Sinopsis Yes Captain Episode 15 Bagian 1, jadi terbengkalai karena diriku terlalu fokus pada sinopsis That Winter, the Wind Blows dan blog ku yang satunya, www.idpendidikan.com. maaf yah temen-temen yang dah nunggu sinopsis drama ini. harap dimaklum, ada drama baru, jadi diriku lebih antusias sama drama itu, dan waktu ku buat menulis dibagi-bagi dengan waktuku menge-les. gambar nyusul
“kau melihatku dengan cara yang lebih dari biasanya.” Setelah berhenti sejenak, Da Jin melanjutkan kata-katanya, “kau sudah menyelesaikannya dengan benar kan?” Yoon Sung menoleh tak mengerti.
Sinopsis Yes Captain Episode 15 ( Bagian 1 ) !!!
Ji Won menuju mobilnya. Dia baru menyadari sesuatu dan langsung mencari ponselnya. Dia dengan capat menghubungi Yoon Sung, namun tidak diangkat oleh Yoon Sung.
Dirumahnya, Yoon Sung memang tidak sedang memegang ponselnya. Ternyata Dong Soo pergi ke rumah Yoon Sung. Dia terlihat sangat marah, seperti akan menerkam Yoon Sung. Dong Soo menekan bel dengan marah, bahkan dia juga menggedor pintu.
Karena mendengar pintu yang digedor, Yoon Sung turun dari lantai atas, namun sebelum membuka pintu, Yoon Sung melihat ponselnya terlebih dulu. Dia membaca nama orang yang memanggilnya. Tapi tidak langsung dia angkat, dia kemudian melihat siapa orang yang datang ke rumahnya, yang ternyata adalah Dong Soo, yang terlihat sangat marah.
Yoon Sung akhirnya membukakan pintu. Dengan marah, Dong Soo langsung mencengkram baju Yoon Sung dan mendorongnya ke dinding.
Yoon Sung yang tidak tahu apa-apa langsung marah juga, “apa yang kau lakukan?”
“apa kau manusia?” Yoon Sung masih belum menyadari kemarahan Dong Soo yang tiiba-tiba.”Da Jin.. apa yang akan kau lakukan dengan Da Jin ku?” sekali lagi Dong Soo mendorong Yoon Sung ke dinding.”aku mempercayaimu, aku percaya kata-kata mu kalau kau akan membuat Da Jin bahagia! Apa itu hanya karena rasa bersalah?”
Yoon Sung baru menyadari kalau Dong Soo sudah mengetahui semuanya.”aku tak sebodoh itu.”
Dong Soo pun bertanya berapa lama Yoon Sung berencana menyembunyikan semuanya. Yoon Sung menjawab kalau dia tidak berenca menyembunyikan selamanya.
“Jadi kapan?” teriak Dong Soo. “ketika Da Jin jatuh cinta denganmu? Ketika Da jin tak bisa hidup denganmu? Jika Da Jin tahu, apa yang akan terjadi padanya... bagaimana sakitnya dia.... apa kau pernah berpikir tentang itu?”
“aku tak akan menyakitiinya.” Jawab Yoon Sung.
Dong Soo mengingatkan Yoon Sung, apa itu bisa terjadi, “kau tak bisa bertanggung jawab atas kata-katamu. Tapi kau buat Da Jin menyukaimu. Hentikan sekarang juga. “
“Jika seperti itu, aku tak akan memulainya.” Ucap Yoon Sung.
“jika kau tak berhenti, aku akan menjadi orang yang mencegahnya.” Ancam Dong Soo, kemudian dia melepaskan cengkramannya.
Sebelum pergi Dong Soo berpesan untuk jangan memberi tahu Da Jin semuanya, sampai Yoon Sung mati. Yoon Sung menangis menyadari apa yang sudah dia lakukan.
Da Jin menemani Ppo Song tidur, tapi dia sendiri tidak bisa tidur, dia teringat pada Ji Won yang memohon padanya untuk meninggalkan Yoon Sung. Karena itu dia terus terpikir pada Yoon Sung, diitambah lagi Yoon Sung tidak mengiriminya sms ataupun menelponnya.
