Sinopsis I Miss You episode 14 bagian 2, masih bercerita tentang penyelidikan Jung Woo terhadap semua kasus yang terjadi, seperti yang dikatakan Joo sebelumnya, kalau semua kasus pembunuhan memiliki keterkaitan dan di duga bahwa orang dibalik semua ini adalah orang yang sama, dan orang itu memiliki dendam pada keluarga Jung Woo. Mengetahui itu semua, bukannya mundur, Jung Woo malah tertantang dan ingin mengungkap semuanya.
Sinopsis I Miss You Episode 14 ( Bagian 2 )!!!!!
Jung Woo masih di kantor polisi, dia sedang memperhatikan foto mayat Sang Chul. Namun tiba2 dia teringat dengan Soo Yeon yang terus berusaha menutupi memar di tangannya. Jung Woo berusaha memfokuskan pikirannya lagi pada kasus Sang Chul. Tapi lagi2 dia teringat dengan Soo Yeon, dia teringat percakapannya dengan Soo Yeon, dimana dia bertanya pada Soo Yeon, apakah Soo Yeon pergi pada Harry atas kemauannya sendiri? Dan Soo Yeon menjawab iya.
Soo Yeon masuk ke kamar mandi, saat didepan cermin Soo Yeon teringat kata-kata Jung Woo yang mengatakan, "jika dia membuatmu menangis sekali lagi, aku tidak akan menunggumu sampai kau kembali, aku akan membawamu bersamaku."
Soo Yeon menulis sesuatu di cermin, namun dia teringat juga kata-kata Harry yang mengatakan, "jika kau kembali menjadi Lee Soo Yeon, maka aku akan menjadi Kang Hyun Joon, orang itu akan menemukanku.."
Soo Yeon pun langsung menghapus tulisannya tadi.
Paginya, Harry memperhatikan Soo Yeon yang sedang menyiapkan sarapan, dan Soo Yeon sekarang mempunyai penampilan rambut baru. Saat melihat Harry, Soo Yeon langsung menyuruh HArry sarapan sebelum makanannya dingin. Namun Harry sedang tidak ingin makan roti, dia ingin makan nasi.
Soo Yeon menuruti permintaan Harry namun sebagai gantinya, besok pagi HArry yang menyiapkan sarapan mereka. Soo Yeon berjalan menuju kompornya untuk memasak nasi, tiba2 langkahnya terhenti saat harry mengatakan, "Aku cinta padamu, Zoe" Soo Yeon, hanya terdiam dan tidak menoleh pada Harry. Harry menambahkan, "aku hanya mengatakan kalau aku cinta"
Soo Yeon menjawab, "jangan bicara padaku mulai sekarang, aku akan konsentrasi untu memasak nasi"
Karena Soo Yeon berkata seperti itu, akhirnya Harry mengatakan kalau dia mau makan roti saja.
Harry dan Soo Yeon duduk bersama untuk sarapan. Harry mengatakan kalau dia senang melihat Soo Yeon sudan menjadi Zoe lagi, Soo Yeon pun menjawab, kalau dia menjadi Zoe, berarti mereka bisa berbaikan kan? Soo Yeon mengatakan kalau dia ingin hubungan dia, Harry dan Jung Woo terasa nyaman, dan mereka bertiga bisa bekerja sama untuk mencari tahu siapa orang yang mengancam Harry. Karena dia dan Harry tidak bisa kabur seperti itu selamanya. Dan sampai orang itu ketemu, mereka bertiga bisa berteman, walaupun Soo Yeon tidak yakin apakah dia bisa, tapi dia akan mencobanya.
Harry mengiyakan, kalau itu kemauan Soo Yeon. Soo Yeon juga mengatakan kalau mulai hari ini dia bekerja di Belluz (butik Mi Ran). Harry terdiam, dan Soo Yeon menjelaskan kalau dia ingin bekerja.
