Sinopsis Yes Captain Episode 12 ( Bagian 1 ) siap meluncuur. Pada episode sebelumnya, kita dikejutkan dengan perkataan Yoon Sung yang meminta Da Jin untuk tidak menunggunya, karena dia tidak pernah meminta Da Jin untuk menunggunya. karena permintaannya itulah, keesokan harinya Da Jin sama sekali tidak menegur Yoon Sung, dan Yoon Sung hanya bisa melihat Da Jin dengan sedih.
Yes Captain episode 12 telah ditayangkan di korea pada tanggal 9 Februari 2012, dan mendapat rating nationwide 7.6 % dan di Seol mendapat rating 9.1 %. Data ini diperoleh dari TNmS Media Korea.
Dong Soo akhirnya sampai di rumah sakit. Da Jin sendiri masih berada di ruang tunggu, setelah mengalami kecelakaan bis, untungnya Da Jin tidak apa-apa, dia hanya cedera ringan pada tangannya. Da Jin bersiap akan pulang. Dong Soo dan Yoon Sung mnasih mencari Da Jin. Dan akhirnya yang menemukan Da Jin adalah Yoon Sung. Dia menemukannya di dalam lift.
Yoon Sung melihat Da Jin dari atas sampai bawah untuk memastikan Da Jin tidak apa-apa. Tanpa berkata-kata, Yoon Sung langsung memeluk Da Jin yang terkejut dengan kedatangan Yoon Sung. Yoon Sung memeluk Da Jin erat, sampai-sampai Da Jin tidak bisa bernafas.
Yoon Sung langsung melepaskan pelukannya. Da Jin berniat memberitahu yang sebenarnya, tentang kecelakaan itu, kalau dia sedang didalam bis, tiba-tiba ada pengendara motor yang..... belum sempat Da Jin menceritakan apa yang terjadi, Yoon Sung langsung menciumnya. Wooow..... mereka terus berciuman, dan lift membawa mereka sampai ke lantai bawah.
Dong Soo yang berada dilantai bawah dan sedang mencari Da Jin, shock saat melihat Da Jin dan Yoon Sung yang berada di dalam lift dan sedang berciuman.(siapa yang gk shock coba... kalo liat penampakan kayak gitu).
Dong Soo bersembunyi di balik dinding. Dia terlihat sangat shock, sampai-sampai perawat yang melintas didepannya mengira dia sedang sakit. Saat perawat itu akan mengambil obat untuk Dong Soo. Dong Soo mencegahnya dengan menangkap tangan perawat itu, perawat itupun tambah tak mengerti dengan apa yang terjadi pada Dong Soo.
Dong Soo lalu melihat lagi ke arah lift, dan disana dia masih melihat Da Jin dan Yoon Sung berciuman. Dia pun melepaskan tangan perawat itu yang tambah terlihat bingung, dan akhirnya dia meninggalkan Dong Soo sendirian.
Yoon Sung dan Da Ji keluar rumah sakit bersama-sama, mereka terlihat canggung satu sama lain. Dengan kompaknya, mereka sama-sama memanggil nama mereka satu sama lain. Ada yang ingin mereka sampaikan. Yoon Sung menyuruh Da Jin yang terlebih dahulu bicara.
Da Jin pun mengatakan, “sampai bertemu besok”. Yoon Sung langsung menyuruh Da Jin untuk ikut bersamanya, karena dia akan mengantarnya pulang.
Namun Da Jin mengatakan kalau masih banyak bis yang mengarah ke rumanya. Karena Yoon Sung tidak mau terjadi apa-apa lagi pada Da Jin, Yoon Sung langsung menarik tangan Da Jin dan membawa Da Jin masuk ke mobilnya.
Dalam perjalanan pulang, mereka hanya diam tanpa berkata sepatah katapun. Da jin melihat ke arah Yoon Sung. Dan saat Yoon Sung melihat kearahnya, Da Jin pura-pura tertidur.
Kembali ke rumah sakit, disana masih ada Dong Soo yang tertunduk lesu. Dia terpikir apa yang baru saja terjadi. Mengira Dong Soo tertidur di kursi tunggu, bibi petugas kebersihan menghampirinya, dan mengatakan kalau Dong Soo tidak b oleh tidur disana.
