Sinopsis Yes Captain Episode 18 ( Bagian 2 ), alhamdulilah bisa memenuhi janji, memposting sinopsis ini malam ini, namun maaf sampai sekarang saya belum bisa memberika gambarnya karena belum sempat. jujur saat me-recap episode 18 bagian 2 ini, aku deg-deg-an sendiri, saat ada ibu hamil lagi yang melahirkan di atas pesawat. mungkin itu untuk pelajaran bagi kita yang menonton, kalo sedang hamil besar jangan naik pesawat, karena belum tentu ada petugas medis yang bisa menangani kita, seorang pramugari tidak belajar cara-cara persalinan, mereka hanya belajar bagaimana melayani penumpang dengan sebaik-baiknya dan tentu saja tentang kondisi pesawat.
Sinopsis Yes Captain Episode 18 ( Bagian 2 ) !!!
Dong Soo sedang bersama Ppo Song menonton tv tentang taman bermain. Ppo Song pun mengungkapkan rasa inginnya untuk bermain permainan seperti itu. Da Jin datang, dan Ppo Song langsung meminta pada Da Jin untuk diajak ke taman bermain karena Ppo Song ingin sekali bermain permainan seperti komedi putar. Da Jin mengatakan nanti Ppo Song kedinginan karena permainan itu out door. Dong Soo langsungmenyela kalau dia tau dimana taman bermain seperti itu yang in door. Mendengar itu Ppo Song langsung merengek pada Da Jin untuk diijinkan pergi.
Dong Soo kemudian mengajak Da Jin untuk membeli kamera baru, agar Da Jin bisa mengambil gambar Ppo Song. Saat melihat satu kamera, Da Jin terdiam, sepertinya dia teringat pada Yoon Sung. Melihat Da Jin yang diam seperti itu, Dong Song langsung mengalihkan perhatian Da Jin dengan menunjukkan lensa yang dia pegang.
Di taman bermain itu, Ppo Song bermain dengan gembira, Dong Soo pun tak kalah bahagianya bisa bermain bersama Da Jin dan Ppo Song, dia terus mengambi gambar Ppo Song bersama Da Jin. Namun sayang kebahagiaan Ppo Song dan Dong Soo tak sepenuhnya dirasakan Da Jin, dia teringat pada Yoon Sung yang meminta Da Jin percaya padanya saat mereka melakukan pendaratan darurat. Dong Soo dapat melihat kesedihan di wajah Da Jin.
Dan tanpa di duga, Ppo Song dengan polosnya bertanya tentang ahjusii pinguin, Ppo Song bertanya kenapa Yoon Sung tidak pergi bersama mereka? Dong Soo yang ditanya seperti itu hanya bisa menjawab, nanti mereka pasti bisa bersama-sama. Mendengar itu Da Jin tersenyum menahan tangis.
Setelah bermain di taman bermain, mereka bertiga pergi ke ruang karoke. Dong Soo dan Ppo Song menari berdua, sedangkan Da Jin hanya duduk melihat mereka, dan terlihat sekali kalau Da Jin belum bisa melupakan Yoon Sung.
Rute jalan-jalan mereka berakhir di tempat makan. Saat makan Ppo Song terlihat pucat, dia kelelahan setelah bermain seharian.
Malamnya, Da Jin tak bisa tidur, dia menunggui Ppo Song tidur dengan duduk di sampingnya. Tapi Ppo Song terbangun dia mengeluh kepalanya sakit dan ingin muntah. Da Jin langsung membawa Ppo Song ke rumah sakit. Dengan tergesa-gesa Dong Soo menyusul.
Da Jin terlihat sangat khawatir, Dong Soo pun menghiburnya. Dokter yang memeriksa Ppo Song keluar dan mengatakan kalau dari gambar pemeriksaan menunjukkan kalau kondisi kesehatan Ppo Song sangat menurun, Ppo Song mengalami pendarahan pada otaknya, dan untuk mengatasinya Ppo Song harus di operasi dan pendonoran darah agar darah Ppo Song tetap normal.
Da Jin tak tahan lagi mendengarnya, dia ingin bertemu dengan Ppo Song, namun dokter mencegah, karena Da Jin tak boleh masuk ke ruang itu dulu. Menangis, Da Jin memohon pada dokter untuk menyelamatkan Ppo Song karena di dunia ini hanya Ppo Song yang Da Jin miliki.