Soo Yeon mulai bekerja di butik Mi Ran, dia mulai mengatur semuanya, tentang lampunya, tentang baju yang dipajang, Soo Yeon bekerja sebagai desainer profesional. Tiba-tiba Mi Ran datang dan menayakan apakah Soo yeon sudah melihat kantor barunya? (Terlihat sekali ekspresi Soo Yeon yang tidak senang pada Mi Ran, tapi kenapa Soo Yeon mau bekerja disana?) Mi Ran mengatakan kalau kantornya akan bisa digunakan siang ini, dan saat ditanya kenapa Soo Yeon selalu menolak tawarannya untuk bekerja sama sebelumnya, Soo yeon hanya menjawab kalau tiba-tiba dia merasa ingiin bekerja.
Soo Yeon melihat-lihat koleksi baju yang lain, dan Mi Ran terus mengikutinya, dia bertanya apa biaya kontrak yang Soo Yeon tawarkan itu tidak terlalu kecil? Soo Yeon menjawab kalau iitu hanya sampai pekerjaan Mi Ran siap diluncurkan, Soo Yeon menambahkan, "jika aku hanya menerima uang yang sedikit, apakah kau akan merasa bersalah, dan meninggalkanku sendiri, karena aku benci diganggu bila sedang bekerja"
Tiba-tiba ponsel Soo Yeon berbunyi dan itu adalah telphon dari Jung Woo, Soo Yeon pun pergi meninggalkan Mi Ran untuk menjawab telphon. Disisi lain Jung Woo sedang sibuk memakai pakaiannya sambil mengoceh, "dia akan jawab, dia tidak menjawab, dia akan ja...."
Belum semppat Jung Woo menyelesaikan kalimatnya, terdengar suara Soo Yeoon yang menjawab telphonnya. Jung Woo dengan semangat memanggil nama Soo Yeon, namun dengan santai Soo Yeon menjawab, ini bukan Soo Yeon, mendengar itu reflek Jung Woo langsung melihat ponselnya untuk memeriksa apakah dia menekan nomor yang benar.
Jung Woo: "kau Soo Yeon."
Soo Yeon: "aku... Zoe Lou"
Jung Woo menghela nafas, dan mengatakan kalau dia kaget, dia kita Soo Yeon menukar nomor telponnya tanpa memberitahunya, "yah, kau tak tau kan? aku memasukkan nama Zoe Lou dalam daftar orang yang di cari di bandara"
Soo Yeon: "apa?"
Jung Woo: " hanya berjaga-jaga kalau kau pergi ke Perancis tanpa memberitahuku, aku mendaftarkanmu sebagai penipu. Jadi jangan berpikir untuk kabur, kau akan dipermalukan di bandara" Soo Yeon tertawa dengan apa yang Jung Woo katakan. Jung Woo menambahkan, "Zoe Lou, meskipun namamu tak seindah Soo Yeon, aku senang mendengar suaramu yang semangat"
Soo Yeon lalu mengatakan kalau hari ini dia mulai bekerja di Belluze dari jam 1. Jung Woo awalnya terkejut, namun tiba-tiba dia senang karena dengan begitu dia bisa melihat Soo Yeon kapanpun. Soo Yeonpun menutup telphonnya karena dia harus bekerja lagi.
Setelah menutup telphon Jung Woo bertanya-tanya apakah Soo Yeon dalam suasana hati yang senang atau sedih. Dengan ekspresi khawatir yang lucu, Jung Woo memeluk dinding. Saat Jung Woo memalingkan wajahnya, ternyata di pintu sudah ada kapten dan dua polisi lainnya yang memperhatika tingkah Jung Woo yang aneh. Jung Woo pun langsung bersikap biasa saja seperti tidak terjadi apapun.
Kapten: "Jung Woo... kau...."
Belum selesai kapten menyelesaikan kata-katanya, Jung Woo langsung berkata, "aku dikecualikan dari penyelidikan kan? tentu saja, apalagi foto keluargaku yang keluar"
Jung Woo hendak pergi, namun langkahnya terhenti untuk membaca pesan dari Joo yang mengatakan, "istriku, sekarang!" Seakan mengerti maksud Joo, Jung Woo pun langsung menyemangati kaptennya untuk menangkap si pelaku.