Ji Won pergi ke rumah Yoon Sung. Dia terus memanggil Yoon Sung namun Yoon Sung tidak membukakan pintu. Yoon Sunghanya terdiam merenung di dalam rumahnya. Sedangkan Dong Soo melampiaskan kekesalannya dengan menangkis bola baseball yang keluar otomatis. Dia terus teringat, bagaimana Da Jin menolak ciumannya sedangkan pada Yoon Sung, Da Jin tidak menolaknya. Sangking kesalnya, Dong Soo menghancurkan stick bassball-nya.
Beralih pada Yoon Sung lagi yang masih terdiam di dalam rumahnya, dia terus teringat pada apa yang Dong Soo katakan padanya. Setelah mengacuhkan ponselnya, akhirnya Yoon Sung melihatnya dan membaca pesan dari Da Jin.
“kapten, apa yang kau lakukan? Apakah kau sibuk? Kau tidak pernah menjawab. Kapten, apakah kau tidur? Kau harus tidur.”
Begitu banya sms dari Da Jin yang baru Yoon Sung baca, namun Yoon Sung tetap tidak menjawabnya. Padahal Da jin terus melihat ponselnya, menunggu balasan dari Yoon Sung sampai terkantuk-kantuk. Untuk mengobati rasa penasarannya pada Yoon Sung, Da Jin melihat-lihat foto Yoon Sung yang berhasil dia ambil saat di danau.
Paginya, Da Jin memotong foto Yoon Sung yang sudah dia cetak. Dia memperkecil foto Yoon Sung agar bisa dia letakkan di dompetnya. Dia begitu gembira pagi itu karena Yoon Sung menjemputnya untuk berangkat kerja bersama-sama.
Yoon Sung kemudian membahas tentang sms Da Jin semalam. Da Jin pun mengatakan kalau dia ingin Yoon Sung mengiriminya sms apa yang dia lakukan, jika Yoon Sung tidur, Yoon Sung mengiriminya sms “aku tidur...”. Yoon Sung pun meminta maaf karena dia tidak membalas sms Da Jin. Da Jin pun tak mempermasalahkannya karena Yoon Sung datang menjemputnya pagi ini. Namun lain kali, Da Jin berharap Yoon Sung membalasnya.
Sampai di bandara mereka bertemu dengan rombongan Joo Ri. Melihat kedekatakan Da Jin dan Yoon Sung, Joo Ri pun bertanya apa mereka punya hubungan? Dan Da Jin langsung menjawab kalau mereka berangkat bersama karena rumah mereka satu arah.
Tak lama kemudian Dong Soo tiba, seperti biasa Joo Rii pun langsung mencari perhatiannya, namun sayang Dong Soo tidak sedikitpun melihat ke arahnya, Dong Soo hanya menyapa Da Jin bahkan pada Yoon Sung, dia hanya melihat dengan sinis.
Joo Rii yang memang memperhatikan Dong Soo dapat melihat kalau Dong Soo terlihat tak begitu baik [agi itu, matanya bengkak. Namun Dong Soo langsung menyangkal dan mengatakan kalau dia rasa Yoon Sung lah yang lebih terlihat tidak baik hari ini. Merasa tidak nyaman, Yoon Sung duluan pergi dan Da Jin mengikutinya.
Karena Da Jin tak mau di tawari kopi oleh Dong Soo, Joo Rii dengan gaya sok manisnya langsung menawari kopi pada Dong Soo. namun dengan dingin Dong Soo mengatakan kalau dia sudah berhenti minum kopi.
Di bagian menara pengawas, lagi-lagi Dong Soo di gisopin lagi oleh Park Young Suk, gara-gara terlalu fokus pada pekerjaannya. Tapi Dong Soo terlihat sangat lelah, sepertinya dia tidak tidur semalaman.
Joo Ri memperingat Wan Joo dan Sa Rang untuk memihak pada orang yang tepat yaitu dirinya. Joo Ri ingin dipromosikan sebagai manager kabin, untuk itu dia butuh dukungan semua pramugarinya. Setelah diancam oleh Joo Ri, Sa Rang dan Wan Joo tetap menemui Ji Won dan memberi semangat padanya. Mereka berdua tetap mendukung Ji Won.
