Pada episode ke 19, atas permintaan ibunya, petunjuk yang diberikan oleh Kaisar Langit pada Eun-oh, akhirnya Eun-oh memutuskan untuk menusuk ibunya tepat dihatinya, agar Mu-yeon keluar. Pada episode 19 ini, Arang and The Magistrate mendapatkan rating nationwide 13.2 % dan di Seol mendapat rating 14.7 %, data ini didapat dari TNmS Media Korea, sedangkan dari AGB Nielsen Arang mendapat rating nationwide 12.4 % dan di Seol mendapat rating 14.0 %.
Kemudian, ketika Joo-wal berjalan pulang, ia berbicara pada dirinya sendiri, “aku tidak mengenali wajahmu, orang yang meninggal karena menyelamatkanku... sedangkan aku pernah menaruh pisau di dalam hatimu ... aku tidak bisa mengatakan apa-apalagi"
Joo-wal menemui Ibu Eun-oh saat ia pulang, dan dia membantu ibu untuk tidur. Dia bertanya apa yang terjadi pada Mu-yeon, dan ibu berkata Mu-yeon lemah, sehingga dia bisa mengontrol tubuh untuk sementara waktu.
Ibu mengatakan kalau dia sangat menyesal, dia baru saja melepaskan semua dendamnya dan sekarang dia hanya menerima rasa sakit dalam hidupnya, dan dia ingin hidup bahagia dengan anaknya. Dia meminta Joo-wal untuk memberitahu Eun-oh: "kalau aku tidak pernah lupa wajah anakku. Katakan juga aku minta maaf, aku tidak tahan saat dia sakit, aku tidak pernah memberinya kehangatan seorang ibu ... Katakan semuanya padanya "
Joo-wal pergi untuk memberitahu Eun-oh kalau ibunya telah terbangun dan ia tidak punya banyak waktu. Eun-oh tentu saja langsung datang menemui ibunya. Ibu bangun dan memanggil Eun-oh, tapi dia masih tetap berdiri, dia menanyakan bagaimana dia bisa percaya padanya, kalau dia benar-benar ibunya, bukan Mu-yeon.
Ibu bilang itu salahnya, karena dia tidak seharusnya meninggalkan Eun-oh. Eun-oh mengatakan: "Kau bukan ibuku. Ibuku tidak pernah menatapku, bahkan ketika aku tertawa "
Eun-oh berbalik untuk pergi, tapi ibunya mengatakan sambil menangis kalau dia sangat menyesal atas semua hal mengerikan yang dia katakan, Eun-oh berbalik melihat ibunya lagi. Dia mengatakan kalau dia pernah memberikan pada ibunya sebuah tusuk konde.
Eun-oh lebih mendekati ibunya, dan dia berlutut, "Ibu." Dia bertanya bagaimana dia bisa membuat keadaan jadi begitu sulit baginya dan dia mengatakan kalau semua ini sangat sulit. Ibu menggenggam tangan Eun-oh, dan mengatakan kalau dia melakukan semua itu karena dia tidak ingin dia hidup sebagai budak.
Eun-oh bertanya apa bedanya, budak atau bangsawan, karena yang ia inginkan adalah untuk tinggal bersama ibunya. Ibunya mengatakan kalau dia sekarang menyesal atas semua yang terjadi, karena membiarkan rasa balas dendamnya mengambil alih dirinya, "kau pasti kesepian! Kau pasti membenciku ? "
Eun-oh mengatakan kalau dia tidak membencinya, ia hanya merindukannya dan ingin selalu bersamanya.
Ibuna meminta dia untuk janji-kalau ketika Mu-yeon datang kembali, ia jangan ragu untuk cepat menusuk jantungnya dengan pisau. Ibunya menangis dan mengatakan kalau dia tidak hidup ataupun mati, ia terjebak, dan dia memohon pada Eun-oh untuk mengakhiri penderitaannya, walaupun dia harus mati.
Eun-oh bersumpah untuk menyelamatkannya, dia ingin mengakhiri penderitaannya, tapi dia akhirnya tidak bisa menahan tangisnya. Ibunya menepuk bahu Eun-oh saat ia menangis, yang mungkin itu adalah yang pertama dan terakhir kalinya Eun-oh merasakan kehangatan dari ibunya.