Di pintu Kapten mengatakan pada Jung Woo untuk marah seperti biasa, polisi yang ada di belakang kapten juga mengatakan kalau apa yang dikatakan kapten itu benar, karena lebih menakutkan melihat Jung Woo yang seperti itu.
Jung Woo memutuskan kalau dia tidak ingin menimbulkan masalah lagi.
Jung Woo menemui Joo di ruang introgasi. Jung Woo menanyakan tentang hasil otopsi Sang Chul. Joo mengatakan kalau berdasarkan hasil otopsi, paru-paru Sang Chul terisi air, dia mati karena tenggelam. Joo menjelaskan, sepertinya pelaku menarik rambut Sang Chul. Jung Woo bertanya, apakah hanya kepalanya yang ditenggelamkan di air? Sama seperti Sang Deuk, dia dibunuh dengan air?
Joo membenarkan kalau Sang Deuk terbunuh karena handuk basah, karena es keringnya meninggalkan kesan yang begitu kuat, dia sampai melupakan tentang handuk itu. Joo menambahkan lagi kalau Sang Chul ditembak saat tubuhnya sudah dibungkus dengan menggunakan tas tidur, dan saat itu tubuhnya sudah membeku. karena itu Sang Chul dibiarkan di atap selama lebih dari sehari.
Jung Woo: "Lebih sehari? itu berarti mereka benar-benar menungguku berada disana baru melemparnya? bagaimana dia tahu aku akan datang kesana?"
Joo: "itu benar... itu yang anehnya... kecuali dia tahu kalau kau akan datang ke sana waktu itu... kau menyebut tentang Sanatorium Jae Kyung... di rumah Harry.... tidak... kalau begitu Zoe dan Harry adalah... itu sama sekali tak masuk akal.
Jung Woo jadi teringat saat Harry menyebutkan Rumah SAkit Jae Kyung pada Mi Ran saat itu.
Joo: "itu benar... itu yang anehnya... kecuali dia tahu kalau kau akan datang ke sana waktu itu... kau menyebut tentang Sanatorium Jae Kyung... di rumah Harry.... tidak... kalau begitu Zoe dan Harry adalah... itu sama sekali tak masuk akal.
Jung Woo jadi teringat saat Harry menyebutkan Rumah SAkit Jae Kyung pada Mi Ran saat itu.
Karena Joo terus membahas hal-hal yang tidak penting, jadi Jung Woo menyuruhnya pergi karena Kapten pasti sudah menunggunya, untuk membahas tentang kasus Sang Chul. Saat sendirian Jung Woo terus memutas otaknya, nasi - handuk basah - ponsel - tenggelam - tengelam. Menyiksa dengan air, handuk basah.
Jung Woo menemui Ibu Bora, dia mengeluh ingin bersih-bersih karena dia kebosanan sepanjang hari. Karena itu Jung Woo berjanji lain waktu dia akan membawakan ibu Bora buku agar dia tidak kebosanan. Jung Woo mengatakan padanya kalau kakak Kang Sang Deuk mati.Jung Woo kemudian menunjukkan foto keluarganya yang dia dapat dari tubuh Sang Chul yang sudah terbunuh. Ibu bertanya apakah Jung Woo diculik saat dia masih kecil? dan ibu juga bertanya kenapa Jung Woo menunjukkan semua ini padanya.
Jung Woo mengatakan kalau foto itu dia dapat di mayat Kang sAng Chul, dia pikir penjahatnya sengaja menaruh foto itu untuk membiarkanku melihatnya. Jung Woo bertanya pada Ibu Bora apakah dia mengetahui sesuatu, tentu saja ibu mengatakan tidak, karena bagaimana mungkin dia bisa tahu sedangkan dia sedang dipenjara.
Jung Woo menunjukkan catatannya, dan mengatakan kalau dia tidak begitu mengerti dengan handuk basah ahjumma dan ponsel, "kau bilang kau hanya masak nasi setelah kau membunuh, nasi di rice cooker-ny Sang Deuk masih tertinggal begitu saja. Kenapa kau tidak memakannya?"
