Sinopsis Yes Captain episode 11 akhinya selesai juga, walau belum sempurna, karena belum ada gambarnya, tapi nanti akan saya tambahin terus gambarnya. Di episode sebelumnya, Ji Wan sudah memperingatkan Da Jin untuk tidak dekat-dekat dengan Yoon Sung. Tapi memang dari awalnya Da Jin tidak menyukai Ji Wan jadi dia tidak mengindahkan perkataan Ji Wan.
Yes Captain episode 11 sudah ditayangkan di korea pada tanggal 8 februari 2012. Dan memperoleh rating nationwide 8.8 % dan di Seol mendapat rating 10.0 %, data ini didapat dari TNmS Media Korea.
Sinopsis Yes Captain Episode 11 ( Bagian 1 ) !!!
Yes Captain episode 11 diawali dengan datangnyaa Da Jin ke apartemen Yun Seong untuk mengembalikan jasnya. Seperti sudah mendapat firasat kalau Da Jin datang, Ji Wan langsung mempersiapkan semuanya. Da Jin mengetuk pintu rumah Yun Seong, agar dia cepat keluar, namun yang membukakan pintunya adalah Ji Wan yaang sudah berganti pakaian dengan kemeja Yun Seong. Ji Wan sengaja melakukan itu semua untuk membuat Da Jin salah paham. Ji Wan takut kalau Yun Seong akan beralih pada Da Jin, karena sampai sekarang Yun Seong masih belum mau kembali padanya.
Jelas saja, Da Jin shock melihat Ji Wan memakai kemeja Yun Seong. Ji Wan melihat jas Yun Seong yang Da Jin bawa, dia juga teringat saat dia melihat Yun Seong memakaikan jas nya pada Da Jin. (hahaha... Sepertinya Ji Wan ingin memperlihatkan, kalau dia juga bisa memakai pakaian Yun Seong)
Ji Wan dengan santai bertanya 'apa yang kau lakukan disini malam-malam begini?'
Da Jin menjawab dengan jujur, 'Untuk menemui Kapten Kim Yoon Sung'
Ji Wan pun menyuruh Da Jin masuk, dan menunggu Yoon Sung didalam rumah, di dalam Da Jin melihat dua gelas anggur. Ji Wan juga tahu kalau Da Jin melihatnya. Ji Wan beralasan kalau dia tidak bisa tidur, diapun langsung mengambil gelas anggur itu dari hadapan Da Jin. Dan menawari Da Jin kopi.
Sudah bisa ditebak, Da Jin benar-benar dibakar cemburu. (yang jadi pertanyaanku Yoon Seung kemana yaaah, bukannya tdi dia nyuruh Ji Wan pulang)
tak mau berlama-lama, Da Jin langsung menanayakan apakah Yoon Sung sedang pergi? Bukannya menjawab, Ji Wan malah balik bertanya 'apakah kau datang untuk mengembalikan itu?' (mengarah pada jas milik Yoon Sung)
Da Jin pun tidak memberi jawaban, dia balik bertanya, 'kenapa kau di sini?'
Ji Wan menjawab, seperti yang sudah dia katakan, kalau mereka pacaran lagi. (Ji Wan bohong aah... Orang Yoon Sung dingin sama dia)
beralih ke jalan, Yoon Sung sedang dalam perjalanan pulang, dia terlihat membawa sesuatu yang baru saja dia beli.
Kembali ke rumah, Da Jin kesal, dia berdiri dan mengatakan kalau orang seperti Ji Wan tidak pantas mencintai, apalagi mencintai kapten Kim Yoon Sung.
Dengan tenang, Ji Wan bertanya apakah Da Jin tahu makanan kesukaan Yoon Sung? Berapa nomor pakaiannya, sepatunya, sabun, farfum favoritenya, apakah Da Jin tahu? Apa Da Jin tahu film kesukaannya, atau apa yang selalu membuatnya sedih, apa Da Jin tahu? Ji Wan menambahkan, 'cinta itu harus tahu semua hal tentang dia, tapi kau belum memenuhi kriteria itu. Jadi berhentilah'
Da Jin menyuruh Ji Wan jangan berfikir sejauh itu, karena dia hanya datang untuk mengembalikan jas Yoon Sung. Dengan kesal Da Jin melempar jas itu di sofa dan pergi.
