earphone untuk menghindari berbicara dengan Soo Yeon, tapi Soo Yeon tahu kalau Harry bisa mendengar kata-katanya. Soo yeon berusaha membuka earphone-nya namun Harry menepis tangan Soo Yeon. Harry juga menyuruh Soo Yeon keluar.
Namun Soo Yeon tidak mau keluar, "jika kau marah padaku, lampiaskan saja padaku... aku paham belakangan ini kau marah padaku... aku tidak mengatakan bahwa yang kulakukan benar... bisakah kau pahami situasiku dan pikiranku? aku bertemu ibuku setelah 14 tahun... dan aku juga harus tahu berbagai macam fakta yang tak kuketahui selama ini... Jung Woo menjadi detektif... itu mengejutkan juga, tapi... detektif Kim meninggal disaat mencariku... Eun Joo kehilangan ayahnya.... dan karena ibuku merasa prihatin dengan Jung Woo, dia bahkan tak memintaku pulang"
Harry yang sedari tadi hanya diam dan membolak balik kertas, tak tahan lagi dengan apa yang Soo Yeon katakan. dia membentak SOo Yeon, "LEE SOO YEON!!!!", Harry juga melepas earphone-nya. Dengan marah Harry berkata,"sudah kubilang pergi karena aku tak mau mendengar hal semacam itu... mereka semua.... menunggu dan mempertaruhkan nyawa mereka demi kita. apa itu mengejutkan? sekarang kau merasa bersalah? lalu bagaimana denganku, satu-satunya orang yang memperhatikanmu, apa kau tak syukuri itu?"
Soo Yeon terdiam dan langsung berlutut di depan Harry. Soo yeon memegang tangan Harry untuk menenangkannya. Soo Yeon bertanya "kenapa kau begitu marah, jika aku menemukan keluargaku dan tahu betapa tulusnya mereka, kita bisa bahagia bersama. manusia tak bisa mengendalikan hati mereka untuk tak bertemu atau tak saling melihat".
Dengan penuh emosi dan air mata, Harry masih tidak bisa terima, dia juga menepis tangan Soo Yeon.
Harry: "bahagia bersama? bersama siapa? Han Jung WOo?"
Soo Yeon memegang tangan Harry lagi dan berkata, "Joon, aku disini. kau bisa melihatku, aku juga hampir gila."
Harry memegang pundak Soo Yeon dan dengan marah bertanya, "kau hampir gila? apa aku harus membantumu agar kau tak goyah? " Harry menunduk dan terus menangis, "bukan hanya Han Jung Woo yang menunggumu selama 14 tahun, aku juga menunggu. kau tak boleh bersama Han Jung WOo. lupakan dia...."
Ternyata walaupun bersama-sama selama 14 tahun, Soo Yeon belum bisa menerima Harry sebagai kekasih. mungkin karena SOo Yeon belum bisa melupakan Jung Woo atau juga karena Soo Yeon bukan tipe cewek yang suka sama berondong... hahhahaha..... uuuuups!!!
Dikamar, Soo Yeon melihat fotonya bersama Harry. Namun pehatiannya teralih saat dia mendengar suara tongkat Harry. harry sudah bersiap-siap, dia sepertinya akan keluar. Soo yeon keluar untuk menemui Harry.
Dia bertanya, Harry mau kemana, namun Harry tidak menjawab dan terus berjalan. Soo yeon pun meminta Harry untuk tidak marah lagi padanya, dia mengakui dia salah, dia terlalu egois. Tapi tetap saja Harry tidak perduli. Soo Yeon pun langsung berdiri di depan Harry, dengan tersenyum Soo Yeon berkata, "Apa kau mau terus begini? kau juga tak makan teratur. kau mau makan apa? akan kumasakan sesuatu yang lezat untukmu"
Namun Harry masih tidak bergeming, dia langsung masuk lift meninggalkan SOo Yeon yang memanggilnya, dan Soo yeon juga berkata, "karena ini pertengkarran pertama kita, aku tak tahu cara meredakan amarahmu". Pintu lift tertutup dan Soo Yeon hanya bisa menghela nafas.