Ibu Bora mengeluh bukannya dia sudah membeeritahu Jung Woo sebelumnya, kenapa dia harus bertanya lagi. Jung Woo mengatakan kalau ada yang membuatnya ragu jadi dia melewatkan laporan penyelidikan pada kejaksaan. Jung Woo menyebutkan handuk basah, dan bertanya kalau bukan ibu Bora yang melakukannya kan? Namun Ibu Bora bersikeras kalau dia yang melakukannya. Ibu Bora hendak pergi namun jung Woo mencegahnya.
Jung Woo mengatakan kalau pembunuh itu melempar Sang Chul di depan matanya, karena itu Jung Woo pikir pembunuh itu mengincarnya. Jung Woo meminta bantuan Ibu Bora, karena kalau orang itu adalah orang yang sama maka semua ini adalah pembunuhan berantai, dan nantinya pasti akan ada kejahatan lain lagi.
Jung Woo sedang mengendarai mobilnya, dia mengingat kembali apa yang dikatakan Ibu Bora, Ibu Bora berkata, "kau masih menyukai gadis itu, bukan? Lee Soo Yeon... apabila.... Lee Soo Yeon membunuh orang, maka... kau harus bisa menangkapnya seperti yang kau lakukan terhadapku?"
Jung Woo menjawab, tidak karena dia akan membawanya kabur. Ibu Bora meminta detektif Han harus melakukannya. Jung Woo mengatakan lagi, sebelum menjadi detektif, dia adalah seorang pria.
Ibu Bora menceritakan kalau dia tidak melihat wajah orang itu, dia hanya mendengar langkah kakinya. Suaranya seperti sepatu hak tinggi wanita, "tok.... toka.. tok... toka "
Jung Woo: "wanita?"
Ibu Bora: "jadi itu sebabnya...kukira itu adalah Lee Soo Yeon... karena diia juga datang memakai sepatu hak tinggi saat dia dibawa untuk diinterogasi"
Jung Woo berhenti tepat di depan butik ibu tirinya dan melihat Soo Yeon sedang merapihkan pakaian yang dikenakan manekin. Jung Woo masih terngiang suara Ibu Bora yang menirukan bunyi suara yang dia dengar, "Tok... toka.... tok... toka..., langkah kakinya terdengar feminim..."
Jung Woo bertanya kenapa Ibu Bora menyembunyikan kebenarannya? Ibu Bora menjawab karena dia mengira itu adalah Lee Soo Yeon.
Jung Woo mengirim sms pada SOo Yeon, "Zoe Lou, kau keren sekali! lihatlah ke luar jendela bila kau memikirkan seorang teman"
Soo Yeon melhat ke luar dan melihat Jung Woo masih dimobilnya dan melambaikan tangannya, Soo Yeon dengan sedikit ragu membalas lambaian tangan Jung Woo. Namun Soo Yeon menyuruh Jung Woo pergi, sebaliknya Jung Woo meminta Soo Yeon mendatanginya, tentu saja Soo yeon tidak mau karena nanti bisa dilihat oleh Mi Ran. (Lucu dah ngeliat mereka gitu... jadi kayak anak abg pacaran... bikin senyum2 sendiri...) Jung Woo pun menurut, sebelum pergi Jung Woo berjanji akan menemukan pelaku yang sebenarnya.
Eun Joo menemui Joo di kantor polisi, Joo mengeluh kenapa Eun Joo tidak masuk saja dan malah menunggu di luar. Eun Joo beralasan kalau dia tidak mau bertemu dengan Jung Woo. Eun Joo membawakan Joo baju baru, Joo sangat senang dan dia ingin mengambil gambar Eun Joo, namun Eun Joo langsun berdiri dan bertanya alasan sebenarnya Jung Woo keluar dari rumah.
Joo mengajak Eun Joo duduk lagi dan mengatakan kalau alasan Jung Woo keluar mungkin karena seorang wanita. Joo meminta Eun Joo untuk tiidak memberitahunya kalau dia menceritakannya pada Eun Joo, karena kalau tidak Jung Woo pasti akan membunuhnya.