Dengan masih tertunduk dan suara lemah, Dong Soo berkata, “sebentar lagi...”
Bibi petugas kebersihan langsung bertanya apa Dong Soo tidak enak badan? Dong Soo mengiyakan, “hatiku sangat sakit.... sangat menyakitkan”
Mendengar Dong Soo merasakan sakit pada hatinya, bibi petugas kebersihan yang tak mengerti menyarankan agar Dong Soo pergi ke ruang gawat darurat. Dong Soo hanya menjawab, “aku akan disini sebentar lagi...” Karena Dong Soo tetap bersikeras duduk disana, bibi petugas kebersihan pun meninggalkannya.
Setelah sendirian, Dong Soo menangis.
Yoon Sung mengantarkan Da Jin sampai di depan rumahnya. Mereka keluar mobil dan berdiri tepat di depan mobil, Yoon Sung meraih tangan Da Jin, dan bertanya “kau takut?”
Da Jin menjawab “tidak”.
Yoon Sung melepas tangan Da Jin dan berkata “aku takut”.
Mendengar itu, Da Jin tersenyum. Yoon Sung pun langsung menyuruh Da Jin masuk ke rumah.
Da Jin berjalan masuk ke rumahnya, namun dia berbalik lagi untuk melihat Yoon Sung. Yoon Sung dengan sedikit kaku mengangkat tangannya untuk melambai pada Da Jin. Melihat sikap Yoon Sung yang seperti itu, membuat Da Jin terus tersenyum.
Da jIn meneruskan jalannya dan masuk ke rumah, Yoon Sung melihatnya dari belakang untuk memastikan Da Jin masuk rumah dengan selamat. (hehhehe...). sekali lagi Da Jin berbalik, dan Yoon Sung hanya memberinya anggukan.
Setelah Da Jin benar-benar masuk, Yoon Sung menengadahkan wajahnya ke atas, dan mengingat kata-kata Ji Won yang mengatakan, “memperlakukan Han Da Jin seperti itu, adalah cara untuk membunuhnya yang kedua kali.”
Dalam hati Yoon Sung bertanya pada Kapten Han (ayah Da Jin), “Kapten.... apa yang harus aku lakukan?”
(ntar mengapa, setelah malam ini, sikap Yoon Sung pada Da Jin akan balik seperti semula, akan dingin pada Da Jin, karena dia mengingat apa yang dikatakan Ji Won)
Di dalam rumah, Ppo Song sedang belajar bersama boneka pinguinnya. Tepat saat Da Jin masuk. Melihat kakaknya datang, Ppo Song langsung memeluk kakaknya dan memanggil, “Kapten”!
Da Jin : “kau belum tidur Ppo Song? Ayo kita tidur bersama. Karena kita mau tidur, ayo kita lepas jepit rambutnya”
Tau kakaknya akan melepas jepit rambutnya, Ppo Song langsung menutupinya dengan tangan dan mengatakan pada kakaknya, untuk jangan melepaskannya, karena Min Ho yang sudah memberikannya pada Ppo Song. (waaaah.... anak keciiiil.... dah ngartii... hahhaha)
Da Jin : “Min Ho?”
Ppo Song : “Min Ho bilang, kalau Ppo Song terlihat cantik dengan jepit ini”
Ppo Song lalu memeluk DA Jin dan menciumnya. Da Jin pun mengatakan pada adiknya, “Ppo Song ku sudah cantik”.
Keesokan harinya di Wings Air. Da Jin datang dengan senyum diwajahnya. Berbeda jauh dengan Dong Soo, yang datang bekerja dengan wajah muram. Dong Soo melihat Da Jin sedang berdiri di mesin minuman, dia pun langsung membeli minuman juga.
Da Jin menyapa Dong Soo, tapi Dong Soo hanya diam saja, "Apa kau tidak menyapaku?"
Dong Soo: "Apa kau tidak papa?"
Da Jin : "sedikit... ini bukan apa-apa, aku hanya terluka sedikit, seperti aku sedang bermain"
Walaupun Da jin mengatakan itu dengan tertawa, ekspresi wajah Dong Soo masih tetap sama, tak ada senyum sedikitpun padanya.