Setelah Da Jin pergi, Ji Wan terduduk lemas, dia merasa apa yang dia lakukan salah. Tapi tidak ada cara lain,dia ingin mempertahankan hubungannya dengan Yoon Sung.
Tepat saat Da Jin berlari pergi, Yoon Sung datang, namun dia tidak melihat Da Jin. Didalam rumah, Ji Wan mengganti pakaiannya dengan pakaian yang baru dibeli Yoon Sung untuknya.
Saat akan pulang, Yoon Sung meminta maaf pada Ji Wan karena dia menyuruh Ji Wan pulang. Tapi dengan senyumnya, Ji Wan mengatakan tidak apa-apa, dia juga berterima kasih atas pakaian yang Yoon Sung belikan untukknya, Ji Wan senang karena Yoon Sung tidak melupakan tipe pakaian kesukaan Ji Wan.
Da Jin sudah sampai di rumah, dia tidak bisa menahan keedihan hatinya mengetahui semuanya kalau Ji Wan dan Yoon Sung bersama. Dia terus menangis.
Keesokan harinya, Yoon Sung membuka lemari pakaiannya dan melihat jas yang dia pinjamkan pada Da Jin sudah tergantung rapi dalam lemari. Yoon Sung menyadari kalau Da Jin datang ke rumahnya dan Ji Wan yang menemuinya.
Seperti biasa, Da Jin berangkat kerja melewati rumah Yoon Sung, tepat pada saat itu Yoon Sung juga akan berangkat kerja. Melihat Da Jin, Yoon Sung meminta Da Jin masuk ke mobilnya dan akan menjelaskan semuanya. Dia tidak ingin ada kesalah pahaman. Tanpa menjawab sepatah katapun, Da Jin melanjutkan perjalanannya melewati Yoon Sung. Itu membuat Yoon Sung memanggilnya, 'Han Da Jin!'
Da Jin menghentikan langkahnya, dan di waktu bersamaan, Dong Su datang dengan mobilnya, untuk menjemput Da Jin. Dong Su keluar dari mobilnya, dia melihat Yoon Sung juga ada disana, saat dia melihat Da Jin, dia bertanya 'apa yang terjadi dengan matamu? Kenapa bengkak?'
mendengar pernyataan Dong Su, Yoon Sung kaget. Dong su pun langsung melihat ke arah Yoon Sung karena dia tau, pastti penyebabnya adalah Yoon Sung.
Da Jin beralasan kalau tadi malam dia makan ramyun. Da Jin langsung berlari masuk ke dalam mobil Dong Su. Dong Su pun ikut masuk dan mereka pergi.
Da Jin melihat dari kaca spion, dimana Yoon Sung masih berdiri disana dan melihat ke arah mereka. Dong Su mengetahui Da Jin melihat Yoon Sung, dia juga menyadari kalau sudah terjadi sesuatu pada mereka. Dengan sengaja Dong Su langsung menutup spionnya. Dia mengatakan pada Da Jin, ' jangan melihat pria lain didepanku'
Da Jin melihat dari kaca spion, dimana Yoon Sung masih berdiri disana dan melihat ke arah mereka. Dong Su mengetahui Da Jin melihat Yoon Sung, dia juga menyadari kalau sudah terjadi sesuatu pada mereka. Dengan sengaja Dong Su langsung menutup spionnya. Dia mengatakan pada Da Jin, ' jangan melihat pria lain didepanku'
Da Jin dan Dong Soo awalnya sama-sama diam, sampai akhirnya Da Jin memulai percakapan dengan menanyakan 'apa warna favoritmu?'
Dong Soo menjawab, biru langit.
Da Jin melanjutkan, 'apa makanan favoritmu?'
Dong Soo menjawab makanan pesawat. Jawaban Dong Soo membuat Da Jin tertawa. Da Jin melanjutkan, 'apa film favoritmu?'. Dong soo menjawab Top Gun. Da Jin mengangguk dan menjutkan pertanyaannya, 'buku favoritemu?'. Dong Soo menjawab Flight Control (sesuai dengan pekerjaannya). Da Jin tertawa, Dong Soo pun ikut tertawa, walau tertawa mereka berdua terlihat seperti dipaksakan.