Eun Joo pun meminta Joo menceritakan semuanya karena kalau tiidak dia yang akan membunuh Joo. Joo mengatakan kalau Eun Joo sudah pernah bertemu dengan wanita itu, Jung Woo bersikeras kalau wanita itu adalah Lee Soo Yeon. Eun Joo marah karena dia sudah bilang sebelumnya pada Jung Woo kalau wanita itu bikan Soo Yeon.
Joo juga mengatakan kalau dia sudah berusaha menghentikan Jung Woo, karena wanita itu sudah mempunya pacar. Joo juga memberitahu kalau Jung Woo dan wanita itu mempunyai kode rahasia, seperti dari lampu jalan ke rumahku sebanyak 280 langkah. Eun Joo terkejut kenapa ada yang tahu tentang kode itu, padahal kode itu tertulis di buku harian Soo Yeon. Joo mulai bertanya-tanya apakah Zoe benar-benar Soo Yeon? tapi kenapa sidik jarinya tidak cocok? ketika Zoe ditangkap sebagai tersangka pembunuhan Kang sAng Deuk, mereka sudah memeriksanya, tapi sidik jarinya tidak cocok.
Jung Woo menerobos masuk ke kantor Tae Joon, tapi Tae joon sedang tidak ada di tempat, Jung Woo ppun mengatakan kalau dia akan menunggu karena dia adalah putranya, namun Asisten Tae Joon menyuruh Jung Woo menunggu di luar.
Jelas saja Jung Woo tidak mau, sampai-sampai dia mengeluarkan tanda pengenalnya dan mengatakan kalau dia polisi. Jung Woo langsung duduk, sebelumnya dia berkata kalau menjadi polisi akan lebih baik dari pada dia menjadi putra Tae Joon. Sedangkan asisten Tae Joon mengikutinya dan berdiri di sebelah Jung Woo.
Orang yang di cari Jung Woo sedang berada di Rumah sakit jiwa tepatnya di kamar 302 atas nama Hyun Joo. DOkter yang sebelumnya dia temui mengatakan kalau seharusnya Tae Joon jangan datang ke rumah sakit ini sekarang, karena sewaktu-saktu polisi akan datang.
Tae Joon berbicara sendiri, dia mengatakan, "itu tidak mungkin, kan? dia tak mungkin membunuh orang. " Dokter bertanya apa maksud perkataan Tae Joon, tapi Tae Joon tidak mau menjelaskan, dia hanya menyuruh dokter itu pergi karena dia ingin sendiri.
Saat hanya sendirian di kamar itu, Tae joon melihat gambar anak dan ibu di kamar itu, dan dia teringat dengan gambar yang sama yang pernah dia lihat di ruangan Hyung Joon kecil di kurung oleh Perawat Hye Mi. Dengan melihat gambar itu, dapat dipastikan kalau Hyung Joon sudah masuk ke dalam kamar itu, dan tae Joon bisa menebak kalau semua ini adalah ulah Kang Hyung Joon termasuk yang membunuh Sang Chul.
Tae Joon memberi pesan kalau dia sudah berada dalam perjalanan. Dia meminta agar Hyun Joo dipindahkan. Saat di bawa oleh dua orang perawat, Hyun Joo bertanya-tanya akan dibawa kemana dirinya? apakah akan dibawa pada Tae Joon? Sepertinya yang ada di dalam pikirannya Hyun Joo saat ini adalah tae Joo.
Kembali ke kantor Han Tae Joon, dimana Jung Woo sudah merasa kesal pada asisten ayahnya itu, diapun bertanya, "aku harus memanggilmu apa? kurasa aku akan sering bertemu denganmu."
Asisten: "kau bisa memanggilku asisten manajer Yoon"
Jung Woo: "Asisten manager Yoon, aku tak tahan lagi, karena aku merasa tak nyaman! kau tipe oorang yang suka menekan jantung orang"
Asisten Yoo tidak menjawab sepatah katapun, dia tetap terdiam. (ok mulai sekarang kita panggil asisten Tae Joon dengan sebutan asisten Yoon... heheh.. karena kalau mau disebut asisten manager Yoon... kepanjangan.. :) )
Terdengar suara ketukan pintu dan masuklah Harry. Melihat Jung Woo, Harry menyapanya. Tanpa ditanya asisten Yoon langsung mengatakan pada Harry kalau Tae Joon tidak ada di tempat. harry mengatakan kalau dia sudah membuat janji sebelumnya. asisten itu hanya bilang kalau presiden tidak ada. Harry pun mengatakan untuk menjadwal ulang pertemuan dan hubungi dia lagi. Setelah berkata seperti itu harry pergi.