Da Jin menyapa Dong Soo, tapi Dong Soo hanya diam saja, "Apa kau tidak menyapaku?"
Dong Soo: "Apa kau tidak papa?"
Da Jin : "sedikit... ini bukan apa-apa, aku hanya terluka sedikit, seperti aku sedang bermain"
Walaupun Da jin mengatakan itu dengan tertawa, ekspresi wajah Dong Soo masih tetap sama, tak ada senyum sedikitpun padanya.
Joo Ri tiba, dia melihat Dong Soo sudah datang, dia pun langsung memperhatikan penampilannya. Setelah merasa perfect, Joo Ri langsung menghampiri Dong Soo yang masih bersama Da Jin.
Joo Ri menyapa dong Soo, namun Dong Soo hanya diam saja. Joo Ri pun lalu mengatakan kalau dia sengaja berangkat pagi untuk membelikan Dong Soo kopi namun sayang dia terlambat, Dong Soo sudah membelinya sendiri. tanpa menoleh dan mengeluarkan sepatah katapun, Dong Soo langsung pergi meninggalkan Da Jin dan Joo Ri.
Da jin sih, biasa ajaaa... dia gak ambil pusing dengan tingkah Dong Soo. namun Joo Ri terlihat sangat kecewa. Diapun langsung memilih pergi setelah berpamitan dengan Da Jin.
Tim manager memasuki ruangan, dan memberi salam pada orang yang berada di ruangan tersebut dengan sebutan, "Wakil Presiden".... hmmm siapa yang sudah menggantikan Hong In TAe. Ternyata orang tersebut adalah Mi Joo anak dari In Tae sendiri.
Mi Joo: "Team leader!"
Tim Leader: "ya Wakil Presiden..."
Mi Joo: "jangan berlebihan, posisi wakil presiden masih kosong."
Tim Leader : "maaf"
Mi Joo : "bagaimana dengan Wings Angel?"
Tim Leader : "sedang diproses dengan baik, saya berharap bisa membantu Anda untuk meningkatkan citranya"
Mi Joo : "Good, aku mengakui kalau cara kerja mu sangat baik"
Tim Leader : "Mulai sekarang, cara kerja saya akan cepat secepat pesawat, saya akan melayani anda dengan sangat baik"
Mi Joo : "yang terbaik... lakukan saja itu untuk Presiden.
Kemudian Tim Leader mengatakan kalau Presiden terlihat tidak terlalu baik karena mengkhawatirkan Mi Joo, Tim Leader terus mengatakan tentang pandangannya mengenai presiden, namun kata-katanya langsung dipotong oleh Mi Joo yang menanyakan tentang manager Choi Ji Won.
Untuk pertanyaan Mi Joo yang ini, Tim Leader belum bisa menjawabnya sehingga dia mengatakan kalau dia sedang mencari tahu. Dengan tegas, Mi Joo mengatakan, "apa ada pesawat selambat ini? lakukan dengan cepat " (hahahha... kena omongannya sendiri ni orang..)
Andai Mi Joo tahu, kalau orang yang harus dia takutin akan merebut Yoon Sung bukanlah Ji Won melainkan Da Jin. hehehee.. beralih ke Da Jin. Dia sedang berada di lokernya, dan melihat dirinya dicermin. Da Jin teringat akan kata-kata Ppo Song semalam yang mengatakan, "Min Ho mengatakan kalau Ppo Song cantik dengan jepitan". Da Jin Pun langsung mencari sesuatu di dalam lokernya, setelah mendapatkan apa yang di carinya, Da Jin memeriksa sekelilingnya, apakah ada orang atau tidak.
Setelah memastikan tidak ada orang, Da Jin mengeluarkan apa yang dia temukan di dalam lokernya, ternyata itu adalah sebuah jepit rambut. Da Jin pun langsung memakainya, dan melihat dirinya di cermin, dia senyum-senyum sendiri, dan bertanya, "apakah cantik?". Tapi dia langsung melepasnya lagi. (hahhahah... da Jin lagi kasmaran..)