Jung Woo menemui ibu tirinya, dan membawa kontrak yang diberikan Harry padnaya. Setelah membaca kontrak itu, Mi Ran terkejut, dan dia mengatakan pada Jung Woo kalau dia tidak tau masalah ini. dia juga mengatakan kalau dia takut ketahuan Tae Joon jadi dia tidak akan berani menjadikan bangunan butiknya ini sebagai jaminan.
Jung Woo hanya menambahkan kalau tanggal jatuh tempo pembayaran sudah lewat, "jadi jika bangunan ini menjadi milik Harry secara sah, kau tak bisa berkata apa-apa"
Mi Ran masih tak bisa percaya, "apa kau tahu berapa harga bangunan ini? aku akan menuntut direktur Nam."
Jung Woo menjawab kalau direktur Nam belum bisa ditemukan.
Mi Ran meminta Jung Woo menangkap direktur Nam. Mi Ran juga mengatakan kalau keadaan rumah sekarang sedang kacau, karena direktur Nam kabur dengan membawa uang ayah Jung Woo juga.
Mi Ran langsung memegang tangan Jung Woo, dan berkata "Jung Woo, untuk saat ini rahasiakan dari ayahmu. sekarang ayahmu sudah tak berpikir jernih karena masalah lain"
Melihat sikap ibu tirinya itu, Jung Woo tidak tahan dan meminta Mi Ran melepaskan tangannya, namun Mi Ran masih memegang erat tangan Jung Woo, dia pun melanjutkan mengatakan, "pastikan kau menangkap direktur Nam, ya? ini masalah keluarga kita. kau satu-satunya anak laki-laki. jika bukan kau yang mengurusnya, siapa lagi?"
(waaaaah... baru diakui nih si Jung Woo sebagai anggota Han.... )
Harry datang, dan itu membuat Mi Ran terkejut dan langsung membenarkan posisinya. tanpa permisi, Harry langsung duduk dan mengatakan pastinya Mi Ran sudah tahu dengan maksud kedatangnnya.
Mi Ran langsung protes, dan mengatakan kalau semuanya itu tidak adil untuknya, selain itu juga dia tidak pernah menggunakan uang itu, bahkan melihatnya pun tak pernah. Mi Ran juga meminta Harry untuk tidak memberitahu suaminya.
Dengan nada santai, Harry bertanya pada Jung Woo, apakah dia sudah menemukan keberadaan direktur Nam?
Jung Woo menjawab kalau dia sudah mengajukan laporan orang hilang dan sudah mencekalnya, "tapi semua keluarganya tinggal di luar negeri, dan kita tiidak bisa menemukan bukti pasti, jadi semua itu agak sulit".
Harry: "kau sangat sibuk, tapi kau masih sempat mengerjakan semua itu."
Jung Woo tersenyum dan mengatakan,"julukanku adalah kelinci gila, aku sangat cepat, jadi jangan cemaskan aku."
Harry mengatakan senang mendengarnya, lalu harry beralih pada Mi Ran dan bertanya, "anda tahu rumah sakit Jae Kyung, kan?"
Mi Ran terkejut dengan pertanyaan Harry. Mi Ran berusaha mengingatnya, dan dia akhirnya mengaku kalau dia tidak tahu tentang Jae kyung. Namun melihat sikap Mi Ran, sepertinya dia tahu semuanya, namun dia berpura-pura lupa. Itulah yang Harry tanyakan pada Jung Woo sebagai polisi, melihat sikap Mi Ran pasti bisa ditebak kalau Mi Ran menyembunyikan semuanya.
Jung Woo melihat ke arah Mi Ran dan bertanya, "bagaimana kau bisa tahu tentang itu?" Namun Mi Ran masih mengelak dan dengan gugup dia langsung minum air putih di depannya.
Akhirnya Harry mengatakan kalau dia dan Mi Ran bisa bicara lagi nantii secara pribadi. Mi ran pun sedikit lega, dan dia berjanji akan melunasi hutangnya. harry juga mengatakan kalau dia ingin bicara berdua denga detektif Han, Mi Ran pun mengerti, diapun langsung keluar.