Jung Woo pun ikut pergi, namun sebelumnya dia mengatakan pada asisten Yoon kalau dia tidak perlu menghubunginya karena dia akan datang lagi nanti.
Jung Woo mengejar Harry dan berjalan bersamanya. Sambil berjalan bersama, Jung Woo berkata, "Bank Sangil, rekening nama pinjaman. kau tak merasa cemas? bagaimana kau bisa bekerja sama dengannya setelah memintaku untuk menyelidiki?"
Harry: "karena bisnis tetap bisnis, bahkan sebelum aku tahu tentang rekening nama pinjaman itu, aku sudah mulai bekerja sama"
Tiba-tiba Jung Woo beralih mendengarkan suara tongkat Harry dan teringat pada bunyi yang ditirukan oleh Ibu Bora. "tok.. toka... tok.... toka..." Jung Woo terus melihat kebawah dan Harry mengetahuinya sehingga dia menghentikan langkahnya.
Harry bertanya apakah ini pertama kalinya Jung Woo melihat orang berkaki cacat? Jung Woo menjawab tidak, dia hanya mengatakan kalau tongkat Harry berisik, karena biasanya bagian ujungnya terbuat dari karet, jadi tidak mengeluarkan suara.
Dengan cepat Harry langsung mengangkat tongkatnya ke arah wajah Jung Woo. Harry mengatakan, "kau penasaran kenapa ini terlihat seperti ini kan? karena Zoe yang membuatkannya untukku, tanyakan padanya sendiri. dan aku akan memberimu satu kesempatan lagi untuk bertemu dengan Zoe"
Jung Woo: "memberiku kesempatan untuk melihatnya? aku tak bisa mengucapkan terima kasih. ini bukan hal yang dapat kita tentukan sendiri. kalau Soo Yeon berkata tidak, maka itu akan sia-sia."
Jung Woo berjalan meninggalkan Harry namun dia menghentikan langkahnya dan berbalik lagi melihat Harry, lalu berkata, "hanya ada satu hal yang kusuka tentang Harry, kau selalu mengatakan ini: 'apapun yang diinginkan Soo Yeon', jika itu hanya perkataan belaka, aku akan marah. kau tidak tahu ya? aku bisa menakutkan saat aku marah"
(waaaah ternyata yang menakutkan kalau marah bukan saja Harry, tapi Jung Woo juga seperti itu)
Jung Woo mengajak Harry minum bersama.
Di rumah, Mi Ran bertanya kenapa Tae joo membawa wanita itu ke rumah? (Tae Joon membawa Hyun Joo ke rumahnya... biar aman kali....). Tidak menjawab pertanyaan Mi Ran, TAe Joon langsung menyuruhnya untuk mengusir semua orang luar, agar tidak ada rumor bermunculan.
Mi Ran kemudian bertanya, bagaimana dengan pekerjaa rumah kalau semua orang diusir? Karena tidak mungkin Mi Ran yang harus mengerjakan semuanya. Sekali lagi Tae Joon tidak menjawab pertanyaan Mi Ran, Tae Joon berkata: "Kang Hyung Joon... membunuh orang... kita tak pernah tahu apa yang akan dilakukannya, jadi kita harus membuat dia mendekati kita. bila ibunya ditanganku.... dia tak akan bisa bertindak gegabah."
Hyun Joo sedang berada di ruang tamu bersama Ah Reum. Ah Reum memperhatikan Hyun Joo, Ah Reum merasa Hyun Joo mirip dengan seseorang, apalagi saat Hyun Joo tersenyum.