Akhirnya Da Jin dan Yoon Sung bertemu lagi, namun terlihat jelas kalau sifat Yoon Sung kembali seperti dirinya sebelum malam dia mencium da Jin. Yoon Sung dingin. Da Jin berusaha bersikap biasa saja dengan menyapa Yoon Sung.
Tiba-tiba datang seorang kapten pilot yang memecah kecanggungan antara Yoon Sung dan Da jin. kapten itu minta diberi jalan karena Da Jin dan Yoon Sung berdiri ditengah-tengah jalan. Da Jin pun langsung berpindah tempat di samping Yoon Sung dan memberi jalan pada kapten.
Kapten itu meneruskan perjalanannya, namun langkahnya terhanti dan berbalik lagi dan bertanya pada Da Jin, "Co-pilot Han Da jin, kau yang akan melakukan penerbangan bersamaku kan"
Da Jin menjawab: "iya, ini penerbangan ke Taipe. Tolong bantuannya."
Selagi Da Jin sibuk dengan yang akan jadi kapten pilotnya, Yoon Sung pamit terlebih dahulu. Setelah Yoon SUng pergi, Kapten juga ikut pergi.
Saat hanya sendiri, da Jin menyadari kalau dirinya sangat canggung berhadapan dengan Yoon SUng.
Pramugari, anak buah Ji Won sedang berkumpul bersama membahas tentang traktiran kemarin. Ada salah satu pramugari yang merasa dia tertalu banyak makan dan minum kemarin.
Joo Ri : "itu sebabnya aku mengatakan padamu untuk tidak minum terlalu banyak, ketika ada seorang pria menawarimu... ya.. itu benar... tentu saja.... kau terus meminum semua yang mereka berikan... kau seperti dimanjakan..."
Pramugari yang dimaksud menjawab, "itu karena.. anggur dan daging mahalnya sedikit...."
Joo Ri langsung berteriak dan berkata, "gengsi adalah bagian dari perempuan"
Pramugari : "jaga gengsi mu...karena kualias daging babinya semakin tidak kuat menolaknya...". Diapun membayangkan daging babi kemarin dan mengatakan kalau daging babi kemarin itu sangat hebat. apa yang diucapkannya membuat teman-teman sesama pramugarinya tertawa.
Tiba-tiba salah satu pramugari lain berteriak, saat melihat pengumuman di ponselnya, diapun menunjukkan pada pramugari yang lain. "Kontes Wings Angel?" Joo Ri memikirkan sesuatu, sepertinya dia tidak akan melepaskan kesempatan itu, dia akan mengikuti kontes itu.
Semua manager pramugari dikumpulkan oleh Mi Joo dan tak terkecuali Ji Wan. Mi Joo mengatakan kalau dia berencana mengadakan kontes Wings Angel secara khusus.
Mi Joo mengatakan, beberapa hari ini terjadi banyak insiden, karena itu, kontes ini akan membantu untuk membesarkan citra perusahaan dan mempersiapkan diri untuk memberikan pelayanan yang terbaik, dan juga akan membantu meng-iklan-kan perusahaan kita. Mi Joo juga mengatakan kalau pengalaman kerja bukanlah permasalahan, karena itu semua pramugari adalah calon. Selama mengatakan semua itu, jika pandangannya tertuju pada Ji Won, Mi Joo terlihat sinis, namun jika dia mengalihkan pandangannya, Mi Joo akan mengubahnya dengan senyum manis.
Salah satu manager pramugari bertanya kalau peserta adalah semua pramugari, apakah mungkin..... belum sempat pramugari itu menyelesaikan pertanyaan, Mi joo langsung menjawab, "Tentu saja, kalian juga ikut, dan aku berharap salah satu dari kalian adalah pemenang"
Hmmmm..... apa sebenarnya rencana Mi Joo untuk menyingkirkan Ji Won.
Mi Joo menelpon ayahnya, dan mengatakan kalau dia sedang dalam perjalanan ke Jeju Conference, "ayah bisa pulang duluan, aku akan terlambat karena rapat baru saja selesai,"
Mi Joo masuk ke sebuah ruangan, dan sepertinya dia sedang menunggu seseorang. Tiba-tiba ada seorang wanita yang muncul tergesa. dia langsung menyapa Mi Joo.