Eun-oh pergi tapi sebelumnya dia berterima kasih pada Joo-wal, karena sudah menjaga ibunya. Joo-wal memanggilnya dan mengatakan padanya: "Jangan menyerah pada [Arang] " Eun-oh berbalik, dan melihat ke arah Joo-wal.
Eun-oh hendak pergi, dan Joo-wal berubah ekspresi, dan berkata: "Bagaimana mungkin kau memiliki semuanya yang pernah aku inginkan?" Eun-oh tidak menjawab dan dia hanya berjalan pergi.
Pelayan Joo-wal mengatakan ia berencana untuk meninggalkan Miryang, dan dia bertanya apakah Joo-wal akan tetap di sisi shaman. Joo-wal mendesah, dan mengatakan dia akan tetap disini karena dia tidak punya tempat lain untuk pergi.
Joo-wal mengatakan ketika ia masih kecil dan dia kelaparan, dulu dia merasa itu lebih menyakitkan daripada kematian, tapi sekarang, dia menyadari kalau dia yang dulu itu lebih baik. pelayannya mengatakan kalau ada kesamaan atau hubungan antara Joo-wal dan Ibu Eun-oh, dan dia menambahkan kalau ia akan tetap di sisi tuan muda sampai ini berakhir.
Eun-oh masuk ke kamarnya, dia menangis saat ia akhirnya bertanya dengan lantang, "Apakah benar-benar ada cara untuk menyelamatkanmu?" Dia meminta gurunya untuk membantunya.
Tiba-tiba, Eun-oh membuka matanya dan dia sudah berada di ruang yang berbeda. Apa? Dia bangkit, dan kemudian ada dua anak kecil lari ke ruangan berteriak, "Ayah!"
Arang datang ke meja juga dan semua orang berkumpul, Eun-oh menatap mereka, dan dia tidak mengerti apa yang terjadi. Dia lalu bertanya apa yang Arang lakukan, dan dengan santai Arang menjawab seperti biasanya. (hmmmmm,,, apakah ini masa depan Eun-oh dan Arang......??? masih dalam tanda tanya besar....)
Kalau iya, bagaimana dengan ibunya, apakah dia masih hidup? Eun-oh pergi ke kota dan dia pergi ke kantor hakim, di mana yang menjadi Hakim sekarang adalah Dol-swe, saat melihat Eun-oh, dia lansung menyapanya dengan senang hati. Ibu dan Bang-wol keluar dan mereka juga tersenyum pada nya, (waaaah ternyata ibunya Eun-oh masih hidup) dan begitu juga ketiga Bangs, mereka juga masih ada.
Saat melihat ibunya, Eun-oh langsung mendekatinya dan memeluknya erat, dia berharap semua ini memang nyata. Dia memeluk ibunya, dan kemudian memberitahu dia untuk mendengarkan kata-kata gurunya.
Namun, tiba-tiba ibunya berubah menjadi Kaisar Langit. Eun-oh terkejut, dan langsung melepaskan pelukan, dia bertanya “siapa kau?”. Kaisar langit memperkenalkan dirinya sebagai gurunya, dan Eun-oh bertanya apakah benar-benar ada cara untuk Ibuku keluar dari pengaruh Mu-yeon dalam keadaan hidup?.
Kaisar memberitahu dia untuk berpikir keras dan mengingat apa yang dia berikan kepadanya dan apa yang dia katakan, "Meskipun kau mungkin tidak dapat menyelamatkan ibumu untuk tetap hidupp, tapi kau sudah menyelamatkannya. Pikirkan dengan hati-hati tentang apa yang dia benar-benar ingin. "
Setelah berkata itu, kaisar langit menghilang, dan Eun-oh bangun kembali di kamarnya.
Joo-wal terus mengawasi Ibu Eun-oh, saat ia membuka matanya ... ternyata Mu-yeon kembali memegang kendali.
Eun-oh mengatakan pada Arang apa yang Kaisar Langit katakan kepadanya-kalau ibunya tidak akan bertahan hidup, tapi ia bisa menyelamatkan jiwanya. Dia mengatakan walau dia hanya membuat jiwanya bebas, itu sudah cukup dan itu yang terbaik yang dia bisa lakukan untuk ibunya sekarang.