Karena masih penasaran pada keadaan Yoon Sung, Ji Won bertanya pada petugas bandara apa Yoon Song masuk hari ini. Petugas iitu lalu memberitahu kalau Yoon Sung akan ada di penerbangan yang sama dengan Ji Won. Ji Won meralat kalau yang ingin dia ketahui adalah dimana Yoon Sung sekarang. Tapi petugas itu tak tau persis Yoon Sung berada dimana.
Bukannya ketemu Yoon Sung, Ji Won malah bertemu dengan Mi Jo yang langsung mengingatkan Ji Won untuk melakukan janjinya segera karena dia paling benci menunggu.
Ji Won sengaja menunggu Yoon Sung di ruang khusus untuk para pilot. Dan akhirnya orang yang dia tunggu nampak juga. Karena Ji Won ingin bicara, jadi Yoon Sung memberinya waktu sebentar. Pertama Ji Won mengatakan kalau seharusnya Yoon Sung mengangkat teleponnya, dan Yoon Sung menjawab kalau dia tidak melihatnya. Ji Won menebak kalau Yoon Sung kemarin pasti sudah bertemu dengan Dong Soo.
Ji Won ingin Yoon Sung menghentikan Dong Soo atau yang lain untuk tidak menyebarkan tetang keterlibatan Yoon Sung dalam kecelakaan itu, agar Yoon Sung bisa hidup dengan baik. karena jika berita itu sampai menyebar, bukan hanya di Wings Air, Yoon Sung tiidak akan bisa bekerja untuk perusahaan penerbangan manapun. Ji Won pun mengatakan kalau dia siap menerima tanggung jawab atas semua kesalahan dalam kecelakaan itu.
Ternyata teman Da Jin, Min A dan Jae Soo, benar-benar saling jatuh cinta, bahkan Jae Soo memberikan sesuatu pada Min A untuk dia pakai saat di ruang kokpit. Saat bertemu dengan Da Jin, Min A menunjukkan hadiah dari Jae Soo pada Da Jin tapi dia tidak memberi tahu Da Jin siapa pemberinya, Awalnya Min A mengatakan kalau benda itu tidak terlalu berguna, tapi Da Jin meralatnya, dengan mengatakan kalau orang yang memberi itu sangat memperhatikan kesehatan kulit Min A. Tepat pada saat itu Yoon Sung masuk.
Beralih ke persiapan penerbangan. Saat Yoon Sung membacakan agenda penerbangan mereka, Ji Won terus melihat ke arah Da Jin. Di ruang Kokpit, Da Jin berusaha menjelaskan paada Yoon Sung kalau dia hanya menganggap Dong Soo hanya sebatas teman. Yoon Sung menjawab kalau Da Jin terus bersikap seperti itu kepada Dong Soo dan terus disampingnya, maka akan membuat Dong Soo menjadi lebih sulit.
“aku tidak ingin Kapten dan Dong Soo menjadi tidak nyaman.” Ucap Da Jin. Namun Yoon Sung masih bersikap dingin dan menyuruh Da Jin untuk meminta izin keberangkatan.
Saat pesawat tinggal landas, Yoon Sung terus melihat ke arah Da Jin dan membuat Da Jin merasa Yoon Sung sedikit aneh hari ini.
“aku berbicara tentang manager Choi Ji Won. Aku hanya ingin tahu. Aku juga merasa seperti aku harus memastikan. Itu terus mengangguku entah bagaimana.”
“apa kau percaya padaku?” tanya Yoon Sung.
“dapatkah ku percaya kau?” tanya Da Jin balik. Yoon Sung mengangguk dan disambut senyuman Da Jin, “aku akan percaya padamu.”
Beralih ke kabin penumpang, dimana Joo Ri membantu pekerjaan Sa Rang. Namun Joo Ri langsung terkejut saat melihat penumpang yang akan dia layani. Joo Ri kembali ke ruang perlengkapan dan berusaha menahan emosinya.
“Seorang pria yang mencuri uang ku dan lari, sekarang ada di pesawat ini!” ucap Joo Ri dengan kesal. Joo Ri pun membuat rencana balas dendam.