Da Jin pun bertanya lagi kenapa Dong Soo tertawa? Dong Soo malah balik bertanya bagaimana dengan Da Jin sendiri, kenapa dia juga tertawa? Da Jin menjawab kalau dia selalu tersenyum. Dong Soo pun mengatakan kalau dia juga akan selalu tersenyum ketika bersama Da Jin, Dong Soo menambahkan, 'jangan hanya tersenyum dari luar, tersenyumlah dari dalam'.
Yoon sung sedang membolak balik kertasnya, mungkin jadwal penerbangannya, saat Da Jin masuk. Mereka bertemu mata satu sama lain, namun Da Jin langsung mengalihkan pandangannya dan menuju lokernya setelah itu dia langsung pergi. Melihat sikap Da Jin yang seperti itu padanya, Yoon Sung langsung mengejar Da Jin.
Sambil berjalan cepat mengimbangi langkah Da Jin, Yoon Sung bertanya, 'kau semalam ke rumah ku?'
'bukan aku saja' jawab Da Jin.
Mendengar jawaban Da Jin, Yoon Sung langsung berdiri di depan Da Jin untuk menghentikan langkahnya, 'ini bukan seperti yang kau pikirkan'
'yang aku pikirkan? Kenapa kau harus mengatakan itu padaku?' jawab Da Jin.
'aku bilang tak seperti itu', Yoon Sun terus meyakinkan Da Jin.
Namun dengan santai Da Jin mengatakan kalau itu bukan urusannya. Lalu dia berjalan pergi, namun langkahnya di hentikan Yoon Sun yang menangkap lengan Da Jin.
Namun dengan santai Da Jin mengatakan kalau itu bukan urusannya. Lalu dia berjalan pergi, namun langkahnya di hentikan Yoon Sun yang menangkap lengan Da Jin.
Yoon Sung mengatakan kalau dia tidak senang dengan asumsi Da Jin padanya. Tepat pada saat itu, Ji Wan datang dan melihat mereka. Da Jin melihat Ji Wan, Da Jin pun mengatakan pada Yoon Sun kalau dia juga tidak suka, setelah melepaskan tangannya dari Yoon Sung, Da Jin berjalan pergi.
Yoon Sung berbalik dan melihat Ji Wan dibelakangnya. Ji Wan pun langsung menhampiri Yoon Sung dan mengatakan alasan kenapa dia tidak mengatakannya kalau Da Jin datang, semua itu untuk kebaikan mereka.
Tanpa sepengetahuan mereka, salah satu pramugari Ji Wan melihat mereka. (hehhe... Aku lupa nama pramugari yang satu ini siapa)
Da Jin dan Yoon Sung melakukan penerbangan bersama lagi.
Saat pesawat sudah tinggal landas, Yoon Sung bertanya sekali lagi kenapa Da Jin tidak percaya pada apa yang dia katakan? Mengikuti cara Yoon Sung, Da Jin mengatakan kalau dia tidak mau mendengar sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan penerbangan.
Yoon Sung pun mengulang kata-kata Da Jin yang mengatakan 'emosiku berhubungan dengan penerbangan'.
Saat pesawat sudah tinggal landas, Yoon Sung bertanya sekali lagi kenapa Da Jin tidak percaya pada apa yang dia katakan? Mengikuti cara Yoon Sung, Da Jin mengatakan kalau dia tidak mau mendengar sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan penerbangan.
Yoon Sung pun mengulang kata-kata Da Jin yang mengatakan 'emosiku berhubungan dengan penerbangan'.
Da jin: 'kenapa kau terus membuat alasan untuk membela diri sendiri?'
Yoon Sung: 'ini bukan alasan, itu adalah kebenaran'
Da Jin: 'kebenaran ataupun alasan, aku tak ingin mendengarnya'
Yoon Sung: 'baiklah, terserah'
Dong Soo berada di kamarnya yang penuh alat-alat elektroniknya. Dia berkata pada dirinya sendiri, 'cepatlah pulang Han Da Jin'.
Di Harbin Taping Internasional Airport. Didalam pesawat Yoon Sung sebagai kapten mengadakan pertemuan terlebih dulu bersama Da Jin dan pramugari lainnya.