Arang bertanya bagaimana caranya dan Eun-oh mengingatkan Arang tentang apa yang mereka pelajari-pertama-tama dia akan memberikan jiwa yang paling diinginkan, dan jiwa kedua akan dipaksa keluar, setelah itu dia mengangkat tusuk konde. Arang membaca ukiran: “hati Ibu”
Eun-oh memberitahu Mu-young kalau ia akan bermain dengan cara yang pernah mereka bicarakan, tapi dia meminta untuk memastikan kalau setelah adiknya keluar dari tubuh ibu, ia akan mengurusnya tanpa kesalahan. Mu-young meyakinkannya kalau ia akan melakukannya dengan baik.
Joo-wal datang untuk memperingatkan Eun-oh kalau Mu-yeon kembali memegang kendali tubuh ibunya.
Eun-oh memutuskan kalau ia harus menyelesaikan masalah Tuan Choi sebelum dia berurusan dengan ibunya, dan Tuan Choi dibawa ke Hanyang untuk mendapatkan hukuman nya.
Bahkan dalam posisi diikat, Tuhan Choi masih bersikap sombong seperti biasa, dan menyalahkan anak buahnya karena tidak menjaga dirinya dengan baik.
Anak-anak kecil melemparkan batu pada Tuan Choi, dan mereka mainan keranjang sehingga membuatnya berantakan. Tuhan Choi marah, tapi anak buahnya yang melihat kesempatan itu, dia langsung meraih pedang penjaga.
Dia mengangkat perdang itu dan mengarahkannya pada Tuan Choi, sehingga Tuan Choi mati tepat dikakinya. Joo-wal melihat semua itu dari kejauhan, dia merasa sedih melihat iitu, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa.
Eun-oh mempersiapkan diri, dia juga membawa jepit rambut. Arang datang dengan khawatir, dan Eun-oh berjanji untuk melakukannya seperti rencana. Dia juga tersenyum dan berjanji untuk tidak kehilangan sehelai rambut di kepalanya, dan dia memeluk Arang sebelum berjalan keluar.
Eun-oh bertemu dengan Mu-young di luar rumah Joo-wal, dan mereka pergi bersama-sama. Dengan inderanya, Mu-yeon dapat merasakan kedatangan mereka dan ketika Eun-oh bersiap dengan tusuk kondenya, Shaman Mu-yeon melemparkan dia dengan kabut setan hitamnya.
Dia melakukan hal yang sama pada Mu-young. Tiba-tiba, Arang datang. (ooooooooh... no..... Arang kenapa harus dataaaaang siiiih.... bahayaaaaa....)
Mu-young berusaha mengalahkan Mu-yeon dengan pisaunya namun tidak berhasil, kemudian Eun-oh berada dengan Mu-yeon, diapun langsung menancapkan tusuk konde itu tepat di hatinya.
Mu-yeon bertanya apakah dia benar-benar akan membunuh ibunya, dan dengan air mata mengalir di wajahnya, Eun-oh mengatakan kalau dia ingin menyelamatkannya. Eun-oh berhasil menancapkan tusuk konde itu di hatinya.
Mu-yeon terengah-engah dan akhirnya Mu-yeon terpaksa keluar dari tubuh Ibu Eun-oh. Tapi ibu jatuh ke tanah karena Mu-yeon keluar dan dia yang sekarang merasakan akibat tusukan tusuk konde itu.
Eun-oh bergegas ke sisi Ibunya, dan Mu-yeon yang sudah keluar berjalan ... melewati Mu-young ...
Tentu saja dia menuju Arang.
Arang melihat Mu-yeon datang padanya, dan Arang hanya bisa berteriak, "tidaaaaaaaaaak!"