Mi Joo: "manager Jung, kau bekerja disini?"
Manager Jung : "Ya.. aku harap kita bisa bekerja sama"
Mi Joo : "aku akan sering mengunjungimu ketika aku berada di Jeju"
Manager Jung : " ya "
Mi Joo langsung mengatakan maksudnya datang, itu karena dia ingin memberikan hadiah untuk ayahnya. Manager Jung pun menjawab kalau dia sudah mendengar, tentang kabar pengangkatan Han In tae, diapun mengucapkan selamat.
Mi Joo akhirnya dapat sesuatu yang cocok untuk ayahnya. Mi Joo lalu berjalan pergi, namun dia menghentikan langkahnya dan berbalik lagi, dia meminta pada manager Jung, satu lagi yang sama seperti yang baru saja dia terima.
Sudah bisa ketebak kalau satunya, pasti akan dia berikan pada Yoon Sung. Tapi kenapa harus sama? Mi Joo benar-benar ingin memperpanas hubungan Yoon Sung dan ayahnya.
Da Jin melakukan penerbangan dengan kapten pilot yang dia temui sebelumnya. Di dalam pesawat, Da Jin terus mengelap kacamata pemberian Yoon Sung. Sampai-sampai kapten menebak kalau kaca mata itu pasri dari pacar Da jin. Dengan malu-malu Da Jin mengatakan kalau dia belum yakin, belum yakin apakah Yoon Sung benar-benar mencintainya.
Pal Bong mempersiapkan kejutan untuk Mal Ja. Sambil mempersiapkannya, dia juga menelpon Mal ja untuk datang. Dia juga sudah memasakkan mak-chang untuk Mal ja. Mal Ja akhirnya datang juga, dan dia benar-benar terkejut dengan apa yang pal Bong lakukan padanya. Mal Ja mencicipi mak-chang buatan Pal Bong.
Mal Ja berjalan melihat sekeliling, dan perhatiannya tertuju pada sesuatu yang ditutupi kain, dia berniat membukanya, namun Pal Bong mencegahnya.
Pal Bong : "tunggu sebentar... ini adalah sejarahmu... tentang album2mu... dan tempat ini.. adalah tempat kau akan membuat sejarah baru"
Pal Bong membuka penutupnya, dan ternyata itu adalah sebuah panggung yang dibelakangnya terdapat semua album-album Mal ja... wooow so sweeeeet... sampai-sampai Mal Ja terharu. Setelah berharu-haru ria, Pal Bong dan Mal Ja makan daging bersama, mereka suap-suapan. Pal Bong juga mengatakan kalau mulai sekarang, dia akan mewujudkan semua impian Mal Ja menjadi nyata.
Beralih ke salon... dimana semua pramugari mulai merawat tubuh mereka, karena mereka ingin ikut dalam kontes Wings Angel.Semuanya menginginkan menang dalam kontes itu, bahkan ada yang mengatakan kalau dia bisa memenangkannya dia bisa melakukan banyak kencan buta... hmmm apa hubungannya yah.. hehehhe.. salah satu pramugari mengatakan kalau dari segi kecantikan dan pelayanan, Joo Ri yang bakan menang.
Joo Ri pun langsung bangkit, dan bergaya seolah-olah dia sedang meminta dukungan, "voting live online, kamu harus memilih aku, oke? mengerti?"
Pramugari yang lain dengan kompaknya mengatakan, "iyaaaa..."
Joo Ri kemudian berfikir, kalau dia harus melakukan sesuatu untuk mendapatkan dukungan.
Ji Won sedang sibuk membaca, sampai Joo Ri datang padanya dan mengatakan, "aku ingin tahu apa kita bisa membuat kelompok selebriti agar penumpang dari Jepang melihatnya,"
Ji Won : "jenis acara apa itu?"
Joo Ri: "bagaimana kalau dansa dengan lagu populer Korea di Jepang? aku pikir penumpang dari jepang akan menyukainya"
Ji Won: "Kedengarannya ide yang bagus"
Joo Ri senang idenya diterima oleh Ji Won.