Saat hanya berdua, Harry langsung bertanya pada Jung Woo, apa yang akan Jung Woo lakukan pada Bank SAngil dan RSJ Jae Kyung, "kurasa ada kaitannya, kurasa ini bukan satu-satunya rekening yang salah nama, kau bisa berhenti sekarang."
Jung Woo menjawab, "terima kasih telah mengkhawatirkan aku. tapi ketika sudah kumulai, maka aku harus menyelesaikannya. aku akan memeriksanya. aku permisi dulu."
Jung Woo sudah berdiri untuk pergi, Harry masih mengajaknya bicara, "kalau begitu, setelah membereskan kasus itu, mari kita pergi minum, kita bertiga termasuk Soo yeon."
Jung Woo menjawab, "bukan kita bertiga... bagaimana kalau kita berdua saja? alasan kenapa kau menyembunyikan Soo yeon hingga sekarang... aku sangat penasaran..."
Harry menjawab, "alasannya... karena Soo yeon ingin disembunyikan. aku... melakukan apapun yang diinginkan SOo Yeon"
Jung Woo: "kalau begitu mulai sekarang, tolong lakukan hal yang sama. apapun itu. bahkan jika... sesuatu seperti ingin bertemu seorang teman lama untuk minum soju, atau menonton film, jangan marah padanya seperti tadi. apapun yang diinginkan SOo Yeon.
Harry dengan santai menjaawab, "yang terpenting, urus dulu kasus ini. maka.... entah itu kau dan Soo Yeon atau kita bertiga, jika SOo Yeon mau... kita bisa melakukan apapun bersama."
Jung Woo berkata pelan, "kita bertiga?... aku bisa gila..." setelah itu Jung Woo pergi meninggalkan Harry sendiri yang mulai mengeluarkan senyum mengerikannya.
saat keluar Jung Woo langsung menelpon Joo dan mengatakan kalau dia harus pergi ke Sanatorium jae Kyung. karena dia merasa ada sesuatu yang akan terjadi di sana. Jung Woo meminta joo datang ke kantor karena mereka akan pergi bersama-sama dari sana.
Dari lantai atas, Harry melihat Jung Woo pergi, dia pun langsung menelpon seseorang, dan mengatakan pada orang itu, "Han Jung Woo mulai bertindak, kau sudah siap kan?"
Han Tae Joon sorang dokter dan mendengarkan sebuah rekaman telphon, dimana si penelpon ingin bertemu dengan Kang Hyun Joo dari kamar 302, dia juga bertanya pukul berapa dia bisa datang? petugas menjawab kalau orang itu bisa datang sampai pukul 5 dan di akhir pekan bisa datang sampai pukul 9.
Dokter yang Tae Joon temui mengatakan kalau orang yang menelpon itu juga tahu nomor kamar Hyun Joo yaitu 302. Han Tae Joon menyakini kalau orang yang menelpon itu adalah Hyung Joon, dan dia merasa kalau Hyung Joon benar-benar akan datang.
Tae Joon memberi uang pada dokter itu dan menyuruh dia untuk mengawasi kamar 302, "14 tahun yang lalu, kau melakukannya bersama kami, camkan itu.."
Dokter itu mengerti dan langsung mengambil amplop yang diberikan Tae Joon dan memasukkannya ke dalam jasnya.
Soo Yeon pergi ke tebing dimana detektif Kim jatuh saat itu. Dia teringat saat-saat bersama detektif Kim, saat detektif Kim membelikannya switer yang sama dengan Eun Joo. Saat Detektif Kim merebut jepit jemurannya.
Soo Yeon: "ahjussi.... aku disini... Soo Yeon... datang...."
Jung Woo dan Joo sampai tepat pada saat itu, Jung Woo melihat mobil ayahnya melintas.
Jung Woo dan Joo menemui dokter yang Tae Joo temui sebelumnya. Namun dokter itu tutup mulut, dia tidak mengatakan apapun tentang apa yang Joo tanyakan. sedangkan Jung Woo hanya pergi melihat-lihat.
Jung Woo pun akhirnya ikut bicara, "anda kenal dengan preside Han Tae Joon kan? baru saja aku lihat dia keluar dari sini"
Dokter: "benar aku bertemu dia, tapi..."