Setelah mengatakan dia akan berusaha, dokterpun pergi. Da Jin terduduk lemas, sedangkan Dong Soo hanya berdiri disana tanpa bisa berbuat apa-apa. Dong Soo kemudian duduk disamping Da Jin dan mengatakan kalau Ppo Song pernah bilang padanya kalau Da Jin itu sudah seperti ayah dan ibu bagi Ppo Song. Dong Soo menyemangati Da Jin untuk tidak menjadi lemah, karena dengan cara terus melindungi Ppo Song itu lah cara yang terbaik.
Di Air Wings, Da Jin mengajukan cuti pada ketua Tim, karena alasan dia harus menjaga Ppo Song. Saat akan pergi, dia berpapasan dengan Yoon Sung, namun tanpa berkata sepatah katapun, Da Jin berlalu pergi.
Yoon Sung diberitahu petugas kalau jadwal penerbangan sedang di buat ulang. Saat Yoon Sung bertanya alasannya, petugas mengatakan kalau Da Jin tidak bisa melakukan penerbangan karena adiknya sakit. Mendengar itu tentu saja mengagetkan Yoon Sung.
Mal Ja sedang minum-minum di cafe ayah Dong Soo. Mal Ja frustasi memikirkan nasif Ppo Song. Dia juga menyesali dirinya sendiri, sebagai bibi dia tidak bisa berbuat apa-apa malah hanya bisa membuat masalah dengan berhutang disana sini. Dan tentu saja ayah Dong Soo mengatakan kalau semua itu bukan salah Mal Ja, dia juga menyuruh Mal Ja pergi ke rumah sakit, dan biarkan cafe nya ayah Dong Soo yang menjaganya. Mal Ja sangat tersentuh dengan semua kebaikan ayah Dong Soo. mereka pun berpelukan.
Dal Ho datang di waktu yang tepat disaat mereka masih berpelukan, dan itu membuat ayah Dong Soo terganggu. Dal Ho datang untuk mengajak Mal Ja pergi ke rumah sakit bersama-sama. Tau Mal Ja akan ke rumah sakit bersama Dal Ho dan Mal Ja yang begitu berterima kasihnya pada Dal Ho karena membawakan makanan untuk Ppo Song, ayah Dong Soo merasa cemburu.
Yoon Sung pergi ke rumah sakit, dia melihat Ppo Song dari luar. Da Jin mengetahui kedatangannya, dan mereka pun bicara berdua. Da jin bertanya apa Yoon Sung masih punya wajah lagi untuk datang? Tidak menjawab pertanyaan Da Jin, Yoon Sung malah bertanya bagaimana keadaan Ppo Song. Da Jin pun mengungkit kembali kalau Yoon Sung lah yang membuat adiknya seperti itu, selain itu Da Jin juga mengungkapkan kesalahan Yoon Sung yang sudah membuat Da Jin begitu mencintai dirinya. Saat mengatakan itu, Da Jin terlihat lemas, dan itu membuat Yoon Sung khawatir padanya. Namun Da Jin menyuruh Yoon Sung pergi dan menyuruh Yoon Sung untuk tidak muncul di hadapannya lagi.
Mal Ja yang baru datang bersama Dal Hoo mendengar semuanya. Shock Mal Ja langsung berjalan mendekati Yoon Sung, memukul-mukulnya dan mengatainya. Yoon Sung hanya bisa terdiam disana tak bisa berkata apa-apa, dia menerima semua perlakukan Mal Ja.
Dong Soo baru saja datang, dan melihat Yoon Sung berjalan lemas. Melihat Yoon Sung, dong Soo langsung mencari Da Jin, karena dia bisa menebak kalau Yoon Sung pasti baru bertemu dengan Da Jin.
Di tempat tadi, Da Jin terduduk lemas, Mal Ja duduk disamping nya dan mengatakan keprihatinannya, karena Da Jin begitu mencintai Yoon Sung yang ternyata adalah orang yang membuat ibunya meninggal. Da Jin menjawab kalau dirinya tidak menyedihkan. Mal Ja terjatuh lemas, dia masih shock dengan apa yang baru saja dia ketahui. Dong Soo datang, Dal Hoo lalu menyuruhnya untuk menemani Da Jin, sedangkan dirinya sendiri menemani Mal Ja.