Yoon Sung: '8 Februari 2012. Wings Air 339. Terbang dari Bandara Incheon. Target waktu adalah 3 jam 20 menit. Mendarat di incheon diizinkan, tetapi cuaca diperkirakan akan buruk. Harap ekstra hati-hati'
saat Yoon Sung mengatakan semua itu, Ji Wan sempat melihat ke arah Da Jin. Dan setelah Yoon Sung selesai mengatakan itu semua, Ji Wan berkata, 'baik saya mengerti'.
Para penumpang masuk ke pesawat. Semuanya biasa saja, namun Ji Wan melihat ada salah satu penumpang yang terlihat resah. Ji Wan menghampiri wanita itu, dan meletakkan tas milik wanita itu di tempatnya. Namun wanita itu masih terlihat gelisah.
Ji Wan pun menanyakan apakah wanita itu baik-baik saja. Sambil memegang cincinnya,wanita itu mengatakan kalau dia baik-baik saja, tapi dia masih terlihat gelisah, diapun bertanya pada Ji Wan berapa lama mereka akan terbang? Ji Wan menjawab sama seperti yang disampaikan Yoon Sung yaitu kalau mereka akan tiba di Incheon pada pukul 3:20. Wanita itu bertanya lagi, bisakah mereka sampai lebih cepat? Ji Wan menjawab kalau semua itu tergantung pada cuaca, bisa lebih cepat atau lebih lambat.
Ji Wan pun menanyakan apakah wanita itu baik-baik saja. Sambil memegang cincinnya,wanita itu mengatakan kalau dia baik-baik saja, tapi dia masih terlihat gelisah, diapun bertanya pada Ji Wan berapa lama mereka akan terbang? Ji Wan menjawab sama seperti yang disampaikan Yoon Sung yaitu kalau mereka akan tiba di Incheon pada pukul 3:20. Wanita itu bertanya lagi, bisakah mereka sampai lebih cepat? Ji Wan menjawab kalau semua itu tergantung pada cuaca, bisa lebih cepat atau lebih lambat.
Wanita itu meraih tangan Ji Wan dan memohon padanya, 'tolong buat sedikit lebih cepat'. Sebagai pramugari yang baik, Ji Wan mengiyakannya.
Terlihat seorang laki-laki yang sedang dirawat di rumah sakit. Dan laki-laki itu memakai cincin yang sama dengan yang dipakai wanita di dalam pesawat tadi.
cuaca buruk, banyak kabut sehingga petugas menara pengawas tidak bisa melihat dengan jelas, padahal ada 25 pesawat yang ada diatas dan menunggu untuk mendarat.
Dong Soo sudah bersiap di menara pengawas. Dia menyebut nama Han Da Jin. Tiba-tiba ada suara masuk ke radionya, 'Incheon Tower, ini adalah Wings Air 340. Siap untuk mendarat. Minta izin mendarat'
Dong soo tau itu suara Da Jin. Dia pun langsung menjawab, 'Wings Air 340, Incheon Tower. tahan pada ketinggian 3000, tunggu petunjuk selanjutnya'
Di dalam pesawat, penumpang sudah merasa gelisah semua, mereka bertanya-tanya kenapa mereka belum juga mendarat. Wanita yang gelisah tadi langsung berdiri, Ji Wan melihatnya. Wanita itu berjalan menuju pintu pesawat. Ji Wan pun langsung mengejarnya.
Ji Wan menangkap wanita itu dan mengatakan kalau itu akan berbahaya, wanita itu melepaskan dirinya dan bertanya dengan marah, kenapa mereka belum juga mendarat? Karena waktu kedatangan sudah lewat.
Ji Wan menangkap wanita itu dan mengatakan kalau itu akan berbahaya, wanita itu melepaskan dirinya dan bertanya dengan marah, kenapa mereka belum juga mendarat? Karena waktu kedatangan sudah lewat.
Ji Wan menjawab, pesawat tertuda mendarat karena ada kabut tebal. Tapi wanita itu tetap tidak mau mengerti, dia langsung berlari menuju pintu pesawat, dia mencoba membuka pintu pesawat. Ji Wan dan pramugari yang lainnya menghentikannya, Ji Wan meminta dia untuk menunggu sebentar lagi. Wanita itu pun mengatakan kalau dia tidak bisa menunggu lagi, dia mengungkapkan kalau suaminya sedang kritis, jadi biarkan dia keluar. (hmmmm... Terus kalo wanita ini keluar apa dia bisa langsung ketemu suaminya... Pake logika doong,,, itu pesawat bukan mobil... Kalo pintu pesawat di buka... Bukan hanya suaminya yang mati karena gak ketemu sama dia, tapi juga dia sendiri dan penumpang yang lain akan mati...)