Pramugari teman Joo Ri kemudian memulai aksi dengan memberikan sebuah surat pada pria yang Joo Ri maksud, dengan gaya yang menggoda. Tentu saja pria iitu tidak menolak dan langsung mengikuti pramugari tersebut.
Setelah pria itu masuk ke tempat perlengkapan, Joo Ri yang sudah menunggu disana langsung menghajarnya. Joo ri mengancam pria itu mengembalikan uangnya berikut bunganya.
Pria itu kembali ke tempat duduknya. Setelah itu dia mendapatkan pelayan yang ekstra dari teman-teman Joo Ri, dan semua itu mereka lakukan untuk membuat pacar pria itu cemburu berat. Tepat sasaran, wanita itu sangking keselnya sampai-sampai menggampar pria itu.
Ji Won datang dan melihat pria itu sedang memukul-mukul kepalanya. Sehingga dia menghampirinya dan bertanya apa dia tidak enak badan? Mengira Ji Won adalah teman Joo Ri juga, pria itu langsung mengatakan tidak, dan itu membuat Ji Won heran. Sa Rang yang melihat itu langsung memberitahu Ji Won kebenarannya.
Wan Joo memberikan beberapa obat pada teman Joo Ri, yang langsung dia masukkan ke dalam minuman. Minuman itu akan mereka berikan pada pria tadi. Tepat saat akan diberikan, Ji Won datang dan melihat minuman itu. Saat ditanya itu apa? Joo Ri menjawab kalau itu adalah secangkir minuman yang di pesan seorang penumpang.
“apa minuman itu dapat diminum?” tanya Ji Won.
“tentu saja” jawab Joo Ri.
Ji Won pun langsung mengambil minuman itu dari tangan Joo Ri dan meminumnya sampai habis. Setelah meminumnya, Ji Won berkata, “aku tak akan membiarkan tindakan merugikan penumpang karena perasaan pribadimu.”
Tak mau disalahkan Joo Ri pun menjawab, “ini bukan sesuatu yang manager harus katakan karena kau orang yang menyebabkan masalah karena perasaan pribadimu.”
Wan Joo menegur Joo Ri, kalau apa yang dia katakan sangatlah keterlaluan.
“benar, aku berlari saat kecelakaan itu dan aku bersikap ceroboh karena perasaan pribadiku, itu sebabnya aku berharap kau tidak membuat kesalahan seperti ku. Karena itu kesalahan satu, kau bisa terluka sampai 7 tahun,” ucap Ji Won lalu pergi.
Teman-teman Joo Ri semua merasa bersalah, karena yang Ji Won minum adalah obat sembelit, tapi Joo Ri tak sedikitpun merasa bersalah. Pesawat akhirnya mendarat, pacar dari pria tadi terus mengamuk dan tidak ingin di dekati pria itu. Dan saat akan keluar Ji Won memanggilnya.
“penumpang, apakah kau merasakan penerbangan yang nyaman?” pria itu tak menjawab, dia hanya memegangi pipinya, yang habis digampar Joo Ri dan pacarnya. “jika kau tak nyaman, aku sungguh-sungguh minta maaf.”
Tapi melihat semua pramugari begitu baik pada pria itu, tambah membuat pacarnya kesal dan berniat akan langsung pulang ke Seol. Karena masih merasa bersalah, teman-teman Joo Ri bertanya keadaan Ji Won. Tapi Ji Won hanya melihat mereka bingung karena dia tidak merasakan efek apa-apa setelah meminum minuman tadi.
Tepat pada saat itu Yoon Sung dan Da Jin keluar dari ruangan kokpit. Tanpa berkata apa-apa mereka berdua langsung pergi, hanya Da Jin yang berhenti sebentar dan melihat ke arah Ji Won dengan tatapan tidak senang.
Saat sedang beres-beres, Sa Rang begitu mengkhawatirkan JI Won, setelah meminum minuman tadi. Namun Wan Jo menyuruhnya untuk tidak khawatir pada Ji Won, karena pil yang dia berikan pada teman Joo Ri bukanlah obat sembelit, melainkan vitamin. Sa Rang lega mendengarnya.