Ji Won melihat Yoon Sung dan memanggilnya. Mereka pun duduk bersama untuk berbicara. Yoon Sung memulai pembicaraan dengan mengatakan, "mulai sekarang, kau hanya seorang manajer kabin, Choi Ji Won,"
Ji Won: "bagiku, kau hanya Kapten kim Yoon SUng."
Ji Won mengatakan kalau Yoon Sung harus mendengarkannya. Dan dia tidak ingin Yoon Sung lari. Sebelum dia mengatakan semuanya, dia ingin mereka terus minum teh dan makan bersama
Yoon Sung: "aku tidak bisa! aku tahu, kalau aku tidak harus didekatnya, tapi saat ini, untuk jauh darinya, itu sangat sulit bagiku"
Ji Won: "aku juga sama sepertimu, di hatiku hanya ada kau, untuk jauh darimu, sangat sulit bagiku, sebelum aku pergi darimu, tolong tetap seperti ini, tidak bisakah kau melakukannya untukku?"
Yoon SUng tidak menjawabnya, sehingga Ji Won memilih pergi. (hmmmm.... kalo menurutku... ya itu masalah Ji Won, apa hak nya minta Yoon Sung untuk melakukan apa yang dia mau... kalo kata orang palembang itu... katek malu.... hahahhaha...)
Setelah melakukan penerbangan ke Taipe, Da Jin kembali ke korea, dan dia akan melakukan pendaratan.
Dong Soo sedang berada di menara pengawas, saat ada panggilan dari pesawat dan itu adalah suara Da Jin, Dong Soo tidak mau menerimanya, dia menyuruh Park Young Suk untuk membantu pendaratan pesawat Da Jin.
Awalnya Young Suk bingung, karena dia sedang menelpon, tapi karena Dong Soo enggan mengatur pendaratan, jadi dia harus melakukannya. Petugas menara pengawas lainnya bingung dengan sikap Dong Soo yang berubah. Mereka bertanya-tanya apa yang terjadi padanya.
Pendaratan pesawat Da Jin berjalan lancar. Park Young Suk langsung mendekati Dong Soo dan mengatakan, "bahkan tim Leader kami, memiliki kesulitan dengan kehidupan asmaranya juga", setelah berkata seperti itu, Young Suk langsung pergi.
Da Jin kembali dan matanya langsung melihat kesekeliling kantor, dia mencari Yoon SUng, tapi dia tidak menemukannya. Dia menuju meja untuk mengabsen lah istilahnya... hehehhe... Petugas yang selalu dia temui setiap hari itu, bertanya apakah penerbangannya lancar, Co-pilot Han Da Jin? Da Jin mengiyakan.
Da Jin masih memeriksa sekeliling kantor, mencari sosok Yoon Sung. petugas itu bisa menebak kalau Da Jin mencari Yoon SUng, dia pun langsung mengatakan pada Da Jin kalau Yoon Sung baru saja pergi. Da Jin merasa tidak enak, jadi dia hanya bilang iya. Melihat petugas itu terus tertawa, membuat Da Jin jadi salah tingkah.
Da Jin melihat ponselnya, dan tidak ada pesan atau miss call satu pun dari Yoon Sung, itu membuat Da Jin bertanya-tanya, apa yang Yoon SUng lakukan dengan ponselnya.
Yoon Sung baru saja masuk dalam mobilnya. ponselnya berdering, sepertinya itu dari Da Jin. Setelah lama melihat ponselnya, Yoon SUng langsung meletakkan di tempatnya semula. Dia tidak mengangkat telphon itu. Dia langsung pergi dengan mobilnya.
Choi Dal Ho menunggu Mal Ja di depan rumah, karena sudah malam, Mal Ja tak juga pulang-pulang. tiba-tiba dia melihat pasangan yang tidak ingin dia lihat, pasangan itu adalah Mal Ja dan Pal Bong. Mal ja berjalan sambil menggandeng Pal Bong, mereka bercerita dengan bahagia tentang mimpi Mal Ja.