Bersambung
Sinopsis Arang and The Magistrate Episode 20
Detail Arang and The Magistrate
Title: 아랑사또전 / Arang and the Magistrate
Judul China: 阿郎使道传
Atau juga dikenal : Arang Magistrate Story / Arang
Genre: Fantasy, Melodrama, Period, Mystery, Comedy, Romance
Episodes: 20 (To Be Confirmed)
Broadcast network: MBC
Broadcast period: 15 Agustus 2012 – 18 Oktober 2012
Judul China: 阿郎使道传
Atau juga dikenal : Arang Magistrate Story / Arang
Genre: Fantasy, Melodrama, Period, Mystery, Comedy, Romance
Episodes: 20 (To Be Confirmed)
Broadcast network: MBC
Broadcast period: 15 Agustus 2012 – 18 Oktober 2012
Air time: Rabu & Kamis, pukul 21:55 (waktu Korea)
Director: Kim Sang Ho
Penulis : Jung Yoon Jung
Penulis : Jung Yoon Jung
Pemeran Utama
Lee Joon Ki sebagai Eun Oh
Shin Min Ah sebagai Arang
Yun Woo Jin sebagai Joo Wal
Hwang Bo Ra sebagai Bang Wool (dukun)
Kwon Oh Joong sebagai Dol Swe
Shin Min Ah sebagai Arang
Yun Woo Jin sebagai Joo Wal
Hwang Bo Ra sebagai Bang Wool (dukun)
Kwon Oh Joong sebagai Dol Swe
Pemeran Pembantu
Han Jung Soo sebagai Moo Young
Yoo Seung Ho sebagai King of Heaven
Park Joon Gyu sebagai King of Hell
Kim Yong Gun sebagai Noble man Choi
Kim Kwang Gyu sebagai Ibang
Kang Moon Young
Yoo Seung Ho sebagai King of Heaven
Park Joon Gyu sebagai King of Hell
Kim Yong Gun sebagai Noble man Choi
Kim Kwang Gyu sebagai Ibang
Kang Moon Young
Noh Hee Ji
Lee Sang Hun as Hyungbang
Min Seong Wook as Yebang
Kim Min Jae as Geo Deol
Min Seong Wook as Yebang
Kim Min Jae as Geo Deol
Sinopsis Arang and The Magistrate Episode 19 ( bagian 2 ) !!!
Kemudian, ketika Joo-wal berjalan pulang, ia berbicara pada dirinya sendiri, “aku tidak mengenali wajahmu, orang yang meninggal karena menyelamatkanku... sedangkan aku pernah menaruh pisau di dalam hatimu ... aku tidak bisa mengatakan apa-apalagi"
Joo-wal menemui Ibu Eun-oh saat ia pulang, dan dia membantu ibu untuk tidur. Dia bertanya apa yang terjadi pada Mu-yeon, dan ibu berkata Mu-yeon lemah, sehingga dia bisa mengontrol tubuh untuk sementara waktu.
Ibu mengatakan kalau dia sangat menyesal, dia baru saja melepaskan semua dendamnya dan sekarang dia hanya menerima rasa sakit dalam hidupnya, dan dia ingin hidup bahagia dengan anaknya. Dia meminta Joo-wal untuk memberitahu Eun-oh: "kalau aku tidak pernah lupa wajah anakku. Katakan juga aku minta maaf, aku tidak tahan saat dia sakit, aku tidak pernah memberinya kehangatan seorang ibu ... Katakan semuanya padanya "
Joo-wal pergi untuk memberitahu Eun-oh kalau ibunya telah terbangun dan ia tidak punya banyak waktu. Eun-oh tentu saja langsung datang menemui ibunya. Ibu bangun dan memanggil Eun-oh, tapi dia masih tetap berdiri, dia menanyakan bagaimana dia bisa percaya padanya, kalau dia benar-benar ibunya, bukan Mu-yeon.
Ibu bilang itu salahnya, karena dia tidak seharusnya meninggalkan Eun-oh. Eun-oh mengatakan: "Kau bukan ibuku. Ibuku tidak pernah menatapku, bahkan ketika aku tertawa "
Eun-oh berbalik untuk pergi, tapi ibunya mengatakan sambil menangis kalau dia sangat menyesal atas semua hal mengerikan yang dia katakan, Eun-oh berbalik melihat ibunya lagi. Dia mengatakan kalau dia pernah memberikan pada ibunya sebuah tusuk konde.
Eun-oh lebih mendekati ibunya, dan dia berlutut, "Ibu." Dia bertanya bagaimana dia bisa membuat keadaan jadi begitu sulit baginya dan dia mengatakan kalau semua ini sangat sulit. Ibu menggenggam tangan Eun-oh, dan mengatakan kalau dia melakukan semua itu karena dia tidak ingin dia hidup sebagai budak.
Eun-oh bertanya apa bedanya, budak atau bangsawan, karena yang ia inginkan adalah untuk tinggal bersama ibunya. Ibunya mengatakan kalau dia sekarang menyesal atas semua yang terjadi, karena membiarkan rasa balas dendamnya mengambil alih dirinya, "kau pasti kesepian! Kau pasti membenciku ? "
Eun-oh mengatakan kalau dia tidak membencinya, ia hanya merindukannya dan ingin selalu bersamanya.