Belum sempat dokter itu menjelaskan Jung Woo langsung memotong, "lupakan saja", dan Jung Woo langsung mengajak Joo keluar.
Diluar Joo bertanya, kenapa Jung Woo tiba-tiba mengajak pergi? karena mereka bahkan belum menyinggung soal direktur Nam. Jung Woo menjawab, karena kalau mereka terus bertanya, mungkin saja nanti dokter itu akan langsung melenyapkan semua bukti. Saat tengah mengobrol, tiba-tiba terdengar suara, "BRAKK". Jung Woo dan Joo langsung pergi ke sumber suara, setelah mendengar suara teriakan.
Tanpa Jung Woo dan Joo sadari kalau sedari tadi Harry memperhatikan mereka dari atas.
Jung Woo sampai di tempat ke jadian dan dia terkejut saat mendapati kalau Sang Chul tewas. jung Woo menyuruh Joo menghubungi kantor polisi dan dia sendiri langsung memerikas Sang Chul. Jung Woo melihat sesuatu terselip di jas Sang Chul. Jung Woo mengambilnya dengan menggunakan sarung tangan. betapa kagetnya dia saat melihat kalau itu adalah foto keluarga Han.
Dari atas Harry melihat Jung Woo yang shock melihat foto keluarganya. Dalam hati, Harry berkata, "jangan membenciku, kau, aku dan Soo Yeon... kita bertiga menjadi seperti ini... karena ayahmu... Han Tae Joon... penyebeb sebenarnya adalah Han Tae Joon"
Harry: "Han Jung Woo... kau bilang kau cepat kan? lari.... cepat... tangkap Han TAe Joon... aku... tak bisa pergi dengan kaki seperti ini"
Seperti mendengar apa yang Harry katakan, Jung Woo langsung berdiri dan mencari orang-orang yang mencurigakan. dia langsung mendongak ke atas, di mana Harry berdiri sebelumnya, namun Harry sudah tidak ada lagi disana.
Jung Woo melihat ke bagian atas gedung lainnya, dan di gedung yang berlawanan dari tempat Harry tadi, Jung Woo melihat seseorang yang mencurigakan. Dia pun langsung mengejarnya.
Joo mengikutinya, namun Jung Woo meminta Joo pergi ke arah yang berlawanan. Di tangga Jung Woo bertemu dengan orang misterius itu, namun dengan cepat orang itu langsung lari.
Harry melihat Jung Woo mengejar orang itu, diia pun langsung pergi ke sisi lain. orang misterius itu membawa Jung Woo ke lantai atas, agar Harry bisa melarikan diri dengan aman. Dan di lantai bawah, Joo yang baru masuk tidak melihat Harry yang keluar dari lift, jadi Harry bisa keluar dengan aman.
(hehhehe.... ngeliat orang misterius itu,.... jadi inget sma Lee Min Hoo... waktu jadi City Hunter... hehhe..)
Beralih pada Soo yeon yang berusaha mengingat ke jadian 14 tahun yang lalu di tebing itu. Soo Yeon memejamkan mata, dan terlintas kenangan saat dia bersama Hyung Joon kecil pergi dari tempat persembunyian dengan mobil perawat Hye Mi. Saat itu Soo Yeon sempat menoleh ke belakang dan melihat detektif Kim. Dan merasakan kecelakaan yang dialami detektif Kim, Dalam hati Soo yeon berkata, "Penjahat yang membunuh Ahjussi... Jika aku bisa menangkapnya... ingatan yang telah ku hapus... aku akan mengingatnya kembali... "
Harry berhasil keluar gedung tanpa ada yang tahu.
Sedangkan Jung Woo sampai ke lantai atas, namun disana sudah tidak ada orang misterius itu. dia kehilangan jejak.
Harry berhasil kabur dan langsung pergi dengan mobilnya meninggalkan tempat kejadian.
Sedangkan Soo yeon terus berusaha mengingat kenangannya.
Jung Woo sendiri terus memikirkan apa yang baru saja terjadi.
0 comments:
Post a Comment