Karena tahu apa yang baru saja terjadi, Dong Soo bertanya apa Da Jin baik-baik saja, dan Da Jin hanya menjawab kalau dia lapar. Mereka makan bersama. Da Jin melahap makanannya dengan cepat. Dong Soo menyuruh Da Jin makan dengan pelan, namun dengan alasan perut kosong, Da Jin tak menghiraukan Dong Soo.
Dong Soo mengungkapkan kalau saat kita bahagia dan sedih pasti semua itu akan membuat kita lapar. Da Jin menjawab kalau dia hanya lapar, dan tidak ada alasan lain. Da jin meneruskan makannya dengan menangis, dan itu membuat Dong Soo tak nyaman melihatnya.
(ngeliat Da Jin makan sambil nangis gitu, aku jadi inget sama Jung Woo di I Miss You, makan sambil nangis)
Setelah makan, Da Jin dan Dong Soo pergi ke pertugas administrasi, untuk mengurus pembayaran ppo Song. Da Jin tahu kalau Dong Soo ingin membantunya, namun dia tidak menerimanya karena dengan alasan kalau hutang ke Dong Soo saja belum dia bayar, mana bisa dia menerima bantuan dari Dong Soo lagi. Karena tak mau terus membohongi Da jin, Dong Soo pun mengatakan yang sebenarnya kalau orang yang membayar hutang Da Jin ke rentenir adalah Yoon Sung bukan dirinya. Mendengar itu membuat Da Jin marah, diamarah karena Dong Soo sudah menyembunyikannya sampai sekarang selain itu juga Da Jin merasa Dong Soo dan Yoon Sung sama saja, mereka berdua menyombongkan diri kalau mereka banyak uang. Da Jin bukanlah orang yang suka menerima bantuan, apalagi itu berupa bantuan uang. Da Jin meninggalkan Dong Soo dengan kesal.
Mereka berada di bandara Los Angles, mereka akan terbang menuju Korea. Saat Yoon Sung membacakan kondisi penerbangan, dia terhenti sebentar dan melihat ke arah Ji Won, saat Yoon Sung akan membacakan kalau salah satu penumpang mereka adalah ibu hamil.
Terlihat sekali kalau Ji Won masih merasa trauma, saat dia melihat ibu hamil itu masuk ke dalam pesawat. Saat melayani ibu hamil itu juga, Ji Won tak bisa menyembunyikan rasa takutnya. Joo Ri pun dapat melihat ketakutan Ji Won.
Di tengah perjalanan, ibu hamil itu merasakan kesakitan.
Joo Ri masuk ke ruang perlengkapan dan melihat Ji Won ketakutan, Ji Won terus bergumam pada dirinya sendiri kalau tidak akan terjadi masalah. Joo Ri dengan santainya berjalan melewati Ji Won dengan senyuman mengejeknya.
Dengan tergesa-gesa salah satu pramu gari masuk dan memberi tahu kalau ada masalah dengan ibu hamil itu. Ji Won seakan tak percaya mendengarnya dan hampir roboh, dia teringat saat dia menangani ibu Da Jin. Ji Won sangat ketakutan sampai-sampai dia meneteskan air mata.
Joo Ri keluar terlebih dahulu untuk melihat ibu hamil itu. Tak lama kemudian Ji Won juga keluar untuk melihat kondisi ibu hamil tersebut, Ji Won melihat kalau ibu hamil tersebut air tubannya sudah keluar. Dengan cepat Ji Won langsung menyuruh Sa Rang untuk menyiapkan tempat medis daruratnya, Ji Won juga menyuruh Joo Ri untuk memberi tahu apa yang terjadi pada Yoon Sung dan juga mencari apa kah diantara penumpang pesawat ada orang medis yang bisa membantu mereka.
Mendapat pemberitahuan dari Joo Ri, Yoon Sung langsung bertindak cepat, untuk menghubungi tim medis di incheon dan juga menara pengawas agar mereka bisa diberi pendaratan lebih dulu.
Pramugari yang lain juga ikut mencari dari beberapa penumpang yang memiliki pekerjaan di bagian medis. Ada salah satu penumpang yang tertidur dan juga memakai earphone, karena pramugari tak mau menggangu kenyamanannya jadi dia melewatkan orang tersebut.