Ji Wan pun merasa iba, dan langsung menghubungi ruang kockpit. Ji Wan mengatakan pada Yoon Sung kalau ada masalah di dalam kabin, ada seorang wanita yang memaksa turun, belum sempat Ji Wan menyelesaikan kata-katanya wanita itu masuk dan mengambil telponnya.
Wanita itu mengatakan pada Yoon Sung untuk membiarkannya turun, dia juga mengatakan kalau suaminya kecelakaan saat bekerja, dia akan mati, suaminya ingin melihatnya. Wanita itu mengatakan kalau dia tidak pernah punya kesempatan untuk mengatakan, 'aku minta maaf karena membuatmu menderita karena tidak ada bersamamu'
Wanita itu ingin mengatakan semua itu pada suaminya. Tiba-tiba wanita itu berlari ke pintu kokpit, Ji Wan berusaha menghentikannya. Yoon Sung dan Da Jin juga dapat mendengar keributan itu, dimana Ji Wan berusaha menghentikan wanita itu.
Wanita itu terus meminta agar dia bisa bertemu suaminya, wanita itu juga berkata, 'hanya kita berdua di dunia ini, tanpanya aku tidak bisa hidup'
mendengar keributan itu, membuat Yoon Sung memanggil Ji Wan dengan marah Yoon Sung meminta Ji Wan menenangkan wanita itu.
Wanita itu terduduk lemas, 'jika dia tahu kalau aku punya bayi didalam perutku, dia pasti akan bangun, aku harus memberitahu dia kalau bayinya merindukan dia, dan ingin dia melindunginya, bayinya mencintainya... Mencintainya... Aku harus memberitahunya, jadi tolong... Biarkan aku....' wanita itu mengatakan itu sambil menangis, sampai-sampai dia tidak bisa menyelesaikan kalimatnya karena jatuh pingsan.
Wanita itu pingsan, mendengar teriakan Ji Wan yang memanggil wanita itu, membuat pramugari yang lain datang untuk membantu.
Ji Wan meminta para pramugari untuk membawa wanita itu ke ruang darurat dan dia akan memberi tahu Yoon Sung kalau wanita itu pingsan.
Di rumah sakit, suami dari wanita itu tidak bisa diselamatkan lagi. Dia meninggal.
Mendengar kabar wanita itu pingsan, Yoon Sung masih bersikap biasa saja. Tapi Da Jin tidak seperti itu, dia mulai panik dan berniat menghubungi menara pengawas. Yoon Sung menghentikannya karena menara pengawas sudah mengatakan untuk menunggu.
Da Jin dengan sedikit emosi mengatakan: 'suaminya sedang kritis'. Yoon Sung menanggapi, 'ada ribuan orang yang punya masalah di pesawat ini, kita tidak bisa melihat hanya pada satu masalah saja, hanya keputusan yang objektif yang akan menjamin keselamatan penumpang' (kata-kata yang hampir sama dengan yang pilot Han katakan waktu itu)
Da Jin: 'bayi yang tidak bisa melihat ayahnya sendiri, walaupun kita mendarat sekarang, belum tentu ia bisa melihat ayahnya' (kata-kata Da Jin benar, karena suami wanita itu sudah meninggal).
Yoon Sung : 'walaupun dia tidak bisa melihat bayinya, ia bisa merasakannya'
Da Jin terkejut dengan kata-kata Yoon Sung. Da Jin memberitahu Yoon Sung, 'adikku Ppo Song merasakan orang tuanya waktu itu, hingga hari ini dia masih merasakannya. Merasa sendirian di dunia ini, apakah kau tahu seperti apa rasanya?'
tentu saja Yoon Sung tau, bagaimana rasanya sendirian di dunia ini, karena dia memang sendirian. Tapi karena Da Jin membawa nama Ppo Song, itu membuat Yoon Sung terdiam, karena dia juga ikut andil dalam kejadian yang membuat Ppo Song tidak bisa melihat orang tuanya.