Ibuna meminta dia untuk janji-kalau ketika Mu-yeon datang kembali, ia jangan ragu untuk cepat menusuk jantungnya dengan pisau. Ibunya menangis dan mengatakan kalau dia tidak hidup ataupun mati, ia terjebak, dan dia memohon pada Eun-oh untuk mengakhiri penderitaannya, walaupun dia harus mati.
Eun-oh bersumpah untuk menyelamatkannya, dia ingin mengakhiri penderitaannya, tapi dia akhirnya tidak bisa menahan tangisnya. Ibunya menepuk bahu Eun-oh saat ia menangis, yang mungkin itu adalah yang pertama dan terakhir kalinya Eun-oh merasakan kehangatan dari ibunya.
Eun-oh pergi tapi sebelumnya dia berterima kasih pada Joo-wal, karena sudah menjaga ibunya. Joo-wal memanggilnya dan mengatakan padanya: "Jangan menyerah pada [Arang] " Eun-oh berbalik, dan melihat ke arah Joo-wal.
Eun-oh hendak pergi, dan Joo-wal berubah ekspresi, dan berkata: "Bagaimana mungkin kau memiliki semuanya yang pernah aku inginkan?" Eun-oh tidak menjawab dan dia hanya berjalan pergi.
Pelayan Joo-wal mengatakan ia berencana untuk meninggalkan Miryang, dan dia bertanya apakah Joo-wal akan tetap di sisi shaman. Joo-wal mendesah, dan mengatakan dia akan tetap disini karena dia tidak punya tempat lain untuk pergi.
Joo-wal mengatakan ketika ia masih kecil dan dia kelaparan, dulu dia merasa itu lebih menyakitkan daripada kematian, tapi sekarang, dia menyadari kalau dia yang dulu itu lebih baik. pelayannya mengatakan kalau ada kesamaan atau hubungan antara Joo-wal dan Ibu Eun-oh, dan dia menambahkan kalau ia akan tetap di sisi tuan muda sampai ini berakhir.
Eun-oh masuk ke kamarnya, dia menangis saat ia akhirnya bertanya dengan lantang, "Apakah benar-benar ada cara untuk menyelamatkanmu?" Dia meminta gurunya untuk membantunya.
Tiba-tiba, Eun-oh membuka matanya dan dia sudah berada di ruang yang berbeda. Apa? Dia bangkit, dan kemudian ada dua anak kecil lari ke ruangan berteriak, "Ayah!"
Arang datang ke meja juga dan semua orang berkumpul, Eun-oh menatap mereka, dan dia tidak mengerti apa yang terjadi. Dia lalu bertanya apa yang Arang lakukan, dan dengan santai Arang menjawab seperti biasanya. (hmmmmm,,, apakah ini masa depan Eun-oh dan Arang......??? masih dalam tanda tanya besar....)
Kalau iya, bagaimana dengan ibunya, apakah dia masih hidup? Eun-oh pergi ke kota dan dia pergi ke kantor hakim, di mana yang menjadi Hakim sekarang adalah Dol-swe, saat melihat Eun-oh, dia lansung menyapanya dengan senang hati. Ibu dan Bang-wol keluar dan mereka juga tersenyum pada nya, (waaaah ternyata ibunya Eun-oh masih hidup) dan begitu juga ketiga Bangs, mereka juga masih ada.
Saat melihat ibunya, Eun-oh langsung mendekatinya dan memeluknya erat, dia berharap semua ini memang nyata. Dia memeluk ibunya, dan kemudian memberitahu dia untuk mendengarkan kata-kata gurunya.
Namun, tiba-tiba ibunya berubah menjadi Kaisar Langit. Eun-oh terkejut, dan langsung melepaskan pelukan, dia bertanya “siapa kau?”. Kaisar langit memperkenalkan dirinya sebagai gurunya, dan Eun-oh bertanya apakah benar-benar ada cara untuk Ibuku keluar dari pengaruh Mu-yeon dalam keadaan hidup?.
Kaisar memberitahu dia untuk berpikir keras dan mengingat apa yang dia berikan kepadanya dan apa yang dia katakan, "Meskipun kau mungkin tidak dapat menyelamatkan ibumu untuk tetap hidupp, tapi kau sudah menyelamatkannya. Pikirkan dengan hati-hati tentang apa yang dia benar-benar ingin. "
Setelah berkata itu, kaisar langit menghilang, dan Eun-oh bangun kembali di kamarnya.