Da Jin yang berada di kursi penumpang mendengar pengumuman dari Joo Ri, dia pun langsung beranjak dari tempat duduknya untuk mencari tenaga medis yang ada diantara penumpang. Penumpang yang tadi tertidur bangun, mendengar da Jin mencari tenaga medis, penumpang itu langsung berdiri dan mengatakan kalau dia adalah dokter pediatri di salah satu rumah sakit Korea Selatan.
(pediatri adalah specialisasi kedokteran yang berkaitan dengan bayi dan anak.)
Da Jin membawa dokter itu ke ruang medis, disana Ji Won hanya bisa menangis melihat ibu hamil itu. Da Jin memanggilnya dan menyuruhnya melakukan sesuatu. Ji Won berusaha menenangkan dirinya, kemudian Ji Won mulai memberi perintah pada pramugarinya untuk menyiapkan alat2 yang diperlukan. Ji Won juga meminta bantuan Da Jin untuk menjaga ibu hamil tersebut.
Sama seperti Ji Won 7 tahun yang lalu, karena terburu-buru dan gugup, Joo Ri menjatuhkan alat-alat medis itu, dan dia langsung memungutnya tanpa membersihkannya terlebih dulu.
Sampai di ruangan persalinan, Joo Ri langsung memberikan alat-alat tersebut pada Ji Won, melihat kondisi alat-alat tersebut Ji Won tahu pasti kalau alat-alat itu sudah jatuh, sehingga dia bertanya pada Joo Ri apa alat-alat itu disinfected, Joo Ri menjawab ragu. Ji Won pun langsung minta izin dokter untuk men-disinfected alat-alat itu terlebih dulu.
(disinfected adalah membasmi kuman)
Da Jin mengatakan pada Joo Ri kalau alat-alat itu tidak disinfected, maka akan mengakibatkan infeksi baik untuk sang ibu maupun untuk bayinya. Ji Won pun membersihkan alat-alat itu menggunakan alkohol.
Di ruang persalinan, sang ibu terus berteriak-teriak untuk mengeluarkan anaknya. Ji Won masuk dengan membawa alat-alat yang sudah dia bersihkan. Walaupun gugup, Ji Won berusaha tenang melayani dokter yang meminta alat-alat yangdibutuhkan. Da Jin melihat semua itu.
Posisi pesawat sudah di atas incheon, Yoon Sung pun langsung menghubungi menara pengawas, Yoon Sung meminta untuk di dulukan mendarat dan disiapkan petugas medis. Dong Soo yang menerima pesan tersebut langsung melaksanakan perintah Yoon Sung.
Beralih lagi ke ruang bersalin, ibu itu melahirkan dengan selamat. Ji Won pun menggendong bayi itu untuk diletakkan di samping ibunya. Ji Won lalu melihat ke arah Da Jin dan menundukkan kepalanya pertanda terima kasih, Da Jin pun melakukan hal yang sama.
Ibu hamil itu lalu mengangkat tangannya untuk meraih tangan Ji Won, Ji Won pun menyambutnya dengan kedua tangannya, dia juga menggenggap tangan ibu itu. Ji Won menangis, Da Jin pun berusaha menahan air matanya.
Setelah itu, diumumkanlah pada penumpang dan seisi pesawat kalau persalinan berjalan lancar. Dan saat sang dokter keluar, semua orang menyambutnya dengan tepuk tangan.
Yoon Sung yang mendengarnya pun lega. Ji Won di toilet membersihkan tangannya.
Dong Soo di menara pengawas, memberi instruksi pada Yoon Sung untuk pendaratan, sehingga pesawat bisa mendarat dengan aman dan selamat. Ibu hamil langsung di bawa ke rumah sakit oleh pada medis diikuti ibunya dan penumpang lain yang berbondong-bondoong keluar dari pesawat.
Ji Won tidak ikut berbaris bersama yang lain untuk mengucapkan selamat tinggal pada penumpang, dia terduduk lemas di ruang perlengkapan sendirian. Dia menangis sejadi-jadinya.
Pesawat sudah sepi, dan saat Da Jin akan keluar dia mendengar suara tangisan Ji Won sehingga dia menghampirinya.
Bersambung......
0 comments:
Post a Comment