Beralih pada Ji Wan yang sedang merawat wanita itu. Wanita itu akhirnya sadar. Ji Wan kemudian dengan lembut mengenggam tangan wanita itu. Ji Wan mengatakan, 'dia akan menunggumu, jika dia adalah orang yang selalu menanggung rasa sakit di masa sulit dulu untukmu, dia pasti akan menunggumu, dan melakukan yang terbaik untukmu, jadi jangan menyerah, kau bisa mencintainya lagi'. Wanita itupun mau mendengarkan Ji Wan.
Dia langsung duduk, dan Ji Wan memberinya bubur. Wanita itupun mau makan, untuk bayinya. wanita itu memakannya sambil menangis.
Dia langsung duduk, dan Ji Wan memberinya bubur. Wanita itupun mau makan, untuk bayinya. wanita itu memakannya sambil menangis.
Kembali lagi ke ruang kokpit, dimana Da Jin mengatakan, 'ketika aku memarahi Ppo Song, aku selalu berfikir tentang orang tuaku. Lalu aku berbohong, kalau aku sangat kuat. Kau tidak bisa melihatnya, tapi ketika kau saling mencintai, kau bisa merasakannya'.
Setelah menceritakan itu, Da Jin bersiap melakukan panggilan pada menara pengawas. Namun belum sempat dia mengucapkan sepatah kata. Yoon Sung mendahuluinya dengan memanggil menawa pengawas. Da Jin terkejut.
Yoon Sung meminta kesempatan untu mendarat. Dia juga mengatakan kalau mereka harus segera mendarat karena ada pasien dalam pesawat mereka.
Beralih ke kabin perlengkapan. Dimana para pramugari berkumpul. Salah satu pramugari mengatakan kalau dia sangat kagum pada Ji Won. Satu-satunya pramugara yang ada disana mengatakan, 'jangan bilang kalau cinta itu menyedihkan'. Tentu saja pramugari yang menyukai Dong Soo mengatakan kalau cinta itu membahagiakan.
Menara pengawas memberikan jawaban, kalau Wings Air 340 bisa melakukan pendaratan sekarang. Da Jin yang menjawab dan mengatakan kalau mereka memiliki pasien, sehingga meminta pihak bandara menyiapkan peralatan medis.
Dong Soo menjawab, kalau mereka akan menyiapkannya. Dong Soo tanpa menggunakan bahasa formal mengatakan pada Da Jin untuk hati-hati. Mendengar Dong Soo mengatakan itu membuat Da Jin menoleh ke arah Yoon Sung.
Tanpa banyak kata, Yoon Sung langsung menyiapkan pendaratan. Situasi untuk mendarat memang tidak tepat. Kabut tebal. Tapi Yoon Sung tetap akan melakukan pendarata, dan itu membuat Da Jin terkejut.
Yoon Sung pun bertanya, apakah Da Jin percaya padanya, 'aku percaya padamu.'
mendengar Yoon Sung yang percaya padanya, Da Jin juga mengatakan kalau dia juga percaya pada Yoon Sung. Yoon Sung dan Da Jin bekerja sama, melewati kabut yang tebal. Dan akhirnya mereka berdua berhasil mendarat dengan selamat.
Ji Wan mengantar penumpang Wanita itu. Ji Wan mengatakan pada wanita itu untuk tidak khawatir, karena semuanya akan baik-baik saja.
Dalam ruang kokpit, masih ada Da Jin dan Yoon SUng, Da Jin teringat akan kata-kata penumpang wanita itu yang mengatakan "aku harus mengatakan padanya untuk menjagaku dan aku mencintainya". Da Jin lalu bertanya, "seberapa besar cintamu untuk melindungi seseorang?" Yoon Sung melihat ke arah Da Jin, begitu juga Da Jin, dia beretanya pada Yoon Sung, "orang yang kau lindungi, apakah manager Choi Ji Won? saat kita terbang tadi, aku bisa mempercayai pendaratanmu, apa kau akan melindungiku juga?"
mendapat pertanyaan seperti itu dari Da Jin, Yoon Sung menjawab, "aku bahkan tidak bisa melindungi diriku sendiri." setelah mengatakan itu dia langsung keluar.
di luar ruang kokpit, Yoon Sung menggenggam handle pintu, spertinya ada penyesalan yang terlihat pada wajahnya, sepertinya, Yoon Sung ingin mengatakan kalau orang yang ingin dia lindungi adalah "Han Da Jin".
0 comments:
Post a Comment