Jung Woo memperhatikan tongkat milik Harry dan dia membaca tulisan pada tongkat itu yang berbunyi, "Selamatkan kami Tuhan" . Harry memuji Jung Woo karena hebat dalam segala hal, tapi Jung Woo tidak hebat saat minum, Jung Woo menambahi kalau keahlian terbaiknya adalah saat menginterogasi, Dia pun langsung menanyakan kapan pertama kali Harry bertemu dengan Soo Yeon? harry tidak menjawab, dia malah balik bertanya kenapa Jung Woo begitu penasaran dengan mereka, bukankah Jung Woo sudah menemukannya? Jung Woo menjawab, dia memang sudah menemukannya namun Harry terus menanggapnya sebagi Zoe.
Jung Woo mendapat telphon dari Ah Reum, Ah Reum mengatakan kalau dia mempunyai rahasia penting. Ah Reum mengatakan, "dia sangat mirip dengan mu, dia sungguh cantik," Jung Woo tidak suka bertele-tele dan meminta Ah Reum langsung ke topik. Ah Reum menambahkan, "bibinya oppa... beliau ada di rumah, beliau bilang dia adik kandung ibumu"
Jung Woo: "apa? tiba-tiba sekali, bibi yang mana?"
Ah Reum: "sudah ku bilang itu rahasia penting. Akan ku hubungi lagi setelah tidak ada orang. kemarilah... dia tampak tidak normal, tapi...dia mirip denganmu"
Jung Woo: "tidak normal? kalau kau bercanda kau akan dalam masalah besar."
Harry mendengar semuanya, dia menebak kalau yang sedang dibicarakan Jung Woo adalah iibunya, dia pun berusaha bersikap biasa saja di depan Jung Woo.
Soo Yeon menyambut kedatangan Harry dan Jung Woo, awalanya Soo Yeon terkejut mereka datang bersama. Harry mengatakan kalau Jung Woo datang karena dia ingin minum bersama, setelah berganti pakaian, aku akan menyiapka makanan dan minuman. jadi kalian dapat bicara"
Saat sudah merasa tidak terlihat lagi oleh JUng Woo dan Soo Yeon, Harry langsung bergegas ke kamarnya. Jung Woo merasa ada yang aneh dengan Harry. Soo Yeon bertanya apa yang Jung Woo lakukan disini? Jung Woo menjawab kalau dia pikir Soo Yeon akan mengahindarinya lagi jika dia minta bertemu, jadi dia memaksa masuk.
Soo Yeon: "kau bahkan tak bisa minum"
Jung Woo: "jika aku mabuk, aku akan tidur disini... di kamarmu". Soo Yeon reflek memukul perut Jung Woo, Jung Woo tertawa dan menambahkan kalau Soo Yeon bertugas untuk selalu melihatnya dan memperhatikannya agar dia tidak mabuk. Jung Woo pun meminta SOo Yeon menemui Harry di kamarnya, karena Harry terlihat tampak cemas.
Di dalam kamar, Harry melihat foto ibunya, dia teringat dengan kata jUng Woo tenang bibinya saat di mobil. setelah itu diua mengirim email pada teman rahasianya, "kau dimana? apa terjadi sesuatu? pergilah ke rumah Han Tae joon, kudengar Han Tae Joon membawa bibi Han Jung Woo ke rumah itu. pergi dan periksa"
Teman rahasia itu menjawab, apa salahnya. harry membalas periksa apakah itu ibunya.
Harry mendengar suaraketukan pintu dan dia pun langsung menutup laptopnya. Soo Yeon yang datang dan Harry langsung meminta tolong padanya untuk mencarikan dia sweater karena dia tidak bisa menemukannya. Soo yeonpun masuk dan mencarinya.
Jung Woo sedang sendirian, untuk menunggu Jung Woo bermain biliard sendri, permainannya terhenti saat dia mendengar suara langkah tongkat Harry yang kemudian diikutii dengan suara langkah Soo Yeon dengan hak tingginya. Soo Yeon menawarkan diri untuk menyiapkan Soju dan cemilan.