Joo-wal terus mengawasi Ibu Eun-oh, saat ia membuka matanya ... ternyata Mu-yeon kembali memegang kendali.
Eun-oh mengatakan pada Arang apa yang Kaisar Langit katakan kepadanya-kalau ibunya tidak akan bertahan hidup, tapi ia bisa menyelamatkan jiwanya. Dia mengatakan walau dia hanya membuat jiwanya bebas, itu sudah cukup dan itu yang terbaik yang dia bisa lakukan untuk ibunya sekarang.
Arang bertanya bagaimana caranya dan Eun-oh mengingatkan Arang tentang apa yang mereka pelajari-pertama-tama dia akan memberikan jiwa yang paling diinginkan, dan jiwa kedua akan dipaksa keluar, setelah itu dia mengangkat tusuk konde. Arang membaca ukiran: “hati Ibu”
Eun-oh memberitahu Mu-young kalau ia akan bermain dengan cara yang pernah mereka bicarakan, tapi dia meminta untuk memastikan kalau setelah adiknya keluar dari tubuh ibu, ia akan mengurusnya tanpa kesalahan. Mu-young meyakinkannya kalau ia akan melakukannya dengan baik.
Joo-wal datang untuk memperingatkan Eun-oh kalau Mu-yeon kembali memegang kendali tubuh ibunya.
Eun-oh memutuskan kalau ia harus menyelesaikan masalah Tuan Choi sebelum dia berurusan dengan ibunya, dan Tuan Choi dibawa ke Hanyang untuk mendapatkan hukuman nya.
Bahkan dalam posisi diikat, Tuhan Choi masih bersikap sombong seperti biasa, dan menyalahkan anak buahnya karena tidak menjaga dirinya dengan baik.
Anak-anak kecil melemparkan batu pada Tuan Choi, dan mereka mainan keranjang sehingga membuatnya berantakan. Tuhan Choi marah, tapi anak buahnya yang melihat kesempatan itu, dia langsung meraih pedang penjaga.
Dia mengangkat perdang itu dan mengarahkannya pada Tuan Choi, sehingga Tuan Choi mati tepat dikakinya. Joo-wal melihat semua itu dari kejauhan, dia merasa sedih melihat iitu, tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa.
Eun-oh mempersiapkan diri, dia juga membawa jepit rambut. Arang datang dengan khawatir, dan Eun-oh berjanji untuk melakukannya seperti rencana. Dia juga tersenyum dan berjanji untuk tidak kehilangan sehelai rambut di kepalanya, dan dia memeluk Arang sebelum berjalan keluar.
Eun-oh bertemu dengan Mu-young di luar rumah Joo-wal, dan mereka pergi bersama-sama. Dengan inderanya, Mu-yeon dapat merasakan kedatangan mereka dan ketika Eun-oh bersiap dengan tusuk kondenya, Shaman Mu-yeon melemparkan dia dengan kabut setan hitamnya.
Dia melakukan hal yang sama pada Mu-young. Tiba-tiba, Arang datang. (ooooooooh... no..... Arang kenapa harus dataaaaang siiiih.... bahayaaaaa....)
Mu-young berusaha mengalahkan Mu-yeon dengan pisaunya namun tidak berhasil, kemudian Eun-oh berada dengan Mu-yeon, diapun langsung menancapkan tusuk konde itu tepat di hatinya.
Mu-yeon bertanya apakah dia benar-benar akan membunuh ibunya, dan dengan air mata mengalir di wajahnya, Eun-oh mengatakan kalau dia ingin menyelamatkannya. Eun-oh berhasil menancapkan tusuk konde itu di hatinya.
Mu-yeon terengah-engah dan akhirnya Mu-yeon terpaksa keluar dari tubuh Ibu Eun-oh. Tapi ibu jatuh ke tanah karena Mu-yeon keluar dan dia yang sekarang merasakan akibat tusukan tusuk konde itu.
Eun-oh bergegas ke sisi Ibunya, dan Mu-yeon yang sudah keluar berjalan ... melewati Mu-young ...
Tentu saja dia menuju Arang.
Arang melihat Mu-yeon datang padanya, dan Arang hanya bisa berteriak, "tidaaaaaaaaaak!"
Bersambung
Sinopsis Arang and The Magistrate Episode 20
0 comments:
Post a Comment