Dal Ho langsung menghampiri mereka, dia melihat dengan jelas kalau Mal Ja menggandeng Pal Bong. Mal Ja pun merasa tidak enak, dia sedikit mundur. Melihat itu, Pal Bong langsung berkata, "Mr Choi, aku merasa tidak enak dengan mu, tapi kami berdua sama-sama saling mencintai, dan hanya dirimu yang tidak bisa menyadarinya".
Tanpa melihat ke arah Dal Ho, Mal Ja mempererat gandengannya pada Pal Bong, dan Dal Ho melihatnya. Terlihat jelas kalau Dal Ho ingin marah, namun dia tahan dan dia hanya berkata pada Mal Ja, "Marie... pulang lah dulu... kumohon..." Setelah berkata itu dia langsung pergi. Mal Ja dan Pal Bong sama-sama heran dengan sikap Dal Ho yang selalu berubah-ubah.
Dong Soo berada di kamarnya dengan radionya, dia terus terdiam dan melamun. ooooh.... kasian Dong Soo, dia benar-benar patah hati. Dia terus teringat pada apa yang dilakukan Yoon SUng dan Dal Jin di dalam lift. Tiba-tiba ponselnya berdering dan dia mengangkatnya.
Ternyata orang yang menelponnya adalah Dal Ho, yang sudah terlihat mabuk berat. Dong Soo langsung membawanya pulang. Dalam perjalanan pulang, Dal So terus bernyanyi. Sedangkan Dong Soo berusaha agar Dal So tidak terjatuh, Dal So pun mengajak Dong Soo minumlagi, namun Dong SOo menolak.
Dal So: "aku tahu, kau akan seperti itu,"
Dong SOo: "seperti apa?"
Dal So: "aku tahu semuanya, kau dan Da Jin..." Dal So berjalan sendiri meninggalkan Dong Soo.
Dong Soo: "ini tidak berarti kau harus tahu semuanya... tapi Da Jin harus mengetahuinya.."
Menyadari Dal So berjalan sendiri, Dong Soo mengejarnya.
Dong Soo membawa Dal So masuk dibantu dengan Mal Ja. Setelah mengantarkan Dal So, Dong SOo langsung pamit, dan Mal Ja mengantarnya keluar.
Setelah Dong Soo pergi, Mal Ja langsung mengomelin Dal So, "kau minum banyak sekali hari ini"
Dal So: "aku minum kaena perasaan ku sedang tidak jelas, apa ada yang salah?"
Mal Ja merasa tidak senang dengan kata-kata Dal So, "ahjussi yang suka cemburuan, sering mabuk, penakut, dan lemah, itu adalah alasan mengapa kau masih sendiri."
Dal So juga tidak mau kalah, "Bagaimana dengan mu, Mal Ja?"
Mal Ja menjawab "aku? aku selebriti, apa kau pernah melihat selebriti menikah dini?"
Dal So: "ooooh.... maksudmu.. kau gagal juga?" Dal So kemudian bernyanyi.... "aku terbuat dari tulang rusukmu.. aku bernyanyi untukmu..."
Mendengar Dal So yang mengatainya seperti itu, jelas Mal Ja marah.
(hahahhaha.... sabaaar... bibi Mal Ja... bukannya dirimu sendiri yang membahas tentang belum punya pasangan...)
Dal So: "aku minum kaena perasaan ku sedang tidak jelas, apa ada yang salah?"
Mal Ja merasa tidak senang dengan kata-kata Dal So, "ahjussi yang suka cemburuan, sering mabuk, penakut, dan lemah, itu adalah alasan mengapa kau masih sendiri."
Dal So juga tidak mau kalah, "Bagaimana dengan mu, Mal Ja?"
Mal Ja menjawab "aku? aku selebriti, apa kau pernah melihat selebriti menikah dini?"
Dal So: "ooooh.... maksudmu.. kau gagal juga?" Dal So kemudian bernyanyi.... "aku terbuat dari tulang rusukmu.. aku bernyanyi untukmu..."
Mendengar Dal So yang mengatainya seperti itu, jelas Mal Ja marah.
(hahahhaha.... sabaaar... bibi Mal Ja... bukannya dirimu sendiri yang membahas tentang belum punya pasangan...)
0 comments:
Post a Comment