Saat berjalan ke dapur Jung Woo memperhatikan bunyi sepatu Soo Yeon. Tiba-tiba diapun memanggilnya, "Zoe... sepatumu bagus, nilai 100!"
Jung Woo minum-minum terlebih dulu dengan HArry sedangkan Soo Yeon masih memasak soup. dia memperhatikan dua laki-laki dihadapannya itu.
Setelah selesai Soo Yeon bergabung dengan mereka. Saat Soo Yeon datang, Jung Woo mengatakan kalau dia sudah minum 4 gelas tapi dia belum mabuk. Soo Yeon menyuruhnya untuk minum pelan-pelan. harry sedikit cemburu dibuatnya, namun dia tahan. Jung Woo kemudia ingin menunjukkan sesuatu pada Soo Yeon, tapi karena Soo Yeon melihat ke arah harry dan merasa tidak enak, Jung Woo mengerti dan dia menunjukkannya terlebih dulu pada Harry lalu setelah itu ditunjukkannya pada Soo Yeon.
Jung Woo menunjukkan gambar yang diia dapat dari kamar Hyun Joo, gambar yang Hyung Joon kecil sering buat, jadi saat melihat itu Harry tidak terkejut karena dia sendiri yang membuatnya.Jung Woo mengatakan kalau itu gambar anak dan ibu, dimana sang ibu mempunyai kalaung.
Mendengar Jung Woo menyebut kalung, Soo Yeon langsung memegang kalungnya yang merupakan pemberian dari Harry, dimana Harry me ngatakan kalau kalung itu dari ibunya. Soo Yeon melihat ke arah Harry.
Harry mendapat pesan lagi dari teman rahasianya. harry menyuruh temannya untuk memastikan dengan kedua matanya sendiri. Teman rahasianya mengatakan kalau wanita itu adalah benar ibu Harry, dia bertanya apa yang harus dia lakukan. wajah Harry terlihat tegang dan itu membuat Jung Woo bertanya apakah ada yang tida beres, namun Harry menjawab tidak dengan dingin.
untuk mencairkan suasana, SOo yeon menuangkan soju di gelas Jung Woo, sedangkan Harry masih sibuk berbincang dengan teman rahasianya, "menarik, ibu ada di tangan Han Tae Joon. sementara Han Jung Woo ada di hadapanku. Periksa kondisi ibu. aku akan memperlakukan hal yang sama,"
Harry menutup chatnya.
Jung Woo mendapat telphon dari Ah Reum lagi. Ah Reum ternyata mengirim foto bibi Jung WOo untuknya. Mendengar itu Harry ingin tau dan melihat apakah orang yang dimaksud bibi jung Woo itu adalah ibu nya atau bukan, dia pun bertanya kenapa ekspresi Jung WOo terlhat sedih.
Jung Woo: 'adikku bilang dia mengirimkan foto bibiku, sebenarnya ibuku meninggal muda, setelah ibu tiriku datang, kurasa ayahku menyingkirkan semua foto beliau. Jadi aku tak punya fotonya, jadi aku tak tahu bagaimana rupa ibuku. Dia bilang bibi mirip denganku. Dia cantik."
Jung Woo mendapat pesan gambarnya, dan Harry berusaha melihat namun tidak bisa. Harry teringat kalau dia sudah menunjukkan gambar ibunya pada Soo Yeon, dan itu membuat Harry takut kalauu Jung Woo menunjukkannya pada Soo yeon, karena semuanya akan terbongkar..
Jung Woo melihat foto bibinya dan berkomentar kalau bibinya memang cantik, seperti dugaan Harry, Jung Woo pasti menunjukkannya pada Soo Yeon.
Harry tidak ada pilihan lain, dia ingin menghalangi Jung Woo menunjukkan foto itu pada Soo Yeon, dengan cepat dia mengambil tongkatnya dan memukulkannya pada tangan Jung Woo sehingga ponsel Jung Woo terjatuh.
Jung Woo dengan cepat menangkap Soo Yeon dan melindunginya, mereka terjatuh bersama, Jung Woo langsung melihat ke arah harry dengan tatapan marah dan terkejut.
0 comments:
Post a Comment